Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas air Danau Laguna sebagai air baku,
Menganalisis potensi ketersediaan air dan memprediksikan ketersediaan air Danau Laguna terhadap
kebutuhan masyarakat di Kota Ternate Selatan sampai tahun 2025.Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskritif. Data yang dikumpulkan dengan cara cross sectional survey yang meliputi data
kuantitatif dan kualitatif Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis potensi danau Laguna untuk
dijadikan sebagai air baku berdasarkan kualitas, dan kuantitas, serta analisis proyeksi kebutuhan air
bersih untuk 10 tahun mendatang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Laguna layak dijadikan
sebagai air baku setelah melalui suatu pengolahan sebelum digunakan sebagai air bersih. Berdasarkan
proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Ternate Selatan untuk tahun 2025 berjumlah 92.831 Jiwa
dengan total kebutuhan air bersih sebesar 0,168 m3/de,t sedangkan potensi air Danau Laguna sebesar
32,340 m3/det maka ketersediaan air di Danau Laguna dapat mencukupi secara keseluruhan kebutuhan
air penduduk di Kecamatan Ternate Selatan.
1. PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh semua mahluk hidup, air memliki peran
yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan
dimasa kini maupun masa yang akan datang. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar
tetap dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan.
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menyebabkan tingkat kebutuhan dan pemakaian
airpun semakin meningkat, sehingga perlu dipikirkan bagaimana usaha untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan air baku terutama air baku untuk rumah tangga.Permasalahan dan tantangan
pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) antara lain menurunnya daerah resapan dan kemampuan
penyediaan air dari sumber air.Degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS), tingginya alih fungsi lahan,
berkembangnya daerah permukiman dan industri juga semakin mengancam kapasitas lingkungan
dalam menyimpan dan menyediakan air. Selain itu, suplai air baku kian berkurang akibat menurunnya
debit pada sumber air dan tingginya laju sedimentasi pada tampungan air.
Kondisi tersebut diperparah dengan kualitas Operasional dan Pemeliharaan yang rendah. Di sisi
lain, kebutuhan air baku semakin tinggi akibat pesatnya pertumbuhan penduduk, berkembangnya
aktivitas manusia, dan tidak efisiennya pola pemanfaatan air. Pencemaran air, juga memperburuk
kualitas air. Akses terhadap air baku untuk rumah tangga dan industri yang masih rendah menjadi
faktor lain untuk eksplorasi air tanah yang berlebihan sehingga menyebabkan land subsidence dan
intrusi air laut.
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 44
Perkembangan Kota Ternate yang semakin maju diikuti dengan pertumbuhan penduduk
yang semakin pesat pada tahun 2014 mencapai 207.789jiwa (BPS,2015), maka kebutuhan akan
air pun semakin meningkat, Hal ini mendorong pihak PDAM berpikir keras untuk mencari
sumber air. Salah satu cara yaitu dengan menggali sumur-sumur pompa maupun sumur dangkal
untuk dijadikan sebagai sumber air. Sampai sejauh ini jumlah sumur yang telah digali mencapai
23 sumur dengan kapasitas total 350 l/det dan kapasitas terpakai 326 l/det yang berada pada
lokasi berbeda-beda. Untuk Kecamatan Ternate Selatan terdapat 2 pusat operasi yaitu PO. Ubo-
ubo dan PO. Kalumata dengan kapasitas sumber 88 liter/det. Kota Ternate yang merupakan
pulau dengan luas 249,75 km2 dengan penyebaran penduduk umumnya didaerah pinggiran pantai
atau kaki gunung, mulai dikhawatirkan dengan masalah intrusi air laut yang semakin menyebar
terutama di Kecamatan Ternata Utara, sehingga upaya pemanfaatan sumber air yang ada semakin
gencar dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan kajian terhadap potensi ketersediaan
sumber air sebagai air baku di Kota Ternate dimana studi kasusnya diambil pada Danau Laguna.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Menganalisis kualitas air Danau Laguna
sebagai air bakudi Kota Ternate dan (2) Menganalisis potensi ketersediaan danmemprediksikan
kebutuhan air masyarakat Kecamatan Ternate Selatan
2. METODOLOGI PENELITIAN
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif yang bertujuan untuk memberikan
gambaran yang jelas mengenai potensi sumber daya air yang ada di Kota Ternate dan
ketersediaannya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama 10 tahun mendatang. Data yang
dikumpulkan yaitu data kuantitatif dan kualitatif berupa identifikasi potensi sumber daya air yang
ada untuk dijadikan sebagai air baku berdasarkan kualitas, dan kuantitas , serta analisis proyeksi
kebutuhan air bersih.Metode pengumpulan data berdasarkan survai dilapangan dengan cross
sectional survey dimana informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu.
