Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Spasial Vol 7. No.

1, 2020
ISSN 2442-3262
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LAHAN DI PULAU BUNAKEN
Dicha K. H. Ruwayari1, Veronica A, Kumurur², & Faizah Mastutie3
1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado`
2&3
Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: dicharuwayari@gmail.com

Abstrak
Daya dukung dan daya tampung lahan merupakan instrumen yang menjelaskan proses kajian ilmiah
untuk menentukan atau mengetahui kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kebutuhan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya. Pulau Bunaken adalah salah satu pulau yang berada dalam
kawasan Taman Nasional Bunaken dan merupakan salah satu kawasan lindung yang menjadi tujuan
wisata andalan di kota Manado Pulau ini merupakan bagian dari Kota Manado yang merupakan Ibu
Kota Provinsi Sulawesi Utara. Perkembangan wilayah pesisir dan lebih khusus pulau - pulau kecil di
Kota Manado pada umumnnya masih belum mencapai kondisi ideal khususnya pada daya dukung dan
daya tampung lahan. Tujuan dari penelitian ini ialah Menganalisis daya dukung lahan di Pulau
Bunaken dan daya tamping lahan di Pulau Bunaken. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini
ialah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial. Berdasarkan hasi studi, analisis daya
dukung lahan di Pulau Bunaken terbagi menjadi dua kawasan yang mendukung kebutuhan
pengunaan lahan seluas 187.19 ha atau 23.21 % dari total luas Pulau Bunaken dan kawasan yang tidak
mendukung kebutuhan pengunaan lahan seluas 619.28 ha atau 76.79 % dari total luas Pulau Bunaken
dan daya tamping lahan di Pulau Bunaken terbagi menjadi tiga kelas yaitu : kelas redah dengan luas
85.55 ha, sedang dengan luas 582,21 ha dan tinggi dengan luas 138,71 ha berdasarkan ketersediaan air
pada pulau bunaken bagi kebutuhan penduduk.
Kata Kunci : Daya Dukung, Daya Tampung, Lahan, Pulau Bunaken

PENDAHULUAN Pulau Bunaken adalah sebuah pulau


Kawasan pulau-pulau kecil dikenal dengan luas 8,08 km² dan memiliki topografi
sebagai kawasan yang memiliki kekayaan yang bergelombang dengan puncak setinggi
sumberdaya cukup besar, seperti kekayaan 200 meter di Teluk Manado, yang terletak di
ekosistem, kekayaan sumberdaya alam dan utara pulau Sulawesi. Pulau ini merupakan
jasa-jasa lingkungan. Pulau-pulau kecil bagian dari Kota Manado yang
memiliki ekosistem produktif, seperti terumbu merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi
karang, padang lamun, dan mangrove. Utara. Pulau Bunaken adalah salah satu pulau
Kawasan pulau-pulau kecil juga menyediakan yang berada dalam kawasan Taman Nasional
sumberdaya ikan dan berbagai kekayaan Bunaken dan merupakan salah satu kawasan
sumberdaya alam yang tidak terbarukan lindung yang menjadi tujuan wisata andalan di
seperti energi kelautan. Selain itu, pulau-pulau kota Manado. Taman laut ini
kecil juga menyediakan layanan jasa memiliki biodiversitas kelautan salah satu
lingkungan, seperti penyedia nilai-nilai yang tertinggi di dunia dan merupakan salah
estetika, nilai-nilai social, dan pelindung satu taman laut pertama Indonesia
keanekaragaman hayati Potensi dan kondisi pada Pulau
Di satu sisi, pulau-pulau kecil Bunaken yang mempunyai keungulan pada
memiliki sejumlah potensi yang dapat beberapa sektor dan di satu sisi Pulau
dikembangkan seperti disebutkan di atas, Buanaken merupakan salah satu pualu yang
namun pada sisi lain juga terdapat sejumlah berada pada Zona Taman Laut Nasional
kendala yang dihadapi dalam daya dukung dan Bunaken dan juga memiliki sejumlah potensi
daya tampung lahan. Konsekuensi dari ukuran yang dapat dikembangkan bagi keberlanjutan
yang kecil adalah keterbatasan lahan produktif pulau, namun pada sisi lain Pulau Bunaken
untuk mendukung (daya dukung dan daya merupakan salah satu pulau kecil seluas 8,08
tampung lahan) kebutuhan hidup manusia. km² dan dapat menjadi ancaman bagi

