METODE PELAKSANAAN
PT. ………………………………..
Pembangunan Rumah Susun BPK RI Provinsi Kalimantan
Utara
1. PENDAHULUAN
PT. ………………………………………..
Latar Belakang :
Proyek adalah keseluruhan kegiatan sementara yang dikerjakan dalam waktu
terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil
pada waktu yang akan datang. Sumber daya merupakan salah satu faktor yang
menentukan dalam suatu pekerjaan, baik merupakan modal, peralatan, metode,
material, maupun tenaga kerja. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja akan sangat
menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi. Walaupun proyek didukung oleh
modal yang cukup dan peralatan yang canggih namun jika dikelola oleh tenaga kerja
yang mempunyai kemampuan seadanya tentu akan sia – sia karena kinerja yang
diharapkan tidak akan tercapai secara optimal. Oleh sebab itu tenaga kerja yang ada
harus dapat bekerja efektif menurut jumlah jam kerja yang telah ditentukan serta
dapat menghasilkan volume pekerjaan yang sesuai dengan uraian pekerjaan (efisien).
Sehingga diharapkan dengan hal tersebut dapat menunjang kemajuan serta kelancaran
proyek, baik untuk tiap item pekerjaan maupun secara keseluruhan.
Dalam kegiatan atau Operasional Produksinya, PT. …………………………………..
, yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi juga tidak bisa terlepas dari masalah
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan. Manajemen PT.
…………………………..bertanggung jawab untuk menyediakan sumberdaya didalam
pengembangan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen K3L. Sumber daya
bisa mencakup sumber daya manusia, peralatan, teknologi, informasi dan keuangan.
DATA PROYEK
DATA PROYEK :
KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN
PAKET KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN BPK RI PROVINSI KALIMANTANUTARA
LOKASI KEGIATAN : Jl. Mulawarman RT.46, Kel. Karang Anyar, Kec. Tarakan Barat, Kota Tarakan
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2019
NILAI PAKET : Rp. 18.971.410.288.,84
(Delapan Belas Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Empat Ratus Sepuluh Ribu
Dua ratus Delapn Puluh Delapan koma delapan empat Rupiah)
KONSULTAN : PT. KANTA KARYA UTAMA
WAKTU PELAKSANAAN : 200 (DUA RATUS HARI) KALENDER
Lokasi Proyek :
Lokasi
Site
Lokasi : Jl. Mulawarman RT.46, Kel. Karang Anyar, Kec. Tarakan Barat,
Kota Tarakan
LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN
2. PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN
3. PEKERJAAN TANAH
4. PEKERJAAN PONDASI
5. PEKERJAAN BETON
6. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
7. PEKERJAAN ATAP
8. PEKERJAAN KUSEN/ P / J
9. PEKERJAAN PLAFOND
10. PEKERJAAN LANTAI
11. PEKERJAAN CAT-CATAN
12. PEKERJAAN FINISHING
13. PEKERJAAN JARINGAN SANITASI
14. PEKERJAAN PLUMBING
15. PEKERJAAN JARINGAN LISTRIK
16. PEKERJAAN INSTALASI LAN – ETHERNET
17. PEKERJAAN PANEL
18. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
19. PEKERJAAN FIRE ALARM
20. PEKERJAAN HYDRANT KEBAKARAN
21. PEKERJAAN LAIN-LAIN
STRUKTUR ORGANISASI:
Muktar, MT
Project Manager
Ir. Sudirman
K3 Konstruksi
Libur Lebaran
10 Concrete Vibrator 5 M2 B2 M4 B8 25 M
11 Truck Mixer 8 M2 B2 M4 B8 25 M
12 Bar Bender 2 M2 B2 M4 B8 25 M
13 Bar Cuter 2 M2 B2 M4 B8 25 M
14 Stamper 2 M2 B2 M4 B8 25 M
15 Genset 2 M1 B1 M4 B8 32 M
16 Theodolite 1 M1 B1 M4 B8 32 M
17 Waterpass 1 M1 B1 M4 B8 32 M
18 Alat Tukang Batu 1 M1 B1 M4 B8 32 M
19 Alat Tukang Kayu 1 M1 B1 M4 B8 32 M
20 Alat Tukang Besi 1 M1 B1 M4 B8 32 M
21 Alat Tukang Mekanikal 1 M1 B1 M4 B8 32 M
22 Alat Tukang Plumbing 1 M1 B1 M4 B8 32 M
23 Alat Tukang Beton 1 M1 B1 M4 B8 32 M
Nb * M = Minggu
** B = Bulan
KEBUTUHAN TENAGA AHLI :
Kegiatan : Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi
Paket Kegiatan : Pembangunan Gedung Laboratorium Dan Perkuliahan Terpadu
Lokasi Kegiatan : Universitas Borneo Tarakan
Sumber Dana : SBSN-APBN
Tahun Anggaran : 2019
Libur Lebaran
Ahli Muda Plumbing
7 Irwan Setiawan, ST Pelaksana Plumbing S-1 Teknik Mesin 1 M1 B5 M3 B8 15 M
dan Pompa Mekanik
Ahli Muda Plumbing
Pelaksana Proteksi
8 Elie Setijawan, ST S-1 Teknik Mesin dan Pompa MekTeknik 1 M1 B5 M3 B8 15 M
Kebakaran
Proteksi Kebakaran
Pelaksana Keselamatan
Ahli Madya K3
9 Ir. Sudirman dan Kesehatan Kerja S-1 Teknik Sipil 1 M2 B2 M4 B8 32 M
Kontruksi
Konstruksi (K3K)
Ahli Muda Arsitektur
10 Supriadi, S.T Pelaksana Landscape S-1 Arsitek 1 M4 B4 M4 B8 17 M
Landscape
Tenaga Teknis
SMK - Teknik SKT Pelaksana
1 Bambang Sampurno Pelaksana Lapangan 1 M1 B1 M4 B8 32 M
Bangunan Bangunan Gedung
SMK - Teknik SKT Pelaksana
2 Muh. Rusydi Pelaksana Lapangan 1 M1 B1 M4 B8 32 M
Bangunan Bangunan Gedung
SKT Juru
SMK - Teknik
3 Jerry Siburian Juru Gambar/ Drafter Gambar/Drafrnan 1 M1 B1 M4 B8 32 M
Bangunan
Arsitektur
SKT Juru
SMK - Teknik
4 Hamdan Chandra Juru Gambar/ Drafter Gambar/Drafrnan 1 M1 B1 M4 B8 32 M
Bangunan
Arsitektur
Nb * M = Minggu
** B = Bulan
SITE PLAN:
PENGATURAN ZONA SAFETY :
AKSES
MASUK/KELUAR
Gudang Dan
Pos Security Barak Kerja
Kantor Direksi Dan
Konsultan MK Muster Point
Pembangunan Gedung Laboratorium Dan Perkuliahan
Terpadu
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada umumnya, dalam suatu proyek konstruksi ada tiga pihak yang terlibat
didalamnya, yang mana mereka saling berkaitan dan saling bekerjasama
satu dengan yang lainnya. Ketiga pihak tersebut adalah :
Demobilisasi
B
Cut And Fill Zona B
C
Cut And Fill Zona C
PEKERJAAN CUT AND FILL
3. PEKERJAAN STRUKTUR
START
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN PEMANCANGAN
PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN SLOOF
PEKERJAAN KOLOM
PEKERJAAN BALOK
PEKERJAAN BAJA
FINISH
LANGKAH PELAKSANAAN PONDASI
TIANG PANCANG
Mengatur lalu lintas dan jalan akses untuk Produksi tiang pancang
mobilisasi alat pemancang
Pemancangan tiang
Penyambungan tiang
Kepala tiang
METODE PEMANCANGAN
1. Mobilisai Peralatan Dan Material Tiang Pancang
METODE PEMANCANGAN
2. Penurunan Material Pancang
METODE PEMANCANGAN
3. Penentuan Tiang Pancang Pada Posisi Di Pandu dengan Alat Ukur
Alat
ukur
sudut Y
+
Alat
ukur
90
sudut X
METODE PEMANCANGAN
4. Pemancangan
METODE PEMANCANGAN
4. Kalendering
Pengambilan & pembacaan data
kalendering pada kedalaman + 23 - 24 m,
max. 2 cm per blow
PEKERJAAN PEMOTONGAN TIANG PANCANG
PEKERJAAN COR PONDASI
PEKERJAAN PENGECORAN
Metode Pelaksanaan
A. Pekerjaan Persiapan
C. Fabrikasi besi tulangan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
1. Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan
pekerjaan struktur beton tiap bagian.
tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong
2. Approval material yang akan digunakan. besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai
3. Persiapan lahan kerja. dengan gambar yang telah disetujui.
4. Persiapan material kerja, antara lain : readymix K- 2. Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan
250, besi beton, kawat beton, semen PC, pasir, diameter ( spesifikasi ) disesuaikan dengan gambar
multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll. kerja dan RKS.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete 3. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai
pump, vibrator, kompresor, cutting well, theodolith, gambar kerja.
waterpass, meteran, gergaji, schafolding, raskam, 4. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat
jidar, benang, selang air, dll beton.
5. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai
B. Pengukuran dengan penempatannya, supaya tidak
1. Juru ukur ( surveyor ) dengan menggunakan membingungkan/membuang waktu untuk saat akan
theodolith melakukan pengukuran dan marking area dipasang.
untuk titik penempatan, ukuran ( dimensi) serta 6. Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih
leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai, dahulu baru setelah itu dilanjutkan dengan
tangga dan dinding penahan tanah. pemasangan bekesting.
2. Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan 7. Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga
secara berurutan mengikuti alur pekerjaan struktur bekesting dikerjakan dahulu baru setelah itu
beton yang akan dikerjakan. dilanjutan dengan pembesian tulangan.
PEKERJAAN PENGECORAN
D. Fabrikasi bekesting
1. Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek Pasang dan rangkai potongan multiplek
untuk memudahkan pengukuran dan mempercepat pada area struktur yang akan dicor
pelaksanaannya karena angkutan bekesting dengan perkuatan balok/kaso dan
menjadi dekat. schaffolding.
2. Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah Cek bekesting jangan ada celah yang
permukaan tanah, maka bekesting dapat berakibat kebocoran. – Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus
menggunakan multiplek atau pasangan batako :
sehingga hasil pengecoran beton dapat
Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
pengukuran dengan theodolith untuk kesikuan 4. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom
dan leveling pondasi. dengan besi beton atau besi plat siku untuk
Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat 5. Setting ( pasang) besi tulangan yang telah
baik. difabrikasi ke dalam bekesting.
Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, 6. Pasang beton decking dan cakar ayam secara
agar pada waktu pengecoran pasangan merata dan sesuai kebutuhan.
dinding batako tidak ambruk/runtuh.
7. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
A B C
LANTAI 1
PEKERJAAN PEMBESIAN KOLOM
PEKERJAAN PEMBESIAN PLAT LANTAI 2
PEKERJAAN BEGESTING KOLOM
PEKERJAAN BEGESTING BALOK
PEKERJAAN BEGESTING PLAT LANTAI 2
PEKERJAAN COR KOLOM,
PEKERJAAN COR BALOK
PEKERJAAN COR PLAT LANTAI 2
A B C
LANTAI 1
PEKERJAAN PEMBESIAN KOLOM
PEKERJAAN PEMBESIAN PLAT LANTAI 2
PEKERJAAN BEGESTING KOLOM
PEKERJAAN BEGESTING BALOK
PEKERJAAN BEGESTING PLAT LANTAI 2
PEKERJAAN COR KOLOM,
PEKERJAAN COR BALOK
PEKERJAAN COR PLAT LANTAI 2
A B C
LANTAI 2
LANTAI 1
PEKERJAAN PEMANCANGAN 25X25X600
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga Metode Pelaksanaan
Material : 1. Pihak kontraktor mengajukan terlebih dahulu aproval
• Pancang Beton 25x25x600 shop drawing ke Direksi Pekerjaan agar mendapat
persetujuan.Hal ini sangat penting agar kesalahan titik-
titik tiang yang akan dipancang tidak terjadi.
Alat : 2. Pelaksana kontraktor harus mengkoordinasikan dengan
• Pile Driver + Exca Hammer 2,5 Ton Direksi Pekerjaan mengenai urut-urutan alur kerja /
prioritas kerja dengan mempertimbangkan urutan
• Mesin Las penyelesaian pekerjaan yang diminta dan aksesibilitas
• Theodolit/Waterpass kerja agar tercapai produktivitas yang terbaik.
