DAYA AIR
KOMPETENSI
Draft SKKNI:
Ahli Perencana Pengembangan
Wilayah Sungai
ANALISIS JABATAN
KERJA
AHLI PERENCANAAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
SUNGAI
PEKERJAAN TUGAS
1 Menerapkan Etos Kerja, Sistem Manajemen K3 1.1 Menerapkan Etos Kerja sesuai fungsi dan perannya
(SMK3) dan Pengendalian Lingkungan
1.2 Menerapkan peraturan perundangan SMK3
1.3 Menerapkan ketentuan-ketentuan Pengendalian Lingkungan
2 Mengelola Survei dan Investigasi yang diperlukan 2.1 Melakukan analisis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
untuk membuat rencana pengelolaan wilayah
sungai
2.2 Melakukan survey dan investigasi Ketersediaan Air di Wilayah Sungai
2.3 Melakukan survey dan investigasi kependudukan di Wilayah Sungai dengan segala
aktivitasnya
3 Membuat Perencanaan Pengembangan Wilayah 3.1 Menyusun dan menghitung ketersediaan air, dan potensi Sumber Air di Wilayah
Sungai Sungai
3.2 Menghitung kebutuhan air saat ini dan memprediksi kebutuhan masa yang akan
datang sesuai jangka waktu perencanaan
3.3 Membuat alternatif-alternatif rencana pengelolaan berdasarkan strategi-strategi
pengelolaan
3.4 Memeriksan rencana pengelolaan terhadap kelestaraian sumber air dan daya rusak
air termasuk banjir
4 Mengelola Pertemuan Konsultasi dengan 4.1 Mengelola persiapan penyelenggaraan PKM
Masyarakat (PKM)
4.2 Mengelola penyelenggaraan pelaksanaan PKM
4.3 Menghimpun dan menyimpulkan hasil PKM menjadi data perencanaan
4.4 Memasukkan data perencanaan untuk menyempurnakan Rencana Pengelolaan
Wilayah Sungai
5 Melakukan studi kelayakan 5.1 Membuat estimasi biaya pengelolaan wilayah sungai
5.2 Memprediksi nilai manfaat setelah ada pengelolaan
5.3 Melakukan perhitungan kelayakan masing-masing alternatif pengelolaan
6 Membuat laporan hasil perencanaan 6.1 Membuat laporan penggunaan data
6.2 Membuat laporan PKM
6.3 Membuat laporan pilihan alternatif pengelolaan
6.4 Membuat laporan akhir
7 Melakukan perhitungan dan analisa 7.1 Mengoperasikan komputer
menggunakan komputer
ACUAN
1. Mays, Larry W., 1996. Water Resources
Handbook. McGraw-Hill.
2. Loucks, Eric D., 1998. Water Resources and
the Urban Environment. ASCE.
3. DLL.
SEJARAH PERKEMBANGAN
KONSEP PSDA
Awalnya “One River One Management” (Theodore
Roosevelt, 1907): sebuah sungai dari mata-air hingga
muaranya, merupakan satu kesatuan dan harus
dikembangkan berdasarkan pengertian tersebut.
Kemudian Water Resources Council (1962) mengusulkan
“Policies, standards, and procedures in the formulation,
evaluation and review of plans for use and development
of water and related land resources”
Selanjutnya berkembang konsep “Multiple Objective
Planning in the Development of Water Resources” (Water
Resources Council, 1971)
Konsep terkini “Integrated Water Resources Management”
PERINTISAN PSDA DI INDONESIA
Brantas Basin
Brantas Basin
BWS
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Balai Wilayah Sungai Sumatera III
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV
Balai Wilayah Sungai Sumatera V
Balai Wilayah Sungai Sumatera VI
Balai Besar Wilayah Sungai Brantas
Balai Wilayah Sungai Sumatera VII
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
Balai Wilayah Sungai Bali - Penida
Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-
Balai Wilayah Sungai Kalimantan I
Cisanggarung
Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji- Balai Wilayah Sungai Kalimantan II
Sekampung Balai Wilayah Sungai Kalimantan III
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Balai Wilayah Sungai Sulawesi I
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan- Balai Wilayah Sungai Sulawesi II
Jeneberang Balai Wilayah Sungai Sulawesi III
Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung- Balai Wilayah Sungai Maluku
Cidurian Balai Wilayah Sungai Papua
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-
Cisadane
Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII
http://www.pu.go.id/
Lanjutan sebagai acuan
saja
(sudah dihapuskan )
Konservasi SDA
Penyediaan SDA
Pengendalian Daya Rusak
Air
Urban Surface Water
Management
…. its
consequenci
es!
Flood
Disasters
Record
26 JAN – 1 FEB 2002 25-26 MARET 2005
NERACA AIR
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN VS
VS KETERSEDIAAN
KETERSEDIAAN
AIR
AIR
NERACA AIR NASIONAL
TAHUN 2003 DAN 2020
NERACA AIR
PER PULAU
Th. 2003
PULAU PAPUA
KETERSEDIAAN AIR TOTAL
3
545,377.0 (Juta m ) 28 % To t. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
3 3
381,763.9 (Juta m ) 163,613.1 (Juta m )
KEBUTUHAN AIR TOTAL
3
137.2 (Juta m ) 0.1 % To t. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
3 3
57.2 (Juta m ) 80.0 (Juta m )
SURPLUS SURPLUS
NERACA AIR
PER PULAU
Th. 2020
PULAU PAPUA
KETERSEDIAAN AIR TOTAL
3
545,377.0 (Juta m ) 28 % To t. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
3 3
381,763.9 (Juta m ) 163,613.1 (Juta m )
KEBUTUHAN AIR TOTAL
3
281.0 (Juta m ) 0.2 % To t. Nas
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
3 3
117.1 (Juta m ) 163.9 (Juta m )
SURPLUS SURPLUS
Basis
Pengembangan Asas
Aspek Prinsip
Keterpaduan
Keselarasan Keadilan
Keserasian (fungsi sosial)
Keseimbangan
Kelestarian Kemanfaatan
(fungsi ekologis) (fungsi ekonomi)
One River
One Consolidated Plan
One Coordinated Management
Sumber: Materi Seminar DIRJEN SDA Dep. Kimpraswil & Tim
Penyusun Kebijakan Pengembangan SDA - BAPPENAS
Aspek-Aspek Utama
Pengembangan
Sumberdaya
Aspek Tata
Ruang Air
Aspek Aspek
Kelestarian Pemerintahan &
Lingkungan OTDA