PERCOBAAN V
PEMBUATAN TERUSI
OLEH:
NAMA : YUSRAN
STAMBUK : F1C1 19 093
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : SELVIA LAILLA WAWE
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logam yang cukup terkenal dari golongan transisi adalah tembaga (Cu),
adalah salah satu dari tiga logam dalam kelompok I B atau kelompok koin dan
satu golongan dengan perak dan emas yang berarti bahwa tembaga adalah salah
satu dari logam mulia, itu karena tingkat kereaktifannya sangat rendah. Tembaga
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari salah satunya sebagai bahan dasar
kabel listrik karena daya hantar listriknya yang sangat tinggi. Tembaga atau
cuprum berlambang unsur Cu berasal dari bahasa yunani kypros atau siprus
berarti merah. Tembaga adalah salah satu dari dua logam dibumi selain emas yang
8,92 g/cm³. Tembaga murni mencair pada suhu 1083° C dan akan menjadi uap
yang cukup terkenal adalah tembaga sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O) atau dikenal
dengan terusi, merupakan kristal berwarna biru dan bentuk anhidratnya berwarna
putih, cukup banyak dijumpai di laboratorium kimia sebagai bahan penyerap uap
air pada eksikator atau desikator. Terusi (CuSO 4.5H2O) dibentuk melaui proses
dari pengendapan larutan atau tekhnik pemisahan kimia antara bahan padat-cair,
dimana terjadi perpindahan massa dari suatu zat terlarut dari cairan larutan ke fase
kristal padat. Rekristalisasi yaitu proses kristalisasi ulang hasil dari proses
Selain itu terdapat perbedaan sifat fisika dan sifat kimia apabila dalam bentuk
hidrat dan anhidratnya. Tembaga (II) sulfat ciri-cirinya dapat berupa padatan
kristal yang berwarna biru. Pentahidrat senyawa ini dibuat dengan mereaksikan
tembaga (II) Oksida atau tembaga (II) karbonat dengan asam sulfat encer.
terusi agar lebih memahami lebih dalam lagi mengenai teknik dan cara pembuatan
terusi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji dari percobaan pembuatan terusi yaitu
sebagai berikut:
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang akan dicapai dari percobaan pembuatan terusi yaitu sebagai
berikut:
D. Manfaat Percobaan
sebagai berikut:
yang terdapat dalam dua keadaan oksidasi yang berbeda baik sebagai monovalen
perkecambahan biji, kerdil. pertumbuhan akar dan tunas, hasil rendah serta
pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS). Selain itu, kandungan Cu yang tinggi
tepat, lumpur limbah serta sistem irigasi air limbah telah melepaskan sejumlah
2019).
sebagai fungisida yang merupakan pestisida yang secara spesifik membunuh atau
organik, pelapisan anti fokling pada kapal, sebagai kabel tembaga, elektromagnet,
5
papan sirkuit, solder bebas timbal, dan magneton dalam oven microwave. Kristal
CuSO4.5H2O berupa padatan kristal biru ini dapat dibuat dengan mereaksikan
tembaga dengan asam sulfat dan asam nitrat yang kemudian dipanaskan dan
ketika air kristalnya dihilangkan maka warnanya menjadi putih dan terbentuk ion
tulang, gigi, dan kerang, pembentukan es dan pelapukan di lingkungan kita, dan
pembentukan kerak dalam ketel dan sumur minyak. Oleh karena itu, upaya yang
seperti ukuran, bentuk, dan polimorf, dan untuk menghambat atau mendorong
baku. Atau dengan kata lain rendemen adalah jumlah produk yang diperoleh
Asam sulfat terbentuk melalui oksidan mineral sulfida, misalnya pada besi
sulfida yaitu pada asam tambang yang berasal dari air yang dihasilkan dari
oksidasi, yang mana air dapat melarutkan logam-logam yang ada pada biji logam
sulfide. Asam sulfat yang dihasilkan dari gas buang proses peleburan logam
produk. Dibandingkan dengan produk asam sulfat yang memenuhi syarat, asam
sulfat dengan kromatisitas yang berlebihan memiliki masalah harga jual yang
rendah dan bahkan tidak ada gunanya, sehingga menyebabkan kerugian ekonomi
yang sangat besar bagi perusahaan atau industri peleburan (Tian et al, 2022).
