Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN IX

PEMBUATAN KALIUM MERKURI IODIDA

K3HgI4.2H2O

OLEH :

NAMA : NURUL HASANA AKMAR

NIM : F1C1 17 024

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN : MUHAMMAD RISDIANTO

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kimia anorganik sebagai cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat dan

reaksi senyawa anorganik. Kimia anorganik mencakup semua senyawa kimia

kecuali berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut senyawa

organik, kimia anorganik juga mencakup senyawa kompleks. Senyawa kompleks

sebagai senyawa yang mengandung atom atau ion biasanya logam yang dikelilingi

oleh molekul atau anion, yang biasa disebut dengan ligan. Senyawa kompleks

dapat disintesa dengan mereaksikan ligan dengan logam yang merupakan

penerima pasangan elektron yang didonorkan oleh ligan dan bertindak sebagai

atom pusat, atom yang dapat membentuk senyawa kompleks adalah kalium dan

merkuri.

Ligan dapat diklasifikasikan berdasarkan banyaknya elektron yang

didonorkan. Jenisnya yaitu ligan monodentat, ligan bidentat dan ligan multidentat.

Ligan monodentat hanya dapat mendonorkan sepasang elektron yang dimilkinya

ke logam. Ligan bidentat dapat mendonorkan dua pasang elektron yang

dimilikinya ke logam, sedangkan banyak elektron yang bisa didonorkan ke logam

pada ligan multidentat. Ligan-ligan multidentat ini pula yang dapat membentuk

struktur kelat dalam kimia koordinasi oleh karena banyaknya pasangan elektron

yang bisa didonorkan ke logam.

Kalium merupakan logam putih-perak yang lunak. Kalium biasanya

disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung kation

monokovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang
tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Merkuri dapat berasal dari alam,

industri, maupun dari transportasi. Secara alami merkuri dapat berasal dari gas

gunung berapi dan penguapan dari air laut. Sedangkan industri yang

menghasilkan limbah merkuri antara lain industri pengecoran logam dan semua

industri yang menggunakan merkuri sebagai bahan baku maupun bahan penolong.

Macam-macam industrinya antara lain, industri klor alkali, peralatan listrik, cat,

termometer, tensimeter, industri pertanian dan pabrik detonator. Berdasarkan latar

belakang diatas maka dilakukanlah pecobaan pembuatan kalium merkuri iodida

(K2HgI4.2H2O).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan pembuatan kalium merkui iodida

adalah bagaimana cara pembuatan kalium merkuri iodida (K2HgI4.2H2O) ?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai percobaan kalium merkuri iodida adalah

untuk mengetahui teknik dan cara pembuatan kalium merkuri iodida

(K2HgI4.2H2O).

D. Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari percobaan pembuatan kalium

merkuri iodida adalah dapat mengetahuai teknik dan cara pembuatan merkuri

kalium iodida (K2HgI4.2H2O)

II. TINJAUAN PUSTAKA


Logam kompleks juga dikenal sebagai kompleks koordinasi. Kompleks

logam adalah struktur yang terdiri dari atom pusat (atau) ion (logam) yang terikat

dengan anion (ligan). Senyawa yang mengandung kompleks koordinasi disebut

senyawa koordinasi. Orbital d yang terisi sebagian dalam logam transisi

memberikan sifat elektronik yang menarik yang dapat bertindak sebagai probe

yang sesuai dalam desain agen antikanker. Keadaan oksidasi logam juga

merupakan pertimbangan penting dalam desain senyawa koordinasi, mengingat

bahwa hal itu memungkinkan partisipasi dalam kimia redoks biologis dan

memainkan peran yang berpengaruh dalam dosis optimal dan bioavailabilitas agen

yang diberikan (Baile dkk., 2015).

