ANALISA ANALISIS
PERMANGANOMETRI
Kelompok / Kelas : 8C / 2B / 2C
FAKULTAS TEKNIK
2020
2
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat membuat larutan standar KMnO4 dan standarisasi
larutan KMnO4.
2. Mahasiswa dapat menggunakan larutan standar KMnO4 untuk analisis
besi dan kalsium dalam garamnya.
C. Metode Permanganometri
Metode permanganometri didasarkan atas reaksi oksidasi
ion permanganat. Oksidasi ini dapat dijalankan dalam suasana
asam, netral, maupun alkalis. Jika dalam lingkungan asam, maka
akan terjadi reaksi sebagai berikut (Harjadi, 1993) :
D. Reaksi Redoks
Konsep reaksi oksidasi-reduksi atau dikenal dengan reaksi
redoks adalah berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen,
penyerahan dan penerimaan elektron serra peningkatan dan
penurunan bilangan oksidasi
Contoh reaksi redoks (Arsyad, 2001):
E. Kalium Permanganat
Kalium permanganat (KMnO4) merupakan oksidator kuat,
ion permanganat berwarna merah jambu. Dalam larutannya dan
oleh pengaruh sinar matahari terurai menjadi MnO4. Dalam larutan
asam, ion permanganate dapat memberikan reaksi (Vogel, 1985):
Sehingga:
F. Asam sulfat
Fungsi penambahan asam sulfat adalah untuk memberikan
suasana asam. hal ini dilakukan karena titik akhir titrasi lebih
mudah diamati bila reaksi dilakukan dalam suasana asam dan
reaksi H2SO4 tersebut tidak menghasilkan produk dan tidak bereaksi
dengan titran. Pada suasana asam zat ini akan mengalami reduksi
menghasilkan ion Mn2+ yang tidak berwarna sedangkan Apabila
reaksi dilakukan dalam suasana pada pH netral atau sedikit
6
basa maka akan terbentuk padatan MnO2 yang berwarna coklat yang
dapat mengganggu dalam penentuan titik akhir titrasi
(Putra dan Sugiarso,2016).
H2O………….(6)
H. Zat organik
Sampah rumah tangga mengandung karbohidrat, protein,
lemak dan lipid yang merupakan komponen zat organik. semakin
tinggi kandungan zat organik didalam air maka semakin jelas
bahwa air tersebut telah tercemar (Soemarwoto, 1992).
Apabila air yang tercemar zat organik digunakan untuk
mencuci peralatan makan sehari-hari, maka kandungan zat organik
tersebut akan menempel pada alat makan yang digunakan
kemudian masuk ke dalam tubuh bersama dengan makanan yang
dikonsumsi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam
tubuh diantaranya adalah kerusakan ginjal, hati, berbagai jenis
penyakit kanker, cacat kelahiran, efek kesehatan mental
(Oates dan Cohen, 2009).
Prosedur analisa diambil dari sampel terhadap suatun wadah yang
tercemar zat organik dari suatu sumber air dari berbagai jarak
terhadap sumber limbah pembuangan rumah tangga. Tahapan
pemeriksaan tersebut sebagai berikut (Yaqin dan Nursanti, 2018):
I. Besi
Logam besi memiliki sifat antara lain, memiliki
kemampuan yang baik sebagai penghantar listrik (konduktor),
penghantar panas, dapat membentuk alloy dengan logam lain,
dapat ditempa dan dibentuk. Karena sifat-sifatnya yang khas ini
maka logam ini cukup populer di dalam bidang industri. Tidak hanya
itu, di bidang kesehatan besi juga terkandung dalam obat penambah
darah. Obat penambah darah mempunyai ukuran dosis tertentu untuk
dapat dikonsumsi oleh penderita anemia. Zat besi yang diperlukan
tubuh sekitar 150-300 mg per hari. Untuk mengatasi anemia, tubuh
memerlukan asupan zat besi yang cukup karena jika berlebihan maka
akan menyebabkan permeabilitas dinding pembuluh pembuluh darah
kapiler meningkat, sehingga plasma darah merembes keluar yang
mengakibatkan volume darah menurun dan hipoksia jaringan
menyebabkan asidosis. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode
untuk menentukan kadar besi dalam suatu sampel (Putra dan
Sugiarso,2016).
Kawat besi dengan tingkat kemurnian tinggi dapat
dijadikan sebagai sebuah standard primer. Unsur ini larut dalam asam
klorida encer dan semua besi (III) yang diproduksi selama proses
pelarutan reduksi menjadi besi (II). Jika larutannya kemudian
dititrasi dengan permanganat, cukup banyak ion klorida yang
dioksidasi selain selain besi (Day dan Underwood, 2001).
9
B. Bahan
Berikut bahan yang digunakan pada percobaan analisis
permanganometri.