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 45
Baku mutu PP
St I St II
Parameter Satuan No.20 Tahun 1990
(pinggir) (tengah)
(golongan B)
BOD mg/L 27,68 17,65 5
COD mg/L 57,69 38,46 10
Kekeruhan NTU 1,87 2,1 25
Nitrat sebagai N mg/L 0,02 0,02 10
Timbal (Pb) mg/L <0,01 <0,01 0,01
Besi (Fe) mg/L <0,01 <0,01 5,0
Mangan (Mn) mg/L <0,01 <0,01 0,5
Phospat (PO4) mg/L <0,1 <0,1 150
Magnesium (Mg) mg/L <0,01 <0,01 (-)
Sumber : Hasil analisis data Primer (2016)
c. Analisis Hidrologi
1. Analisis Curah Hujan
Besar curah hujan rata-rata yang terekam selama 24 tahun terakhir (1990-2014)
berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika Bandara Baabulah Kota
Ternate sebesar 218 mm/ tahun (Tabel 4). Berdasar data tersebut, bulan terkering umumnya
terjadi dari bulan Juni hingga bulan September dengan besar curah hujan bulanan dibawah 81
mm. Sedangkan bulan basah umumnya terjadi dari bulan Nopember hingga bulan Januari Tahun
berikutnya dengan curah hujan diatas 220 mm/bulan. Adapun bulan terbasah yaitu bulan Mei
sebagai akhir musim hujan dan bulan Desember sebagai awal musim hujan dengan curah hujan
diatas 283 mm/bulan.
Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des
2013 178 203 91 342 367 211 478 291 43 72 193 244
2012 242 137 279 214 338 224 271 88 6 157 248 172
2011 352 333 388 150 546 211 42 54 135 27 182 542
2010 225 90 78 333 381 127 211 228 167 270 136 419
2008 190 176 224 282 290 296 79 169 199 263 208 382
2007 235 179 249 150 223 213 141 10 131 113 469 182
2005 287 104 257 192 252 158 235 118 40 186 372 287
2003 74 126 211 196 250 53 191 124 53 174 131 397
2001 294 454 186 199 261 224 34 12 86 209 263 566
2000 374 299 201 195 227 347 168 69 150 371 215 264
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 47
Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des
1999 311 122 283 219 365 161 152 112 43 278 326 271
1996 531 277 186 284 320 205 148 182 151 502 235 306
1995 109 145 244 176 184 267 135 254 263 170 417 422
Maksimum 531 454 388 394 546 390 478 291 263 502 512 566
Minimum 47 70 42 81 101 0 0 0 0 4 5 11
Rata-Rata 218 186 198 218 283 192 128 92 81 143 220 252
Sumber : BMKG Bandara Baabullah Kota Ternate (2015)
3. Analisis Evapotranspirasi
Perhitungan ini mengacu pada hasil pencatatan dari stasiun Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Bandara Babullah Kota Ternate. Hasil pencatatan data curah hujan rata – rata bulanan
periode tahun 1990 sampai dengan tahun 2014. Dengan memasukkan data-data klimatologi antara
lain suhu, penyinaran matahari, kelembaban, kecepatan angin, radiasi matahari dan penguapan
maka nilai evapotranspirasi potensial metode Penman Modifikasi dapat diketahui(lampiran 1).
30,00
Debit Andalan (m3/det)
25,00 24,558
20,00 20,060
17,004
15,00
11,780 Debit Andalan 80%
10,00
8,7838,498 Debit Andalan 99%
5,00 5,101 4,180 5,146
1,530 2,030 1,470
0,00 0,450 0,430 0,110 0,030 0,004 0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bulan
Gambar 3 Debit Andalan Danau Laguna Dengan Peluang 80 % dan 99 %
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 49
d. Proyeksi Penduduk
Tiga netode yang digunakan untuk proyeksi pertumbuhan penduduk yakni; Metode
Aritmetika, Metode Geometri dan Metode Least Square. Berdasarkan hasil perhitungan standar
deviasi dan koefisien korelasi menghasilkan angka yang berbeda dari ketiga metode proyeksi.
