Anda di halaman 1dari 8

Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 43

KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA AIR SEBAGAI AIR BAKU DI


KOTA TERNATE
STUDI KASUS DANAU LAGUNA

Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3


1
Dosen Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI)
Jalan Urip Sumoharjo No.225 Makassar, Telp. 454534,
2
Dosen Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia Makassar (UMI)
Jalan Urip Sumoharjo No.225 Makassar, Telp. 454534,
3
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Jalan Urip Sumoharjo No.225 Makassar, marief743@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kualitas air Danau Laguna sebagai air baku,
Menganalisis potensi ketersediaan air dan memprediksikan ketersediaan air Danau Laguna terhadap
kebutuhan masyarakat di Kota Ternate Selatan sampai tahun 2025.Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskritif. Data yang dikumpulkan dengan cara cross sectional survey yang meliputi data
kuantitatif dan kualitatif Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis potensi danau Laguna untuk
dijadikan sebagai air baku berdasarkan kualitas, dan kuantitas, serta analisis proyeksi kebutuhan air
bersih untuk 10 tahun mendatang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Danau Laguna layak dijadikan
sebagai air baku setelah melalui suatu pengolahan sebelum digunakan sebagai air bersih. Berdasarkan
proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Ternate Selatan untuk tahun 2025 berjumlah 92.831 Jiwa
dengan total kebutuhan air bersih sebesar 0,168 m3/de,t sedangkan potensi air Danau Laguna sebesar
32,340 m3/det maka ketersediaan air di Danau Laguna dapat mencukupi secara keseluruhan kebutuhan
air penduduk di Kecamatan Ternate Selatan.

Kata Kunci: Sumberdaya air, Danau Laguna, Kota Ternate

1. PENDAHULUAN

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh semua mahluk hidup, air memliki peran
yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan
dimasa kini maupun masa yang akan datang. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar
tetap dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan.
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menyebabkan tingkat kebutuhan dan pemakaian
airpun semakin meningkat, sehingga perlu dipikirkan bagaimana usaha untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan air baku terutama air baku untuk rumah tangga.Permasalahan dan tantangan
pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) antara lain menurunnya daerah resapan dan kemampuan
penyediaan air dari sumber air.Degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS), tingginya alih fungsi lahan,
berkembangnya daerah permukiman dan industri juga semakin mengancam kapasitas lingkungan
dalam menyimpan dan menyediakan air. Selain itu, suplai air baku kian berkurang akibat menurunnya
debit pada sumber air dan tingginya laju sedimentasi pada tampungan air.
Kondisi tersebut diperparah dengan kualitas Operasional dan Pemeliharaan yang rendah. Di sisi
lain, kebutuhan air baku semakin tinggi akibat pesatnya pertumbuhan penduduk, berkembangnya
aktivitas manusia, dan tidak efisiennya pola pemanfaatan air. Pencemaran air, juga memperburuk
kualitas air. Akses terhadap air baku untuk rumah tangga dan industri yang masih rendah menjadi
faktor lain untuk eksplorasi air tanah yang berlebihan sehingga menyebabkan land subsidence dan
intrusi air laut.
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 44

Perkembangan Kota Ternate yang semakin maju diikuti dengan pertumbuhan penduduk
yang semakin pesat pada tahun 2014 mencapai 207.789jiwa (BPS,2015), maka kebutuhan akan
air pun semakin meningkat, Hal ini mendorong pihak PDAM berpikir keras untuk mencari
sumber air. Salah satu cara yaitu dengan menggali sumur-sumur pompa maupun sumur dangkal
untuk dijadikan sebagai sumber air. Sampai sejauh ini jumlah sumur yang telah digali mencapai
23 sumur dengan kapasitas total 350 l/det dan kapasitas terpakai 326 l/det yang berada pada
lokasi berbeda-beda. Untuk Kecamatan Ternate Selatan terdapat 2 pusat operasi yaitu PO. Ubo-
ubo dan PO. Kalumata dengan kapasitas sumber 88 liter/det. Kota Ternate yang merupakan
pulau dengan luas 249,75 km2 dengan penyebaran penduduk umumnya didaerah pinggiran pantai
atau kaki gunung, mulai dikhawatirkan dengan masalah intrusi air laut yang semakin menyebar
terutama di Kecamatan Ternata Utara, sehingga upaya pemanfaatan sumber air yang ada semakin
gencar dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan kajian terhadap potensi ketersediaan
sumber air sebagai air baku di Kota Ternate dimana studi kasusnya diambil pada Danau Laguna.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Menganalisis kualitas air Danau Laguna
sebagai air bakudi Kota Ternate dan (2) Menganalisis potensi ketersediaan danmemprediksikan
kebutuhan air masyarakat Kecamatan Ternate Selatan