C. Gambar Alat
Dalam percobaan analisis permanganometri, dibutuhkan rangkaian
alat titrasi:
Keterangan:
1. Alas
2. Buret
3. Elemenyer
4. Klem
5. Kran buret
6. Statif
Botol Coklat
Ditimbang 2,0812 g
Dikeringkan pada
Oven
suhu 105–110o C
seelama 2 jam
Desikator Didinginkan
selama 10 menit
Aquades
Gelas Beker 250 ml
secukupnya
Aquades sampai
Labu Ukur 100ml
tanda batas
Tambahkan sedikit
Labu ukur 50 ml
aquades
Tambahkan sedikit
Labu ukur 25 ml
aquades
Tambahkan hingga
Labu ukur 25ml tanda batas
Ditambahkan
Gelas Beker
HCl 100 mL
Ditambah
Labu ukur 200 ml
aquades sampai
tanda batas
+
5 ml larutan H2SO4 2N
Buret
Erlemeyer
Dipanaskan
Hot Plate hingga suhu
70-80oC
Titrasi
Catat volumenya
Ulangi 3x
+
H2SO4 1N
Erlemeyer Buret
Titrasi
Catat volumenya
Ulangi 3x
Erlemeyer
Buret
Dipanaskan
Hot Plate
hingga
mendidih
Catat volume
Ulangi 3x
Erlemeyer
Buret
Dipanaskan
Hot Plate hingga
mendidih
+ larutan pencegah 8 ml
+ 40 ml aquades pada suhu
75-80oC
+ SnCl2 sampai bening
Catat volume
Ulangi 3x
A. Hasil Percobaan
Dari percobaan analisis permanganometri yang telah dilakukan
diperoleh hasil sebgai berikut
Tabel .3. Data hasil standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan Na2C2O4
Tabel .5. Data hasil titrasi pada reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ menggunakan
SnCl
Tabel .6. Data hasil titrasi pada analisis kadar Fe dalam bijih besi
Ditanya : N KMnO4 ?
Jawab :
Ditanya. : Kadar Fe ?
24
Jawab :
1000
1000
Volume Larutan = 15 ml
BM Fe3+ = 56 g/mol
Jawab :
1000
1000
Jawab :
Pada reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ digunakan SnCl2 dan larutan
pencegah, pada SnCl2 dapat mereduksi ion – ion Fe3+ menjadi Fe2+.
Berikut merupakan reaksinya :
Selain dapat mereduksi, SnCl2 juga digunakan agar warna Fe3+ luntur
dengan pembentukan kompleks. Sehingga saat mencapai pada titik akhir
titrasi, berubahan warna dapat terlihat dengan jelas. Berikut merupakan
reaksi analisis kadar Fe dalam bijih besi :
Pada reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ dan analisis kadar Fe dalam
bijih besi memerlukan larutan pencegah untuk menurunkan konsentrasi
dan mencegah terjadinya reduksi yang berlebih.
Na2C2O4, larutan yang ada di erlenmayer yaitu larutan Na2C2O4 dan H2SO4
dipanaskan terlebih dahulu, karena Na2C2O4 akan bereaksi secara
maksimal pada suhu kamar. Pada awal pembahasan telah disebutkan untuk
mengurangi jumlah MnO4 dalam larutan KMnO4. Jika dalam larutan
KMnO4 dan ada MnO4 reaksi yang terjadi akan berjalan dengan lambat.
Maka tujuan utama pemanasan dalam permanganometri untuk mempercepat
reaksi.
29
VI. Kesimpulan
VII. LAMPIRAN
A. Analisi Galat
1. Standari sasi larutan KMnO4
a. Galat acak
10 + 10,5 + 10,3
Volume rata – rata =
3
30,8
= = 10,26ml
3
1
∑ = √3 (10 − 10,26)2 + (10,5 − 10,26)2 + (10,3 − 10,26)2
R
= √0,0422
= 0,2054
b. Galat sistematis
1
∑S = 0,1 ∑S = 2 × 0,1
∑ = 0,5
c. Galat gabungan S
= √(0,2054)2 + (0,5)2
= √0,0446
= 0,211
1
2. Analisi ion fero
a. Galat acak
4,7 + 4,6 + 4,6
Volume rata – rata =
3
13,9
= = 4,63ml
3
1
∑ = √3 (4,7 − 4,63)2 + (4,6 − 4,63)2 + (4,6 − 4,63)2
R
= √0,0022
= 0,047
d. Galat sistematis
1
∑S = 0,1 ∑S = 2 × 0,1
∑ = 0,5
e. Galat gabungan S
= √(0,47)2 + (0,5)2
= √0,004709
= 0,068
7
3. Reduksi Fe3+ menjadi Fe2+
31
a. Galat acak
6,4 + 6,4 + 6,4
Volume rata – rata =
3
= 6,4ml
1
∑ = √3 (6,4 − 6,4)2 + (6,4 − 6,4)2 + (6,4 − 6,4)2
R
= √0
= 0
b. Galat sistematis
1
∑S = 0,1 ∑S = 2 × 0,1
∑ = 0,5
c. Galat gabungan S
= √(0)2 + (0,5)2
= √0,0025
= 0,05
b. Galat sistematis
1
∑S = 0,1 ∑S = 2 × 0,1
∑ = 0,5
c. Galat gabungan S
= √(0,472)2 + (0,5)2
= √0,0047784
= 0,069126
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 2001. Kimia Unsur dan Radio Kimia. PT Citra Aditya Bakti: Bandung.
