NPM : 230110060005
Jawab Soal
KERUSAKAN HASIL PERIKANAN
1. Histamin
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang
banyak terdapat pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh
asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam
amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek
psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-
nya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat
menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.
2. Putresin
Putresi merupakan prekusor untuk spermin dan spermidin. Spermidin dan
spermin disintesis dari putresin lewat penambahan gugus propil-amin yang
diperoleh dari s-adenosil methhionin(SAM). Senyawa ini ternyata juga
merupakan prekursor dalam sintetis etilen.
Pustresin adalah zat kristal beracun yg terdapat didalam daging yg
membbusuk. putresin yang menyebabkan aroma kurang sedap.
3. Kadaverina
Kadaverina, juga disebut pentamethylendiamin atau pentana-1 ,5-diamina
adalah diamina alifatik. Muncul, seperti putresin , dekarboksilasi asam amino lisin
dan Ornithine dan daging busuk. efek toksik Itu serupa dengan efek dari ammonia
. Hal ini disebut sebagai racun daging yang telah membusuk.
4. Trimetil amin
Trimetil amin oksida (TMAO), yang terdapat dalam semua ikan laut,
biasanya
tidak ada didalam ikan air tawar. Pemecahan TMAO menjadi trimetil amin
(TMA) merupakan reaksi penting dari kerusakan ikan secara enzimatis.
Kandungan TMAO biasanya digunakan sebagai indikator dari kesegaran ikan.
5. Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
di dapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun
amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.
6. H2S
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk
dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM ( part
per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang atau
uap bau.
Proses terjadinya
Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh bakteri. Oleh
karena itu gas ini dapat ditemukan limbah industri Perikanan, pembudidayaan
perikanan.
Sifat dan karakteristiknya
Gas H2S mempunyai sifat dan karakteristik antara lain :
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada konsentrasi
rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun.
- Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit )
4.3% ( 43000 PPM ) sampai UEL ( Upper Explosive Limite ) 46% ( 460000
PPM ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 0F ( 260 0C )
- Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga gas H2S akan cenderung
terkumpul di tempat / daerah yang rendah. Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih
berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1.2 atm dan berat jenis
udara : 1 atm.
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100 ml air
pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.
7. Senyawa keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus
karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia
yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum:
R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari
asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen
lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan eter.
Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-
propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan karbon-α.
Hidrogen yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-α. Dengan
keberadaan asam katalis, keton mengalami tautomerisme keto-enol. Reaksi
dengan basa kuat menghasilkan enolat.
8. Alkohol
Alkohol adalah senyawa-senyawa dimana satu atau lebih atom hidrogen
dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus -OH. Pada pembahasan kali
ini, kita hanya akan melihat senyawa-senyawa yang mengandung satu gugus -OH.
Jawaban soal
PENENTUAN TINGKAT KESEGARAN
Kekerasan
Tingkat ksegaran ikan dapat ditentukan dengan melihat kekerasan ikan
dimana biasanya ikan telah memasuki fase rigormortis dan keseluruhan otot di
tubuh menjadi kaku
Elastisitas
Selain dapat ditentukan dari tingkat kekerasan kesegaran ikan juga dapat
ditentukan dari elastisitasnya. Apabila ikan yang masih segar apabila ditekan
maka dagingnya akan kembali seperti semula atau masih elastis, begitu juga
seterusnya sampai dengan apabila daging ikan ditekan dan tidak kembali seperti
semula maka ikan tersebut telah busuk dan tidak layak dikonsumsi lagi.
Susut bobot
Susut bobot ikan terjadi dari fase pro rigormortis sampai dengan fase
rigormortis, dimana otot ikan mengalami penusutan. Dan pada fase post
rigormortis tidak lagi terjadi penyusutan otot. Susut bobot erat kaitannya dengan
proses denaturasi, dehidrasi dan perombakan protein oleh enzim hasil sekresi
bakteri yang menyebabkan fungsi protein sebagai pengikat cairan tubuh menjadi
menurun dan daging ikan mengalami kehilangan carian.
Kadar air
Kadar air yang terkandung pada ikan yang telah mati sebaiknya dikurangi
dengan cara seperti penggaraman / pengasisnan, dijemur, atau menggunakan
udara panas. Apabila kadar air semakin mengurang maka kebusukan ikan dapat
diperlambat karena semakin banyak kadar air pada tubuh ikan maka semakin
banyak bakteri yang terkandung.
Uji organoleptik untuk kenampakan dapat dilihat dari fisik suatu produk
atau ikan yang di amati dengan indera manusia yakni indera pengelihatan dengan
alatnya adalah mata.
Aroma
Uji organoleptik untuk aroma dapat di cium suatu aroma suatu produk
dengan indera penciuman dengan hidung adalah alatnya. Pada produk perikanan
apabila ikan masih tercium jelas aroma ikan maka itu menandakan ikan masih
segar, dan apabila telah tercium bau busuk dan tidak lagi lagi ada aroma ikan
maka itu menandakan ikan telah busuk.
Tekstur
Uji organolepti untuk tekstur dapat diraba atau di sentuh dengan indera
peraba dengan kulit sebagai alatnya. Tekstur merupakan salah satu komponen
penting pada produk perikanan, tekstur dapat dinilai dari warna yang menarik, dan
bentuk yang masih baik dan belum cacat karena benda asing lainnya.
Cita rasa
Uji organoleptik untuk cita rasa dapat dirasakan dengan mencicipi dengan
indera pencicip yakni lidah sebagai alatnya. Citarasa pada hasil perikanan sangat
menentukan tingkat ketertarikan konsumen. Apabila citarasa yang dihasilkan
kurang baik maka selera untuk mengkonsumsi pun akan berkurang.
Ringkasan Produk Nugget Cumi
Proses Pengolahan
Tahap 1
Menyiangi cumi segar yang akan digunakan, yaitu dengan membuang kepala,
jeroan,dan tinta.
Tahap 2
Melakukan pemotongan kotak dadu kecil sehingga diperoleh daging cumi yang
akan mudah digiling lalu cuci dengan air es.
Tahap 3
Menggiling daging cumi yang sudah dipotong dadu sehingga diperoleh lumatan
daging yang halus (surimi)
Tahap 4
Surimi yang diperoleh dicampurkan dengan garam (2,5%), tepung tapioka (3%),
putih telur (1%), vetsin (0,3%), keju, roti tawar, condiment (bawang merah,
bawang putih dan jahe dengan perbandingan 15:3:1 yang dihaluskan),dan air es
(33%)diaduk sampai adonan tercampur rata(homogen).
Tahap 5
Adonan dicetak berbentuk bulat atau persegi, selanjutnya dicelupkan dalam batter
dan kemudian dilumuri dengan tepung roti sampai merata.
Tahap 6
Formula batter adalah campuran tepung terigu (12%), tepung beras (8%), tepung
maizena (7,5%), backing powder (1,5%), lada (1,9%) garam (1%). Ditambah air
dengan perbandingan maksimum 1 : 1.
Tahap 7
Nugget cumi digoreng dengan minyak panas suhu 150 - 160°C sampai matang
(berwarna kuning kecoklatan).
Tahap 8