Anda di halaman 1dari 9

Berkala Perikanan Terubuk, Vol 46. No.1. Februari (2018) Hal.

19- 27
ISSN 0126 - 4265

EKSTRAKSI DAN KARAKTERISTIK MINYAK IKAN


SEMBILANG (Paraplotosus albilabris) DENGAN BAHAN
PELARUT YANG BEBEDA
EXTRACTION AND CHARACTERISTICS OF CATFISH
(Paraplotosus albilabris) OIL WITH DIFFERENT SOLVENT
Apri Nur Azman1, Sumarto1, Edison1
1
Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Jl. HR Soebrantas Km
12,5 Simpang Baru, Panam – Pekanbaru, Indonesia 28293
Korespondent author : sumarto1976@yahoo.co.id

ARTICLE INFO Abstract


This study aims to determine the characteristics of catfish
Keywords: (Paraplotosus albilabris) oil by using different solvent
Paraplotosus Albilabris, extraction agent. The method used in this study is experimental
Extraction, method using a Completely Randomized Design (CRD) as a
Acid Value, treatment is a different type of solvent i.e. ethanol, ethyl
Iodine Value, acetate, and n-hexane. The result of fish oil extraction which
Saponification Value obtained using ethanol, ethyl acetate, and n-hexane solvent
produced different rendement levels i.e. 14.59%, 11.28%, and
7.48%, respectively. The Acid value of catfish oil using ethanol
solvent is 224.06 mg/g, ethyl acetate solvent 206.76 mg/g, and
n-heksan solvent 106.83 mg/g. The Iodine value of catfish oil
using ethanol solvent is 83.66 mg/ml, ethyl acetate solvent
72.81 mg/ml, and n-hexane solvent 82.29 mg/ml. The
Straaponification value of catfish oil using ethanol solvent is
334.58 mg/ml, ethyl acetate solvent is 333.70 mg/ml, and n-
hexane solvent 303.17 mg/ml.

Kata kunci: Abstrak


Paraplotosus albilabris Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik minyak
Ekstraksi ikan sembilang (Paraplotosus albilabris) dengan menggunakan
Bilanga asam bahan pelaut yaang berbeda. Metode yang digunakan dalam
Bilanga iod penelitian ini metode eksperimen dengan menggunakan
Bilanga penyabunan rancangan acak lengkap (RAL) sebagai perlakuan adalah jenis
pelarut ekstraksi berbeda yaitu pelarut etanol, etil asetat, dan n-
heksan. Hasil ekstraksi minyak ikan yang diperoleh
menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n- heksan
menghasilkan tingkat rendemen berbeda, secara berturut-turut
yaitu 14,59%, 11,28%, dan 7,48%. Bilangan asam minyak ikan
sembilang menggunakan pelarut etanol sebesar 224,06 mg/g,
pelarut etil asetat 206,76 mg/g, dan pelarut n-heksan 106,83
mg/g. Bilangan Iod minyak ikan sembilang menggunakan
pelarut etanol sebesar 83,66 mg/ml, pelarut etil asetat 72,81
mg/ml, dan pelarut n-heksan 82,29 mg/ml. Bilangan
penyabunan minyak ikan sembilang menggunakan pelarut
etanol sebesar 334,58 mg/ml, pelarut etil asetat 333,70 mg/ml,
dan pelarut n-heksan 303,17 mg/ml.
20

PENDAHULUAN Sembilang (Paraplotosus albilabris)


