Kadar air pada ikan adalah 66 – 84 %. Kadar air mempunyai hubungan yang berlawanan dengan
kadar lemak. Makin tinggi kadar air, makin rendah kadar lemaknya. Air terdapat dalam ruang-
ruang antar sel dan plasma (Suzuki, 1981). Air yang ditemukan dalam jaringan otot terdiri dari
tiga tipe yaitu : air konstitusional merupakan air yang terletak dalam molekul protein (1%), air
yang terikat kuat (0,3 g air/100 g protein) dan air permukaan yang terletak pada permukaan multi
layer protein dan dalam celah-celah kecil. Sekitar 10 % dari air tersebut ditemukan dalam ruang
ekstraseluler yang bisa bertukar dengan air sel pada kondisi tertentu sehingga mengakibatkan
perubahan protein miofibril.
Populasi mikroba pembusuk
Keberadaan mikroorganisme pembusuk atau patogen dalam makanan kaleng tidak
diinginkan, sehingga pembunuhan atau inaktivasi mikroorganisme menjadi target utama dalam
proses pasteurisasi atau sterilisasi. Oleh karena itu, menjadi sangat penting memahami jenis dan
karakteristik mikroba, terutama dari kelompok mikroba penyebab kebusukan dan patogen yang
berpotensi tumbuh dalam makanan kaleng. Dalam pengolahan pangan, biasanya jenis mikroba
yang menjadi perhatian utama adalah kelompok kapang, khamir dan bakteri. Kerusakan
makanan kaleng dapat disebabkan oleh mikroba pembusuk atau mikroba patogen. Kerusakan
makanan kaleng yang diawetkan dengan pema-nasan dapat disebabkan oleh adanya sisa
mikroorganisme yang masih bertahan hidup setelah proses pemanasan, atau karena masuknya
mikroba dari luar mela-lui bagian kaleng yang bocor setelah proses pemanasan. Penyebab yang
pertama menunjukkan bahwa makanan kaleng tersebut tidak cukup proses pemanasan-nya
(under process). Jenis mikroba yang mengkontaminasi produk yang menga-lami under process
lebih mudah ditentukan berdasarkan pada informasi kondisi proses termal yang dilakukan dan
jenis produk pangan yang diproses, karena mikroba memiliki sifat ketahanan panas dan aktivitas
biologis tertentu. Sedang-kan kerusakan makanan kaleng yang disebabkan oleh kebocoran
kaleng sulit ditentukan disebabkan mikroba yang mengkontaminasi dapat bervariasi.
Kenampakan, bau dan tekstur merupakan bagian dari uji organoleptik.Melihat, mengamati
penampilan ikan secara menyeluruh terutama penampilan fisik.
Bau merupakan bagian dari uji organoleptik dengan cara indera penciuman apakah ikan tersebut
busuk atau segar.
Tekstur adalah pada ikan segar apabila bagian perutnya ditekan itu mengeras atao balik kembali
seperti semula sedangkan ikan busuk itu perutnya lembek apabila di tekan.
Cita rasa pada ikan yang segar itu menunjukan khas aroma ikan tersebut sedangkan ikan yang
tidak segar itu aromanya bau busuk.