PERCOBAAN V
OLEH
KELOMPOK : IV(EMPAT)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senyawa kovalen koordinasi terbentuk antara ion logam yang memiliki orbital
d yang belum terisi penuh (umumnya ion logam transisi) dengan ligan yang
senyawa yang terbentuk. Umumnya logam pusat berasal dari golongan transisi
yang terisi sebagian. Ion tembaga(II) merupakan salah satu ion logam transisi
divalensi deret pertama yang mempunyai konfigurasi elektron 3d⁹ dengan satu
besar jika dibandingkan dengan logam transisi deret pertama yang lain dan
paling stabil jika dibandingkan dengan bilangan oksidasi tembaga lain. Kebanyakan
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia
melebur pada 1038 ℃ . Karena potensial elektrode standarnya positif, (+0,34 V untuk
pasangan Cu/Cu²⁺), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun
dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Garam-garam tembaga (II) umumnya
berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan-air warna ini
benar-benar khas hanya untuk ion tetraakuokuprat (II) [Cu(H₂O)₄]²⁺ saja. Garam-
garam tembaga (II) anhidrat, seperti tembaga (II) sulfat anhidrat CuSO₄, berwarna
ini untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan kompleks tetra amin tembaga (II)
sulfat monohidrat dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat heksahidrat.
B. Rumusan Masalah
pembuatan kompleks tetra tembaga (II) sulfat monohidrat (Cu(NH3)4.H2O) dan garam
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan pembuatan garam kompleks tetra amin tembaga (II)
sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat
kompleks tetra tembaga (II) sulfat monohidrat (Cu(NH3)4.H2O) dan garam rangkap
D. Manfaat
amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam
pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan electron bebasnya
kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks Fe (III) umumnya membentuk struktur
oktahedral dengan bilangan koordinasi enam. Namun struktur lain seperti tetrahedral
dengan bilangan koordinasi empat dan segi empat piramida dengan bilangan
koordinasi lima juga dapat terjadi. Sintesis senyawa kompleks dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai cara antara lain dengan pencampuran larutan pada
berbagai perbandingan mol logam dan mol ligan dalam berbagai pelarut tanpa
sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
1. Alat
amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap ammonium
tembaga (II) sulfat heksahidrat Cu(SO₄)₂(NH₄).6.H2O yaitu gelas piala, gelas ukur,
2. Bahan
tetra amin tembaga (II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4.H2O dan garam rangkap
es batu.
C. Prosedur Kerja
etanol dan dinginkan dengan es batu. Setelah terbentuk Kristal, saring dengan kertas
whatmann dan keringkan kristal pada suhu kamar dan yang terakhir hitung
rendemennya.
timbanglah 10 gram trusi dan masukkan ke dalam gelas piala. Kemudian larutkan
dengan akuades dan tambahkan 6 gram ammonium sulfat, lalu aduklah sambil
dipanaskan.
Lampiran 1. Prosedur Kerja
CuSO4.5H2O (terusi)
Terbentuk Kristal
Kristal Filtrat
- dikeringkan
- ditimbang
- dihitung %
Rendamenrendamennya