Provinsi Riau merupakan daerah dengan menggunakan bahan pelarut
penyebaran ikan sembilang di Indonesia. berbeda sebagai salah satu usaha untuk
Pada tahun 2015, produksi ikan memanfaatkan minyak ikan sembilang.
sembilang di Provinsi Riau mencapai Penelitian ini bertujuan untuk
jumlah 7,8355 ton. Produksi ikan menentukan karakteristik minyak ikan
sembilang mengalami peningkatan sembilang (Paraplotosus albilabris)
setiap tahunnya (BPS Provinsi Riau, dengan menggunakan bahan pelarut
2016). ekstraksi yang berbeda.
Ikan memegang peranan penting
dalam pemenuhan sumber gizi dan METODE PENELITIAN
keamanan hidup bagi manusia pada Waktu dan Tempat
Negara berkembang (Meliala.,2009). Penelitian dilaksanakan pada
Ikan juga berfungsi sebagai sumber bulan Agustus 2017 di Laboratorium
protein, mineral, vitamin dan asam Teknologi Hasil Perikanan dan
lemak. Meskipun ikan kaya dengan gizi, Laborotorium Terpadu Fakultas
tetapi ikan merupakan bahan yang cepat Perikanan dan Kelautan Universitas Riau
busuk dan mempunyai umur simpan Pekanbaru.
yang pendek.
Pemanfaatan ikan laut sampai Bahan dan Alat
sejauh ini masih terbatas hanya sebagai Bahan yang digunakan pada
bahan pangan salah satunya ikan penelitian ini yaitu ikan sembilang
sembilang yang masih terbatas dalam (Paraplotosus albilabris) yang diambil
pemanfaatan. Ini memberi konsekuensi dari Perairan Kabupaten Rokan Hilir
kepada nilai ekonomi ikan laut yang Provinsi Riau, berlokasi di Jalan
rendah. Ikan pada umumnya sangat Kampung Pinggir Laut Bagan Siapiapi.
penting untuk dikonsumsi sebagai Bahan yang digunakan untuk ekstraksi
sumber utama komponen nutrisi karena adalah pelarut etanol, etil asetat, dan n-
mengan dung asam amino dan asam heksana. Bahan yang digunakan untuk
lemak yang tinggi (Bhaskar et al,. 2008). analisis ektraksi minyak ikan, seperti
Ikan sembilang merupakan ikan dengan bahan analisis bilangan asam, iod, dan
kandungan gizi yang tinggi, namun penyabunan, seperti bahan dasar tepung
belum banyak masyarakat ataupun ikan sembilang, pelarut etanol, etil
industri yang menggunakan ikan asetat, n-hexana, HCl, aquades, indikator
Sembilang sebagai bahan baku PP,H2 SO 4 ,NaOH serta bahan
pengolahan. Oleh sebab itu diperlukan pendukung lainnya.
suatu kajian untuk mengeksplorasi ikan Peralatan yang digunakan untuk
sembilang mengenai kandungan kimia ekstraksi dan analisis bilangan asam,
terutama minyak ikan yang dikenal iod, dan penyabunan antara lain: blender,
banyak dengan manfaat untuk menunjang saringan, oven pengering, timbangan
kesehatan dan lainnya. Maka oleh sebab digital, perangkat alat soxhlet, pipet
itu penulis tertarik untuk melakukan tetes, erlenmeyer, labu lemak, desikator
kajian mengenai ekstraksi dan serta peralatan pendukung lainnya.
karakteristik minyak ikan Penelitian dilakukan dalam 2 (dua)
tahap, yaitu tahap 1 proses pengambilan
Metode Penelitian bahan baku, dan proses penanganan ikan
Metode yang digunakan dalam sembilang supaya kondisi tetap segar.
penelitian ini metode eksperimen dengan Pada tahap 2, proses pembuatan tepung
menggunakan rancangan acak lengkap ikan dari bagian daging ikan saja dengan
(RAL) sebagai perlakuan adalah jenis menggunakan sistem pengeringan
pelarut ekstraksi berbeda yaitu pelarut mekanis (oven), selanjutnya tepung ikan
etanol, etil asetat, dan n-heksan.
21
Apri Nur Azman, Berkala Perikanan Terubuk, Vol 46. No.1. Februari (2018) Hal. 19- 27

dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan untuk mempersabunkan satu gram