2. METODOLOGI PENELITIAN

a. Waktu dan Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian dilaksanakan di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara. Pemilihan lokasi
sumber air baku alternatif diambil pada Danau Laguna yang terletak di Kecamatan Ternate
Selatan, dengan pertimbangan lokasinya mudah dicapai dan debit airnya cukup besar. Untuk
pengukuran parameter fisik kualitas air Danau Laguna akan dilakukan dilapangan sedangkan
analisis parameter kimia akan dilakukan dengan mengirimlam sampel air ke Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar - Sulawesi Selatan.

Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif yang bertujuan untuk memberikan
gambaran yang jelas mengenai potensi sumber daya air yang ada di Kota Ternate dan
ketersediaannya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama 10 tahun mendatang. Data yang
dikumpulkan yaitu data kuantitatif dan kualitatif berupa identifikasi potensi sumber daya air yang
ada untuk dijadikan sebagai air baku berdasarkan kualitas, dan kuantitas , serta analisis proyeksi
kebutuhan air bersih.Metode pengumpulan data berdasarkan survai dilapangan dengan cross
sectional survey dimana informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu.
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 45

c. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh informasi dan data yang akurat dilapangan maka teknik pengumpulan
data dilakukan sebagai berikut :
1. Data Primer, meliputi;
a. Observasi/pengamatan langsung
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lokasi
penelitian melalui identifikasi terhadap ketersediaan sumber air .
b. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian dalam bentuk
foto-foto.
2. Data Sekunder, meliputi;
Studi literatur dengan cara mempelajari laporan-laporan, dokumen-dokumen, atau tabel-tabel
tentang kondisi geografis, administratif, topografi, hidrologi yang meliputi data curah hujan
minimal 10 tahun terakhir, kondisi DAS dan lain-lain serta hasil-hasil penelitian yang
berhubungan dengan penelitian ini.

d. Teknik Analisis Data


1. Menganilisis ketersediaan air baku dengan berdasarkan data curah hujan minimal 10 tahun
terakhir dari stasiun BMG Bandara Baabullah.
2. Meganalisis ketersediaan air dengan mencari debit andalan dengan menggunakan metode FJ
Mock.
3. Melakukan analisis kondisi eksisting sistem penyediaan air bersih yang melayani Kota
Ternate yang meliputi intake yang dilakukan dengan metode pengamatan langsung dan
analisis data sekunder yang ada.
4. Memproyeksikan kebutuhan air bersih berdasarkan pada rencana pengembangan yang
direncanakan untuk beberapa tahun kemudian, dilakukan berdasarkan data sekunder yang ada.
5. Menganalisis potensi ketersediaan air baku dan proyeksi kebutuhan air bersih.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Potensi Sumber Air danau Laguna


Danau Laguna terletak di selatan Kota Ternate dan memiliki akses jalan yang mudah
dicapai. Sumber airnya berasal dari air hujan dan air tanah serta tidak memiliki outlet maupun
inlet. Danau ini berada 3,5 m di atas permukaan laut, dengan panjang garis tepi 1,471 km. Luas
permukaan air yaitu 20,3 Ha dan memiliki kedalam yang bervariasi. kedalaman maksimum yang
tercatat adalah 36 m dan kedalaman rata-rata 20,6 m serta volume air sebesar 6549,36 km 3. Total
luas Das Laguna yaitu sekitar 70 Ha.

b. Kualitas Air Danau Laguna


Pengambilan sampel air dilakukan pada 2 titik.Titik pertama (I) terletak di bagian barat
yang berada pada pinggiran danau dan berdekatan dengan keramba jaring apung, sedangkan titik
kedua (II) berada pada bagian timur danau yang berada ditengah danau. Masing masing titik
pengambilan sampel dilakukan pada kedalaman 1 m dibawah permukaan air dan kedalaman 25
m dibawah permukaan air.Hasil analisis kualtas air diperlihatkan pada tabel 3.

