DISUSUN OLEH :
MELIANA NUR SAVITRI (105117008)
- Dipanaskan
- + metanol (tetes)
- Didinginkan
- + metanol hingga v total25
ml
- + karbon aktif
Pelarut bilasan
Kristal naftalen
Pengamatan
Tabel 1. Tabel pengamatan percobaan
Naftalena + metanol Tidak larut
Naftalen + metanol dipanaskan Larut sebagian, ada endapan zat
pengotor
Naftalen + metanol dipanaskan + Larutan menghitam karena karbon
karbon aktif
Penyaringan + metanol panas Hasil filtrat turun dan karbon beserta
zat pengotor tersaring, ada naftalen
yg menempel di kertas saring
Filtrat + air dipanaskan Larutan berkabut
Filtrat dicuci met : air + disaring di Naftalen terkumpul,setengah kering,
corong bunchner ada naftalen yg lolos penyaringan
Naftalen dioven Naftalen kering berbentuk kristal
putih
V. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan rekristalisasi naftalen didapat % kemurnian naftalen sebesar
51,2 %. Hasil ini didapat dari hasil perhitungan seperti dibawah ini.
Naftalen kotor : 2 gram
Kertas saring : 0,312 gram
Naftalen murni + kertas saring : 1,336 gram
Naftalen murni : 1,0240 gram
𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖
% kemurnian = 𝑥 100%
𝑛𝑎𝑓𝑡𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟
1,0240 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
2 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 51,2 %
Dari hasil perhitungaan tersebut didapat %kemurnian sebesar 51,2 % hal ini jauh
dari target yang seharusnya naftalen murni yang didapat adalah 85-95%. Perbedaan
yang jauh dari hasil teoritis diakibatkan oleh faktor-faktor lain seperti :
- Pada saat penyaringan pertama yang telah ditambah activated carbon kemudian
dibilas dengan metanol panas, metanol yang digunakan tidak terlalu panas
sehingga larutan naftalen dan metanol mendingin dengan cepat, dan naftalen
murni banyak yang menempel di kertas saring.
- Lalu, pada saat penyaringan dengan corong buchner, kertas saring tidak sesuai
ukuran. Jadi, hasil filtrasi banyak yang lolos dan naftalen akhirnya terbuang dan
massanya berkurang.
- Terdeteksi sinyal di area 3000- .. (sekitar 3200) hal ini tanda terdapat C-H.
- Terdeteksi sinyal di area ..(sekitar 1700)-1500 hal ini tanda terdapat C=C,
C=O,C=N. Karena naftalena tidak mempunyai O dan N maka sinyal tersebut
dapat kita simpulkan sebagai sinyal C=C.
- Terdeteksi sinyal di area >1000 hal ini tanda terdapat C-C, C-O,C-N. Karena
naftalena tidak memiliki O dan N maka sinyal tersebut dapat kita simpulkan
sebagai sinyal C-C.
http://nuriistiqomah.blogspot.com/2015/03/naftalena.html
Gambar 1. Struktur naftalena
VI. KESIMPULAN
- Prinsip rekristalisasi yaitu zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut
kemudian dikristalkan kembali. Yang spesial dari rekristalisasi adalah memilih
pelarut yang pas agar bisa melarutkan zat murni dan mengendapkan pengotor.
- Persen kemurnian naftalena hasil percobaan yang didapat adalah 51,2%.
- Hasil FTIR naftalena terdapat stuktur C-H , C=C, C-C yang terbaca pada FTIR
naftalena hasil percobaan. Sehingga rumus molekul naftalena C10H8