minyak ikan, kemudian dianalisis tingkat minyak / lemak.
rendemen minyak ikan, bilangan asam, Timbang 0,5 – 1,0 gram minyak
bilangan iod dan bilangan penyabunan. masukkan dalam labu alas bulat
Data hasil penelitian kemudian ditabulasi volume100 ml Tambahkan 50 ml larutan
dalam bentuk tabel kemudian dianalisis KOH alkoholis 0,5N yang sudah di
secara statistik menggunakan Analisis standarisasi. Kemudian direfluk dengan
Variansi (Anava). pemanas sampai larutan menjadi jernih
(1,5–2jam). Setelah direfluk selesai
Ekstraksi Minyak Ikan dinginkan dan encerkan sampai 250 ml.
Ekstraksi adalah pemisahan suatu Kemudian diambil 25 ml larutan hasil
zat dari campurannya dengan pembagian pengenceran, titrasi menggunakan HCl
sebuah zat terlarut antara dua pelarut 0,1N menggunakan indikatorpp Titrasi
yang tidak dapat tercampur untuk dilakukan tiga kali.
mengambil zat terlarut tersebut dari suatu
pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali Bilangan penyabungan
campuran bahan padat dan cair (misalnya 28,05 × ��𝑖𝑡��𝑎�� 𝑏��������𝑜 −
��𝑖𝑡��𝑎�� 𝑠��𝑚𝑝��𝑙
bahan alami) tidak dapat atau sukar =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 ����𝑚𝑝��𝑙 (��)
sekali dipisahkan dengan metode
pernisahan mekanis atau termis yang Analisis Bilangan Iod
telah dibicarakan. Misalnya saja, karena Bilangan iod adalah jumlah
komponennya saling bercampur secara (gram) iod yang dapat diserap oleh 100
sangat erat, peka terhadap panas, beda gram minyak. Bilangan iod dapat
sifat-sifatnya terlalu kecil, atau tersedia menyatakan derajat ketidakjenuhan dari
dalam konsentrasi terlalu rendah minyak atau lemak. Semakin besar
(Rahayu, 2009). bilangan iod maka derajat
Dalam hal semacam itu, ekstraksi ketidakjenuhan semakin tinggi.
adalah satu-satunya proses yang dapat (Ketaren, 2008 ) Bilangan iodin
digunakan atau yang mungkin paling juga berguna sebagai penunjuk bentuk
ekonomis. Sebagai contoh pembuatan dari minyak atau lemak, lemak dengan
ester untuk bau-bauan dalam pembuatan bilangan iodin yang tinggi biasanya
sirup atau minyak wangi, pengambilan berwujud cair, sedangkan yang memiliki
kafein dari daun teh, biji kopi atau biji bilangan iodin yang rendah biasanya
coklat, dan yang dapat dilihat sehari-hari berwujud padat. Selama proses lemak
ialah pelarutan komponen-komponen atau minyak, dengan meningkatnya
kopi dengan menggunkan air panas dari proses hidrogenasi, bilangan iodin
biji kopi yang telah dibakar atau digiling menurun. Bilangan iodin juga perlu
(Rajayu, 2009). ditentukan pada lemak segar untuk
mengetahui tingkat perubahan lemak
Analisis Bilangan Penyabunan tersebut selama proses penggorengan.
Angka penyabunan dinyatakan (Herlina, 2002) Penyerapan iod
sebagai banyaknya (mg) KOH yang bebas oleh minyak sangat lambat, untuk
dibutuhkan untuk menyabunkan satu itu dipakai larutan aktif yang
gram (1 g) lemak atau minyak. Alcohol mengandung senyawa iod tidak stabil,
yang ada pada koh berfungsi untuk antara lain persenyawaan iod dengan
melarutkan asam lemak hasil hidrolisa klor atau brom..
agar mempermudah reaksi dengan basa Penentuan bilangan iod ini
sehingga membentuk sabun. menunjukkan adanya asam lemak tak
Bilangan penyabunan adalah jenuh sebagai penyusun dari minyak
banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan atau lemak. Asam lemak tidak jenuh
mampu mengikat iodium dan membentuk
senyawa jenuh. Banyaknya
22

iodine yang diikat oleh asam lemak untuk menetralkan asam lemak bebas
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam satu gram minyak
yang terdapat dalam minyak atau lemak atau lemak Angka asam besar
(Keraten. 2008). menunjukan asam lemak bebas (FFA)
Sampel sebanyak 0,5 gram yang besar yang berasal dari hidrolisis
dimasukkan dalam erlenmeyer bertutup, minyak atupun karena proses pengolahan
kemudian ditambahkan 10 ml kloroform yang kurang baik. Makin tinggi angka
dan 25 ml reagen iodium-bromida asam makin rendah kualitasnya (Julianty,
didiamkan selama 30 menit diruang gelap 2008).
sambil dikocok. Selanjutnya ditambahkan
10ml KI 15% diencerkan dengan 100 ml Bilangan Asam =
aquades Titrasi dengan Natriumthiosulfat mL KOH x Norm. KOH x 56,1
0.l N sampai wama berubah menjadi gram minyak
kuning muda, kemudian ditambahkan
indikator amilum 3 tetes kemudian titrasi Bilangan asam menggambarkan
lagi sampai warna biru hilang (AOAC, jumlah kandungan asam lemak bebas
2005). yang terdapat dalam minyak. Angka
asam ini muncul akibat proses hidrolisis
𝑚𝑙 ��𝑖𝑡��𝑎�� triasilgliserol yang terjadi didalam
minyak (Panangan t al., 2011).
𝑏������𝑘�� − 𝑠��𝑚𝑝��𝑙
Bilangan iod = Semakin besar angka asam maka kualitas
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
minyak akan semakin rendah. Angka
����𝑚𝑝��𝑙 (��) asam menurut SNI dinyatakan sebagai
Bilangan Asam × 𝑁 𝑁��2��2��3 × banyaknya mg KOH yang

