BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penting bagi nelayan lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses
menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama. Ikan kembung
yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk
sama seperti ikan-ikan yang lain, yang memiliki sifat cepat busuk
(perishable food) dan perlu ditangani dengan cepat dan tepat untuk
menjaga kesegarannya.
1. Prerigor
mati. Ditandai dengan melepasnya otot-otot ikan sesaat setelah ikan mati
besar terdiri dari glikoprotein dan musim yang merupakan media ideal bagi
biokimia terjadi sebelum ikan menjadi kaku, saat ini yang paling banyak
2. Rigor mortis
Fase ini ditandai dengan tubuh ikan yang kejang setelah ikan
mati (rigor = kaku, mortis = mati) ikan masih dikatakan masih sangat
segar pada fase ini. Tahap ini ditandai dengan tubuh ikan yang
digunakan untuk kegiatan fisik saat ikan hidup. Ketika ikan mati,
kondisi menjadi anaerob dan ATP terurai oleh enzim dalam tubuh
Terbentuknya aktomiosin
6
3. Postrigor
optimal tergantung pada jenis ikan dan suhu lingkungan. Darah ikan lebih
Menurut Suwetja (2011), pada tahap ini daging ikan kembali melunak
penerimaan konsumen. Keadaan ini adalah hasil kerja enzim dalam tubuh
4. Autolysis
kegiatan enzim yang menguri senyawa kimia kepada jaringan tubuh ikan.
bekerja tetap kerja enzim tidak terkontrol lagi karena jaringan otak sebagai
organ pengontrol sudah tidak berfungsi lagi. Kerja enzim yang tidak
di dalam tubuh ikan juga akan diuraikan dan diantara hasil penguraian
periode rigor mortis ikan rucah masih digolongkan sebagai bahan baku
5. Bakteriolisis
spesifik. Dalam ikan yang masih hidup dan sehat, bakteri terdapat
IMP menjadi inosin relatif lambat tetapi inosen dengan cepat berubah
Rupa dan warna : bersih, warna daging spesifik jenis ikan segar
9
terhadap ikan sejak ditangkap, di atas kapal, di darat dan pada saat
tidak rusak dan tetap bernilai gizi tinggi. Prinsip yang harus dilakukan :
00C
penanganan