Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA I

“KIMIA MANGAN”

KELOMPOK 4

Anggita Nurfitriani 1911012220010


Dina Sofia 1911012220011
Ikhsan Mustari 1911012210016
Ismira Dwi Savitri 1911012220003

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Prinsip Percobaan


Percobaan ini menggunakan prinsip reaksi redoks dengan menggunakan asam
sulfat dan natrium hidroksida sebagai pemberi susasa asam maupun basa pada
reaksi pembuatan mangan dengan bilangan oksidasi yang berbeda-beda.
Meramalkan reaksi apakah dapat terjadi maupun tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan nilai reduksi standar ion Mn yang direaksikan. Selain itu juga
digunakan prinsip reaksi kesetimbangan dengan hukum Le Chatelier untuk
meramalkan apakah akan didapatkan produk lebih banyak apabila ditambahkan
asam H+ dan OH- pada reaksi yang di ujikan.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan senyawa
mangan (VI), mangan (III) dan sifat-sifatnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mangan termasuk golongan transisi yang rnerupakan logam berwama


putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur
yang tinggi kira-kira 1250°C. la bereaksi dengan air hangat membentuk
mangan(lI) hidroksida dan hydrogen (Shevla, 1990). Tingkat oksidasi tertinggi
mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi hanya terjadi dalam
senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawa ini menunjukkan
beberapa kesamaan dengan senyawa halogen yang sesuai. Mangan terdapat dalam
banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat. Logam dapat
diperoleh Mn304 dengan cara pemanasan, melalui reduksi dengan menggunakan
aluminium(AI). Mangan bersifat elektropositif, dan mudah larut dalam asam.
(Cotton, 1989)
Senyawa mangan dioksida (MnO2) merupakan senyawa yang stabil baik
dalam kondisi asam ataupun basa, sehingga untuk mengolah bijih mangan harus
dilakukan dengan proses reduksi terlebih dahulu menggunakan reduktor. Proses
yang digunakan dalam mengolah bijih mangan kadar rendah adalah proses
pelindian pemanggangan reduktif dan pelindian reduktif dalam media larutan
asam sulfat atau asam klorida. (Zhang, 2007)
Mangan mempunyai warna putih-keabu-abuan, dengan sifat keras tapi
rapuh, sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin secara
perlahan. Garam mangan (II) kebanyakan larut dalam air (Sahlam, dkk., 2018).
Stabilitas inheren dari Mn (II) muncul dari konfigurasi elektron 3d 5 di mana kulit
d terisi setengah penuh di mana kondisi ini disukai karena optimal untuk bertukar
energi. (Fakta bahwa atom Mn bebas memiliki konfigurasi elektron 4s 2 3d5, lagi-
lagi dengan setengah penuh d-shell, adalah salah satu alasan mengapa Mn logam
memiliki panas atomisasi yang sangat rendah dan elektropositif karakter di antara
elemen blok d; (Atkins, dkk. 2006). Pertukaran energi membuatnya sulit untuk
menghilangkan elektron-d kelima, jadi senyawa Mn (III) mengoksidasi — Mn 3+
khususnya:
Mn3+(aq) + e- Mn2+(aq)
Ion MnO42- dapat dibuat dengan mengoksidasi MnO 2 dengan ClO3 dalam suasana
basa.
6MnO2 + 2ClO3 + 12OH 6MnO4- + 2Cl- + 6H2O
Mn2+ dapat dioksidasi oleh ion bismutat dalam suasana asam menjadi MnO4-
2Mn2+ + 5BiO3 2MnO4- + 2Bi3+ + 7H2O
KMnO4 adalah oksidator kuat dapat mengoksidasi misalnya H2S menjadi S
2MnO4- + 5S- + 16H+ 5S- + 2Mn2+ + 8H2O
(Panjaitan, 2011).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat & Bahan


a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. 12 Tabung reaksi.
2. 1 rak tabung reaksi.
3. 1 gelas ukur 10 ml.
4. 1 corong.
5. 1 gelas kimia 100 ml.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. KMnO4 0,1 M dan 0,01 M.
2. NaOH 2,0 M.
3. H2SO4 0,1 M dan pekat.
4. MnSO4 kristal.
3.2. Prosedur Kerja
A. PEMBUATAN SENYAWA MANGAN (IV)

B. PEMBUATAN SENYAWA MANGAN (III)


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Pengamatan


Pembuatan Mangan (III)
Prosedur Hasil pengamatan
a. Memasukkan Mn (II) dan KBrO3 ke Serbuk putih
dalam gelas kimia
b. Menambahkan beberapa tetes Larutan berwarna coklat dan
H2SO4 encer mengeluarkan gas bromin.
c. Menambahkan Akuades Larutan berubah menjadi merah tua
sebentar sebelum berubah menjadi
oranye.
Pembuatan Mangan (VI)
Prosedur Hasil pengamatan
a. Memasukkan Asam format ke dalam -
gelas kimia
b. Menambahkan Kalium hidroksida -
c. Menambahkan kristal permanganat Kristal terlarut dan larutan menjadi
keruh
d. Menambahkan serbuk sulfit dan Larutan berwarna hijau dan terbentuk
diaduk dengan pengaduk lapisan di permukaan berwarna hijau
tua

