PERCOBAAN V
Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O
OLEH:
LABORATORIUM KIMIA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai atom pusat dan dikelilingi oleh suatu atom atau molekul yang disebut
dengan ligan. Senyawa koordinasi dapat berupa senyawa kompleks atau garam
seperti garam rangkap, garam tunggal, garam hidrat, garam kompleks, dan lain-
lain. Garam-garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan
merupakan suatu garam yang terbentuk dari suatu anion atau kation kompleks,
sedangkan garam rangkap merupakan suatu garam yang terbentuk dari kristalisasi
larutan campuran dua atau lebih garam tertentu. Proses pembentukan dari garam
basa. Ketika pada pencampuran tersebut terjadi keadaan jenuh, maka akan dengan
mudah terbentuk garam rangkap dari senyawa asam dan basa tersebut.
Terusi dengan nama lain senyawa trivia CuSO 4 (tembaga sulfat) yang
selainuntuk bahan kimia kolam renang juga dapat digunakan untuk pabrik pupuk
dengan menggunakan dosis tertentu. Terusi dapat dibuat menjadi garam kompleks
tetra ammonium tembaga (II) sulfat monohidrat (Cu(NH 3)4SO4.H2O) dan garam
rangkap ammonium tembaga (II) sulfat heksahidrat Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O.
(NH4)2(SO4)2.6H2O.
B. Perumusan Masalah
pembuatan garam kompleks tetra amin tembaga (II) sulfat monohidrat dan garam
C. Tujuan Percobaan
adalah untuk memberi gambaran tentang proses pembuatan garam kompleks tetra
D. Manfaat
garam kompleks tetra amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4SO4.H2O dan
senyawa kimia yang terdiri dari logam atau ion logam yang terikat melalui ikatan
kovalen koordinasi ke satu atau lebih atom donor dalam satu ligan. Senyawa
kompleks terbentuk karena ikatan antara ligan yang bertindak sebagai donor
pasangan elektron dengan atom pusat yang bertindak sebagai akseptor pasangan
elektron. Garam-garam kompleks tersebut bila dilarutkan dalam air tidak kembali
dengan perbandingan molekul tertentu. Garam rangkap yang terdiri dari dua anion
herbisida dibuat dengan mencampurkan anion tunggal yang terdiri dari kation
yang sama. Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion
komponennya. Contoh dari garam rangkap yaitu garam garam mohr, amonium
terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode kristalisasi yaitu kelarutan bahan
dalam suatu pelarut dan perbedaan titik didih. Terdapat dua cara kristalisasi, yaitu
dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya
lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Ketika suhu larutan turun, komponen zat
yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara
zat lain masih larut hingga keduanya dapat dipisahkan melalui penyaringan.
Kristalisasi merupakan langkah terakhir dalam produksi hampir semua bahan aktif
dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut
struktur dan sifat, khususnya sifat bahan yang sensitif terhadap struktur.
energi yang tersimpan yang dihasilkan dari proses deformasi ketika dipanaskan
industri yang paling penting dari tembaga. CuSO4.5H2O yang dikenal dengan
nama terusi atau blue vitriol digunakan sebagai fungisida, berbentuk kristal
berwarna biru dengan berba gai macam fungsi, dimana produk tersebut banyak
pupuk. Penetapan kadar tembaga dalam terusi (CuSO 4.5H2O) dapat dilakukan
Kamis, 27 Oktober 2022, pada pukul 13:00 – 15:29 WITA, dan bertempat di
1. Alat
adalah gelas ukur, gelas kimia, corong, erlenmeyer, hot plate dan batang
pengaduk.
2. Bahan
Terusi CuSO4.5H2O
Residu Filtrat
dikeringkan
ditimbang kristalnya
dihitung rendamennya
% Rendemen = 83%
2. Pembuatan garam rangkap Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O
Terusi CuSO4.5H2O
ditimbang 5 gram
Residu Filtrat
dikeringkan
ditimbang kristalnya
dihitung rendamennya
% Rendemen = 37,18%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
Larutan didinginkan
2. Terbentuk kristal
menggunakan es batu
Kristal
4. Residu dikeringkan
Cu(NH3)4SO4.H2O
Berat kristal
5. Ditimbang Cu(NH3)4SO4.H2O =
3,094 g
Berat rendemen =
6. Dihitung rendemennya 2,245 gram -
% Rendemen = 83%
Kristal
5. Residu dikeringkan
Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O
Berat kristal
6. Kristal ditimbang
Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O
Berat rendemen =
2,971 gram
7. Dihitung rendemennya -
% Rendemen =
37,18%
3. Analisis Data
Molaritas (NH3) = 15 M
n CuSO4.5H2O= massa/Mr
= 0,011 mol
n NH3 =M×V
= 15 M × 0,0565 L
= 0,08 mol
= 2,7005 gram
- % Rendemen Cu(NH3)4SO4. H2O
= 3,82 g - 0,849 g
= 2, 971 g
n CuSO4.5H2O= massa/Mr
= 0,02 mol
= 0,023 mol
Reaksi : CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 Cu (NH4)2(SO4)2.6H2O
= 7,99 gram
- % Rendemen Cu(NH4)2(SO4)2.6H2O
= 37,18 %
B. Pembahasan
V. KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa garam kompleks tetra amin tembaga (II) sulfat
CuSO4.H2O dengan larutan NH3. Garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat,
37,18 %.
DAFTAR PUSTAKA