12,691

Bilangan asam adalah ukuran diperlukan untuk menetralkan 1 gram


dari jumlah asam lemak bebas serta asam lemak bebas.
dihitung berdasarkan berat molekul dari
asam lemak atau campuran asam lemak. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bilangan asam dinyatakan sebagai Ekstrasi Minyak Ikan Sembilang (P.
jumlah milligram KOH 0,1 N yang albialbris )
digunakan untuk mrnrtralkan asam lemak Berikut adalah hasil ekstraksi
bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak ikan sembilang dengan bahan
minyak atau lemak. Derajat asam adalah pelarut yang berbeda dapat dilihat pada
banyaknya milliliter KOH 0,1 N yang tabel 1.
diperlukan untuk menetralkan 100 gram Tabel 1. Hasil ekstraksi ikan sembilang (P.
minyak atau lemak (Ketaren, 2008). albilabris) dengan bahan pelarut
Sedangkan menurut Panagan, dkk (2011) berbeda.
bilangan asam lemak bebas adalah
No Pelarut Persentase ( % )
banyaknya basa dalam ml ekuivalen yang
diperlukan untuk menetralkan 100 gram 1 Etanol 14,56
contoh yang ditentukan. 2 Etil asetat 11,28
Angka FFA adalah indikasi 3 N – Hexana 7,48
dari jumlah ketengikan hidrolitik Hasil dari ekstraksi tersebut
kandungan /kadar FFA yang ditentukan menunjukkan bahwa bahan pelarut etanol
dengan titrasi alkali standar. Penentuan adalah bahan pelarut yang paling banyak
angka FFA harus ditetapkan untuk tiap menghasilkan minyak dengan
spesies ikan,dimana batas maksimumnya karakteristik minyak encer dari pada
akan berubah tergantung dalam tiap yang menggunakan bahan pelarut
ikatannya (Nilasari, 2004) ethanol dengan karakteristik minyak ikan
`Angka asam dinyatakan sebagai agak kental dan bahan pelarut N –
jumlah miligram KOH yang diperlukan
23
Apri Nur Azman, Berkala Perikanan Terubuk, Vol 46. No.1. Februari (2018) Hal. 19- 27

