Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rika Dwi Wijayanti

Nim : 20201113026
Prodi : Pendidikan Biologi
Mata Kuliah :BKHV
Dosen Pengampu : Drs. H. Anjisman, M.Pd.

TUGAS 2
1. Hewan class Pisces (ikan) dalam suatu perusahaan kimia, limbah yang telah diolah dan
ditampung dalam sebuah kolam dan didalam kolam tersebut di isi jenis ikan tertentu. Bagaimana
ide, pendapat dan analisis ilmiah anda dari kondisi diatas?
Jawab :
Asumsi yang digunakan :
- Limbah yang digunakan adalah limbah cair industri pengolahan hasil perikanan
- Teknik pengolahan limbah cair yang diterapkan adalah IPAL
Proses Pengolahan Limbah Cair Industri

Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/340512042_Penanganan_Limbah_Hasil_Perikanan/
link/5e8df74e92851c2f52889b78/download
Tahap Primary Treatment
Tahap pertama dari pengolahan limbah cair industri yaitu pengolahan primer (primary treatment),
pengolahan ini umumnya merupakan pengolahan secara fisika. Jika limbah cair yang
mengandung polutan sudah bersih melalui proses primer saja, maka limbah cair tersebut dapat
langsung dibuang ke perairan namun tidak dimungkinkan untuk digunakan ulang (re-use) untuk
aktifitas lainnya. Tetapi apabila limbah cair yang mengandung polutan masih menyisakan polutan
lain yang sulit dihilangkan, maka limbah tadi akan diproses lebih lanjut menuju pengolahan
sekunder.
Tahap Secondary Treatment
Pengolahan sekunder (secondary treatment) merupakan pengolahan limbah cair secara biologis,
yaitu dengan melibatkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik. Pengolahan
sekunder yang menggunakan sistem biofilter anaerobaerob (hybrid) memerlukan 2 kolam
biofilter, yaitu kolam biofilter anaerob dan kolam biofilter aerob.
Tahap Tertiary Treatment
Apabila setelah melalui proses pengolahan primer dan sekunder masih ada zat dalam limbah
yang berbahaya bagi lingkungan, maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu pengolahan
tersier (tertiary treatment). Pengolahan ini umumnya bersifat khusus yang berarti pengolahan
akan disesuaikan dengan kandungan zat yang masih tertinggal pada limbah cair tersebut. Adapun
zat zat yang biasanya masih tertinggal adalah nitrat, fosfat, dan garam. Pengolahan tersier terdiri
atas rangkaian dari proses kimia dan fisika. Pada praktiknya metode pengolahan ini jarang sekali
digunakan karena biaya tinggi (tidak efisien). Pada tahap pengolahan tersier (tertiary treatment)
juga dilakukan desinfeksi atau proses pembunuhan mikroorganisme terutama bakteri pathogen
yang ada dalam limbah cair menggunakan bahan kimia. Hal yang perlu diperhatikan dalam
menambahkan senyawa kimia tersebut adalah daya tingkat racun, efektivitasnya, dosis yang
digunakan, daya tahan air dan harga bahan kimia tersebut. Salah satu contoh pada proses ini
adalah dengan menambahkan klorin. Apabila benar-benar sudah bersih maka limbah sudah aman
untuk dibuang ke lingkungan atau digunakan ulang (re-use) untuk aktifitas lainnya.

Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/340512042_Penanganan_Limbah_Hasil_Perikanan/
link/5e8df74e92851c2f52889b78/download
Analisis :
Berdasarkan penjelasan dan data diatas, apabila limbah cair yang sudah melalui proses
pengolahan dengan teknik yang tepat serta sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sehingga menghasilkan hasil olahan limbah yang tidak mengandung bahan bahan
polutan dan dapat membahayakan makhluk hidup lain maupun lingkungan. Menurut saya,
limbah cair yang telah diolah tersebut dapat pula digunakan sebagai habitat ikan tertentu pula dan
tidak berbahaya karena sudah melalui proses yang tepat dan penelitian sebelumnya serta tidak
sembarangan langsung dimanfaatkan begitu saja.
2. Di masyarakat, ada beberapa jenis ikan yg dimanfaatkan sebagai obat. Bagaimana penjelasan
anda? Lengkapi jawaban anda dgn data ilmiah. Misal kandungan zat apa saja yang ada pada ikan.
Jawab :
Jenis Ikan Kandungan Manfaat Sumber
Zat
Ikan Gabus Albumin Mempertahankan tekanan onkotik plasma (tekanan osmosis (Niga,
(Channa yang ditimbulkan oleh larutan koloid protein plasma) agar Suptijah,
striata) tidak terjadi asites (peningkatan tekanan hidrostatik pada and
kapiler usus), mendorong transportasi dan metabolisme Trilaksani
berbagai obat dan senyawa endogen tubuh utamanya 2022)
substansi lipofilik (fungsi metabolit, pengikatan zat dan
transport carrier), anti-peradangan, mendorong
keseimbangan asam basa karena jumlah anoda bermuatan
listrik yang banyak, serta antioksidan yang menghambat
radikal bebas eksogen oleh leukosit polimorfonuklear
Ikan Bujuk Protein dan Melindungi hepar dari pengaruh intoksikasi parasetamol, (Sinaga,
(Channa albumin suatu senyawa analgesika yang dalam dosis tinggi sudah Suprihatin,
lucius) terbukti dapat mengintoksikasi atau meracuni hati and
Saribanon
2019)
Ikan lele Omega 3 Hipertensi (Henry
(Clarias dan omega 2008)
batrachus) 6
Ikan belut albumin Mempercepat penyembuhan luka, antinyeri, antifungi, (Syafutra et
(Monopterus antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, antipiretik, al. 2021)
albus) meningkatkan kemampuan kognitif, dan dapat memberikan
efek positif pada kelainan jantung dan kanker, tukak
lambung