Tabel 3. Data Kualitas air Danau Laguna


Baku mutu PP
St I St II
Parameter Satuan No.20 Tahun 1990
(pinggir) (tengah)
(golongan B)
DO mg/L 7,25 7,25 >3
Suhu oC 28,3 28,2 Normal
Salinitas ‰ 0 0,014 (-)
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 46

Baku mutu PP
St I St II
Parameter Satuan No.20 Tahun 1990
(pinggir) (tengah)
(golongan B)
BOD mg/L 27,68 17,65 5
COD mg/L 57,69 38,46 10
Kekeruhan NTU 1,87 2,1 25
Nitrat sebagai N mg/L 0,02 0,02 10
Timbal (Pb) mg/L <0,01 <0,01 0,01
Besi (Fe) mg/L <0,01 <0,01 5,0
Mangan (Mn) mg/L <0,01 <0,01 0,5
Phospat (PO4) mg/L <0,1 <0,1 150
Magnesium (Mg) mg/L <0,01 <0,01 (-)
Sumber : Hasil analisis data Primer (2016)

c. Analisis Hidrologi
1. Analisis Curah Hujan
Besar curah hujan rata-rata yang terekam selama 24 tahun terakhir (1990-2014)
berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika Bandara Baabulah Kota
Ternate sebesar 218 mm/ tahun (Tabel 4). Berdasar data tersebut, bulan terkering umumnya
terjadi dari bulan Juni hingga bulan September dengan besar curah hujan bulanan dibawah 81
mm. Sedangkan bulan basah umumnya terjadi dari bulan Nopember hingga bulan Januari Tahun
berikutnya dengan curah hujan diatas 220 mm/bulan. Adapun bulan terbasah yaitu bulan Mei
sebagai akhir musim hujan dan bulan Desember sebagai awal musim hujan dengan curah hujan
diatas 283 mm/bulan.

Tabel 4Curah Hujan Bulanan Rata-Rata Stasiun Babullah Tahun 1999-2014

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

2014 378 136 60 110 250 150 37 218 93 15 197 167

2013 178 203 91 342 367 211 478 291 43 72 193 244

2012 242 137 279 214 338 224 271 88 6 157 248 172

2011 352 333 388 150 546 211 42 54 135 27 182 542

2010 225 90 78 333 381 127 211 228 167 270 136 419

2009 134 213 370 370 278 102 75 7 4 26 332 95

2008 190 176 224 282 290 296 79 169 199 263 208 382

2007 235 179 249 150 223 213 141 10 131 113 469 182

2006 140 248 222 150 101 390 12 90 146 4 75 112

2005 287 104 257 192 252 158 235 118 40 186 372 287

2004 133 160 189 156 288 75 66 0 57 5 60 145

2003 74 126 211 196 250 53 191 124 53 174 131 397

2002 307 102 201 127 277 185 0 62 1 22 135 141

2001 294 454 186 199 261 224 34 12 86 209 263 566

2000 374 299 201 195 227 347 168 69 150 371 215 264
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 47

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

1999 311 122 283 219 365 161 152 112 43 278 326 271

1998 47 70 86 177 315 254 124 84 120 292 512 436

1997 159 351 100 336 291 0 157 0 15 6 15 92

1996 531 277 186 284 320 205 148 182 151 502 235 306

1995 109 145 244 176 184 267 135 254 263 170 417 422

1994 83 219 220 394 196 243 34 8 0 37 159 127

1993 146 80 226 172 187 178 122 1 13 42 184 150

1992 69 147 42 81 285 184 163 0 70 94 161 181

1991 172 179 192 268 221 108 59 59 0 106 5 187

1990 288 95 157 177 393 230 74 49 41 127 272 11


Jumlah
5458 4645 4942 5450 7086 4795 3208 2290 2027 3567 5502 6297

Maksimum 531 454 388 394 546 390 478 291 263 502 512 566

Minimum 47 70 42 81 101 0 0 0 0 4 5 11

Rata-Rata 218 186 198 218 283 192 128 92 81 143 220 252
Sumber : BMKG Bandara Baabullah Kota Ternate (2015)

2. Analisis Konsistensi Data Curah Hujan


Uji konsistensi data dengan menggunakan Metode RAP’s (Reseated Adjusted Partial
Sums)menunjukkan bahwa data tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis potensi
air baku Danau Laguna. Hasil uji dengan metode RAP’S diperlihatkan pada tabel 5.