Sumber pencemaran logam berat di suatu lahan secara umum berasal dari

proses alam (misalnya aktivitas gunung berapi) atau akibat kegiatan manusia,

misalnya pertambangan (minyak, emas dan batubara), pembangkit listrik,

peleburan logam, pabrik pupuk dan penggunaan bahan sintetik. Cemaran akan

terus bertambah sejalan dengan meningkatnya usaha eksplotasi berbagai sumber

alam dengan kandungan logam berat di dalamnya. Proses industri dan urbanisasi

berperan penting terhadap peningkatan kontaminasi tersebut. Beberapa logam

polutan yang penting untuk diketahui yaitu arsenik (As), boron (B), kadmium

(Cd), tembaga (Cu), merkuri (Hg), molybdenum (Mo), nikel (Ni), timbal (Pb),

selenium (Se) dan seng (Zn). Logam berat dan cemarannya berbahaya untuk

lingkungan (Ahmad, 2018).

Kalium merupakan salah satu elektrolit yang berperan penting dalam

tubuh. Kalium adalah ion bermuatan positif dan terdapat di dalam sel. Kalium
diabsorpsi di usus halus dan sebanyak 80-90% kalium yang dikonsumsi diekskresi

melalui urin, sisanya dikeluarkan melalui feses, keringat dan cairan lambung.

Kalium berfungsi dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit,

keseimbangan asam basa, transmisi saraf dan relaksasi otot. Kalium didapat dari

makanan dan minuman yang dikonsumsi, antara lain: bayam, sawi, anggur,

blackberry dan jeruk (Tulungnen dkk., 2016).

Merkuri atau yang dikenal dengan Hg merupakan satu-satunya logam

berbentuk cair pada suhu ruang dan terjadi dalam beberapa bentuk. Bentuk

tersebut dapat menghasilkan efek racun dalam dosis cukup tinggi. Kehadiran

logam berat di atmosfer, tanah, dan air dapat menyebabkan gangguan kesehatan

bagi semua makhluk hidup. Merkuri merupakan logam berat yang berbahaya

karena memiliki massa tinggi dan dalam konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan

berbahaya. Hg dapat ditemukan dalam berbagai senyawa kimia dan termasuk

logam yang sangat berbahaya terutama dalam senyawa organik yaitu metal dan

etil merkuri. Semua senyawa Hg ini bersifat toksik untuk makhluk hidup bila

jumlahnya banyak dapat merusak saraf tubuh dan dalam waktu yang lama

senyawa Hg akan tersimpan secara permanen di dalam tubuh. Pengaruh toksisitas

Hg pada organisme tergantung pada bentuk komposisi merkuri, rute masuk ke

dalam tubuh dan lama terpaparnya Hg (Shofi, 2017).

Logam merkuri berasal dari sampah domestik dan kegiatan degradasi yang

menghasilkan lindi yang mengalir ke pesisir perairan. Leachate biasanya

mengandung senyawa-senyawa organik seperti hidrokarbon, asam sulfat, sulfur

dan senyawa anorganik seperti natrium, kalium, magnesium, fosfat, sulfat dan
senyawa logam berat yang tinggi. Logam berat yang sering ditemukan dalam lindi

adalah besi arsenik, kadmium, kromium, merkuri, nikel, seng, tembaga dan timah.

Senyawa merkuri beracun bagi ikan dan biota akuatik lainnya karena dapat

mengalami biomagnifikasi dalam rantai makanan (Riza dkk., 2016).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Percobaan pembuatan kalium merkuri iodida dilaksanakan pada hari

kamis, 07 november 2018 pukul 07:30 – 10:00 bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer, gelas kimia,

corong, cawan petri, batang pengaduk, botol semprot dan kertas saring.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah natrium iodide (NaI),
raksa (II) klorida (HgCl2), kalium nitrat (KNO3) dan aquades (H2O).