Arsyad, M, N. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
Depkes RI. 2009. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan.
Erik, P dan Fika, R.M. 2011. Redox Titration of Iron Using Methylene Blue as
Indicator and Its Application In Ore Analysis. “Indonesian Institute of
Sciences”. 1(5):1-9.
Jain, A., Gajala, T., dan Vijay, D. 2017. Kinetics and Mecanism of Permanganate
Oxidation of Nalidixic Acid in Aqueous Alkaline Medium. Journal of
Applied Pharmaceutical Science. 7(01):135-143.
Yaqin, N dan Nursanti, P, D. 2018. Anlisis Dampak Cemaran Zat Organik Pada Air
Terhadap Perilaku Mencuci Alat Makan Menggunakan Metode
Permanganometri. Jurnal Sains. 8(15):39-43.
34
LAPORAN SEMENTARA
2. Na2C2O4 10 10 10 10
3. H2SO4 2N 5 5 5 5
35
I II III Rata-rata
3 H2SO4 1N 5 5 5 5
encer
3 Larutan 8 8 8 8
pencegah
4 Aquades 40 40 40 40
panas
36
Tabel 6. Data hasil titrasi pada analisis kadar Fe dalam bijih besi
l encer+ bijih
besi
3. Aquades panas 40 40 40 40
4. Larutan 8 8 8 8
pencegah
37
Mengetahui, Dosen
Pembimbing
HSL.Ol
judulProyek/Penelltlal1/
Anal isis Pmnanpnomtut
kealatan'illtle or actlvitvl
Pemntmblngtpeneutl utamat
penanggung jawob
ISupervlsortprfnclpal
lnvestlgatori
Prooram studi/Study prooram Ttkn1k Klmla
'Tllnggalpenglslan!Oate or I Mct 2020
assessment
Lokasl penelltlanleksperimen
(Nama godung dan ruangMoc•aon I.Jibofll0f1urn Telcnik KimIa
of work
atan
Bahan klmia
mutigensor
reproductive Sodium Oballl, AJam P2JO,1'210, PSOI,
toxlnslpenyebab Kolillnl'cmt- 1':10 I;J>JJOI-P))I,
kanker. mutasl
dan beracun riiiiiii(U)Kiorida Hl61d
Hcl Pl02>!'352
Amoniak
llKfiJvt .......
39
HSL.Ol
Bahan lain y1ng
berbahaya bagi U@IIosiuot (II)SuiAIMooollidnl 1073, Fl411 P260,P2n,
kesehat.1n Pll4,PSOI
fji(BJ.,,
40
HSL.Ol
HSL.Ol
-- ,_, , , ...
I li11nny1
Baglan 6 PersetuJuan
6.1: Penglsl borana
Nama Tanda tano1n I Tonooal
l:IKIIJvl
42
HSL.02 Risk
Assessment v.Ol
La um m
Program Studl Teknlk Klmla Fakultas Teknlk
Universitas Muhammadlyah Surakarta
Risk Assessment
Pendahuluan
assessment
penll temadap aktiivlt<osyang berpotensi menyebabkan bahaya dan
teslko terhadap kesehatan dan keselamatan,serta untuk mengldentlflkasl
cara dan metode yang tepat untuk mencegah dan mengendalikan bahaya
dan reslko tersebut. Halini untuk memastikan bahwa cara
Bahaya/ Amoniak
Hazard 1 •
• Toksitas alcut, kerusakan kulit. kerusakan mata, luka bakat.
McnNUr'llklll aiJan dWl pcrte" Jklpan l1bonttoriurn t uai mndar.
• patubi a.tun1n dt labon Jorium.jatl&M membuang
z.at Jisa bcrbahaya liC.mbar npn.
HSL.02 Risk
Assessment v.Ol
H3P03
SnCI2
• Menyebabkan rekasi alergi pada kulit, kulit terbakar, kerusakan mala.
Emergency Proclldures
HSL.02 Risk
Assessment v 01
DitSI seoe1um me/aksanakan oenel-n
kendali I
Penilai
Nama Tanda tangan Tanggal