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pembuatan Mangan(III)
Prinsip dari percobaan ini adalah proses reaksi reduksi dan oksidasi.
Mangan III dan yang digunakan di dalam percobaan ini akan mengalami
reaksi disproporsionasi (reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus) untuk
mencapai kestabilannya. Selain itu, percobaan ini juga menguji pengaruh
suasana asam atau basa terhadap suatu reaksi pembentukan mangan.
Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan Mn (II) dan KBrO 3
yang dalam bentuk serbuk putih ke dalam gelas kimia. KBrO 3 berfungsi
sebagai oksidator kuat (melakukan reduksi) sehingga Mn (III) menjadi stabil
sampai ditambahkan akuades. Selanjutnya, menambahkan tetes demi tetes
H2SO4 encer kedalam larutan yang menghasilkan banyak uap bromin dan
larutan menjadi berwarna coklat tua. Terakhir yaitu menambahkan akuades
pada larutan. Hasil yang diperoleh pada percobaan ini adalah larutan
senyawa mangan (III) sempat bewarna merah bata beberapa saat kemudian
menjadi berwarna orange. Fungsi penambahan akuades karena Mn (III)
sangat tidak stabil dan akan mengalami disproporsi cepat ke Mn (II) dan Mn
(IV). Reaksi dipercepat oleh air, jadi encerkan, karena ia dapat bekerja pada
air sebagai oksidator, sehingga dapat membuat reaksi redoks. Penambahan
H2SO4 encer ke dalam larutan adalah untuk membuat suasana larutan
menjadi asam dan sebagai katalisator.
Percobaan pembuatan mangan (III), ditandai dengan
adanya perubahan warna dari bening dengan endapan putih di bawah
menjadi orange, hal tersebut menunjukkan reaksi positif dari
pembentukan mangan (III). Kedua reaksi pembentukan yang tejadi
berada dalam keadaan larutan bersifat asam.
Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi dan oksidasi :
2Mn3+ + H2O → Mn2+ + MnO2 + 4 H3O+
dan
2Mn3+ + 3H2O → 2 Mn2+ + 2H3O+ + 1/2 O2

4.2.2. Pembuatan Mangan(VI)


Percobaan ini diawali dengan proses netralisasi asam format encer
oleh kalium hidroksida. Reaksi yang terjadi adalah:
KOH + HCOOH → H2O + HCOOK
Lebih banyak hidroksida ditambahkan bertujuan untuk membuat lingkungan
semakin basa. Pada bagian kedua ditambahkan beberapa kristal garam
permanganat. Mula-mula warna yang terbentuk mirip dengan Mangan(V)
yakni berwarna biru yang dapat dibuat dengan menggunakan sulfit pada
temperatur rendah, tetapi kemudian saat diaduk, larutan menjadi hijau yang
menandakan terbentuknya Mangan(VI). Adapun reasksi yang terjadi adalah:
3MnO42- + 2H2O → 2MnO4- + 4OH-
Senyawa-senyawa Mangan(VI) mengandung ion permanganat MnO42- yang
stabil dalam larutan bersuasan basa dan memiliki warna hijau.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. kesimpulan mangan (III) dalam kedua reaksi terjadi pada suasana asam.
Percobaan pembuatan mangan (III), ditandai dengan adanya perubahan
warna dari bening dengan endapan putih di bawah menjadi orange, hal
tersebut menunjukkan reaksi positif dari pembentukan mangan (III).
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. W., Overton, T. L., Rourke, J. P., Weller, M. T. & Armstrong, F. A.


2006 Shriver & Atkins: inorganic chemistry, 4th edn. Oxford, UK: Oxford
University Press.
Armstrong, F. A., 2008. Why Did Nature Choose Manganese to Make Oxygenn.
Phil. Trans. R. Soc. B, 363: 1263-1270. Cotton and Wilkinson. 1989.
Kimia Anorganik Dasar. Jakarta, UI- Press.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 3 (alih
bahasa Suminar Ahmad). Jakarta, Penerbit Erlangga.
Panjaitan, R., R., 2011. Kajian Pemanfaatan Batu Mangan/Senyawa Mangan
dalam Industri. berita litbang industri. XIVII(2):45-53.
Sahlam. Aris, D. Susilawati. 2018. Sintesis Bahan M-Heksaferit Substitusi Logam
Kobalt-Mangan dengan Metode Kopresipitasi. Jurnal IPA dan
Pembelajaran IPA. 2(2): 64-68.
LAMPIRAN

A. Pembuatan Senyawa Mangan (VI)

Gambar 1. Asam Format dalam gelas kimia setelah ditambah Kalium


Hidroksida

Gambar 2. Setelah penambahan KMnO4

Gambar 3. Penambahan Serbuk Sulfit


Gambar 4. Setelah penambahan serbuk sulfi

Gambar 5. Setelah penambahan serbuk sulfit dan diaduk


B. Pembuatan Senyawa Mangan (III)

Gambar 6. Setelah penambahan H2SO4 encer


Gambar 7. Setelah penambahan akuades

Anda mungkin juga menyukai