Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

A. BAHAN
Bahan yang digunakan pada penelitian untuk ekstrasi ini yaitu meliputi : daun legetan warak, yang
dimana daun ini dapat ditemui diwilayah pegunungan kabupaten Pekalongan yang masih
banyak dan mudah ditemui daun legetan warak, etanol, asam galat, N2, aquades, dan
ayakan (berupa kertas ayakan), sedang untuk pembuatan lotionnya dibutuhkan bahan antra
lain : Bahan yang digunakan asam stearat, ekstrak daun legetan warak, etanol 96%,
gliserin, metilparaben, propilparaben, setil alkohol, tween80.
B. ALAT
Alatnya antaralain untuk bagian ekstrasi yaitu : microwave yang dimodifikasi ditambahi labu alas
bulat dan pendingin, oven, shaker, toples kaca, timbangan digital, spektrofotometer, dan
peralatan gelas, dan alat untuk membuat lotion yaitu : batang pengaduk, gelas kimia, gelas
ukur, hotplate, rotavapor, pHmeter, sendok tanduk, bejana maserasi, thermometer.
C. METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat eksperimental dilakukan didalam
labolatorium, dengan rancangan post design experimental. Experimental Research merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mempelajari kejadian dalam kerangka korelasi sebab akibat dengan memberikan
perlakuan pada subjek penelitian yang kemudian dilakukan uji secara empirik (Yanwirasti, 2008).
Pengujian daya sebar pada sediaan di lakukan menggunakan cawan petri dan anak timbangan 50 g,
100 g, 150 g, 200 g sebagai beban. Uji dilakukan selama 4 minggu berturut-turut. Menurut
Garg dkk. (2002) pengujian daya sebar menunjukkan daya sebar yang baik bila daya sebar
sebesar 5 - 7 cm.
Proses yang dilakukan pertama kali ialah dengan melakukan ekstraksi daun legetang
warak, mengambil sari dan kandungan yang ada didalamnya. Pemisahan ekstrak ini
menggunakan pemanasan sesuai dengan titik didih pelarut. Selanjutnya membuat body
lotion dengan mengganti emmolient iso propil palmiat dengan ekstrak daun legetan warak.
Model penelitian ini adalah

D. PROSEDUR PENELITIAN
 Pengeringan daun legetan warak (Adenostemma lavenia)
Tujuan dari tahap ini adalah Mengkondisikan daun legetan warak (Adenostemma lavenia)
dengan kadar air yang rendah sehingga memudahkan untuk diekstrak .Prosedur yang dilakukan
sebagai berikut: Bersihkan daun dengan lap kering dan pastikan sudah tidak ada
batangdaunnya Jemur di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan kering
angkat daun ketika sudah berwarna kecoklatan. Menghancurkan daun sampai halus
dengan menggunakan blender sehingga akan diperoleh serbuk kering daun legetan
warak (Adenostemma lavenia). Menyimpan serbuk daun dalam tempat tertutup pada
temperature ruang. Selanjutnya, serbuk daun ini siap untuk diekstraksi.

 Ekstraksi Daun legetan warak (Adenostemma lavenia)

Tahapan ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak daun legetan warak (Adenostemma lavenia)
dengan pelarut yang berbeda dan waktu ekstraksi sehingga bisa diketahui pelarut dan waktu ekstraksi
yang terbaik untuk mengekstrak daun legetan warak (Adenostemma lavenia)
Prosedur yang di gunakan adalah sebagai berikut :

Mencampurkan 2 gr serbuk daun kering legetan warak (Adenostemma lavenia) dengan 100 ml
campuran etanol 96%:n-hexane dan di ekstraksi dengan sonikasi (temperature ruang, 53 kHz, 60
menit). Memvariasikan konsentrasi larutan ekstrak dengan waktu yang paling lama dari variasi waktu
ekstraksi yang digunakan, yaitu 60 menit. Variasi konsentrasi larutan ekstrak dilakukan pada rasio 0 % :
100 %, 25 % : 75 %, 50 % : 50 %, 75 % : 25 %, 100 % : 0 % ( etanol 96 % : n-hexane). Menyaring
hasil ekstrak dengan menggunakan kertas saring. Menguapkan sebagian pelarut dari ekstrak
menggunakan hot plate yang di jaga suhu nya pada temperature eb 40-50 OC. Memindahkan sample
,yang sebagian pelarutnya sudah menguap kecawan petri. Menguapkan seluruh pelarut dari ekstrak
dengan menggunakan hotplate yang dijaga suhunya pada temperatur 40-50 OC. Setelah didapatkan
sample dengan yield yang paling baik dari variasi konsentrasi larutan ekstrak kemudian melanjutkan
prosedur ekstrak sisonikasi dengan memvariasikan waktu ekstraksi.Variasi waktu ekstraksi dilakukan
pada 20,30,40,50 dan 60 menit.

