Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM KIMIA KOORDINASI

PEMBUATAN AMMONIUM DIKROMAT

Disusun Oleh :
Nama : Dita Desriyana
NPM : A1F017003
Kelompok : 2 (Dua)
Hari, Tanggal : Sabtu, 13 April 2019
Pertemuan ke : 3 (Tiga)
Dosen Pengampu : Drs. Hermansyah Amir, M.Pd
Laboran : Tarmo Sujono, A.Md
Asisten Pratikum : 1. Bagus Ariyadi (A1F015029)
2. Indah Meilinda (A1F016016)
3. Nursela Wahyuni (A1F016021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai istilah
larutan (solution). Larutan tersebut merupakan fasa dalam bentuk
cairan. Bagi kebanyakan masyarakat, larutan diidentikkan dengan
sesuatu yang dicampur dengan air. Namun, dalam pengertian yang
sesungguhnya tentang larutan bahwa larutan merupakan
campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis.  Suatu
larutan adalah hasil yang homogen yang diperoleh bila suatu zat (zat
terlarut) dilarutkan dalam pelarut (air) . Ada dua komponen utama
pembentukan larutan, yaitu zat terlarut  dan pelarut. (Ir.L. Setiono, 198
Fasa larutan dapat berupa fasa gas ,cair ,atau fasa padat  bergantung
pada sifat kedua komponen pembentukan larutan. Apabila fase
larutan dan fase zat-zat pembentukannya sama, zat yang berada
dalam jumlah terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan zat lain
sebagai zat terlarutnya, misalnya larutan air gula yang terdiri dari air
sebagai zat pelarut (solvent) dan gula sebagai zat terlarut (solution).

Dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari, pembuatan larutan


dimanfaatkan untuk membuat suatu reaksi tertentu dan memperlancar
dalam pekerjaan di bidang industri, misalnya saja kalium dikormat
(K2Cr2O7 ).Kalium dikromat merupakan oksidator kuat berwarna
merah jingga dan kalium dikromat sebagai pengoksida yang banyak
digunakan dalam kimia organik, dalam pembuatan klise, mencuci alat-
alat gas, sebagai pencelupan dan pencapan tekstil serta sebagai
pengoksidasi dalam lingkungan H2SO4.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan percobaan untuk membu
at larutan dikromat dengan metode analisa kimia parameter yang
diukur adalah volume (volumetry).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mensintesis senyawa kalium dikromat (K2Cr 2O7).
2. Bagaimana memurnikan dan menganalisa kalium dikromat.
1.3 Tujuan
1. Mensintesis senyawa kalium dikromat (K2Cr 2O7).
2. Memurnikan dan menganalisa kalium dikromat.
BAB II
METODE PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
 Alat:
1. Gelas Kimia
2. Erlenmeyer
3. Termometer
4. Gelas Ukur
5. Batang Pengaduk
6. Kaki Tiga
7. Kawat Kasa
8. Pembakar Spritus
9. Corong
10. Kaca Arloji
11. Neraca Analitik
 Bahan:
1. Aquades
2. K2Cr2O7.2H2O
3. NH4Cl
4. Kertas Saring
5. Batu Es
6. AgNO3 5%
2.2 Prosedur Percobaan
1. Dilarutkan 10,5 g K2Cr2O7.2H2O dalam 25 mL air.

2. Dilarutkan 4,25 g NH4Cl dalam 25 mL air .

3. Dicampurkan kedua larutan tersebut (larutan K2Cr2O7 dan larutan


NH4Cl), kemudian tambahkan 7,5 mL air dan panaskan hingga
600C.

4. Disaring larutan dan dinginkan dalam penangas es pada 0-2 0C.


5. Saring kristal (NH4)2Cr2O7 dengan menggunakan corong buchner.

6. Dicuci produk (NH4)2Cr2O7 dengan 2x5 mL air es.


7. Dikeringkan produk, (NH4)2Cr2O7 dalam oven pada suhu 100oC.
8. Ditimbang produk yang dihasilkan dan hitung rendemennya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Percobaan
Langkah kerja Hasil
9. . Dilarutkan 10,5 g - massa endapan+kertas
K2Cr2O7.2H2O dalam saring = 5.9953 gram
25 mL air. - massa kertas saring =

10. Dilarutkan 4,25 g NH4Cl 0.7110 gram

dalam 25 mL air .