3. Surveyor melakukan marking dan setting out titiktitik
tiang pacang sesuai gambar kerja/shopdrawing
Tenaga Kerja : 4. Penggunaan tanda-tanda dan penomoran titik pancang
• Operator harus disepakati agar tidak terjadi kesalahan dalam
membedakan titik-titik pemancangan dengan titik as
• Pelaksana atau grid bangunan.
• Surveyor 5. Penempatan tiang pancang sebaiknya diletakkan sedekat
mungkin dengan lokasi pemancangan agar tidak terjadi
• Pekerja pengangkatan dan pemindahan yang berulang-ulang
sehingga resiko tiang rusak / pecah atau patah akibat
pengangkatan dapat ditekan seminimal mungkin. Posisi
penumpukan tiang pancang juga perlu diperhatikan,
sebaiknya penumpukan tiang diberi pad atau dudukan
agar jangan sampai bersentuhan langsung dengan tanah
mengalami penurunan kualitas dimana tulangan besi 10. Bila “Clamping Box “ hanya mampu menekan tiang
tiang pancang bisa mengalami korosi pancang sampai bagian pangkal lubang mesin saja, maka
6. Tiang yang akan dipancang harus diperiksa kondisi penekanan dihentikan dan “Clamping Box“ bergerak naik
fisiknya apakah dalam keadaan baik (tidak mengandung ke atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang
retak-retak,keropos,dll) dan diberi tanda ukuran disiapkan atau dolly bila tidak dilakukan penyambungan.
panjangnya setiap 50 cm dengan cat 11. Apabila dilakukan penyambungan pada tiang pancang
7. Sebelum proses pemancangan dengan sisten tekan, cek maka tiang sambungan (upper pile) diangkat dengan
alat Jacking Pile dalam keadaan rata dengan bantuan bantuan “service crane” dan dimasukkan ke dalam
alat "Nivo" yang terdapat pada ruang operator dibantu “Clamping Box“ seperti pada awal permulaan
dengan alat waterpass yg diletakkan pada posisi long pemancangan tiang pancang pertama (bottom pile). Bila
boat (chasis panjang). tiang sudah dipegang erat oleh “Clamping Box”, maka
tiang mulai ditekan mendekati tiang pancang pertama
8. Proses pemancangan dimulai dengan tiang pancang
(bottom pile). Penekanan dihentikan sejenak saat kedua
diangkat dengan bantuan service crane yang tergabung
tiang sudah bersentuhan. Hal ini dilakukan guna
dalam unit HSPD dan dimasukkan peralatan ke dalam
mempersiapkan penyambungan kedua tiang pancang
lubang pengikat tiang atau yang disebut “Clamping Box “,
dengan pengelasan.Sebelum pengelasan cek kembali
kemudian sistem jack-in akan naik dan mengikat atau
verticality tiang.
memegangi tiang pancang tersebut, ketika tiang sudah
dipegang erat oleh “Clamping Box“, maka tiang mulai 12. Setelah pengelasan selesai tiang kemudian ditekan
ditekan tiap 1,5 m. Di saat pemancangan dilakukan check kembali hingga kedalaman yang direncanakan atau sesuai
verticality tiang pancang setiap kedalaman 0,5 m s/d 2 dengan desain load / beban rencana tiang pancang
m.
9. Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diberikan pada
tiang pancang pada alat ini dilengkapi dengan
manometer oil pressure yang terletak pada ruang control
/ kabin. Besarnya tekanan yang diberikan kemudian
dikonversikan ke pressure force dengan menggunakan
tabel yang ada
PEKERJAAN PILE CAP
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga Metode Pelaksanaan
Material :
A. Pekerjaan Persiapan
• Beton Mutu K-250
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank daerah
• Besi beton pilecap dan tiebeam yang akan digali.
• Kawat Beton 2. Pembersihan area galian dari material yang
• Pasir akan mengganggu pekerjaan.
• Mortar B. Pekerjaan Persiapan
• Batako 1. Tanah digali menggunakan excavator dan digali
• Patok
secara manual pada bagian yang tidak bisa
menggunakan excavator sesuai dengan shop
• Bonding Agent drawing.
2. Tanah hasil galian di timbun di samping galian
Alat : untuk digunakan sebagai backfill.