Tabel 5. Uji Konsistensi Metode RAP’s


No Tahun Hujan (mm) sk* Dy2 Sk** [Sk**]
1 2014 9 -384 147498 -1,0093 1,0093
2 2013 12 -381 145077 -1,0010 1,0010
3 2012 10 -383 146326 -1,0053 1,0053
4 2011 12 -381 145251 -1,0016 1,0016
5 2010 11 -381 145527 -1,0026 1,0026
6 2009 9 -384 147443 -1,0092 1,0092
7 2008 11 -382 145862 -1,0037 1,0037
8 2007 14 -379 143563 -0,9958 0,9958
9 2006 15 -378 143124 -0,9943 0,9943
10 2005 15 -378 142636 -0,9926 0,9926
11 2004 9 -384 147540 -1,0095 1,0095
12 2003 12 -381 144867 -1,0003 1,0003
13 2002 12 -381 145160 -1,0013 1,0013
14 2001 14 -379 143890 -0,9969 0,9969
15 2000 16 -377 142238 -0,9912 0,9912
16 1999 13 -380 144161 -0,9979 0,9979
17 1998 13 -380 144316 -0,9984 0,9984
18 1997 10 -382 146190 -1,0049 1,0049
19 1996 16 -377 141781 -0,9896 0,9896
20 1995 16 -377 142305 -0,9914 0,9914
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 48

No Tahun Hujan (mm) sk* Dy2 Sk** [Sk**]


21 1994 11 -382 145561 -1,0027 1,0027
22 1993 11 -381 145532 -1,0026 1,0026
23 1992 12 -381 145066 -1,0010 1,0010
24 1991 13 -380 144603 -0,9994 0,9994
25 1990 13 -379 143934 -0,9971 0,9971
Rerata 12
Jumlah 309 3619450
n= 25
Dy = 380,50
Sk**Maks = 1,0095 mm
Sk**Min = 0,9896 mm
Q= Sk**Maks 1,0095 mm
R=Sk**Maks - Sk**Min = 0,0199 mm
`
Q/n0,5 = 1,0095 < 1,11 Oke!
R/n0,5 = 0,0199 < 1,37 Oke!

Sumber : Hasil perhitungan, 2016

3. Analisis Evapotranspirasi
Perhitungan ini mengacu pada hasil pencatatan dari stasiun Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika Bandara Babullah Kota Ternate. Hasil pencatatan data curah hujan rata – rata bulanan
periode tahun 1990 sampai dengan tahun 2014. Dengan memasukkan data-data klimatologi antara
lain suhu, penyinaran matahari, kelembaban, kecepatan angin, radiasi matahari dan penguapan
maka nilai evapotranspirasi potensial metode Penman Modifikasi dapat diketahui(lampiran 1).

4. Potensi air baku dengan FJ Mock


Perhitungan debit andalan (Dependable Discharge) dimaksudkan untuk mencari nilai
kuantitatif debit yang tersedia sepanjang tahun, baik pada musim kemarau maupun musim
hujan.Hasil analisis debit andalan dengan metode FJ Mock selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 2 sedangkan rekapitulasinya hasil perhitungan disajikan padalampiran 3.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa hasil analisis debit andalan dengan peluang 80%
diperoleh debit rata- rata sebesar 8,169 m3/det dan debit andalan dengan peluang 99% diperoleh
debit rata- rata sebesar 2,695m3/det (gambar 3).Debit andalan yang digunakan untuk keperluan
sebagai air minum penduduk Kota Ternate adalah debit andalan dengan peluang 99% yakni
sebesar 2,695 m3/det.

30,00
Debit Andalan (m3/det)

25,00 24,558
20,00 20,060
17,004
15,00
11,780 Debit Andalan 80%
10,00
8,7838,498 Debit Andalan 99%
5,00 5,101 4,180 5,146
1,530 2,030 1,470
0,00 0,450 0,430 0,110 0,030 0,004 0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bulan
Gambar 3 Debit Andalan Danau Laguna Dengan Peluang 80 % dan 99 %
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 49

d. Proyeksi Penduduk
Tiga netode yang digunakan untuk proyeksi pertumbuhan penduduk yakni; Metode
Aritmetika, Metode Geometri dan Metode Least Square. Berdasarkan hasil perhitungan standar
deviasi dan koefisien korelasi menghasilkan angka yang berbeda dari ketiga metode proyeksi.
Standar deviasi terkecil dan koefisien korelasi mendekati 1 adalah hasil perhitungan proyeksi
metode Least Square untuk memproyeksikan jumlah penduduk kota ternate selatan. Sehingga
untuk proyeksi jumlah penduduk diambil dari metode Least Square (gambar 4).