C. Prosedur Kerja

Padatan
Padatan
NaIHgCl2
- ditimbang sebanyak 4,5 g - ditimbang sebanyak 3,2 g
- dimasukan dalam gelas kimia - dimasukan kedalam gelas
100 mL kimia 100 mL
- dilarutkan dalam 50 mL aquades - dilarutkan dalam 30 mL
- diaduk aquades
- diaduk
larutan HgCl2 Larutan NaI
- dicampurkan
- diaduk
- disaring

Endapan merah residu


- dicuci dengan air

Endapan merah
-dimasukkan dalam larutan KNO3 (4 gram dalam 25 mL akuades)
-dipanaskan selama 14 menit
-diaduk sekali-sekali
Endapan hitam + larutan
- dimasukkan dalam cawan petri
- diuapkan
- dimasukkan ke dalam desikator
- dibiarkan selama 48 jam kemudian ditimbang
- dihitung % rendamen
% Rendamen 19,121%

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan

No Perlakuan Hasil Gambar


Pengamatan
3,2 gram Nai + 30 mL akuades Larut dan keruh
1.
4,5 gram HgCl2 + 50 mL Larut dan keruh
2. akuades

Campuran larutan Nai + HgCl2 Larut dan


berubah warna
3. menjadi orange
dan terbentuk
endapan

4 gram KNO3 + 25 mL akuades Larut


4.

Endapan NaI + HgCl2 + larutan Larut dan


5. KNO3 berubah warna
menjadi hijau
pucat

6. Larutan campuran dipanaskan Larutan berubah


hingga 14 menit warna menjadi
hitam
Setelah 14 menit larutan Endapan
7. didinginkan dan disimpan berwarna hitam
kedalam desikator selama 24 dan berbau
jam

2. Reaksi
Reaksi-reaksi yang terjadi pada pembuatan kalium merkuri iodida :
HgCI2(aq) + 2 NaI(aq) HgI2(aq) + 2NaCl

HgI2(aq) + 2KNO3 + 2H2O K2HgI4.2H2O + Hg(NO3)2

3. Analisis Data
Diketahui : Mr NaI = 150 g/mol
Berat NaI = 3,2 gram

Mr HgCl2 = 271,5 g/mol

Berat HgCl2 = 4,5 gram

Berat praktek endapan = 2,48 gram

Ditanyakan : Persen Rendamen...?

Massa
 mol NaI =
BM
3,2 gram
mol NaI =
150 gram/mol

mol NaI = 0,0213 mol

Massa
 mol HgCl2 =
BM

4,5 gram
mol HgCl2 =
271,5 g/mol
mol HgCl2 = 0,0165 mol

Reaksi : HgCI2 + 2 NaI(S) HgI2 + 2KCl

Mula-mula : 0,0165 mol 0,0426 mol 0 0

Bereaksi : -0,0165 mol - 0,0165 mol +0,0165 mol +0,0165 mol

Sisa : - 0,0261 mol 0,0165 mol 0,0165 mol


Reaksi : HgI2 + 2KNO3 + 2H2O K2HgI4.2H2O

Mula-mula : 0,0165 mol 0,096 mol 0

Bereaksi : -0,0165 mol -0,0165 mol +0,0165 mol

Sisa : - 0,0795 mol 0,0165 mol

 Massa K2HgI4.2H2O = mol x Mr

= 0,0165 mol x 786,19 g/mol

= 12,97 gram

Berat endapan secara praktek


% Rendemen = x 100 %
Berat endapan secara teori

= x 100 %

= 19,121 %

B. Pembahasan

Senyawa kompleks dari unsur logam berat yaitu kalium merkuri iodida,

garam-garam merkuri anorganik termasuk kalium merkuri iodida biasanya

digunakan sebagai cream pemutih kulit. Hal ini berlawanan dengan sifat merkuri
yang merupakan logam berat toksik. Hal ini karena pada saat merkuri berbentuk

logam maka merkuri ini bersifat toksik, sedangkan ketika bercampur dengan

bahan-bahan seperti iodida dan membentuk garam merkuri anorganik maka sifat

toksik dari merkuri hilang.