3. Pada usaha pengalengan ikan, zat-zat apa sajakah yg mungkin djadikan bahan pengawet? Apa yg
terjadi pada tubuh manusia jika zat-zat pengawet ikan dikonsumsi manusia? Jelaskan dengan
data ilmiah (hasil penelitian).
Jawab :
No Pengawet Akibat

1. Nitrit Mengkonsumsi nitrit dalam jumlah yang


tinggi dapat menghasilkan senyawa
nitrosamin yang berpotensi karsinogenik.
Oleh karena itu, penggunannya harus diatur
dengan ketat.
2. Garam (Natrium klorida) Mengkonsumsi garam berlebihan dapat
menyebabkan meningkatnya risiko tekanan
darah tinggi dan penyakit jantung.
3. Asam sorbat dan benzonat Jika digunakan dalam batas aman biasanya
tidak memiliki efek samping yang
signifikan pada manusia. namun, alergi atau
reaksi kulit tertentu dapat terjadi pada
individu yang sensitif.

4. Buatlah rancangan pengamatan laboratorium ikan dgn lengkap ! Format bebas.


Jawab :
RANCANGAN PRAKTIKUM UJI PROTEIN
A. Tujuan Percobaan
Percobaan Uji Protein pada Praktikum Biokimia ini bertujuan untuk mengklasiikasikan
bahanbahan makanan yang apa saja yang mengandung protein dan dapat dijadikan sebagai
sumber protein
dengan mengamati perubahan warna pada bahan yang diujikan.
B. Dasar Teori
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang tersusun dari makromolekul
berbobot molekul tinggi. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang tersusun dari
atom oksigen, nitrogen dan karbon serta beberapa jenis amino yang mengandung sulfur yang
dihubungkan ikatan peptida. Protein merupakan polimer darisekitar 21 asam amino berlainan
dengan keramaman rantai samping yang kompleks dengan sifat polar dan non polar (John, 2008).
Meningkatnya kelarutan asam amina dalam air menunjukan bahwa kadar asam amino polar
dalam tubuh cukup tinggi. Protein merupakan senyawa yang berperan krusial dalam siklus
kehidupan manusia karena dapat berfungsi untuk menggantikan sel-sel yang rusak, reproduksi,
metabolisme makanan dan kelangsungan proses normal dalamtubuh. Kadungan terbesar dalam
tubuh setelah air adalah protein yang terdistribusi dibagian bagian penting dalam tubuh yaitu
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sebagian ada didalam otot, sepersepuluh di dalam
kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh.
Berdasarkan penyuplainya, protein dibedakan mejadi dua jenis yaitu protein yang
bersumberdari hewan (protein hewani), dan protein yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan
(protein nabati).
Protein hewani adalah protein yang kaya akan asam amino esensial dengan struktur senyawa
yang sempurna sehingga bermutu tinggi untuk kehidupan manusia. Hasil-hasil hewani yang
umum digunakan sebagai sumber protein adalah daging, ikan, susu, dan telur. Sedangkan protein
nabati adalah jenis protein dengan suplay asam amino esensial yang belum sempurna dan kurang
lengkap dalam memenuhi kebutuhan tubuh manusia, kecuali yang bersumber dari padi dan
kacang-kacangan.
Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Hampir
70 %penyedia protein di dunia berasal dari bahan nabati terutama biji-bijian dan kacang-
kacangan. Kadar protein yang terdapat pada bahan-bahan makanan atau makanan yang akan
dikonsumsi oleh manusia dapat diketahui dengan melakukan Uji Biuret. Pada pengujian ini akan
terjadi perubahan warna menjadi warna ungu atau warna lembayung apabila makanan tersebut
mengandung protein setelah diteteskan dengan larutan Biuret. Perubahan warna tersebut terjadi
dikarenakan interaksi antara zat yang terkandung pada makana dengan larutan Biuret sehingga
ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan reaksi dasar dimana Cu2+ dengan gugus -
C=O dan NH.
C. Alat dan Bahan
1. Peralatan yang akan digunakan pada praktikum Uji Protein adalah sebagai berikut :
- Test Tube dengan raknya
- Plat tetes
- Pipette
- Dish petri
- Mortal
- Graduate Cylinder
- Batang Pengaduk
- Pembakar bunsen
- Penjepit Test Tube
- Kertas buram
- Korek api
- Tissue
2. Bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya:
- Reagen Biuret
- Ikan lele
- Ikan nila
- Ikan gurami
- Tempe
- Roti
- Nasi
D. Prosedur Kerja Uji Biuret
- Haluskan bahan praktikum dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk
- dan tambahkan sedikit aquades untuk memudahkan proses penumbukan.
- Masukan/tempatkan hasil tumbukan pada lumpang proselin.
- Kedalam tabung reaksi diteteskan reagen Biuret sebanyak 10 tetes.
- Amatilah perubahan warna yang terjadi untuk mengetahui kandungan protein pada
- bahan tersebut, jika ada perubahan warnamenjadi ungu, maka bahan makanan tersebut
- mengandung protein.
- Catatlah hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan kemudian dilanjutkan prosedur
- yang sama untuk bahan yang lain.
E. Data Pengamatan
No. Bahan Praktikum Uji Biuret Keterangan
1. Ikan lele
2. Ikan nila
3. Ikan gurami
4. Tempe
5. Roti
6. Nasi
Keterangan :
+ = terdapat kandungan protein / perubahan warna
- = tidak terdapat kandungan protein / perubahan warna

Anda mungkin juga menyukai