11. Dicampurkan kedua


larutan tersebut (larutan
K2Cr2O7 dan larutan
NH4Cl), kemudian
tambahkan 7,5 mL air
dan panaskan hingga
600C.

12. Disaring larutan dan


dinginkan dalam
penangas es pada 0-
20C.
13. Saring kristal
(NH4)2Cr2O7 dengan
menggunakan corong
buchner.

14. Dicuci produk


(NH4)2Cr2O7 dengan
2x5 mL air es.

15. Dikeringkan produk,


(NH4)2Cr2O7 dalam
oven pada suhu 100oC.
16. Ditimbang produk yang
dihasilkan dan hitung
rendemennya.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Mensintesis senyawa kalium dikromat (K2Cr 2O7).

Kalium dikromat adalah suatu senyawa yang mempunyai


kegunaan luas bagi kehidupan manusia. Contoh dari penggunaaan
kalium dikromat yang umum dijumpai yaitu pada industri
penyamakan kulit, bahan celup untuk lukisan, hiasan pada porselin,
percetakan, photolithography, warna print, bahan untuk petasan,
bahanpembuatan korek api, penjernihan minyak kelapa, jalan,
spon, dan untuk baterai serta depolarisator pada sel kering.Kalium
dikromat ini merupakan garam kalium tidak stabil dalam bentuk
bebas dan juga merupakan oksidator kuat, khususnya dalam
larutan asam (Siti Miskah,2015).
Kalium dikromat merupakan suatu unsur yang dalam
padatan berwarna jingga, larut dalam air dan tidak menimbulkan
bau (tak berbau). Larutan kalium dikromat adalah oksidator kuat,
secara teoritis oksidator ini dapat mengoksidasi senyawa organik
sampai hampir sempurna (95-100%) .
Kalium dikromat mempunyai struktur kristal berupa triklinik
(bentuk-α, <241.6 °C), Sistem kristal triklinik merupakan kristal
yang memiliki tiga sumbu yang tegak lurus satu sama lain. Kistal
triklinik memiliki axial ratio a ≠ b ≠ c (panjang dari masing-masing
sumbu berbeda), dan sudut yang berbeda antara satu sumbu
dengan yang lain yaitu α ≠ β ≠ γ ≠ 90°.
Sifat-sifat termokimia dari kalium dikromate ΔS0 291.2 J K-1
mol -1, ΔfH0 -2033 kJ/mol. Struktur kristal kalium dikromat
berbentuk triklinik (bentuk-α, <241.6 °C), tidak higroskopis, dan
geometri koordinasi dari kristal kalium dikromat berbentuk
tetrahedral untuk unsur Cr. memilki pH 3,37 pada 100 g/L air,
memiliki titik didih dan lebur sebesar >50000C dan 3980 0C, massa
molar 294,19 g/mol dan densitas 2,69 g/cm3(44). Kalium dikromate
(Monita Sari,2015).
Dalam laboratorium pasti dijumpai garam yang mengandung
ion dikromat. Garam yang sering dijumpai yaitu kalium dan natrium
dikromat dengan rumus kimia Na2Cr2O7(natrium dikromat) dan
K2Cr2O7 (kalium dikromat).

Baik ion kromat maupun dikromat mengandung kromium


dengan bilangan oksidasi +6 yang merupakan keadaan oksidasi
tertinggi dari krom dalam senyawannya. oleh sebab itu dalam
reaksi kimia ion kromat dan dikromat akan mengalami reaksi
reduksi. Reaksi reduksi ion kromat dan dikromat bergantung pada
keasaman larutan.

Warna kuning merupakan ciri khas adanya ion kromat dalam


larutan sedangkan warna merah merupakan ciri khas adanya ion
dikromat. Larutan yang mengandung ion kromat yang berwarna
kuning bila diasamakan, akan diperoleh larutan yang berwarna
merah jingga karena ion CrO42- berubah menjadi Cr2O72-.

2CrO42- + 2H+ → Cr2O72- + H2O

Sebaliknya jika larutan yang mengandung ion dikromat


dibasakan maka ion Cr2O72-berubah menjadi ion CrO42-.