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 94


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
keberlanjutan pulau tersebut khususnya dari komunitas yang dapat didukung oleh
segi daya dukung dan daya tampung lahan. sumberdaya dan jasa yang tersedia karena
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya terdapat modal alam, manusia, sosial dan
dukung lahan di Pulau Bunaken dan lingkungan buatan yang dimilikinya.
menganalisis daya tampung lahan di Pulau
Bunaken. Daya dukung lingkungan juga berarti
jumlah maksimum manusia yang dapat
TINJAUAN PUSTAKA didukung oleh bumi dengan sumberdaya alam
Daya Dukung dan Daya Tampung yang tersedia. Jumlah maksimum tersebut
Lingkungan Hidup adalah jumlah yang tidak menyebabkan
Penentuan daya dukung dan daya kerusakan pada lingkungan dan kehidupan di
tampung lingkungan hidup merupakan buni dapat berlangsung secara ”sustainable”.
instrumen yang menjelaskan proses/cara Dalam perkembangannya kemudian, konsep
kajian ilmiah untuk menentukan/mengetahui daya dukung lingkungan diaplikasikan sebagai
kemampuan suatu wilayah dalam mendukung suatu metode perhitungan untuk menetapkan
kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup jumlah organisme hidup yang dapat didukung
lainnya. Oleh karena itu dalam penentuan daya oleh suatu ekosistem secara berlanjut, tanpa
dukung dan daya tampung lingkungan hidup merusak keseimbangan di dalam ekosistem
dilakukan melalui pendekatan indikatif tersebut. Penurunan kualitas dan kerusakan
berdasarkan unit analisis, parameter, indikator pada ekosistem kemudian didefinisikan
dan tolok ukur pada masing-masing unit sebagai indikasi telah terlampauinya daya
analisis tersebut. Mengingat daya dukung dan dukung lingkungan.
daya tampung bersifat dinamis dan kompleks Dalam peraturan rencana tata ruang
dan sangat tergantung kepada karakteristik berdasarkan Undang-Undang Penataan Ruang
geografi suatu wilayah, jumlah penduduk dan / UUPR No.26 /2007, bahwa analisis daya
kondisi eksisting sumber daya alam di dukung (carrying capacity), adalah jumlah
wilayahnya masing-masing. populasi maksimal yang dapat didukung suatu
habitat dalam jangka waktu yang
Daya Dukung Lingkungan berkelanjutan tanpa menimbulkan kerusakan
Pengertian daya dukung lingkungan dan penurunan produktivitas yang permanen
menurut peraturan menteri negara lingkungan dari ekosistem dimana populasi itu berada.
hidup tentang pedoman penentuan daya Sedangkan pengertian ruang lingkup daya
dukung lingkungan hidup dalam penataan dukung lingkungan menurut UU No 24 / 2007
ruang wilayah adalah kemampuan lingkungan menyebutkan bahwa daya dukung lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain. Pengertian untuk mendukung perikehidupan manusia dan
daya dukung lingkungan (carrying capacity) mahluk hidup lain.
dalam konteks ekologis adalah jumlah
populasi atau komunitas yang dapat didukung Perkiraan Daya Tampung
oleh sumberdaya dan jasa yang tersedia dalam Analisis ini berguna untuk mengetahui
ekosistem tersebut. Faktor yang perkiraan jumlah penduduk yang bisa
mempengaruhi keterbatasan ekosistem untuk ditampung di wilayah atau kawasan,dengan
mendukung perikehidupan adalah faktor pengertian masih dalam batas kemampuan
jumlah sumberdaya yang tersedia, jumlah lahan. Keluaran analisis ini ialah peta
populasi dan pola konsumsinya. perkiraan daya tampung lahan serta
Konsep daya dukung lingkungan persyaratan pengembangan berdasarkan daya
dalam konteks ekologis tersebut terkait erat tampung lahan.
dengan modal alam. Akan tetapi, dalam Data-data yang dibutuhkan untuk
konteks pembangunan yang berlanjut mendapatkan kajian ini ialah peta-peta
(sustainable development), suatu komunitas proyeksi jumlah penduduk dan standar
tidak hanya memiliki modal alam, melainkan kebutuhan air/hari/orang.
juga modal manusia, modal sosial dan modal Langkah Pelaksanaan
lingkungan buatan. Oleh karena itu, dalam 1) Menghitung daya tampung berdasarkan
konteks berlanjutnya suatu kota, daya dukung ketersediaan air, kapasitas air yang bisa
lingkungan kota adalah jumlah populasi atau dimanfaatkan, dengan kebutuhan air perorang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 95