Standar deviasi terkecil dan koefisien korelasi mendekati 1 adalah hasil perhitungan proyeksi
metode Least Square untuk memproyeksikan jumlah penduduk kota ternate selatan. Sehingga
untuk proyeksi jumlah penduduk diambil dari metode Least Square (gambar 4).
95000
90000
Jumlah Penduduk ( Jiwa )
92831
90854
85000 88878
86901
80000 84925
82948
80971
75000 78995
77018
70000 75042
73065
71088
65000 69112
67135
60000 65159
63182
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Tahun
Gambar 4. Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Metode Least Square
f. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis secara kuantitas Total kebutuhan air bersih yang dibutuhkan
masyarakat Kota Ternate Selatan pada tahun 2015 adalah sebesar 132,32 l/det atau 0,132 m³/det
dan untuk proyeksi tahun 2025 total kebutuhan sebesar 145,05 l/det atau 0,145 m³/det. Potensi
ketersediaan air Danau Laguna yang merupakan debit andalan rata-rata sebesar 32,340 m3/det.
Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa secara kuantitas,air Danau Laguna dapat
memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat Kecamatan Ternate Selatan, akan tetapi perlu
dipertimbangkan upaya sistem pengolahan air baku yang tepat sehingga kapasitas yang dihasilkan
optimal dan pengambialn air sebagai air baku tidak mempengaruhi secara signifikan debit air
danau. Upaya pelestarian DAS juga patut diperhitungkan mengingat fungsi danau ini yang juga
dimanfaatkan sebagai sarana pemeliharaan tambak dan reksreasi.
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari kajian ini adalah;
1. Hasil uji kualitas air terhadap beberapa parameter seperti suhu, salinitas, BOD, COD dan lain-
lain menunjukan air Danau Laguna layak dijadikan sebagai air baku setelah melalui suatu
pengolahan sebelum digunakan sebagai air bersih.
2. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Ternate Selatan untuk tahun 2025
berjumlah 92.831 Jiwa dengan total kebutuhan air bersih sebesar 0,168 m3/de,t sedangkan
potensi air Danau Laguna sebesar 32,340 m 3/det maka ketersediaan air di Danau Laguna
dapat mencukupi secara keseluruhan kebutuhan air penduduk di Kecamatan Ternate Selatan.
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 50
b. Saran
Berdasar pada hasil kajian maka saran yang diusulkan adalah;
1. Danau Laguna yang secara kualitas memenuhi standar sebagai sumber air baku, kiranya
diperlukan penelitian yang lebih spesifik mengenai kondisi air danau, model instalasi
pengolahan air yang sesuai, dan jaringan perpipaan sebagai penunjang penyediian air bersih
di Kota Ternate.
2. Penggunaan air Danau Laguna sebagai air baku dapat dilakukan dengan
memepertimbangkannya hanya sebagai alternatif sumber air tambahan bagi PDAM.
3. Pengelolaan air Danau Laguna sebagai air baku perlu memperhatikan kondisi lingkungan
sekitarnya sebagai upaya mempertahankan fungsinya sebagai daerah hutan lindung dan
daerah resapan air di Kota Ternate
4. Upaya menjaga ketersediaan air baku di Kota Ternate yaitu dengan menghemat pemakaian
air bersih, menjaga kelestarian air tanah dan melakukan upaya konservasi lingkungan.
Daftar Pustaka
BPS, 2014, Kota Ternate Dalam Angka 2014 Statistik Kota Ternate.
Departemen P.U. Dirjen Cipta Karya, 1998, Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem
Penyediaan Air Minum Perkotaan Volume IV,
Departemen P.U. Dirjen Cipta Karya, Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem
Penyediaan Air Minum Perkotaan Volume V, Departemen P.U. Dirjen Cipta Karya.
Imam Subarkah, 1986, Hidrologi UntukPerencanaan Bangunan Air, IdeaDharma, Bandung.
Kimpraswil, 2002, Tata Cara Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan NSPM.
Kodoatie, Robert, 2003, Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Yogyakarta,Pustaka Pelajar.
Kodoatie, Robert dkk, 2001, Pengelolaan Sumber Daya Air Dalam Otonomi Daerah,Yogyakarta,
Penerbit Andi.
Linsley.Ray.K, Jr,1989, Hydrologi untukInsinyur, Erlangga, Jakarta.
Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia, 2011, Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi,
Makassar
Suyono Sosrodarsono, 1985, Hidrologiuntuk Pengairan, PradnyaParamita, Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya air