Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium Kimia SMA Methodist-3

Praktikum Ke-2 Kelas XII.IPA-4 Semester 1


Tahun Pelajaran 2023-2024
Judul : “Mengamati Reaksi Redoks”
Praktikan : Kelompok 1
Ketua : Samuel (24)
Anggota : 1. Erick Huang (6)
2. Johvandy Tionoto (11)
3. Tabitha Inggrid Sentosa (29)
Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 02 Agustus 2023
Tanggal Pengumpulan Laporan : 09 Agustus 2023
I. Tujuan
Untuk mengamtai reaksi redoks spontan

II. Landasan Teori


Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh unsur atau senyawa, sedangkan reaksi reduksi adalah
reaksi pelepasan oksigen atau reaksi yang menghasilkan oksigen.
Dalam oksidasi reduksi, senyawa yang menerima elektron dari lawannya disebut oksidan (bahan
pengoksidasi) sebab lawannya akan teroksidasi. Lawan oksidan, yang mendonorkan elektron pada oksidan,
disebut dengan reduktan (bahan pereduksi) karena lawannya (oksidan tadi tereduksi). Suatu senyawa dapat
berlaku sebagai oksidan dan juga reduktan. Bila senyawa itu mudah mendonorkan elektron pada lawannya,
senyawa ini dapat menjadi reduktan. Sebaliknya bila senyawa ini mudah menerima elektron, senyawa itu
adalah oksidan.
Awalnya, oksidasi berarti pembentukan oksida dari unsurnya atau pembentukan senyawa dengan
mereaksikannya dengan oksigen, dan reduks iadalah kebalikan oksidasi. Definisi reduksi saat ini adalah
reaksi yang menangkap elektron, dan oksidasi adalah reaksi yang membebaskan elektron.Oleh karena itu,
suatu pereaksi yang memberikan elektron disebut reduktor dan yang menangkap elektron oksidator. Akibat
reaksi redoks, reduktor mengalami oksidasi dan oksidator mengalami reduksi.
Oleh karena itu reaksi redoks dapat didefinisikan dalam istilah elektron, hidrogen atau transfer oksigen, atau
dalam hal perubahan dalam keadaan oksidasi spesies dalam reaksi.
Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yaitu cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan oksidasi.
Pada setiap persamaan reaksi oksidasi yang sudah setara jumlah bertambahnya bilangan oksidasi unsur atau
unsur-unsur yang dioksidasi sama dengan jumlah berkurangnya bilangan oksidasi unsur (atau unsur-unsur)
yang direduksi. Jika lebih dari satu unsur dioksidasi (dan/atau direduksi) pertambahan total bilangan oksidasi
adalah jumlah pertambahan bilangan oksidasi masing-masing unsur.

III. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Gelas kimia 100 mL 1. Larutan CuSO4 0,1 M
2. Termometer 2. Larutan ZnSO4 0,1 M
3. Lempeng logam zink
4. Lempeng logam tembaga

IV. Prosedur Kerja


Sediakan dua buah gelas kimia ukuran 100 mL.
a. Ke dalam gelas kimia 1, masukkan 50mL larutan 0,1M CuSO 4, kemudian masukkan sepotong lempeng
logam zink. Ukur suhu campuran dengan termometer. Catat susu awal dan suhu selama reaksi berlangsung.
b. Ke dalam gelas kimia 2, masukkan 50mL larutan 0,1M ZnSO 4, kemudian masukkan sepotong lempeng
logam tembaga. Ukur suhu campuran dengan termometer. Catat susu awal dan suhu selama reaksi
berlangsung.
c. Ke dalam tabung reaksi kimia, masukkan 2mL larutan asam cuka, kemudian masukkan sepotong lempeng
logam magnesium. Ukur suhu campuran dengan termometer. Catat susu awal dan suhu selama reaksi
berlangsung.

V. Data Pengamatan
1. Logam zink dengan larutan CuSO4
a. Warna lempeng logam zink berwarna silver
b. Warna lempeng zink setelah di masukkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat berkarat, warna
berubah menjadi hitam
c. Suhu larutan (naik atau turun) naik
d. Bagaimana warna larutan tembaga (II) sulfat: memudar, tetap atau semakin tua? Warna larutan pada
tembaga (II) sulfat menjadi memudar
e. Pengamatan lainnya:
1. Suhu awal CuSO4 = 29C
2. Suhu akhir CuSO4 + lempeng logam zink = 30C
3. terdapat butiran-butiran kecil dari sisa logam zink
2. Logam tembaga dengan larutan zink sulfat (ZnSO4)
Adakah perubahan yang dapat diamati?
1. Tidak ada, tembaga tetap berwarna seperti awal, berwarna pink metalik
2. Suhu awal ZnSO4 = 30C
3. Suhu akhir ZnSO4 + lempeng logam tembaga = 30C

VI. Pertanyaan dan Tugas


1. Reaksi manakah yang berlangsung spontan? Jelaskan!
Jawaban:
Reaksi Zn karena lempengan seng bereaksi dan Eᵒ menghasilkan positif
Zn (s) + CuSO4 (aq) →ZnSO4 (aq) +Cu (s)
karena pada deret volta
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H2-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
dimana dari kiri ke kanan semakin mudah mengalami reduksi, pada reaksi diatas Zn mengalami reduksi, Cu
mengalami oksidasi, dimana akan dihasilkan E° sel positif

2. Apakah reaksi yang spontan tersebut bersifat eksoterm/endoterm?


Jawaban:
Seng bersifat eksoterm karena seng bersifat oksidasi

VII. Kesimpulan
Reaksi redoks antara logam dan asam berlangsung spontan bergantung pada mudah atau sukarnya logam itu
mengalami oksidasi (kuat atau lemahnya sifat reduktor). Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta,
sifat reduktornya semakin kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah
kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya.

VIII. Daftar Pustaka:


https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-manado/kimia-dasar/dasar-teori-reaksi-redoks/
47429425
https://id.scribd.com/doc/247730087/Reaksi-Redoks-Spontan
https://www.studocu.com/en-us/document/universal-technical-institute/chemistry/laporan-praktikum-kimia-
dasar-ii-reaksi-redoks-kel5/9652551

Anda mungkin juga menyukai