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
perharinya disesuaikan dengan jumlah rancu, karena secara sederhana orang
penduduk yang ada saat ini, atau misalnya menganggap sama, pada hal makna tanah pada
rata-rata 100 l/jiwa/hari (tergantung standar butir 3 mengandung arti areal atau bidang
yang digunakan yang di dalamnya mencakup dua makna butir
2) Menghitung daya tampung berdasarkan 1 dan butir 2. Lahan sebagai luasan (area)
arahan rasio tutupan lahan dengan asumsi artinya sama dengan tempat, daerah, atau
masing-masing arahan rasio tersebut dipenuhi wilayah, yang disebut lahan (land). Mabbut
maksimum, dan dengan anggapan luas lahan (1968) membatasi arti lahan sebagai gabungan
yang digunakan untuk permukiman hanya dari unsur-unsur permukaan dan dekat
50% dari luas lahan yang boleh tertutup (30% permukaan bumi yang penting bagi kehidupan
untuk fasilitas dan 20% untuk jaringan jalan manusia. Pengertian lahan meliputi seluruh
serta utilitas lainnya). Kemudian dengan kondisi lingkungan, dan tanah merupakan
asumsi 1KK yang terdiri dari 5 orang salah satu bagiannya. Beberapa makna lahan
memerlukan lahan seluas 100 m . Maka dapat dapat disebutkan sebagai berikut:
diperoleh daya tampung berdasarkan arahan 1. Lahan merupakan bentang permukaan
rasio tutupan lahan ini sebagai berikut: bumi yang dapat bermanfaat bagi
manusia baik yang sudah ataupun belum
Daya Tampung ( n ) = dikelola.
𝟓𝟎% { 𝒏 × 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝑳𝒂𝒉𝒂𝒏 (𝒎𝟐 ) 2. Lahan selalu terkait dengan permukaan
× 𝟓 ( 𝒋𝒊𝒘𝒂 )
𝟏𝟎𝟎
bumi dengan segala faktor yang
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO mempengaruhi (letak, kesuburan, lereng,
20/PRT/M/2007 dan lainnya).
3) Membandingkan daya tampung ini dengan 3. Lahan bervariasi dengan faktor topografi,
jumlah penduduk yang ada saat ini dan iklim, geologi, tanah, dan vegetasi
proyeksinya untuk waktu perencanaan. Untuk penutup.
daerah yang melampaui daya tamping berikan 4. Lahan adalah bagian permukaan bumi
persyaratan pengembangannya. dan segala faktor yang mempengaruhi.
Pengertian Lahan 5. Lahan merupakan bagian permukaan bumi
Istilah tanah (soil) masih banyak yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
dirancukan dengan istilah lahan (land), pada untuk berbagai macam kebutuhan.
hal kedua istilah tersebut memiliki makna 6. Lahan merupakan permukaan bumi yang
yang sangat berbeda, walaupun saling terkait. bermanfaat bagi kehidupan manusia
Makna tanah secara sederhana ada yang terbentuk secara kompleks oleh faktor-
menyatakan sebagai lapisan bumi teratas yang faktor fisik maupun nonfisik yang
terbentuk dari batuan yang telah lapuk. Namun terdapat di atasnya.
demikian ada yang mengartikan tanah sebagai Makna-makna lahan di atas
bentukan-bentukan mineral dan organik di menunjukkan bahwa lahan merupakan salah
permukaan bumi, yang sedikit banyak selalu satu sumber daya alam yang sangat penting
diwarnai humus, sebagai hasil kegiatan bagi manusia, mengingat kebutuhan
kombinasi material jasad hidup maupun mati masyarakat baik untuk melangsungkan
dengan bahan induk relief. Makna tanah (soil) hidupnya maupun kegiatan kehidupan sosio-
di atas sering dirancukan dengan arti lahan ekonomik dan sosio-budayanya. Lahan
karena tanah dapat diartikan ke dalam tiga termasuk jenis sumber daya mengingat
makna dan ukuran (Sandy, 1975) : 1. Diukur eksistensinya sebagai benda atau keadaan yang
berdasar pada tingkat kesuburannya (gersang, dapat berharga atau bernilai jika produksi,
subur) dalam kaitannya dengan kemampuan proses, maupun penggunaannya dapat
lahan untuk tempat bercocok tanam; 2. Diukur dipahami. Oleh karenanya, dari aspek
berdasar pada berat dan volume, dalam lingkungan penggunaan lahan memerlukan
kaitannya dengan kebutuhan pembongkaran perhatian sepenuhnya agar terkendali
dan kebutuhan pegunungan menggunakan kelestariannya.
material tanah; 3. Diukur dengan ukuran luas Penggunaan Lahan
(area), dalam kaitannya dengan kebutuhan Istilah penggunaan lahan (land use),
ruang. Ketiga ukuran itulah yang tampaknya berbeda dengan istilah penutup lahan (land
pmberian makna tanah dan lahan menjadi