95000

90000
Jumlah Penduduk ( Jiwa )

92831
90854
85000 88878
86901
80000 84925
82948
80971
75000 78995
77018
70000 75042
73065
71088
65000 69112
67135
60000 65159
63182
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Tahun
Gambar 4. Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Metode Least Square

e. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih


Proyeksi kebutuhan air diperhitungkan terhadap kebutuhan domestik dan non domestik.
Berdasarkan SNI 1997 maka Kecamatan Ternate Selatan masuk dalam kategori kota kecil
jumlah penduduk berkisar 20.000-100.000 jiwa, dengan konsumsi pemakaian air 130
liter/orang/hari (Tabel 6).

f. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis secara kuantitas Total kebutuhan air bersih yang dibutuhkan
masyarakat Kota Ternate Selatan pada tahun 2015 adalah sebesar 132,32 l/det atau 0,132 m³/det
dan untuk proyeksi tahun 2025 total kebutuhan sebesar 145,05 l/det atau 0,145 m³/det. Potensi
ketersediaan air Danau Laguna yang merupakan debit andalan rata-rata sebesar 32,340 m3/det.
Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa secara kuantitas,air Danau Laguna dapat
memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat Kecamatan Ternate Selatan, akan tetapi perlu
dipertimbangkan upaya sistem pengolahan air baku yang tepat sehingga kapasitas yang dihasilkan
optimal dan pengambialn air sebagai air baku tidak mempengaruhi secara signifikan debit air
danau. Upaya pelestarian DAS juga patut diperhitungkan mengingat fungsi danau ini yang juga
dimanfaatkan sebagai sarana pemeliharaan tambak dan reksreasi.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil dari kajian ini adalah;
1. Hasil uji kualitas air terhadap beberapa parameter seperti suhu, salinitas, BOD, COD dan lain-
lain menunjukan air Danau Laguna layak dijadikan sebagai air baku setelah melalui suatu
pengolahan sebelum digunakan sebagai air bersih.
2. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Ternate Selatan untuk tahun 2025
berjumlah 92.831 Jiwa dengan total kebutuhan air bersih sebesar 0,168 m3/de,t sedangkan
potensi air Danau Laguna sebesar 32,340 m 3/det maka ketersediaan air di Danau Laguna
dapat mencukupi secara keseluruhan kebutuhan air penduduk di Kecamatan Ternate Selatan.
Ratna Musa1, St Maryam H2, Muhammad Arif3 50

b. Saran
Berdasar pada hasil kajian maka saran yang diusulkan adalah;
1. Danau Laguna yang secara kualitas memenuhi standar sebagai sumber air baku, kiranya
diperlukan penelitian yang lebih spesifik mengenai kondisi air danau, model instalasi
pengolahan air yang sesuai, dan jaringan perpipaan sebagai penunjang penyediian air bersih
di Kota Ternate.
2. Penggunaan air Danau Laguna sebagai air baku dapat dilakukan dengan
memepertimbangkannya hanya sebagai alternatif sumber air tambahan bagi PDAM.
3. Pengelolaan air Danau Laguna sebagai air baku perlu memperhatikan kondisi lingkungan
sekitarnya sebagai upaya mempertahankan fungsinya sebagai daerah hutan lindung dan
daerah resapan air di Kota Ternate
4. Upaya menjaga ketersediaan air baku di Kota Ternate yaitu dengan menghemat pemakaian
air bersih, menjaga kelestarian air tanah dan melakukan upaya konservasi lingkungan.

Daftar Pustaka

BPS, 2014, Kota Ternate Dalam Angka 2014 Statistik Kota Ternate.
Departemen P.U. Dirjen Cipta Karya, 1998, Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem
Penyediaan Air Minum Perkotaan Volume IV,
Departemen P.U. Dirjen Cipta Karya, Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem
Penyediaan Air Minum Perkotaan Volume V, Departemen P.U. Dirjen Cipta Karya.
Imam Subarkah, 1986, Hidrologi UntukPerencanaan Bangunan Air, IdeaDharma, Bandung.
Kimpraswil, 2002, Tata Cara Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan NSPM.
Kodoatie, Robert, 2003, Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Yogyakarta,Pustaka Pelajar.
Kodoatie, Robert dkk, 2001, Pengelolaan Sumber Daya Air Dalam Otonomi Daerah,Yogyakarta,
Penerbit Andi.
Linsley.Ray.K, Jr,1989, Hydrologi untukInsinyur, Erlangga, Jakarta.
Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia, 2011, Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi,
Makassar
Suyono Sosrodarsono, 1985, Hidrologiuntuk Pengairan, PradnyaParamita, Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya air

Anda mungkin juga menyukai