7
1. Alat
kmia, gelas ukur 100 ml, pipet tetes, gegep, spatula, hot plate, neraca analitik,
2. Bahan
serbuk tembaga (Cu), asam sulfat pekat (H2SO4), asam nitrat pekat (HNO3), kertas
C. Prosedur kerja
Serbuk tembaga Asam sulfat
- dicampurkan
-dipanaskan hingga volumenya
setengah
Filtrat Residu
58,6%
9
A. Hasil
1. Data pengamatan
= 0,144 mol
Reaksi Cu + HNO3 + H2SO4 → CuSO4 + NO2 + H3O
mula-mula 0,020 mol 0,144 mol
reaksi 0,094 mol 0,094 mol
setimbang - 0,05 mol
Reaksi = CuSO4. HNO3 → CuSO4.5H2O
Berat teori = mol × Mr
= 0,094 mol × 249,5 gram/mol
= 23,453 gram
Berat praktek = (berat Kristal + kertas saring) - kertas saring
= (13,740 + 0,003) - 0,003
= 13,74 gram
% rendemen = berat praktek : berat teori × 100%
= 13,74 gram : 23,453 × 100%
= 0,586 × 100%
= 58,6 %
11
B. Pembahasan
Tembaga merupakan suatu unsur yang tidak bereaksi dengan air, namun ia
tembaga oksida. Berbeda dengan oksidasi besi oleh udara. Tembaga bereaksi
dengan sulfida membentuk tembaga sulfida. Tembaga (II) sulfat senyawa kimia
dengan rumus senyawa CuSO4, Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat
biru terang. CuSO4H2O dikenal dengan nama terusi atau blue vitriol dapat dibuat
dengan mereaksikan garam tembaga (II) sulfat. Tembaga (II) sulfat atau terusi
mempunya kristal berwarna biru disebabkan dari adanya hidrasi air. Pada
percobaan ini akan dibuat terusi dengan mereaksikan serbuk tembaga dengan
tembaga dengan HNO3 pekat. Larutan HNO3 pekat ini berfungsi sebagai pelarut
lemari asam dengan tujuan untuk melindungi diri karena HNO3 pekat merupakan
asam kuat yang merupakan larutan yang berbahaya dengan konsentrasi tinggi.
dan gas atau uap yang berwarna cokelat. Uap tersebut sebenarnya merupakan gas
NO yang pada dasarnya tidak berwarna. Akan tetapi pada percobaan ini gas NO
yang dihasilkan berwarna cokelat sebab gas NO ini bersifat sangat reaktif
itu dipanaskan, fungsi dari pemanasan pada pada tahap ini selain untuk
mempercepat reaksi juga untuk memnguapkan seluruh gas NO agar larutan tidak
lagi mengeluarkan uap berwarna coklat sehingga tidak ada lagi zat pengganggu
membuat larutan berada dalam suasana asam yang membentuk gugus sulfat pada
tembaga sehingga terbentuk tembaga sulfat, SO4 bertindak sebagai ligan yang
mengikat Cu. Setelah itu dilakukan kembali pemanasan larutan yang berfungsi
untuk mepercepat reaksi dan untuk mengurangi setengah dari volume larutan.
residu dan filtrat. Kemudian, dilakukan pendinginan pada filtrat agak terbentuk
kristal dimana kristal yang terbentuk adalah kristal terusi. Kristal yang terbentuk
diperoleh dan setelah itu dilakukan perhitungan hingga diperoleh nilai randemen
sebesar 58,6%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pembuatan terusi
berhasil sebab rendemen dikatakan baik jika nilainya lebih dari 10%. Oleh karena
itu rendemen ekstrak yang didapatkan dinyatakan baik karena hasil rendmen lebih
dari 10%. Selain itu, Vogel (1996) menyatakan bahwa rendemen yang ideal
adalah 100%, dan jika rendemen di bawah dari 40% disebut poor. Berdasarkan
13
yang telah dilakukan nilai rendemen yang didapatkan 58,6% sehingga dikatakan
V. KESIMPULAN
disimpulkan bahwa:
1. Terusi atau CuSO4.5H2O dapat dibuat dengan cara merekasikan kawat tembaga
DAFTAR PUSTAKA
Amin, H., Basir, A., A., Taj, M., J., Abdul, R., A., Jamaluddin, M., Muhammad,
S., A. and Farah A., 2019, Copper (Cu) Tolerance and Accumulation
Potential in Four Native Plant Species: A Comparative Study for Effective
Phytoextraction Technique, Geology, Ecology, and Landscapes,
https://doi.org/10.1080/24749508.2019.170067, 1-12.
Rodiah, S., Annisa, W., B., Desti, E., Riska, A., Ade, O., Fitria, W., Nurul, K.,
Mariyamah. dan Rima, D., 2018, Produksi Kristal Tembaga (II) Sulfat
Pentahidrat dengan Variasi Ukuran Tembaga Bekas, Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Teknologi Terapan, 1 (1), 167-171.
Tian W., Thiquynhxuan L., Jue H., Annavarapu V., Ravindra, Haoran X., Libo Z.,
Shixing W., and Shaohua Y, 2022. Ultrasonic-assisted ozone degradation
of organic pollutants in industrial sulfuric acid. Ultrasonics Sonochemistry.
doi.org/10.1016/j.ultsonch.2022.106043.
Wibowo A.E., Andy K.S. and Ratna A.S., 2018, Optimasi Sintesis Senyawa 1-
(2,5 DihildroksifenilI)-(3 Piridin2IL) Propenon sebagai Antiinflamasi
Menggunakan Variasi Katalis NaOH, Pharmaceutical Journal of
Indonesia, 15(2).