• Excavator 3. Kepala tiang pancang dipotong sesuai dengan
• Molen
Pile Cut Off Level.
• Theodolit/Waterpass
4. Pembobokan kepala tiang yang pancang dan
pembengkokan strand tiang.
• Bar Bender
5. Penghamparan dan pemadatan pasir urug
• Bar Cutter setebal 70 mm.
• Concrete Pump 6. Penghamparan lean concrete (beton B-0)
• Alat Tukang setebal 50 mm sebagai lantai kerja untuk
mempermudah pekerjaan.
Tenaga Kerja :
• Pelaksana
C. Bekisting, Pembesian dan Pengecoran
7. Bekisting diolesi minyak bekisting sebelum dilakukan
1. Untuk pemasangan prefab besi beton pile pengecoran.
cap dan tie beam, lokasi harus sudah siap 8. Pengecoran pilecap, tie beam, dan pelat lantai
baik elevasi dan tanda pengukuran ( as
menggunakan beton readymix K300 dilakukan secara
bangunan)
bersamaan menggunakan concrete pump dan diatur
2. Fabrikasi pembesian dilakukan di lokasi tinggi jatuh beton tidak lebih dari 1,5 m agar tidak terjadi
prefab yang telah ditentukan untuk segerasi.
dirangkai terlebih dahulu baik untuk pile
cap, kolom, dan tie beam. 9. Pada saat pengecoran dilakukan pemadatan
menggunakan concrete vibrator.
3. Untuk daerah dimana urugan tanah sudah
mencapai elevasi yang ditentukan, 10. Segera setelah pengecoran dimana beton mulai mengeras
bekisting pilecap dan tie beam dan sebelum terjadi retak susut basah, beton diselimuti
menggunakan pasangan bekisting Bataco menggunakan karung goni dan disiram oleh air sampai
jenuh
4. Pemasangan pembesian pile cap, kolom,
dan tie beam yang sudah dipasang decking 11. Dilakukan backfill setelah pengerjaan pengecoran selesai
pada sisi terluar sebagai bantalan pada dan dipadatkan.
bekisting
5. Pembesian pelat lantai yang dirangkai di
tempat.
6. Sebelum pelaksanaan pengecoran, seluruh
acuan, tulangan dan benda lain yang harus
ada di dalam beton (seperti pipa atau
selongsong) harus sudah dipasang dan
diikat kuat sehingga tidak bergeser saat
pengecoran, serta bersih dari material
yang akan mengganggu ( kayu, plastik,
kaleng, dll)
PEKERJAAN SLOOF DAN PLAT LANTAI DASAR
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
• Beton Mutu K-250
• Baja Tulangan Beton
• Kawat Beton
• Begesting
• Minyak begesting
• Pasir urug
•PPaku
Alat :
• Excavator
• Molen
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Concrete Pump
• Alat Tukang
Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Mandor
Metode Pelaksanaan
Persiapan
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton. 6. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job maka jumlah sabuk sloof 2 dengan
Mix Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
sloof beton. kolom lebih dari 4 m maka
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting menyesuaikan dengan prinsip semakin
tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan ke bawah jarak sabuk semakin pendek
gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya karena bebannya lebih besar di
menggunakan besi stek yang yang dipasang bawah.
sebelum pengecoran pondasi dan sloof.
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft 7. Memasang pipa support Untuk
drawing. menjaga horizontal dari sloof terhadap
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di kolom. Untuk mendapatkan sloof
samping. Jangan lupa beton decking atau tahu struktur yang sempurna, bekisting
beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton tidak boleh miring ataupun goyang
decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar saat pengecoran Oleh karena itu
tidak berubah selama proses pengecoran. pemasangan pipa support dinilai
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk sangat penting.
memperkuat. Ukuran sloof yang digunakan relative
sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof 8. Setelah kompenen bekisting dan besi
tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa serta celah bekisting dirapatkan dan
buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat mendapatkan persetujuan dari direksi,
sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi maka dilakukanlah pengecoran beton
ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak sloof sesuai dengan jenis beton yang
sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. diinginkan. Untuk hasil pengecoran
merata harus dibantu dengan
menggunakan alat concreate vibrator.