Hexana dengan karakteristik sangat Fhitung (831.948) > Ftabel 0,01% (10.92)
kental. pada tingkat kepercayaan 99% maka Ho
Pada proses ekstraksi minyak ikan ditolak dilakukan uji lanjut beda nyata
sembilang dengan menggunakan pelarut jujur (BNJ).
etanol sebanyak 100 mL, ekstraksi Hasil uji lanjut beda nyata jujur
berlangsung pada suhu 96ºC karena titik (BNJ), menunjukkan bahwa nilai rata-
didih etanol 78,32ºC sehingga diharapkan rata tertinggi pada etanol (224.06 mg/ml)
pada kondisi tersebut etanol dapat sangat berbeda nyata pada etil asetat
menguap dan minyak dapat terambil (206.76 mg/ml) dan N heksan (106.83
semaksimal mungkin.. mg/ml).
Pada proses ekstraksi minyak ikan Salah satu analisa minyak dan
sembilang dilakukan dengan lemak yang umumnya banyak dilakukan
menggunakan pelarut n-heksana dalam bahan makanan adalah penentuan
sebanyak 100 mL, ekstraksi berlangsung sifat fisik maupun kimiawi yang khas
pada suhu 72-86ºC karena titik didih n- mencirikan sifat minyak tertentu sehingga
heksana 69ºC sehingga diharapkan pada dapat dianalisa dengan bilangan asam
kondisi suhu tersebut n-heksana dapat pada suatu sampel. Bilangan asam adalah
menguap dan minyak dapat terambil ukuran dari jumlah asam lemak bebas,
semaksimal mungkin. serta dihitung berdasarkan berat molekul
Pada proses ekstraksi minyak ikan dari asam lemak atau campuran asam
sembilang dilakukan dengan lemak.
menggunakan pelarut etil asetat sebanyak Bilangan asam dinyatakan sebagai
100 mL, ekstraksi berlangsung pada suhu jumlah milligram KOH yang digunakan
72-86ºC karena titik didih n- heksana untuk menetralkan asam lmak bebas yang
77,1ºC sehingga diharapkan pada kondisi terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak
operasi tersebut nheksana dapat menguap (Ketaren, 2008).
dan minyak dapat terambil semaksimal Bilangan asam dipergunakan
mungkin. untuk mengukur jumlah asam lemak
bebas yang terdapat dalam minyak atau
Analisis Bilangan Asam lemak. Besarnya bilangan asam
Hasil analisis bilangan asam tergantung dari kemurnian dan umur dari
ikan sembilang dengan pelarut yamg minyak atau lemak tersebut (Ketaren,
berbeda dapat dilihat pada Tabel 2. 2008).
Tabel 2. Analisis Bilangan Asam Minyak Ikan Bilangan asam yang besar
Sembilang menunjukkan asam lemak bebas yang
besar pula, yang berasal dari hidrolisa
Pelarut Bil. asam ( mg/g )
Etanol 224.06 minyak atau lemak, ataupun karena
Etil asetat 206.76 proses pengolahan yang kurang baik.
NHexana 106,83 Makin tinggi bilangan asam, maka makin
rendah kualitasnya (Sudarmadji,
Dari hasil analisis bilangan asam 2003).
minyak ikan sembilang dengan pelarut Bilangan asam menunjukkan
yang berbeda adalah atanol 224,06 banyaknya asam lemak bebas dalam
mg/ml, etil asetat 206,76mg/ml dan n minyak dan dinyatakan dengan mg basa
hexane 106,83 mg/ml. per 1 gram minyak. Bilangan asam juga
Berdasarkan analisis variansi, merupakan parameter penting dalam
menunjukkan bahwa bilangan asam penentuan kualitas minyak. Bilangan ini
setelah di estraksi etanol, etil asetat, N menunjukkan banyaknya asam lemak
hexana memberikan pengaruh sangat bebas yang ada dalam minyak akibat
nyata terhadap bilangan asam, dimana terjadi reaksi hidrolisis pada minyak
terutama pada saat pengolahan. Asam
24