Pembuatan kalium merkuri iodida ini menggunakan bahan merkuri klorida

(HgCl) dan padatan natrium iodida (NaI). Kalium merkuri iodida sebagai salah

satu senyawa kompleks yang memiliki atom pusat merkuri dikatakan atom pusat

karena dalam keadaan bebas merkuri butuh pasangan elektron untuk menjadi

stabil. Pasangan elektron tersebut diperoleh dari ligan. Ligan merupakan basa

lewis yang memiliki pasangan elektron bebas. Pada percobaan ini bertindak

sebagai ligan adalah I. Iodida disebut sebagai ligan karena memberikan pasangan

elektron bebas saat berikatan dengan merkuri. Sedangkan H2O menandakan

bahwa senyawa ini adalah senyawa kompleks dihidrat, dan untuk

menyeinbangkan muatan digunakanlah kalium (K) sebagai kanter ion sehingga

terbentuklah senyawa kompleks K2HgI4.2H2O.

Perlakuan pertama dibuat larutan HgCl dan larutan NaI. HgCl2

mengandung Hg2+ yang mudah teroksidasi oleh logam-logam yang mempunyai

sifat oksidasi kuat seperti logam-logam pada golongan IA dan IIA. Kedua

senyawa tersebut bereaksi dan menghasilkan larutan berwarna merah dan

terbentuk endapan, larutan disaring dan diperoleh hasil berupa filtrat cairan

berwarna orange berupa K2Cl dan residu endapan berwarna merah bata berupa

HgI2.
Residu yang diperoleh dicampurkan kembali dengan KNO3 sehingga

menghasilkan endapan yang berwarna hijau kehitam-hitaman. Setelah itu larutan


dipanaskan selama 14 menit yang bertujuan untuk menguapkan air yang

terkandung di dalam larutan. Setelah melalui proses pemanasan endapan

didiamkan selama 48 jam dan terbentuklah endapan 2,48 g yang berwarna hitam

dan berbau menyengat, dan persen rendamen yang diperoleh adalah 19,121%.

Rendahnya rendemen diakibatkan karena faktor-faktor pengotor yang terkandung

dalam endapan kalium merkuri iodida.

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan Pembuatan Kalium

Merkuri Iodida (K2HgI4.2H2O) ini yaitu untuk membuat Kalium Merkuri Iodida

(K2HgI4.2H2O) dapat diperoleh dari pencampurkan bahan baku HgCl dan NaI

yang akan membentuk endapan berwarna orange selanjutnya endapan tersebut

dimasukkan kembali dalam larutan KNO3 sehingga diperoleh endapan yang

berwarna hijau kehitam-hitaman dan menghasilkan endapan dengan persen

rendamen sebesar 19,121%.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R.Z, 2018, Mikoremediasi Menghilangkan Polusi Logam Berat pada


Lahan Bekas Tambang untuk Lahan Peternakan (Mycoremediation to
Remove Heavy Metal Pollution in Post-Mining Areas for Farmland
Utilization), WARTAZOA, Vol. 28(1).

Baile M. B., Kolhe N. S., Deotarse P. P., Jain A. S dan Kulkarni A. A., 2015,
Metal Ion Complex -Potential Anticancer Drug- A Review, International
Journal of Pharma Research & Review, Vol 4(8).

Riza, F., Azis N. B dan Kismartini., 2016, Water Environment Pollution of Heavy
metals Pb, Cd and Hg in Jepara Kartini Beach central Java, Indonesia,
Research Journal of Marine Sciences, Vol. 4(1).

Shofi M, 2017, Pengaruh Logam Berat Merkuri (Hg), Jurnal Wiyata, Vol. 4(1).

Tulungnen, R.S., Ivonny. M. S., Damajanty. H. C dan Pangemanan, 2016,


Hubungan Kadar Kalium dengan Tekanan Darah pada Remaja di
Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,
Jurnal Kedokteran Klinik (Jkk), Vol.1(2).

Anda mungkin juga menyukai