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 96


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
cover). Perbedaannya, istilah penggunaan (Suryantoro, 2002).
lahan biasanya meliputi segala jenis Penggunaan lahan dapat dikelompokan
kenampakan dan sudah dikaitkan dengan menjadi beberapa bagian, menurut (I Made
aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan, Sandy, 1990), yaitu :
sedangkan penutup lahan mencakup segala a. Kelas I yaitu lahan untuk perumahan;
jenis kenampakan yang ada di permukaan b. Kelas II yaitu lahan untuk perusahaan;
bumi yang ada pada lahan tertentu. Kedua c. Kelas III yaitu lahan untuk jasa;
istilah ini seringkali digunakan secara rancu. d. Kelas IV yaitu lahan untuk industri;
Istilah lain tentang penggunaan lahan adalah e. Kelas V yaitu lahan kosong yang
setiap bentuk campur tangan (intervensi) diperuntukan;
manusia terhadap lahan dalam rangka f. Kelas VI yaitu lahan kosong yang tidak
memenuhi kebutuhan hidupnya baik material diperuntukan.
maupun spritual (Vink, 1975). Penggunaan lahan adalah interaksi
Sedangkan menurut Suparmoko manusia dan lingkungannya, dimana fokus
(1995) penggunaan lahan secara umum lingkungan adalah lahan, sedangkan sikap dan
tergantung pada kemampuan lahan dan pada tanggapan kebijakan manusia terhadap lahan
lokasi lahan. Penggunaan lahan juga akan menentukan langkah-langkah
tergantung pada lokasi, khususnya untuk aktivitasnya, sehingga akan meninggalkan
daerah-daerah permukiman, lokasi industri, bekas diatas lahan sebagai bentuk penggunaan
maupun untuk daerah-daerah rekreasi. lahan (Su Ritohardoyo, 2013)
Menurut Barlowe (1986) faktorfaktor yang
mempengaruhi penggunaan lahan adalah Tata Guna Lahan
faktor fisik dan biologis, faktor pertimbangan Tata guna Lahan dapat dimaknai
ekonomi dan faktor institusi (kelembagaan). sebagai suatu pengarahan penggunaan lahan
Faktor fisik biologis mencakup kesesuaian dari dengan kebijakan dan program tata keruangan,
sifat fisik seperti keadaan geologi, tanah, air, untuk memperoleh manfaat total sebaik-
iklim, tumbuh-tumbuhan, hewan dan baiknya secara berkelanjutan, dari daya
kependudukan. Faktor pertimbangan ekonomi dukung setiap bagian lahan yang tersedia.
dicirikan oleh keuntungan, keadaan pasar dan Oleh karena daya dukung lahan dapat
transportasi. Faktor institusi dicirikan oleh dikembangkan dengan teknologi sampai batas
hukum pertanahan, keadaan politik, keadaan layak menurut ukuran efisiensi penggunaan,
sosial dan secara administrasi dapat maka masukan dan ambang keseimbangan
dilaksanakan. lahan selaku sistem, tata guna lahan dapat
Identifikasi, pemantauan dan evaluasi dirancang dengan berbagai skenario tingkat
penggunaan lahan perlu selalu dilakukan pada teknologi yang diterapkan. Istilah tata guna
setiap periode tertentu, karena ia dapat menunjukkan fungsi kemanfaatan yang
menjadi dasar untuk penelitian yang bersifat dinamis aktif. Dengan demikian dapat
mendalam mengenai perilaku manusia dalam dinyatakan bahwa tata guna lahan adalah
memanfaatkan lahan. Dengan demikian, sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan,
penggunaan lahan menjadi bagian yang yang dilakukan sesuai dengan kondisi
penting dalam usaha melakukan perencanaan eksisting alami.
dan pertimbangan dalam merumuskan Tata spasial dalam tata guna lahan
kebijakan keruangan di suatu wilayah. berarti menempatkan tiap macam kegiatan
Prinsip kebijakan terhadap lahan penggunaan lahan pada bagian lahan, yang
perkotaan bertujuan untuk mengoptimalkan berkemampuan sepadan untuk mendukung
penggunaan lahan dan pengadaan lahan untuk secara berkelanjutan kegiatan bersangkutan.
menampung berbagai aktivitas perkotaan. Oleh karena itu makna spasial (keruangan)
Dalam hubungannya dengan optimalisasi merujuk kepada matra ruang dari pengalihan
penggunaan lahan, kebijakan penggunaan (distribution) kegiatan. Dalam kaitannya
lahan diartikan sebagai serangkaian kegiatan dengan pembangunan wilayah, tata guna lahan
tindakan yang sitematis dan terorganisir dalam membimbing dan mengarahkan pembangunan
penyediaan lahan, serta tepat pada waktunya, wilayah, yang bertujuan untuk menumbuhkan
untuk peruntukan pemanfaatan dan tujuan dan mengembangkan manfaat lahan
lainnya sesuai dengan kepentingan masyarakat

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 97


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Kemampuan Lahan Tabel 2. Kemampuan Lahan Pulau Bunaken
Kemampuan lahan adalah potensi Klasifikas Luas Luas %
lahan untuk penggunaan berbagai sistema Klas
pertanian secara umum tanpa menjelaskan Kemampuan
Kelas a Pengembangan Sangat 200.44
peruntukan untuk jenis tanaman tertentu Rendah
24.85
maupun tindakan-tindakan pengelolaannya.
Tujuannya adalah untuk mengelompokkan Kelas b
Kemampuan Pengembangan
418.32 51.87
Rendah
lahan yang dapat diusahakan bagi pertanian
berdasarkan potensi dan pembatasnya agar Kemampuan Pengembangan
Kelas c 116.46 14.44
dapat berproduksi secara berkesinambungan. Sedang
Kemampuan lahan merupakan
Kemampuan Pengembangan
lingkungan fisik yang meliputi iklim, relief, Kelas d
Agak Tinggi
39.02 4.84
tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor-faktor
ini hingga batas tertentu mempengaruhi Kelas e
Kemampuan Pengembangan
32.20 3.99
Tinggi
potensi dan kemampuan lahan untuk
mendukung suatu tipe penggunaan tertentu Sumber : Roymaltus Dagasou / Skripsi “Kemampuan
(Arsyad, 1989). Lahan dan Pemanfaatan Ruang Pulau Bunaken
Manado” 2019
Kemampuan Lahan Pulau Bunaken
Pengkategorian kemampuan lahan di
Pulau Bunaken dianalisis dengan cara
mengoverlay setiap satuan kemampuan lahan
yang telah diperoleh hasil pengalian nilai
akhir (tingkatan kemampuan lahan pada setiap
SKL) dengan bobotnya secara satu persatu
sehingga diperoleh peta jumlah nilai akhir
dikalikan bobot seluruh SKL secara
kumulatif. Hasil pengalian nilai akhir dengan
bobot setiap satuan, dalam analisis ini disebut Gambar 1. Peta Kemampuan Lahan Pulau Bunaken
dengan istilah skor (Skor = nilai_akhir x Sumber : Roymaltus Dagasou / Skripsi “Kemampuan Lahan dan
Pemanfaatan Ruang Pulau Bunaken Manado” 2019
Bobot). Adapun hasil dari masing – masing
satuan kemampuan lahan (SKL) adalah METODE PENELITIAN
sebagai berikut : Penelitian ini menggunakan
pendekatan analisis deskriptif kuantitatif.
Tabel 1. Kriteria Kemampuan Lahan
Untuk mendukung penelitian ini maka data
Kelas yang diperlukan yaitu data demografi
Total Kategori
Kemampuaan penduduk, peta citra satelit dan peta tematik
Nilai Kemampuan Lahan
Lahan
pulau bunaken. Dari kategori tersebut di dapat
Kemampuan dari hasil survey dan pengukuran di lapangan
Kelas a 77 – 84.6 Pengembangan Sangat untuk mengetahui kondisi eksisting
Rendah
pemanfaatan lahan pulau bunaken. Tujuan
84.7 – penelitian ini yaitu menganalisis daya dukung
Kelas b Kemampuan
92.2 dan daya tamping lahan di Pulau Bunaken.
Pengembangan Rendah
Kebutuhan data primer dan sekunder,
92.3 – adapun teknik pengum pulan dan penyajian
Kelas c Kemampuan
99.8
Pengembangan Sedang
masing-masing jenis data adalah sebagai
berikut.
99.9 – Kemampuan Data Primer
Kelas d Pengembangan Agak
107.4
Tinggi Tabel 3. Kebutuhan Data Primer
Sumber
107.5 - No Kebutuhan Data Jenis Data
Kelas e Data
115 Kemampuan
Gamabaran Umum
Pengembangan Tinggi Survey
1 Lokasi dan Kondisi Kuantitatif
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO Lapangan
eksisting
20/PRT/M/2007