lemak merupakan struktur kerangka Bilangan iod adalah jumlah iod


dasar untuk kebanyakan bahan lipid yang dapat diserap oleh 100 gram
(Alifah, 2008). minyak. Bilangan iod dapat menyatakan
Bilangan asam dinyatakan sebagai derajat ketidakjenuhan minyak atau
jumlah milligram KOH 0,1N yang lemak. Semakin besar bilangan iodnya
digunakan untuk menetralkan asam maka semakin tinggi derajat ketidak
lemak bebas yang terdapat dalam satu jenuhannya, dan semakintinggi pula
gram minyak atau lemak (Ketaren, kualitas minyak tersebut.
2008). Bilangan iod dalam minyak dapat
Angka asam besar menunjukan menurun karena putusnya ikatan tak
asam lemak bebas yang besar yang jenuh menjadi jenuh akibat pemanasan
berasal dari hidrolisis minyak atupun atau penggorengan. Penentuan bilangan
karena proses pengolahan yang kurang iod dalam sampel minyak kelapa diteliti
baik. Makin tinggi angka asam makin dengan menggunakan metode titrasi
rendah kualitasnya. Sedangkan dengan iodometri.
metode Mojonnier, hasil ekstraksi Besarnya jumlah ion yang diserap
kemudian diuapkan pelarutnya dan menunjukkan banyaknya ikatan rangkap
dikeringkan dalam oven sampai diperoleh atau ikatan tak jenuh , ikatan rangkap
berat konstan, berat residu dinyatakan yang terdapat pada minyak yang tak
sebagai berat lemak atau minyak dalam jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida
bahan, Minyak yang disusun oleh asam dengan tingkat ketidak jenuhan yang
lemak berantai C pendek berarti tinggi akan mengikat iod dalam jumlah
mempunyai berat molekul relatif kecil yang lebih besar. Bilangan penyabunan
(Andry, 2008). adalah jumlah miligram KOH yang
diperlukan.
Analisis Bilangan Iod
Hasil analisis bilanganiod ikan Analisis Bilangan Penyabuanan
sembilang dengan pelarut yamg berbeda Hasil analisis bilangan
dapat dilihat pada Tabel 3. penyabunan ikan sembilang dengan
Tabel 3. Analisis Bilangan Iod Minyak Ikan pelarut yamg berbeda dapat dilihat pada
Sembilang. Tabel 4.
Tabel 4. Analisis Bilangan Penyabunan Ikan
Pelarut B. Iod (mg/g) Sembilang
Etanol 83.66
EtilAsetat 72.81 Pelarut B. Penyabunan(mg/g)
NHexana 82.29 Etanol 334,58
EtilAsetat 333,70
NHexana 303,17
Berdasarkan analisis variansi,
menunjukkan bahwa bilangan iod
setelah di estraksi etanol, etil asetat, N Berdasarkan analisis variansi,
hexana memberikan pengaruh sangat menunjukkan bilangan penyabunan
nyata terhadap bilangan iod, dimana setelah di estraksi etanol, etil asetat, n-
Fhitung (91.962) > Ftabel ,01% (6,33) pada hexana memberikan pengaruh sangat
tingkat kepercayaan 99% maka Ho nyata terhadap bilangan iod, dimana
ditolak dilakukan uji lanjut beda nyata Fhitung (304.834) > Ftabel 0,01% (5,14)
jujur (BNJ). pada tingkat kepercayaan 99% maka H0
Hasil uji lanjut beda nyata jujur ditolak dilakukan uji lanjut beda nyata
(BNJ), menunjukkan bahwa nilai rata- jujur (BNJ).
rata tertinggi pada etil asetat (224.06 Hasil uji lanjut beda nyata jujur
mg/ml) sangat berbeda nyata pada etanol (BNJ) (Lampiran 4), menunjukkan
(206.76 mg/ml) dan N heksan (106.83 bahwa nilai rata-rata tertinggi pada
mg/ml). etanol N heksan (3264.20mg/ml)sangat
25
Apri Nur Azman, Berkala Perikanan Terubuk, Vol 46. No.1. Februari (2018) Hal. 19- 27