Cr2O72- + 2OH– → 2CrO42- + H2O

Oleh sebab itu, jika reaksi berlangsung dalam suasana asam


yang bertindak sebagai oksidator adalah Cr2O72- dan sebaliknya
bila reaksi dilangsungkan dalam suasana basa yang bertindak
sebagai oksidator adalah CrO42-.

Dalam reaksi kimia bila ion kromat dan dikromat bertindak


sebagai oksidator (ketika direaksikan dengan suatu reduktor)
bilangan oksidasi kromium turun menjadi +3 dan produk yang
diperoleh bergantung pada keadaan keasaman larutan.
Dalam larutan asam ion kromium direduksi menjadi ion
Cr3+, dalam larutan sedikit basa produk reduksinya adalah
Cr(OH)3 yang tidak larut dan dalam larutan sangat basa ion kromat
direduksi menjadi ion kromit (CrO2–). Persamaan reaksi yang
terjadi sebagai berikut.

Larutan asam

6e + 14H+ + Cr2O7 → 2Cr3+ + 7H2O

Larutan sedikit basa

3e + 4H2O + CrO42- → Cr(OH)3 + 5OH–

Larutan sangat basa

3e + 2H2O + CrO42- → CrO2– + 4OH–

Baik Na2CrO7 (natrium kromat), K2CrO7 (kalium kromat),


Na2Cr2O7 (natrium dikromat) mapun K2CrO7 (kalium dikromat)
bersifat higoskopis sehingga dapat membentuk tetra-, heksa-, dan
dekahidrat.

Natrium kromat (Na2CrO4) digunakan sebagai inhibitor


korosi dalam industri minyak bumi, sebagai reagen pencelupan
dalam industri tekstil, sebagai pengawet kayu. Dengan
memanfaatkan isotop Cr-51 dengan waktu paruh 27,8 hari, larutan
natrium kromat (VI) digunakan dalam obat-obatan untuk penentuan
volume sirkulasi sel darah merah, waktu kelangsungan hidup sel
dan evaluasi kehilangan darah.

Campuran kalium dikromat dengan asam nitrat 35%


diperoleh suatu larutan yang disebut larutan Schwerter’s yang
digunakan untuk menguji keberadaan berbagai logam terutama
perak. Perak murni mengubah larutan menjadi merah terang, perak
sterling (paduan 92,5% perak dengan logam lain biasanya tembaga
atau emas) mengubah larutan menjadi merah gelap, larutan
menjadi berwarna coklat bila kandungan tembaga tinggi bahkan
menjadi hijau.

3.2.2 Memurnikan dan menganalisa kalium dikromat

Pada percobaan ini kami melalukan pembuatan


Ammonium Dikromat dengan menggunakan K2Cr2O7
dimana prosesnya melarutkan 10,5 g K2Cr2O7.2H2O dalam
25 mL air. Kemudian dilarutkan 4,25 g NH4Cl dalam 25 mL
air . setelah kedua larutan tersebut dilarutkan dicampurkan
kedua larutan tersebut (larutan K2Cr2O7 dan larutan
NH4Cl), kemudian tambahkan 7,5 mL air dan panaskan
hingga 600C. Disaring larutan dan dinginkan dalam
penangas es pada 0-20C. Titik beku larutan ialah temperatur
pada saat larutan setimbang dengan pelarut padatnya.
larutan akan membeku pada temperatur lebih rendah dari
pelarutnya (Sukardjo,1998).

larutan ini kemudian di pisahkan dengan cara filtrasi


(pemisahan) yang dilakukan dengan cara menyaring
menggunakan suatu filter yaitu kertas saring (Candra,2009).

setelah larutan disaring produk dicuci (NH4)2Cr2O7


dengan 2x5 mL air es. Dan dikeringkan produk,
(NH4)2Cr2O7 dalam oven pada suhu 100 0C. Ditimbang
produk yang dihasilkan dan hitung rendemennya.

dari hasil percobaan diatas didapat nilai rendemennya


yaitu:

Jumlah produk yang dihasilkan × 100%


Jumlah bahan awal

= 5,99953 gram – 0,7110 ×100%


10,5 gram + 4,25 gram

= 5,28853 gram × 100%


14,75 gram
= 35,85 %
Setelah di lakukan percobaan pertama selanjutnya
melakukan Pengujian kemurnian ammonium dikromat dilakukan
dengan uji terhadap ion Cl-, dilakukan dengan cara yaitu sebanyak 0,1
g (NH4)2Cr2O7 kering larutkan dengan 2 mL air. Tambahkan
beberapa tetes larutan AgNO3 5%, dan beberapa tetes HNO3 (1:3).
Jika ion Cl- ada dalam sampel, maka akan terlihat endapan putih AgCl
dalam larutan yang berwarna kuning. Pada pengujian kemurnian
ammonium dikromat (NH4)2CrO7 kering larut dalam 2ml air dan 2-5
tetes AgNO3 yang menandakan bahwa percobaan pembuatan
ammonium dikromat menghasilkan positif (ammonium dikromat yang
diperoleh murni).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kalium dikromat adalah suatu senyawa yang mempunyai kegunaan
luas bagi kehidupan manusia. Contoh dari penggunaaan kalium
dikromat yang umum dijumpai yaitu pada industri penyamakan
kulit, bahan celup untuk lukisan, hiasan pada porselin, percetakan,
photolithography, warna print, bahan untuk petasan,
bahanpembuatan korek api, penjernihan minyak kelapa, jalan,
spon, dan untuk baterai serta depolarisator pada sel kering.Kalium
dikromat ini merupakan garam kalium tidak stabil dalam bentuk
bebas dan juga merupakan oksidator kuat, khususnya dalam
larutan asam.
2. Pada percobaan ini kami melalukan pembuatan Ammonium
Dikromat dengan menggunakan K2Cr2O7 dan NH4Cl dari hasil
percobaan tersebut di dapat nilai rendemen:
dari hasil percobaan diatas didapat nilai rendemennya yaitu:

Jumlah produk yang dihasilkan × 100%


Jumlah bahan awal

= 5,99953 gram – 0,7110 ×100%


10,5 gram + 4,25 gram

= 5,28853 gram × 100%


14,75 gram
= 35,85 %
Pada pengujian kemurnian ammonium dikromat (NH4)2CrO7
kering larut dalam 2ml air dan 2-5 tetes AgNO3 yang menandakan
bahwa percobaan pembuatan ammonium dikromat menghasilkan
positif (ammonium dikromat yang diperoleh murni)

.
4.2 Saran
1. Perhatikan pada saat menimbang karena kelebihan atau
kekurangan zat dapat mempengaruhi hasil.
2. Hati hati pada saat pemanasan dari setiap larutan dan pada saat
menaikan suhu , pastikan bahwa suhu yang diatur itu benar.
3. Dalam membaca suhu pada thermometer, harus dilihat dengan
teliti angka yang tertera agar tidak terjadi kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
Candra. 2009. Kimia Dasar. Bengkulu: Unib Press
Sukardjo. 1998. Kimia Fisika. Yogyakarta: Rineka Cipta
Ir. Hj. Siti Miskah, M.T. ,Billy Tumanggor, Freddy P Sinambela. 2015.
Penambahan K2cr2o7terhadap Waktu Awal Penyalaan Pada
Biobriket Dari Campuran Batubara Dan Tongkol Jagung: Jurnal
Teknik Kimia 3(21): 38
Monita Sari, Rahadian Zainul. 2015. Kalium Dikromat (K2Cr2O7)
Spektroskopi dan Transpor K2Cr2O7: Jurnal Teknologi: 1
Isalmi Aziz1, Hendrawati1 dan Nani Suryani. 2014. Pembuatan Pupuk
Kalium Sulfat Dari Produk Samping Biodisel Dengan Bahan Baku
Minyak Goreng Bekas: Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan 2(4):
380
FOTO PERCOBAAN

Ditimba
ng 10,5 gr K2Cr2O7dilarutkan 10,5 gr K2Cr2O7 ditimbang 8,5 gr NH4Cldengan neraca
analitik dengan 25 ml air dan dilarutkan dalam 25 ml air

Dicampurkan kedua larutan dinginkan dalam penangas Ditimbang kertas saring


Dan dipanaskan es pada 0-2 oC.

Disaring kristal K2Cr2O7 Keringkan produk dalam ditimbang produk


dengan menggunakan corong oven pada suhu 100 oC.
Analisis kemurnian ammonium dikromat

sebanyak0,1 g (NH4)2Cr2O7 kering dilarutkan dengan 2 mL air. Ditambahkan


beberapa tetes larutan AgNO3 5%, dan beberapa tetes HNO3 (1:3).

Anda mungkin juga menyukai