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 98


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Foto Eksisting penduduk, luas wilayah, dan prosentase-
1. Pengunaan Lahan
2. Ketersediaan Air Survey prosentase.
2 Kualitatif
3. Sanitasi Lapangan
4. Sampah Analisis Spasial ( SIG )
5. RTH Pada metode penelitian ini akan
dilakukan menganalisis kemampuaan lahan
Data Sekunder dan pengunaan lahan untuk mengetahui
Tabel 4. Kebutuhan Data Sekunder kapasitas daya dukung dengan metode analisis
No Kebutuhan Data Jenis Data Sumber Data
ArcGis yaitu spatial analysis tool dengan cara
overlay. Overlay adalah prosedur penting
Kantor Bapeda dalam analisis SIG (Sistem Informasi
Peta Pengunaan Kota Manado Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk
1 Kuantitatif
Lahan dan RTRW
2014/2034 menempatkan grafis satu peta diatas grafis
peta yang lain dan menampilkan hasilnya di
Kantor BPS
2 Data BPS Kualitatif
Kota Manado layar komputer atau pada plot. Secara
singkatnya, overlay menampalkan suatu peta
Kantor digital pada peta digital yang lain beserta
Kecamatan
3 Data Kecamatan Kualitatif
Bunaken atribut-atributnya dan menghasilkan peta
Kepulauan gabungan keduanya yang memiliki informasi
Dinas Pariwisata atribut dari kedua peta tersebut. Pemahaman
4 Data Pariwisata Kualitatif
Kota Manado bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus
menghasilkan peta baru adalah hal mutlak.
Metode Analisis Data Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang
Penelitian ini termasuk penelitian terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika
survei tipe deskriptif kualitatif dan bersifat dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari
kewilayahan. Objek penelitian adalah informasi peta pembentukya. Misalkan Peta
pemetaan spasial daya dukung lahan dan daya Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta
tamping penduduk. Prosedur penelitian barunya akan menghasilkan poligon baru
dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama, berisi atribut lereng.
tahan persiapan yang kegiatannya mencakup:
1. studi awal melalui kajian litaratur, Lokasi Penelitian
risearch finding analysis, dan Lokasi penelitian berada di Pulau
pengamatan fenomena lapangan secara Bunaken yang terletak di Teluk Manado dan
langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari Kota Manado, Ibu
2. penyiapan bahan, instrument dan alat Kota Provinsi Sulawesi Utara. Pualu Bunaken
penelitian. Kedua, tahap survei lapangan. terdiri dari dengan memiliki batas – batas
3. Tahap analisis data dan perumusan sebagai berikut :
hasil penelitian dalam bentuk laporan • Batas Utara : Teluk Manado,
penelitian dan artikel. Pulau Mantehage dan Pulau Nain
Analisis Distribusi Frekuensi • Batas Timur : Teluk Manado,
Metode distribusi frekuensi ini yaitu Pulau Siladen
mengolah data dengan berbagai perhitungan • Batas Selatan : Teluk Manado, Kota
statistik sederhana dengan menggunakan tools Manado
MS. Excel 2010 misalnya, penjumlahan, • Batas Barat : Teluk Manado,
selisih dan prosentase data yang dibuat secara Pulau Manado Tua
jelas dan ringkas.
Data yang diperoleh dimasukkan ke
dalam tabel – tabel sederhana dan kemudian
dianalisis secara deskriptif dan akan
menghasilkan kesimpulan dari setiap analisis
yang dilakukan. dengan menggunakan tabulasi
sederhana dapat mengetahui perbandingan dari
hasil analisis yang ada. Metode ini digunakan
untuk perhitunganperhitungan seperti jumlah Gambar 2.Lokasi Penelitian

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 99


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahas hasil penelitian sesuai Luas (Ha)
dengan tujuan penelitian yaitu menganalisis
daya dukung lahan dan daya tampung
1000.00
penduduk di Pulau Bunaken dengan
berpatokan pada penelitian sebelumnya yang 500.00
membahas mengenai kemampuan lahan Pulau
0.00
Bunaken. Tujuan dilakukannya analisis daya Mendukung Tidak Mendukung
dukung lahan adalah untuk mengetahui
kapasitas daya dukung lahan sedangkan
menganalisis daya tampung penduduk adalah Gambar 3. Diagram Daya Dukung Pulau Bunaken
untuk mengetahui kapasitas daya tampung Berdasarkan hasil analisis dengan
lahan di Pulau Bunaken mengunakan metode tumpang tindih atau
Analisis Daya Dukung overley terhadap daya dukung dan pengunaan
Dalam melakukan analisis daya lahan di Pulau Bunaken maka di ketahui total
dukung lahan terhadap suatu kawasan atau nilai atau skor dari masing – masing kawasan
wilayah, aspek yang perlu diperhatikan dan yang dapat di kelompokkan menjadi dua kelas
dipertimbangkan adalah kemampuan dan berdasarkan rentang total skor yang ada. Dari
pengunaan akan sumber daya lahan dan air hasil penilaian tersebut maka di dapatkan
bagi kawasan atau wilayah tersebut sehingga hasil daya dukung lahan sebagai berikut :
dapat diketahui kondisi daya dukung • Kawasan yang mendukung kebutuhan
lingkungan terhadap suatu kawasan wilayah. pengunaan lahan seluas 187.19 ha atau
Analisis daya dukung lingkungan dapat 23.21 % dari total keseluruhan lahan
dilakukan pada wilayah tingkat propinsi, 806.47 ha atau 100 %
kabupaten/kota atau juga dapat dilakukan pada • Kawasan yang tidak mendukung
kawasan ekologis seperti DAS dan pulau kecil. kebutuhan pengunaan lahan seluas
Analaisis yang di pakai untuk 619.28 ha attau 76.79 dari total
mengetahui daya dukung terhadap pengunaan keseluruhan lahan 806.47 ha atau 100
lahan di Pulau Bunaken yaitu dengan cara %
mengoverlay data kemampuan lahan dan Selanjutnya dapat dilihat pada gambar
pengunaan lahan sehingga dapat diketahui 4 Peta Daya Dukung Lahan Pulau Bunaken,
daya dukung Pulau Bunaken dari segi dengan pembagian kawasan menjadi dua kelas
pengunaan lahan. berdasarkan rentang total skor yang ada, pada
kawasan di tandai dengan warna hijau
Daya Dukung Lahan Pulau Bunaken merupakan kawasan yang kebutuhan
Daya dukung lahan Pulau Bunaken mendukung pengunaan lahan sedangkan
dilakukan dengan cara mengoverlay peta kawasan yang berwarna coklat muda
pengunaan lahan dan kemampuan lahan yang merupakan kawasan yang tidak mendukung
telah diperoleh hasil daya dukung lahan kebutuhan pengunaan lahan.
dengan menggabungkan peta pengunaan lahan
terhadap peta kemampuan lahan yang dapat di
lihat pada tabel 6 berikut dan gambar 3
Tabel 5. Daya Dukung Lahan Pulau Bunaken
Luas
Daya Dukung Lahan Luas %
(Ha)