berbeda nyata pada etil asetat Untuk menyabunkan satu gram


(3290.91mg/ml) dan etil asetat lemak atau minyak. Apabila sejumlah
(3166.96mg/ml). sampel minyak atau lemak disabunkan
Angka penyabunan dinyatakan dengan larutan KOH berlebih dalam
sebagai banyaknya (mg) KOH yang alkohol, maka KOH akan bereaksi
dibutuhkan untuk menyabunkan satu dengan trigliserida, yaitu tiga molekul
gram (1 g) lemak atau minyak.Alkohol KOH bereaksi denngan satu molekul
yang ada pada KOH berfungsi untuk minyak atua lemak, larutan alkali yang
melarutkan asam lemak hasil hidrolisa tinggi ditentukan dengan titrasi
agar mempermudah reaksi dengan basa menggunakan HCL sehingga KOH yang
sehingga membentuk sabun. bereaksi dapat diketahui.
Angka penyabunan sama dengan Angka penyabunan menunjukkan
bilangan penyabunan dinyatakan sebagai berat molekul lemak dan minyak secara
banyaknya ( mg ) KOH yang dibutuhkan kasar. Minyak yang disusun oleh sam
untuk menyabunkan satu gram lemak lemak berantai karbon yang pendek
atau minyak. Lemak yang mengandung berarti mempunyai berat molekul yang
komponen yang tidak tersabunkan seperti relatif kecil, akan mempunyai angka
sterol mempunyai bilangan penyabunan penyabunan yang besar dan sebaliknya
rendah. Namun untuk minyak yang bila minyak mempunyai berat molekul
mengandung asam lemak tidak jenuh yang besar, maka angka penyabunan
tidak mempunyai bilangan penyabunan relatif kecil. Angka penyabunan ini
tinggi. Tingginya bilangan penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (mg)
ini disebabkan ikatan tidak jenuh dapat NaOH yang dibutuhkan untuk
teroksidasi menghasilkan pembentukan menyabunkan satu gram lemak atau
gugus karbonil yang pada akhirnya dapat minyak ( Herlina, 2002).
juga bereaksi dengan alkali (Harun, Penetuan angka penyabunan
2006). dilakukan untuk menentukan berat
Sabun merupakan merupakan molekul dari suatu lemak atau minyak
suatu bentuk senyawa yang dihasilkan secara kasar. Minyak yang disusun oleh
dari reaksi saponifikasi. Ada dua produk asam lemak berantai karbon yang pendek
yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu berarti mempunyai berat molekul yang
Sabun dan Gliserin. relatif kecil mempunyai angka
Bilangan penyabunan adalah penyabunan yang besar dan sebaliknya
jumlah miligram KOH yang di perlukan bila minyak mempunyai berat molekul
untuk menyabunkan satu gram lemak yang besar, maka angka penyabunan
atau minyak. Apabila sejumlah sampel relatif kecil.Angka penyabunan ini
minyak atau lemak disabunkan dengan dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH
larutan KOH berlebih dalam alkohol, yang dibutuhkan untuk menyabunkan
maka KOH akan bereaksi dengan satu gram lemak atau minyak.
trigliserida, yaitu tiga molekul KOH Penentuan angka penyabunan
bereaksi dengan satu molekul minyak berbeda dengan penentuan kadar lemak,
atau lemak. Larutan alkali yang sampel yang dipergunakan untuk
tertinggal ditentukan dengan titrasi penentuan angka penyabunan adalah
menggunakan HCL sehingga KOH yang margarine. Penentuan angka penyabunan
bereaksi dapat diketahui. dapat dipergunakan untuk mengetahui
Dalam penetapan bilangan sifat minyak dan lemak.Pengujian sifat
penyabunan, misalnya larutan alkali ini dipergunakan untuk membedakan
yang digunakan adalah larutan KOH lemak yang satu dengan yang
yang diukur dengan hati-hati kedalam lainnya.Selain untuk mengetahui sifat
tabung dengan buret atau pipet. fisik emak atau minyak, angka
26

