NPM : 230110060088
Kelas : A
Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan, baik
secara fisik, kimiawi dan biologis. Luka atau memar yang dialami ikan selama
pemanenan atau penangkapan merupakan kerusakan fisik yang sering dialami ikan.
Pencemaran bahan kimia dan reaksi biokimia yang berlangsung setelah ikan
dipanen atau ditangkap merupakan kerusakan kimiawi yang banyak dialami ikan.
Peningkatan jumlah mikroba merupakan kerusakan biologis yang selalu dialami
ikan setelah kematiannya.
Kerusakan hasil perikanan akan berakibat buruk apabila ikan dibiarkan dalam
lingkungan yang bersuhu tinggi. Pada lingkungan demikian, proses perombakan
secara kimiawi berlangsung lebih cepat dan populasi mikroba pembusuk
berkembang pesat. Dengan demikian, ikan akan menjadi bahan pangan yang tidak
aman karena telah memasuki tahap pembusukan. (eafrianto.wordpress.com).
1. Histamin adalah :
Senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Asam
amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan
oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek
psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-
nya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat
menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.
>Kadaverin adalah :
Merupakan senyawa yang berbau busuk yang dihasilkan oleh hidrolisis protein
selama proses pembusukan jaringan hewan. Kadaverin juga dikenal dengan nama
1,5 pentanediamine dan pentamethylenediamine.
Merupakan komponen utama yang menyebabkan bau yang kurang sedap pada
ikan. Merupakan pemecahan TMAO yang merupakan reaksi penting dari
kerusakan ikan secara enzimatis. Kandungan TMAO biasanya digunakan sebagai
indicator dari kesegaran ikan.
Senyawa kimia dengan rumus NH3. Merupakan komponen berbau keras yang
dalam jumlah kecil saja dapat berpengaruh terhadap kualitas makanan.
> Alkohol :
Sering di sebut etanol adalah zat yang di bentuk melalui hidrasi etilena. Yang
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Hydrogen Sulfida (H2S), adalah gas beracun yang sangat berbahaya. Dalam waktu
singkat gas ini dapat melumpuhkan sistem pernafasan dan dapat mematikan
seseorang yang menghirupnya. Pada konsentrasi rendah, H2S memiliki bau seperti
telur busuk, namun pada konsentrasi tinggi, bau telur busuk tidak tercium lagi,
karena secara cepat gas H2S melumpuhkan sistem syaraf dan mematikan indera
penciuman.
Adalah fase dimana bakteri melakukan pembelahan secara biner dengan jumlah
kelipatan (eksponensial). Pada fase ini, terjadi lonjakan peningkatan jumlah
biomassa sel, sehingga bisa diketahui seberapa besar terjadi pertumbuhan secara
optimal dan tingkatan produktifitas biomassa sel.
PENENTUAN TINGKAT KESEGARAN
Kesegaran ikan akan mengalami penurunan sejalan dengan lamanya kematian atau
penyimpanan hasil perikanan tersebut. Disini telah dijelaskan bahwa kerusakan
hasil perikanan dapat disebabkan oleh faktor fisik, kimiawi dan biologis.
2. Kekerasan dan elastisitas daging merupakan tanda yang mudah dikenali untuk
menentukan apakah ikan tersebut masih segar atau sudah busuk. Susut bobot dan
kadar air juga merupakan penentuan tingkat kesegaran ikan, bila susut bobot dan
kadar airnya berkurang, berarti tingkat kesegaran ikan sudah rendah.
3. Ringkasan ebi
Ebi merupakan salah satu bentuk awetan udang yang diolah dengan cara
perembesan dan penjemuran. Ebi digunakan untuk penyedap rasa dalam
masakan sayuran, misalnya sambel goreng, asinan, dan sebagainya, serta dapat
disimpan sampai berbulan-bulan.
Bahan :
Udang
Alat :
1) Panci
2) Kompor (tungku)
3) Saringan
4) Tampah (nyiru)
5) Karung
6) Kantong plastic
Cara Pembuatan :