Mendukung 187.19 23.21

Tidak Mendukung 619.28 76.79

Total 806.47 100.00


Sumber : Analisis Penulis 2019
Gambar 4. Peta Dukung Lahan Pulau Bunaken

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 100


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Analisis Perkiraan Daya Tampung Lahan Rendah, Karena perkiraan daya tampung
Analaisis yang di pakai untuk lahannya tidak lebih dari 150 Jiwa/Ha dan
mengetahui daya tampung terhadap masih dapat di kembangkan lagi. Namun
ketersediaan lahan dan ketersediaan air bagi dengan batasan tidak bisa lebih dari 150
penduduk di Pulau Bunaken yaitu dengan cara Jiwa/Ha dan harus memperhatikan kembali
mengoverlay data tutupan lahan dan kondisi fisik dari lahan tersebut terutama
ketersediaan air sehingga dapat diketahui daya dalam daya tampung lahan.
tampung Pulau Bunaken dari segi pengunaan
lahan dan ketersediaan air. Daya Tampung Rasio Tutupan Maks 30%

Perkiraan Daya Tampung Lahan 50% { 50% ×15.242,780 (𝑚2 )} 0,5 { 0,5 × 2.419.410 (𝑚2 )}
= × 5==
100 100
Analisis ini berguna untuk mengetahui x5
perkiraan jumlah penduduk yang bisa
= 30 jiwa/Ha
ditampung di wilayah atau kawasan,dengan
pengertian masih dalam batas kemampuan
lahan. Keluaran analisis ini ialah peta Berdasarkan hasil analisis untuk
perkiraan daya tampung lahan serta perkiraan daya tampung rasio tutupan maks
persyaratan pengembangan berdasarkan daya 30% dengan luas lahan 2.419.410 Ha di Pulau
tampung lahan. Perkiraan daya tampung lahan Bunaken adalah 30 jiwa/Ha. Dari hasil analisis
menggunakan masukan data yaitu data jumlah ini dapat di ketahui bahwa untuk perkiraan
penduduk. daya tampung lahan dengan rasio 30% di
Pulau Bunaken masuk dalam klasifikasi kelas
Tabel 6. Perkiraan Daya Tampung Pulau
rendah. Karena perkiraan daya tampung
Bunaken
lahannya tidak lebih dari 150 Jiwa/Ha dan
masih dapat di kembangkan lagi. Namun
No Parameter Keterangan
dengan batasan tidak bisa lebih dari 150
Jiwa/Ha dan harus memperhatikan kembali
2 Lahan 50% luas lahan tertutup
kondisi fisik dari lahan tersebut terutama
3 Jumlah Jiwa ( 1 KK ) 5 orang dalam daya tampung lahan.
4 Kebutuhan Lahan 100 m2
Daya Tampung Rasio Tutupan Maks 50%
Luas Rasio Tutupan
7 1612940 m² (161,294 ha)
Maks 20 % 50% { 50% ×1.801,890 m2 (𝑚2 )} 0,5 { 0,5 × 4.032.350 (𝑚2 )}
= × 5== x5
100 100

Luas Rasio Tutupan = 50 jiwa /Ha


8 2419410 m² (241,941 ha)
Maks 30 %

Luas Rasio Tutupan


9 4032350 m² (403,235 ha) Berdasarkan hasil analisis untuk
Maks 50 %

Sumber : Analisis Penulis 2019


perkiraan daya tampung rasio tutupan maks
50% dengan luasan 403,235 ha di Pulau
Daya Tampung Rasio Tutupan Maks 20% Bunaken perkiraan daya tampungya adalah 50
jiwa/Ha. Dari hasil analisis ini dapat di ketahui
50% { 50% × 3.373,150 (𝑚2 )} 0,5 { 0,5 × 1.612.940 (𝑚2 )}
=
100
× 5==
100
bahwa untuk perkiraan daya tampung lahan
x5 dengan rasio 50% di Pulau Bunaken masuk
dalam klasifikasi kelas rendah. Karena
= 20 jiwa/Ha
perkiraan daya tampung lahannya tidak lebih
dari 150 Jiwa/Ha dan masih dapat di
Berdasarkan hasil analisis kembangkan lagi. Namun dengan batasan
menggunakan Rumus di atas, untuk perkiraan tidak bisa lebih dari 150 Jiwa/Ha dan harus
daya tampung lahan dengan rasio 20% dengan memperhatikan kembali kondisi fisik dari
luasan lahan 1.612.940 ha di Pulau Bunaken lahan tersebut terutama dalam daya tampung
adalah 20 jiwa/Ha. Artinya untuk perkiraan lahan.
daya tampung lahan dengan rasio 20% di
Pulau Bunaken masuk dalam klasifikasi kelas

