Anda di halaman 1dari 21

Analisis Permanganometri

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Berikut ini adalah alat yang digunakan dalam percobaan
analisis permanganometri

Tabel 1. Alat yang digunakan pada percobaan analisis


permanganometri

NO Nama alat Ukuran (ml) Jumlah


1 Botol Coklat - 1
2 Buret 50 1
3 Cawan Porselin - 1
4 Corong Kaca - 1
5 Desikator - 1
6 Erlemeyer 250 3
7 Gelas Beker 250 3
8 Gelas Ukur 250 3
9 Hot Plate - 1
10 Kaca Arloji - 1
11 Karet Penghisap - 1
12 Kertas Saring - 1
13 Labu Ukur 50,100,250 1,3,1
14 Penangas Air - 1
15 Pengaduk Kaca - 1
16 Pipett Tetes - 1
17 Pipet Ukur 10 1
18 Pipet Volume 10 1
19 Sinter Gelas - 1
20 Termometer - 1
2. Bahan
Berikut bahan yang digunakan pada percobaan analisis permanganometri

Tabel 2.Bahan yang digunakan pada percobaan analisis permanganometri

NO Nama Bahan Massa (g) Volume Massa Kadar (%)


(ml) jenis
(g/ml)
1 Aquades - Secukupnya - -
2 Bijih beji 2 - - -
3 Fe2+ - 5 - -
4 Fe3+ - 5 - -
5 HCl encer - 5 1,19 37
6 H2SO4 1N - 10 1,84 99
7 H2SO4 2N - 5 1,84 99
8 KMnO4 - - - 99,5
9 Larutan - 8 - -
pencegah
10 Na2C2O4 - - - 99
11 SnCl2 - Secukupnya - -

IV. DIAGRAM ALIR

1. Pembuatan larutan Na2C204


ditimbang
Na2C2O4 Cawan Porselein

Oven Dikeringkan pada suhu


105–110 c seelama 2 jam

Desikator Didinginkan selama 10


menit

Gelas Beker 250 ml Aquades secukupnya

Labu Ukur 100ml Aquades sampai tanda


batas

Kocok hingga homogen

Gambar 1.Diagram alir pembuatan larutan Na2C2O4


2. Pembuatan larutan KMnO4

ditimbang
KMnO4 Kaca Arloji

Gelas Beker 250 ml Ditambahkan Aquades 200ml

Ditutup dengan Alumunium foil

Hot Plate Dipanaskan hingga mendidih

Penangas Air Didinginka sampai suhu ruangan

Corong Kaca + Sinter Gelas Disaring

Botol Coklat

Gambar 2.Diagram alir pembuatan larutan KMnO4

3. Pembuatan larutan H2SO4 1N

H2SO4 Pipet Ukur 10ml


1,395ml

Labu ukur 50ml Tambahkan sedikit aquades

Labu ukur 50ml Tambahkan hingga tanda batas

Kocok hingga homogen

Gambar 3.Diagram alir pembuatan larutan H2SO4 1N


4. Pembuatan larutan H2SO4 2N

H2SO4 Pipet Ukur 10ml


1,395ml

Labu ukur 25ml Tambahkan sedikit aquades

Labu ukur 25ml Tambahkan hingga tanda batas

Kocok hingga homogen

Gambar 4.Diagram alir pembuatan larutan H2SO4 2N

5. Pembuatan larutan bijih besi

Biji besi ditimbang Kaca Arloji

Gelas Beker Ditambahkan Aquades 200ml

Corong Kaca + Kertas saring Disaring

Ditambah aquades Labu ukur 200ml


sampai tanda batas

Kocok hingga homogen

Gambar 5.Diagram alir pembuatan biji besi


6. Standarisasi KMnO4 dengan Na2C2O4

10ml larutan Na2C2O4 + Larutan KMnO4


5ml larutan H2SO4 1N

Erlemeyer Buret

Hot Plate Dipanaskan hingga


suhu 70-80 c

Titrasi

Terjad perubahan warna dari bening menjadi merah bata

Catat volumenya

Ulangi 3x

Catat volume rata-rata

Gambar 6.Diagram alir Standarisasi KMnO4 dengan Na2C2O4


7. Analisis ion ferro
Fe2+ 5ml + Fe3+ 5ml Larutan KMnO4
5ml H2SO4 2N

Erlemeyer Buret

Titrasi

Terjad perubahan warna dari kuning menjadi merah bata

Catat volumenya

Ulangi 3x

Catat volume rata-rata

Gambar 6.Diagram alir Analisis ion Fe


8. Reduksi Fe3+ Fe2+

10ml Fe3+ + 5ml HCl Larutan KMnO4

Erlemeyer Buret

Hot Plate Dipanaskan hingga mendidih

+ larutan pencegah 8ml


+ 40 ml aquades pada suhu 75-80 c
+ SnCl2 sampai bining

Titrasi dengan KMnO4

Perubahan warna dari bening menjadi merah bata

Catat volume

Ulangi 3x

Catat volume rata-rata

Gambar 8.Diagram alir Reduksi Fe3+ menjadi Fe2+


9. Analisis kadar Fe dalam bijih besi
5ml Fe3+ + 5ml Fe2+ + 5ml Larutan KMnO4
larutan biji besi + 5ml HCl

Erlemeyer Buret

Hot Plate Dipanaskan hingga mendidih

+ larutan pencegah 8ml


+ 40 ml aquades pada suhu 75-80 c
+ SnCl2 sampai bining

Titrasi dengan KMnO4

Perubahan warna dari bening menjadi merah bata

Catat volume

Ulangi 3x

Catat volume rata-rata

Gambar 9.Diagram alir Analisis kadar Fe dalam bijih besi


V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
Dari percobaan analisis permanganometri yang telah dilakukan diperoleh hasil sebgai
berikut

1. Standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan Na2C2O4

Tabel .3. Data hasil standarisasi larutan KMnO4 dengan larutan Na2C2O4

No Nama Larutan Volume (mL) Volume Rata-rata


I II III
1 KMnO4 10 10,5 10,3 10,2667
2 Na2C2O4 10 10 10 10
3 H2SO4 2N 5 5 5 5

2. Analisis Ion Ferro

Tabel .4. data hasil analisis ion ferro

No Nama Larutan Volume (mL) Volume Rata-rata


I II III
1 KMnO4 4,7 4,6 4,6 4,6333
2+ 3+
2 Fe + Fe 10 10 10 10
3 H2SO4 1N 5 5 5 5
3. Reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ menggunakan SnCl

Tabel .5. Data hasil titrasi pada reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ menggunakan Sncl

No Nama Laratan Volume (mL) Volume Rata-rata


I II III
1 KmnO4 6,4 6,4 6,4 6,4
2 Fe3+ + HCl encer 1,5 1,5 1,5 15
3 Larutan Pencegah 8 8 8 8
4 Aquades Panas 40 40 40 40

4. Analisis Kadar Fe dalam bijih besi

Tabel .6. Data hasil titrasi pada analisis kadar Fe dalam bijih besi

No Nama Larutan Volume (mL) Volume Rata-rata


I II III
1 KMnO4 9 9,1 9 9,0333
2 Fe3++Fe2++HCl 20 20 20 20
encer + bijih besi
3 Aquades panas 40 40 40 40
4 Larutan Pencegah 8 8 8 8
B. Perhitungan dan Pembahasan

1. Standarisasi larutan KMnO4 0,325 N


Diketahui : N Na2C2O4 = 0,31 N
V Na2C2O4 = 10 ml
V KMnO4 = 10,2667 ml
Ditanya : N KMnO4 ?

Jawab : V Na2C2O4 X N NaC2O4 = V KMnO4 X N KMnO4

N KMnO4 = V Na2C2O4 X N Na2C2O4


V KMnO4
N KMnO4 = 10 ml X 0,31 N
10,2667 ml
N KMnO4 = 0,3019 N

2. Menentukan kadar Fe3+ dalam analisis Ion Ferro


Diketahui : N KMnO4 = 0,3019 N
V KMnO4. = 4,6333 ml
V Larutan = 15 ml
BM Fe3+ = 56 g/mol
Ditanya. : Kadar Fe ?

Jawab :

Kadar Fe = N KMnO4 X V KMnO4 X BM Fe3+ X V Larutan

1000

Kadar Fe = 0,3019 N X 4,6333 ml X 56 g/mol X 15 ml

1000

Kadar Fe = 1,1749 g/mol


3. Menentukan kadar Fe3+ dari reduksi Fe3+ menjadi Fe2+
Diketahui : Normalitas KMnO4 = 0,3019 N

Volume KMnO4 = 6,4 ml

Volume Larutan = 15 ml

BM Fe3+ = 56 g/mol

Ditanya : Kadar Fe3+ ?

Jawab :

Kadar Fe3+ = N KMnO4 X V KMnO4 X BM Fe3+ X V Larutan

1000

Kadar Fe3+ = 0,3091 X 6,4 ml X 56 g/mol X 15 ml

1000

Kadar Fe3+ = 1,6233 g/mol

4. Menentukan Kadar Fe3+ dalam bijih besi


Diketahui : Normalitas KMnO4 = 0,3091 N
Volume KMnO4 = 9,0333 ml
Volume Bijih Besi. = 5 ml
BM Fe3+ = 56 g/mol
Volume Larutan = 20 ml
Ditanya : Kadar Bijih Besi ?

Jawab : Kadar Fe = V Larutan X V KMnO4 X N KMnO4 X BM Fe


1000
2
Kadar Fe = 20 ml X 9,0333 ml X 0,3019 N X 56 g/mol
1000
2
Kadar Fe = 1,5272 X 100 %
Kadar Fe = 1,5272 %

Analisis Permanganometri Merupakan metode titrasi berdasarkan reaksi oksidasi dan


reduksi menggunakan KMnO4 sebagai larutan standar sekunder, KMnO4 merupakan Larutan
standar sekunder yang konsentrasinya berubah – ubah maka harus distandarisasi dengan larutan
Na2C2O4, yaitu. Na2C2O4 sebagai larutan standar primer karena mengandung kadar kemurnian
tinggi dan stabil pada pengeringan. Sebelum digunakan Na2C2O4 dipanaskan didalam oven dulu
selama 2 jam pada suhu 100 derajat Celcius. Di oven terlebih dahulu karena untuk mengurangi
kadar air yang ada pada Na2C2O4 serta untuk mempercepat reaksi.
Pada pembuatan larutan KMnO4, setelah KMnO4 ditambahkan aquades, larutan KMnO4
dipanaskan terlebih dahulu. Supaya mengurangi jumlah kandungan MnO4 dalam laruran KMnO4.
Setelah dipanaskan larutan KMnO4 didinginkan dengan menggunakan penangas air, hingga suhu
ruangan. Lalu dimasukan kedalam botol coklat dengan disaring menggunakan sinterglass, bukan
menggunakan kertas saring. Jika menggunakan kertas saring, kertas saring akan ikut bereaksi
karena kertas saring terbuat dari bahan organik. Larutan KMnO4 harus disimpan di dalam botol
coklat karena KMnO4 memiliki sifat yang reaktif terhadap sinar matahari, sehingga mudah terurai
menjadi MnO2, oleh karna itu penggunaan buret yang berwarana gelap jauh lebih baik.
Dalam titrasi permanganometri tidak butuh ditambahkan indikator karena, larutan KMnO4
yang berwarna ungu dapat berfungsi sebagai indikator sendiri (auto-indikator). Digunakan H2SO4
karena H2SO4 tidak menyebabkan hasil samping. Selain itu, H2SO4 cukup baik karena tidak
bereaksi dengan permanganat. Dengan reaksi berikut :

5 Na2C2O4 + 2 KMnO4 + 8 SO4 → 2 MnO4 + Na2SO4 + 10 CO2 + 8 H2O..(_)

Pada reaksi diatas, H2SO4 digunakaan sebagai katalis yang bertujuan untuk memperkecil energi
aktivasi dan mempercepat jalanya reaksi.

Pada reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ digunakan SnCl2 dan larutan pencegah, pada SnCl2
dapat mereduksi ion – ion Fe3+ menjadi Fe2+. Berikut merupakan reaksinya :
2 Fe3+ + Sn2+ → Sn4+ + 2 Fe2+…..(_)

Selain dapat mereduksi, SnCl2 juga digunakan agar warna Fe3+ luntur dengan pembentukan
kompleks. Sehingga saat mencapai pada titik akhir titrasi, berubahan warna dapat terlihat dengan
jelas. Berikut merupakan reaksi analisis kadar Fe dalam bijih besi :

Fe2O2 + 6H+ → 2 Fe3+ + 3 H2O….(_)

Pada percobaan 2 gram bijih besi yang dilakukan, diperoleh hasil analisis bijih besi sebesar 1,5272
%.

Pada reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ dan analisis kadar Fe dalam bijih besi memerlukan
larutan pencegah untuk menurunkan konsentrasi dan mencegah terjadinya reduksi yang berlebih.

Dari keseluruhan tahap terdapat beberapa proses yang dilakukan dalam kondisi panas yaitu
pada proses standarisasi laruran KmnO4 dengan larutan Na2C2O4, reaksi reduksi Fe3+ menjadi Fe2+
serta analisis kadar Fe dalam bijih besi. Hal tersebut dilakukan agar reaksi yang terjadi berlangsung
cepat. Pada proses standarisasi laruran KMnO4 dengan larutan Na2C2O4, larutan yang ada di
erlenmayer yaitu larutan Na2C2O4 dan H2SO4 dipanaskan terlebih dahulu, karena Na2C2O4 akan
bereaksi secara maksimal pada suhu kamar. Pada awal pembahasan telah disebutkan untuk
mengurangi jumlah MnO4 dalam larutan KMnO4. Jika dalam larutan KMnO4 dan ada MnO4 reaksi
yang terjadi akan berjalan dengan lambat. Maka tujuan utama pemanasan dalam permanganometri
untuk mempercepat reaksi.

Anda mungkin juga menyukai