Perhitungan : Bilangan Iodine = ( V1 - V2 ) x N x 12,69 Berat gram

Contoh Dimana: V1 = mL Thio 0,1 N untuk blanko

V2 = mL Thio 0,1 N untuk titrasi kembali.

N = Normalitet Thio 0,1 N

Dalam sampel yang sudah diencerkan, lalu ditunggu sampai angka yang muncul pada pH
meter stabil. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Hidupkan alat dengan menekan ON pada alat pH meter.

b) Bersihkan elektroda,dibilas dengan aquadest dan disekadengan tissue.

c) Celupkan elektroda kedalam larutan yang akan diperiksa pH nya. Tunggu sampai
hasilnya stabil. Catat pH-nya.

Densitas pengukuran densitas dilakukan dengan menggunakan alat density meter. Prosedur
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Nyalakan alat Density Meter Set suhu pada 200C (pada suhu yang tepat untuk analisa)
Bersihkan cellalat density meter dengan cara memasukan (inject) alkohol.
b) Masukan sample menggunakan syringe kedalam alat density meter.
c) Perhatikan cell,jangan sampai ada gelembung udara.
d) Tekan enter, baca SG yang didapat.
e) Bersihkan kembali cell,cuci dengan alcohol dan air.

 Pembuatan Body Lotion


Prinsip pembuatan body lotion adalah pencampuran beberapa bahan yang disertai pengadukan
dan pemanasan yang sempurna. Bahan dipisah kan menjadi dua bagian, yaitu bahan yang larut
minyak dan bahan yang larutair.Bahan-bahan yang termasuk fase minyak antara lain
asamstearat, gliseril stearat, petroleum jelly, white oil, dan isopropil palmitat. Bahan-bahan
yang termasuk fase air antara lain gliserin, trietanolamin, dan air.Fase minyak dicampur

sampai homogeny disertai pemanasan 70-75 OC sehingga terbentuk sediaan A. Fase air pun

dicampur sampai homogeny disertai pemanasan 70 – 75 OC sehingga terbentuk sediaan B.


Setelah homogen, kedua sediaan tersebut dicampur pada suhu 70 °C. Pada suhu 37 °C, metil
paraben dimasukkan ke dalam sediaan C, kemudian pewangi ditambahkan pada suhu 35 °C.
Setelah penambahan pewangi, pengadukan terus dilakukan selama satu menit sehingga
terbentuk body lotion.

i
Fase Minyak Fase air

 Asam stearate  Gliserin

 Gliseril stearate  Tea

 Isopropyl palmiat  Air


 White oil

 Petroleum jelly

 Ekstrak daun
legetan warak Pengadukan dan pemanasan 70-75 OC

SEDIAAN B
Pengadukan dan pemanasan suhu 70-75 OC

SEDIAAN A

Pencampuran pada suhu 70 OC

 METIL
PARABEN
SEDIAAN C
 PEWANGI

Pengaduaan

BODY LOTION
Pada pembuatan body lotion dilakukan dengan variasi komposisi bahan sebagai berikut:

Tabel 1.1 Komposisi Body Lotion ( persen berat )

BahanBaku A B C D E F
AsamStearat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
SliserilStearat 1 1 1 1 0 0
Ekstrak Legetan warak 0 2 3 4 5 6
(Adenostemma lavenia)
PetroleumJelly 1 1 1 1 1 0
WhiteOil 2 2 1 0 0 0
IsopropilPalmitat 2 0 0 0 0 0
Air 84,5 84,5 84,5 84,5 84,5 84,5
Gliserin 5 5 5 5 5 5
Trietanolamine 1 1 1 1 1 1
MetilParaben 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Pewangi 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7

 .AnalisisBodyLotion

Setelah body lotion terbentuk dilakukan pengecekan pH, viskositas, dandensitas untuk
mengetahui komposisi body lotion yang paling baik sesuaidengan SNI16-4399-1996.

Anda mungkin juga menyukai