Ketua Penguji :
Drs. Subardi Bali, M. Farm
Penguji 1 : Penguji 2 :
Apt. Azlaini Yus Nasution, M. Farm Sri Kartini, S. Si., M. Kes
Oleh :
Rona Tresna Utami
Nim 1948201104
Program Studi Sarjana Farmasi
01
LATAR
BELAKANG
Ikan patin adalah salah satu jenis ikan tawar yang Kerusakan pada minyak ikan yang sering terjadi adalah
sangat potensial dibudidayakan di Indonesia. Selain itu ketengikan karena proses oksidasi. Kerusakan pada minyak
ikan mempunyai kandungan minyak yang cukup dapat diatasi dengan pemberian senyawa antioksidan.
banyak jika dibandingkan dengan ikan tawar lainnya, Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi
sehingga ikan patin mempunyai potensi untuk oksidasi. Dan antioksidan yang digunakan dalam penelitian ini
diekstrak sebagai sumber asam lemak yang kaya adalah antioksidan alami yaitu astaxanthin.
manfaat salah satu diantaranya adalah minyak ikan
patin.
Tujuan penelitian
Mengevaluasi karakteristik minyak ikan patin (Pangasius
hypophthalmus) sebelum dan sesudah ditambahkan antioksidan
dari ekstrak astaxanthin (1% dan 2%).
Mengetahui aktivitas antioksidan dalam minyak ikan patin yang
telah ditambahkan astaxanthin (1 % dan 2%).
03
Manfaat penelitian
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis dan
pembacanya.
Menjadi acuan dalam penelitian yang sejenis dan secara tidak
langsung penelitian ini memberikan kontribusi dalam ilmu
pengetahuan khususnya di farmasi.
04
Tinjauan pustaka
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar
yang bernilai ekonomis penting. Ikan ini memiliki Minyak ikan adalah minyak yang berasal dari jaringan
banyak kelebihan dibandingkan dengan ikan air tawar ikan yang berminyak. Minyak ikan telah lama digunakan
lainnya. sebagai suplemen makanan maupun obat dan dikenal
Ikan patin mempunyai potensi dalam pemanfaatan luas diseluruh dunia karena merupakan sumber asam
minyaknya sebagai sumber asam lemak tak jenuh omega lemak tidak jenuh omega-3 terutama Eicosapentaenolic
3 dan dalam peningkatan pemenuhan kebutuhan pangan acid (EPA) dan Docosahexaepoic acid (DHA). Minyak
dan gizi masyarakat. Potensi ini terlihat dari analisis ikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk
kandungan gizi ikan ini yaitu mengandung 16,08% mencegah dan menyembuhkan beberapa penyakit pada
protein, kandungan lemak sekitar 5,75%, karbohidrat manusia seperti penyakit jantung koroner, ateros lerosis,
1,5%, abu 0,97% dan air 75,7%. Jika dibandingkan tekanan darah tinggi, arthritis dan diabetes (Weaver dan
dengan kadar lemak ikan air tawar lain seperti ikan Nolah, 1998 dalam Solang, 2011)
gabus dan ikan mas yaitu 4,0% dan 2,9%, ikan patin
memiliki kadar lemak yang lebih tinggi (Hamilton,
1962)
05 Tinjauan pustaka
Astaxanthin
Astaxanthin memiliki rumus molekul dan memiliki berat molekul 596,84 g/mol.
Astaxanthin adalah pigmen turunan dari xanthofil yang memiliki daya
antioksidan dan antiinflamasi. Gugus hodroksil dan keton pada cincin dalam
molekul astaxanthin mengindikasikan bahwa senyawa tersebut lebih polar
dibandingkan karotenoid lainnya dan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat
tinggi.
06
Metodologi penelitian
Adapun tahapan pada penelitian ini yaitu :
Alat Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seperangkat alat titrasi (Pyrex), adalah ikan patin, ekstrak astaxanthin, aquadest,
timbangan analitik (Kern), hot plate NaCl 2,5%, etanol 96%, asam asetat, kloroform,
(WiseTherm), water bath (Memert), blender KI, aquadest, indikator amilum 1%,
(Miyako), panci stainless steel, corong pisah, indikator fenolftalein, natrium thiosulfat 0,01 N,
saringan, pisau, keranjang, dan alat-alat gelas NaOH 0,1 N, H2SO4 1 M, KOH 0,1 N, dan
dan alat spektrofotometri uv-vis. DPPH (2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl).
08
Alur penelitian
Penentuan angka peroksida Penentuan kadar asam Penentuan nilai p-anisidin Total oksidasi
lemak