Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK I

PERCOBAAN V

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS TETRA AMIN TEMBAGA (II)


SULFAT MONOHIDRAT CU(NH3)4.H2O DAN GARAM RANGKAP
AMMPNIUM TEMBAGA (II) SULFAT HEKSAHIDRAT
CU(SO₄)₂(NH₄)₂.6H₂O

OLEH

NAMA : SITTI HANAFIAH

NIM : FICI I8 031

KELOMPOK : IV(EMPAT)

ASISTEN : FERDY ICHSAN IMADUDDIN

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senyawa kovalen koordinasi terbentuk antara ion logam yang memiliki orbital

d yang belum terisi penuh (umumnya ion logam transisi) dengan ligan yang

memiliki pasangan elektron bebas atau donor elektron. Pelaksanaan analisis

anorganik kualitatif banyak melibatkan reaksi-reaksi yang menghasilkan

pembentukan kompleks, hal ini bermanfaat dalam mengidentifikasi karakter

senyawa yang terbentuk. Umumnya logam pusat berasal dari golongan transisi

atau logam golongan utama.

Unsur transisi didefinisikan sebagai unsur yang memiliki kulit d atau f

yang terisi sebagian. Ion tembaga(II) merupakan salah satu ion logam transisi

divalensi deret pertama yang mempunyai konfigurasi elektron 3d⁹ dengan satu

elektron tidak berpasangan. Tembaga(II) memiliki stabilitas kompleks yang paling

besar jika dibandingkan dengan logam transisi deret pertama yang lain dan

paling stabil jika dibandingkan dengan bilangan oksidasi tembaga lain. Kebanyakan

senyawa tembaga(I) cukup mudah teroksidasi menjadi tembaga(II).

Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia

melebur pada 1038 ℃ . Karena potensial elektrode standarnya positif, (+0,34 V untuk

pasangan Cu/Cu²⁺), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun

dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Garam-garam tembaga (II) umumnya

berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan-air warna ini
benar-benar khas hanya untuk ion tetraakuokuprat (II) [Cu(H₂O)₄]²⁺ saja. Garam-

garam tembaga (II) anhidrat, seperti tembaga (II) sulfat anhidrat CuSO₄, berwarna

putih (sediki tkuning). Berdasarkan pemaparan diatas, maka dilakukanlah percobaan

ini untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan kompleks tetra amin tembaga (II)

sulfat monohidrat dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat heksahidrat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan pembuatan garam kompleks tetra amin

tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium

tembaga (II) sulfat heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O adalah bagaimana proses

pembuatan kompleks tetra tembaga (II) sulfat monohidrat (Cu(NH3)4.H2O) dan garam

rangkap ammonium tembaga (II) sulfat heksa hidrat?

C. Tujuan

Tujuan dari percobaan pembuatan garam kompleks tetra amin tembaga (II)

sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat

heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O adalah untuk mengetahui proses pembuatan

kompleks tetra tembaga (II) sulfat monohidrat (Cu(NH3)4.H2O) dan garam rangkap

ammonium tembaga (II) sulfat heksa hidrat.

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari percobaan pembuatan garam kompleks tetra

amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium

tembaga (II) sulfat heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O adalah proses pembuatan


kompleks tetra tembaga (II) sulfat monohidrat (Cu(NH3)4.H2O) dan garam rangkap

ammonium tembaga (II) sulfat heksa hidrat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam

pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan electron bebasnya

kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks Fe (III) umumnya membentuk struktur

oktahedral dengan bilangan koordinasi enam. Namun struktur lain seperti tetrahedral

dengan bilangan koordinasi empat dan segi empat piramida dengan bilangan

koordinasi lima juga dapat terjadi. Sintesis senyawa kompleks dapat dilakukan

dengan menggunakan berbagai cara antara lain dengan pencampuran larutan pada

berbagai perbandingan mol logam dan mol ligan dalam berbagai pelarut tanpa

pemanasan atau pencampuran larutan disertai pemanasan pada berbagai temperature

(Kusyanto dan Kristian, 2017).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan percobaan pembuatan garam kompleks tetra amin tembaga (II)

sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat

heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September 2019

pukul 13.00–15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan pembuatan garam kompleks tetra

amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium

tembaga (II) sulfat heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O yaitu gelas piala, gelas ukur,

corong,Erlenmeyer dan batang pengaduk.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pembuatan garam kompleks

tetra amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap

ammonium tembaga (II) sulfat heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O adalah terusi


(CuSO4.5H2O), amonia (NH3), etanol (C2H5OH), ammonium sulfat [(NH₄)₂SO₄] dan

es batu.

C. Prosedur Kerja

Pembuatan garam kompleks Cu(NH₃)₄SO₄.H₂O

Dalam pembuatan garam kompleks Cu(NH₃)₄SO₄.H₂O yaitu timbanglah 7,5

gram Cu(NH₃)₄SO₄.H₂O (terusi), kemudian dilarutkan dengan campuran 11,3. mL

ammonia pekat dan 7,5 mL akuades. Emudian tambahkan perlahan-lahan 113, mL

etanol dan dinginkan dengan es batu. Setelah terbentuk Kristal, saring dengan kertas

whatmann dan keringkan kristal pada suhu kamar dan yang terakhir hitung

rendemennya.

Pembuatan garam rangkap Cu(SO₄)₂(NH₄)₂SO₄.6H₂O

Dalam pembuatan pembuatan garam rangkap Cu(SO₄)₂(NH₄)₂SO₄.6H₂O yaitu

timbanglah 10 gram trusi dan masukkan ke dalam gelas piala. Kemudian larutkan

dengan akuades dan tambahkan 6 gram ammonium sulfat, lalu aduklah sambil

dipanaskan.
Lampiran 1. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Garam Kompleks (Cu(NH3)4SO4.H2O)

CuSO4.5H2O (terusi)

- ditimbang 7,5 gram


- dilarutkan dengan 7,5 mL akuades dan 11,3
mL ammonia
- ditambahkan perlahan 11,3 mL etanol
- didinginkan dengan es batu

Terbentuk Kristal

- Disaring dengan kertas whatman

Kristal Filtrat

- dikeringkan

- ditimbang

- dihitung %

Rendamenrendamennya

Anda mungkin juga menyukai