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 101


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
pembangunan wilayah kedepannya
tidak menyebabkan dampak negatif
serta fungsi lahan dapat dioptimalkan
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum NO 20/PRT/M/2007. Teknik
Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan,
Ekonomi serta Sosial Budaya dalam
Gambar 5. Peta Daya Tampung Pulau Bunaken Penyusunan Rencana Tata Ruang.
Anonimous. Pedoman Penentuaan Daya
Kesimpulan Dukung dan Daya Tampung
Dari hasil dan pembahasan di atas penulis Tingkungan Hidup tahun 2014.
menarik kesimpulan bahwa : Anonimous. Pedoman Penentuan Daya
1. Daya dukung lahan di Pulau Bunaken Dukung Lingkungan Hidup Dalam
terbagi menjadi dua kawasan yang Penataan Ruang Wilayah Tahun 2009.
mendukung kebutuhan pengunaan Anonimous. RTRW Kota Manado Tahun 2014
lahan seluas 187.19 ha atau 23.21 % – 2034.
dari total luas Pulau Bunaken dan Anonimous. Badan Pusat Statistik. 2018.
kawasan yang tidak mendukung Kecamatan Bunaken Kepulauan.
kebutuhan pengunaan lahan seluas Anonimous. Kawasan Hutan Dan Konservasi
619.28 ha atau 76.79 % dari total luas Perairan Provinsi Sulawesi Utara SK
Pulau Bunaken 734 Menhut Tahun 2014
2. Perkiraan daya tampung lahan Pulau Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air.
Bunaken dari hasil overley rasio IPB Press. Bogor.
tutupan lahan dan ketersediaan air Bambang Rahadi. Novia Lusiana. Euis Elih
menghasilkan pembagian kawasan Nurlaelih. Penentuan Status Daya
yang dapat menampung dan Dukung Lingkungan Berbasis
menunjang kebutuhan penduduk Kesesuaian Lahan dan Keseimbangan
terbagi menjadi tiga kelas yaitu : kelas Lahan di Kota Batu Jawa Timur
redah dengan luas 85.55 ha, sedang Indonesia . Journal of Environmental
dengan luas 582,21 ha dan tinggi Engineering & Sustainable
dengan luas 138,71 ha berdasarkan Technology Vol. 02 No. 01, July
ketersediaan air pada pulau bunaken 2015.
bagi kebutuhan penduduk. Barlowe. 1986. Land Resources Economic.
Saran Prentice Hall Inc. New Jersey.
Roimaltus Dagasou. Skripsi. 2019. Analisis
Saran yang dapat di simpkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut : Kemampunaan Lahan dan
1. Daya dukung dan daya tampung lahan Pemanfaatan Lahan di Pulau Bunaken.
Rivaldo Restu Wirawan. Jurnal. 2019. Daya
merupakan kajian ilmiah terhadap
kemampuaan lahan suatu wilayah Dukung Lingkungan Berbasis
dalam menentukan atau mengetahui Kemampuan Lahan di Kota Palu.
ketersediaan dan kebutuhan lahan bagi Ritohardoyo Su. 2013. Penggunaan dan Tata
penduduk dan makhluk hidup lainnya, Guna Lahan. Ombak. Yogyakarta.
Sandy, I Made. 1975. Penggunaan Tanah
sehingga dapat menjadi informasi
(Land Use) Di Indonesia, Publikasi
yang perlu diperhatikan bagi
keberlanjutan suatu wilayah. No.75, Jakarta: Dirjen tata guna tanah,
2. Bagi pemerintah perlu memperhatikan Depdagri
lagi daya dukung dan daya tampung Suparmoko. 1995. Ekonomi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan. Jakarta .
lahan dalam mendukung kebutuhan
hidup penduduk dan makhluk hidup BFEF.
lainnya di Pulau Bunaken, sehingga Suryantoro 2002. Penggunaan Lahan dengan
dalam penetapan rencana Foto Udara di Kota Yogyakarta.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 102


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3262
Disertasi. UGM Yogyakarta.
Verry Lahamendu. Evaluasi Pemanfaatan
Lahan Berbasis Rencana Tata Ruang
Wilayah di Pulau Bunaken Manado.
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
BSAPPK V2N3 : 809-814, Maret
2015.
Vink, A. P. A., 1975. Land Use in Advancing
Agriculture. Springer-Verlag, New
York.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 103

Anda mungkin juga menyukai