penyabunan juga dapat dipergunakan sabun,angka penyabunan tersebut adalah


untuk menentukan berat molekul minyak banyaknya mg NaOH yang diperlukan
dan lemak secara kasar. untuk menyabunkan secara sempurnya
Apabila sampel yang akan diuji 1g Lemak atau minyak.
disabunkan dengan larutan KOH berlebih Pada saat percobaan angaka
dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi penyabunan juga digunakan titrasi blanko
dengan trigliserida, yaitu tiga molekul (titrasi tanpa menggunakan sampel) yang
KOH bereaksi dengan satu molekul berfungsi untuk mengetahui jumlah titer
minyak atau lemak. Larutan alkali yang yang bereaksi dengan preaksi. Sehingga
tertinggal tersebut kemudian ditentukan dalam perhitungan tidak terjadi kesalahan
dengan titrasi dengan menggunakan yang disebabkan oleh preaksi.
asam, sehingga jumlah alkali yang turut
bereaksi dapat diketahui.Pelarut yang KESIMPULAN
dipergunakan untuk melarutkan KOH Hasil ekstraksi minyak ikan
adalah Alkohol, penambahan alkohol yang diperoleh menggunakan pelarut
dimaksudkan untuk melarutkan asam etanol, etil asetat, dan n-heksan
lemak hasil hidrolisis agar dapat menghasilkan tingkat rendemen berbeda,
membantu mempermudah reaksi dengan secara berturut-turut yaitu
basa dalam pembentukan sabun. 14,56 %, 11,28 %, dan 7,48%. Bilangan
Minyak yang disusun oleh asam asam minyak ikan sembilang
lemak berantai karbon pendek, akan menggunakan pelarut etanol sebesar
mempunyai bobot molekul (Mr) kecil, 224,06 mg/g, pelarut etil asetat 206,76
sedangkan minyak dengan rantai karbon mg/g, dan pelarut n-heksan 106,83 mg/g.
panjang akan mempunyai bobot molekul Bilangan Iod minyak ikan sembilang
yang lebih besar .Minyak/lemak yang menggunakan pelarut etanol sebesar
mempunyai bobot molekul kecil akan 83,66 mg/ml, pelarut etil asetat
mempunyai bilangan penyabunan yang 72,81 mg/ml, dan pelarut n-heksan
besar dan sebaliknya minyak dengan 82,29 mg/ml. Bilangan penyabunan
bobot molekul besar akan mempunyai minyak ikan sembilang menggunakan
bilangan penyabunan yang relatif keciL. pelarut etanol sebesar 334,58 mg/ml,
Prinsip kerja angka penyabunan pelarut etil asetat 333,70 mg/ml, dan
adalah sejumlah tertentu sampel minyak/ pelarut n-heksan 303,17 mg/ml. Pelarut
lemak direaksikan dengan basa alkali yang terbaik dalam proses ekstraksi
berlebih yang telah diketahui minyak ikan dari tepung ikan sembilang
konsentrasinya menghasilkan griserol adalah jenis pelarut etanol
dan sabun. Sisa dari NaOH dititrasi
dengan menggunakan HCl yang telah SARAN
diketahui konsentrasinya juga sehingga Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui berapa banyak NaOH dapat disarankan untuk melakukan
yang bereaksi yang setara dengan asam penelitian lebih lanjut mengenai
lemak dan asam lemak bebas dalam enkapsulasi minyak ikan sembilang
sampel. dengan menggunakan berbagai metode
Pada saat melakukan percobaan enkapsulasi yang berguna untuk
untuk menentukan angka penyabunan, memudahkan dalam konsumsi serta
asam lemak dan asam lemak bebas dari mempertahan daya simpan minyak ikan
minyak dengan menggunkan NaOH sembilang.
dalam Alkohol dapat membentuk
DAFTAR ACUAN
Alifah, N.H., 2007. Komposisi Asam Laut Dalam di Perairan Barat
Lemak Beberapa Species Ikan Sumatera dan Selatan Jawa.
27
Apri Nur Azman, Berkala Perikanan Terubuk, Vol 46. No.1. Februari (2018) Hal. 19- 27

Program Studi Teknologi Hasil Andry. 2008. Teknologi Lemak Dan


Perairan Fakultas Perikanan dan Minyak, http://www.pdf-search-
Ilmu Kelautan. Institut Pertanian engine.com
Bogor.

Bhaskar, N. Mahendrakar NS. 2008. hydrolysis condition for a


Protein hydrolisate from visceral commercial neutral protease.
waste protein of catla (Catla Jurnal Bioreseorce Technology
catla): optimization of 99:4105-343.

BPS. 2016. Produksi Ikan Sembilang. Labuhan Deli Medan Marelan


Provinsi Riau. [Skripsi]. FKM USU.
Panangan, A. T., H. Yohandini, dan
Herlina dan Hendra.2002.Lemak dan J.U.Gultom. 2011. Analisis
Minyak.Fakultas teknik jurusan Kualitatif dan Kuantitatif Asam
teknik kimai Universitas Lemak Tak Jenuh omega-3 dari
Sumatera Utara.USU Digital Minyak Ikan Patin (Pangasius
Library. Medan. pangasius) dengan Metode
Kromatografi Gas, J. Penelitian
Julianty, Riza. 2008.Pengendalian Mutu Sains, 14(4C) : 38-42
Argoindustri.Bandung. Vedca
Press. Rahayu,S.2009.Ekstraksi.http://www.che
m-is-try.org.Tanggal akses 15
Ketaren, S. 2008. Lemak dan Minyak Januari 2018
Pangan, Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press). Jakarta. Sudarmadji S, dan Suhardi BH. 2003.
Analisa Bahan Makanan dan
Meliala, E. R. S. 2009. Konsumsi Ikan Pertanian Yogyakarta: Penerbit
dan Kontribusinya terhadap LibertyYogyakartabekerjasama
Kebutuhan Protein pada dengan PAU Pangan dan Gizi,
Keluarga Nelayan di Kelurahan UGM.

Koresponden / Email :
aprinuazman88@gmail.com
sumarto1976@yahoo.com
edisonsona@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai