TUJUAN
- Menentukan massa minyak sereh murni hasil percobaan
- Menentukan Rf minyak sereh hasil percobaan dan minyak sereh standar
- Menentukan % rendemen minyak sereh
II. PRINSIP DASAR
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini
disebut jugaminyak menguap, minyak eteris, atau minyak esensial karena pada
suhu biasa (suhu kamar) mudahmenguap di udara terbuka. Istilah esensial dipakai
karena minyak atsiri mewakili bau dari tanamanasalnya. Dalam keadaan segar dan
murni tanpa pencemar, minyak atsiri umumnya tidak
berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan m
embentuk resin sertawarnanya berubah menjadi lebih tua (gelap). (Setiartini, 2014)
destilasi adalah proses pemisahan dua senyawa atau lebih dalam campuran dengan
menggunakan perbedaan sifat volatilitas (kecenderungan suatu senyawa untuk
berubah wujud dari cair menuju gas) dari element-element campuran tersebut.
Definisi distilasi di sini merujuk pada proses yang akan berlangsung yaitu
perubahan dari cair menjadi gas (menguap) dan perubahan dari gas menjadi cairan
(kondensasi).
Semua proses yang terjadi dalam destilasi merupakan perubahan fisika, tanpa
melibatkan reaksi kimia. (Mahfuzh, 2016)
Jarak antara jalannya pelarut bersifat relatif. Oleh karena itu, diperlukan suatu
perhitungan tertentu untuk memastikan spot yang terbentuk memiliki jarak yang
sama walupun ukuran jarak platnya berbeda. Nilai perhitungan tersebut adalah nilai
Rf. Nilai ini digunakan sebagai nilai perbandingan relatif antar sampel. Nilai Rf
juga menyatakan derajat retensi suatu komponen dalam fase diam sehingga nilai
Rf sering juga disebut faktor retensi. Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus berikut
(Anonim, 2015):
Potongan sereh 10 g
- Ditampung
- Destilat 50 mL + n-heksana 50
mL dimasukkan ke corong pisah
- Campuran di ekstrasi 2x
- Fasa n-heksana diambil dan
ditampung di cawan penguap
- Cawan yang telah ditimbang
massa kosongnya dipanaskan
hingga n-heksana menguap
- Minyak atsiri ditimbang
Rf
V. DATA PENGAMATAN
Sereh 11
Cawan 63,2022
1,4 𝑐𝑚 1,3 𝑐𝑚
𝑅𝑓𝑠𝑚𝑝𝑙 1 = = 0,35 𝑅𝑓𝑠𝑡𝑑 1 = = 0,325
4𝑐𝑚 4 𝑐𝑚
2,8 𝑐𝑚 3,0 𝑐𝑚
𝑅𝑓 𝑠𝑚𝑝𝑙 2 = = 0,7 𝑅𝑓 𝑠𝑡𝑑 2 = = 0,75
4 𝑐𝑚 4 𝑐𝑚
3,3 𝑐𝑚 3,6 𝑐𝑚
𝑅𝑓 𝑠𝑚𝑝𝑙 3 = = 0,825 𝑅𝑓 𝑠𝑡𝑑 3 = = 0,9
4 𝑐𝑚 4 𝑐𝑚
Perhitungan rendemen
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,0038 𝑔
𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100% = 0,0345%
11 𝑔
VI. PEMBAHASAN
Pada modul kali ini adalah tentang ekstrasi minyak sereh dengan metode destilasi
uap. Pertama-tama potongan sereh kering disiapkan dan ditimbang massanya ± 10
gram kemudian dimasukkan ke labu uap. Lalu labu uap diletakkan diatas labu
bundar yang berisi air dan diletakkan diatas hot plate. Kemudian rangkaian destilasi
uap dirangkai seperti gambar berikut.
Jarak noda antara sampel (P) dan standar (T) kemudian dihitung. Dan dihitung nilai
Rfnya. Nilai RF ini menunjukkan perbandingan kemurnian antara kafein hasil
percobaan dengan kafein standar. Nilai ini digunakan sebagai nilai perbandingan
relatif antar sampel. Nilai Rf juga menyatakan derajat retensi suatu komponen
dalam fase diam sehingga nilai Rf sering juga disebut faktor retensi.
Setelah itu, %rendemen dari hasil percobaan dihitung. Didapat %rendemen sangat
kecil yaitu 0,0345% (teori 1%). Hal ini bisa disebabkan karena sereh yang
digunkan belum benar-benar kering, dan waktu untuk menguapkan sereh kurang
lama sehingga masih ada minyak atsiri sereh yang tertinggal.
VII. KESIMPULAN
- Massa minyak sereh murni hasil percobaan adalah 0,0038 gram
- Rf minyak sereh hasil percobaan sebesar 0,35 ; 0,7 ; 0,825 dengan Rf standar
sebesar 0,325 ; 0,75 ; 0,9.
- %rendeemen minyak sereh sebesar 0,0345%
DISUSUN OLEH :
MELIANA NUR SAVITRI (105117008)
DISUSUN OLEH :
MELIANA NUR SAVITRI (105117008)