PEKERJAAN KOLOM
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
• Beton Mutu K-250
• Baja Tulangan Beton
• Kawat Beton
• Begesting
• Minyak begesting
• Pasir urug
• Paku
Alat :
• Molen
• Concrete Vibrator
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Concrete Pump
• Alat Tukang
Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Mandor
Metode Pelaksanaan
Pada pekerjaan kolom hal yang pertama dilakukan ialah 2. Pengangkutan baja tulangan
menentukan titik kolom, setelah itu tentukan stek tulangan menggunakan alat berat truck dari
kolom untuk lantai 1 dan marking kolom tersebut, bersamaan lokasi los besi ke lokasi proyek
pula dilakukan pekerjaan pabrikasi yang dilakukan dilos besi.
Setelah di pabrikasi angkut tulangan kolom tersebut ke area titik
3. Selanjutnya pengangkutan baja
kolom dan pasang tulangan kolom, kemudian pasang sepatu tulangan siap rakit ke area yang dekat
kolom setelah tulangan kolom selasai dipasang, pemasangan dengan kolom yang akan dipasang
bekisting dilakukan dengan bantuan alat berat tower crane tulangan dengan menggunakan tower
kemudian cek ketegakan kolom apabila kolom tersebut telah crane
lurus kolom siap di cor dan setelah 7 jam, bekisting kolom boleh 4. Merakit tulangan utama dan sengkang
dibongkar. kolom serta mengatur jarak sengkang
kolom baik itu untuk tulangan
Pekerjaan Tulangan tumpuan maupun lapangan
Pekerjaan tulangan kolom menggunakan sistem perakitan di
tempat los besi untuk ring atau sengkang kolom, akan tetapi 5. Tulangan kolom yang telah dirakit
untuk tulangan utama sistem perakitan ditempat. Untuk tipe diangkut menggunakan tower crane ke
tulangan yang dipakai dalam kolom yang telah dipasang stek
yaitu tipe tulangan ulir kolom
6. Perkuat sambungan stek kolom
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk pekerjaan dengan tulangan utama menggunakan
penulangan kolom:
kawat bendrat
1. Pemotongan baja tulangan untuk sengkang atau ring kolom
berdasarkan dimensi yang telah direncanakan dan
pemotongan tulangan utama kolom di los besi
Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan bekisting pada kolom menggunakan sistem semi
konvensional. Acuan pada bekisting kolom menggunakan Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan setelah
pekerjaan bekisting telah selesai dikerjakan.
plywood dan sabuk pengikatnya menggunakan baja hollow. Pengecoran kolom menggunakan beton ready
Bekisting pada kolom ini menggunakan 4 sabuk pengikat serta mix dengan mutu beton K-300. Sama halnya
clemp sebagai penjepit antar siku. dengan pekerjaan plat dan balok, pada pekerjaan
kolom
Tahapan pekerjaan bekisting kolom ialah :
terdapat langkah teknis yang harus dipersiapkan
1. Pasang kaki kolom untuk menentukan selimut beton yaitu:
kolom. Pemasangan kaki kolom menggunakan plat besi dan
las sebagai pengikatnya 1. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting
2. Karena bekisting kolom menggunakan sistem semi yang sudah siap. Hal ini dilakukan oleh
seorang QC (Quality Control)
modern, perakitannya telah dilakukan dilos kayu.
Selanjutnya bekisting kolom yang diangkut menggunakan 2. Jika sudah dilakukan pengecekan maka
tower crane dan ditempatkan pada kolom yang telah diberi langkah selanjutnya ialah mengisi surat ijin
kaki kolom. cor
3. Untuk dimensi kolom yang berbeda misalnya, untuk kolom 3. Setelah pengecekan selesai dilakukan,
yang terletak pada as 1 dengan tipe kolom KP yang selanjutnya menyerahkan surat ijin cor ke
memiliki dimensi 130x130mm bekisting kolom masih pada pengawas MK.
dilakukan dengan menggunakan sistem konvensional. 4. Melakukan pengecekan ulang bersama
Acuan nya terbuat dati plywood, sedangkan untuk sabuk pengawas MK
pengikatnya masih terbuat dari balok kayu.
5. Jika hasil lapangan telah memenuhi
4. Setelah terpasang, maka kunci sabuk pengunci
menurut pengawas MK, selanjutnya
menggunakan clemp penandatanganan surat ijin cor dan area
5. Untuk menjaga ketegakan dan kelurusan pada bekisting, siap dilakukan pengecoran.
maka digunakan unting-unting
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT LANTAI
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
• Beton Mutu K-250
• Baja Tulangan Beton
• Kawat Beton
• Begesting
• Minyak begesting
• Paku
Alat :
• Molen
• Concrete Vibrator
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Concrete Pump
• Alat Tukang
Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Mandor
• Surveyor
Metode Pelaksanaan
Alat :
• Molen
• Concrete Vibrator
• Theodolit/Waterpass
• Bar Bender
• Bar Cutter
• Concrete Pump
• Alat Tukang
Tenaga Kerja :
• Pelaksana
• Mandor
• Surveyor
Metode Pelaksanaan
4. PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN LANTAI
PEKERJAAN PARTISI
PENGECATAN
FINISH
PEKERJAAN PASANGAN BATA
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
Tenaga Kerja / Man Power :
1. Batu Bata Merah
2. Air 1. Pelaksana
3. Pasir Pasang 2. Surveyor
4. Semen
5. Rangkaian tulangan kolom praktis 3. Mandor
6. Dowel 4. Pekerja
7. Beton sitemix (untuk kolom dan balok praktis)
1 2
3 4
PEKERJAAN LANTAI
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai
Pekerjaan Keramik
FINISH
PEKERJAAN LANTAI
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
1. Homogeneus tile 60x60 cm (Ruangan Dan Teras)
2. Homogeneus tile 30x30 cm (Kamar Mandi/WC)
3. Homogeneus tile 40x40 cm (Tangga)
4. Floor Hardner
5. Waterprofing liquid & Membran
6. Semen PC
7. Pasir
8. Semen grouting nat
9. Air
Alat :
1. Gerinda
2. Palu karet
3. Meteran
4. Waterpass
5. Benang
6. Selang
7. Air
1 2
3 4
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai
Pekerjaan Angkur
Pekerjaan Kusen
FINISH
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Alat :
• Cutting well/gerinda
• Bor
• Gergaji
• Waterpass
• Meteran
• unting-unting
• Reevet
• gun sealant
• selang air
• cutter, dll.
Metode Pelaksanaan
1
1. Pasang kusen pintu/ jendela pada lokasi yang ditentukan dan
sesuai dengan type yang ada.
2. Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1
cm) .
3. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan
bantuan baji karet/ kayu.
4. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.
5. Setel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok/dinding.
6. Lubangi tembok / dinding melalui lubang kusen dengan bor,
untuk tempat skrup. 1. Pasang kusen / jendela alumunium pada
7. Fischer dikencangkan dengan obeng. lokasi yang ditentukan ( sesuaikan dengan
8. Setel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding. type yang ada ). Sesuaikan lubang kusen
9. Setel perlengkapan serta accessoriesnya (roda/ rel, engsel, kunci dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm )
dan lain-lain).
10. Pasang daun pintu/ jendela ke dalam kusen.
11. Untuk menghindari cacat pada profil kusen yang telah dipasang
2
profil kusen di beri perlindungan pada tempat yang rawan
dengan goresan.
12. Finish dinding dengan mortar/ semen/ sealent.
Proteksi :
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat
dilepas, apabila lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari
kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak aluminium
tersebut.
2. Masukan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok
dengan bantuan baji karet / kayu, serta atur kedudukan
kusen dengan baji karet / kayu
Metode Pelaksanaan
3 4
5 6
7 8
7. Pasang daun pintu / jendela ( setelah dipasang 8. Finishing tembok / dinding dengan
kaca ) kedalam kusen. Stel segala mortar/semen/sealant (pengisian pada celah
perlengkapan ( roda / rel, engsel, kunci, dll ) antara kusen dan tembok / dinding )
PEKERJAAN PLAFOND
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Start
Pengajuan Pengajuan
Material Shop Drawing
Penyediaan Material,
Alat Dan Tenaga
Marking Pas. paku
Check Leveling Dan Pengkait Pada Pas. Kawat Pas. Rangka
Material Tentukan Dudukan Penggantung Hollow
Kawat Penggantung
Penggantung
Perapihan
Sambungan
Pengecatan Plafond Dengan Cek Kerataan Pemasangan
Plafond Compound Dan Dengan Jidar Papan
Paper Tape Plafond
Cek
Keseluruha
n
Finish
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
1. Plafond : Gypsum, Calsium Silicate, Akustik Tile
12 mm
2. Rangka : Metal Stud
3. Aksersories : paku tembak, screw
4. paku beton
Alat :
1. Bor sekrup
2. Tembakan paku
3. Waterpass
4. Alat bantu pertukangan
1 2
6
1. Membatasi Elevasi Plafond 2. Mengukur jarak-jarak rangka plafond
PEKERJAAN PERSIAPAN
- Lahan kerja
- Alat kerja
- Fasilitas kerja
- Material yang telah disetujui
- Shop Drawing yg disetujui
- Tenaga Kerja
PEKERJAAN BOBOKAN
- Jalur pipa ke titik Sanitary
- Jalur pipa tembus dinding
TEST COMMISSIONING
FINISH
PEKERJAAN SANITAIR
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai
Pengukuran
Pengujian
FINISH
PEKERJAAN SANITAIR
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
Closed Duduk Tenaga Kerja / Man Power :
Jet Sprayer 1. Pekerja
Wastafel 2. Tukang
Urinoir 3. Kepala tukang
Kaca Cermin 4. Mandor
Tisu Holder
Robe Hook
Janitor Zink
Kitchen Zink
Kran kitchen Zink
Shower set
Kran Air
urinoir devider
Seal tape
sealent, dll.
Alat :
Bor
Gerinda
Waterpass
Obeng
kunci pas
gun sealant, dll.
Metode Pelaksanaan
Hubungan dan sambungan
Sewage Sistem
1. Pembuangan kotoran (disposal) WC dari toilet, dihubungkan ke
Sewage Treatment Plant (STP).
2. Air kotor buangan dari Wash Basin dan Floor Drain harus
dibuang ke Soap Treatment.
Sanitary fixtures
Hand Basin, Watercloset harus tersedia disetiap toilet disamping
fitting-fitting lainnya sesuai spesifikasi.
PEKERJAAN PENGECATAN
Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Mulai
FINISH
PEKERJAAN PENGECATAN
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
Cat Primer dan Cat Emulsi : sesuai dengan
spesifikasi
Kerta Amplas
Air : air bersih bebas dari unsur minyak
Alat :
Alat Tukang
Steiger
Kuas
Roll
Kape, dll
1 2 3
4 5 6
Metode Pelaksanaan
7 8
9 10
PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
Cat Primer dan Cat Emulsi : sesuai dengan
spesifikasi
Kerta Amplas
Air : air bersih bebas dari unsur minyak
Alat :
Alat Tukang
Steiger
Kuas
Roll
Kape, dll
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakasanakan Pekerjaan Konstruksi Baja
B. KOMPETENSI
Melaksankan Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja
Pengukuran
FINISH
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL (ACP)
Pemakaian Bahan, Alat Dan Tenaga
Material :
Alumunium composite panel Tenaga Kerja / Man Power :
Rangka alumunium 1. Pekerja
Baut dynabolt 2. Tukang Aluminium
Sekrup 3. Kepala tukang
Sealant, dll. 4. Mandor
Alat :
Theodolith
Waterpass
Meteran
Benang
Selang air
Cutting well
Gerinda
Bor
Gun sealant
Steiger, dll
Metode Pelaksanaan
Pengukuran
1. Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk
area yang akan dipasang alumunium composite panel.
1
3 4
2
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL (ACP)
Metode Pelaksanaan
3 5
4
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL (ACP)
Metode Pelaksanaan
1 2 3
PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSIT PANEL (ACP)
Metode Pelaksanaan
4 5
Pembangunan Gedung Laboratorium Dan Perkuliahan
Terpadu
1. Informasi Umum
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyediakan udara bersih untuk
bangunan
7. PENYETELAN MESIN-MESIN AC
1. Transportasi unit-unit AHU dari lokasi penyimpanan ke ruangan AHU.
2. Perakitan AHU di masing-masing ruangan AHU, konek dengan instalasi pipa AHU dan instalasi ducting
supply, dan ducting return
3. Transportasi pompa chiller dari tempat penyimpanan ke atap lantai 6 (dengan crane atau tower crane)
4. Penyetelan pompa chiller, pada pondasinya masing-masing dan konek dengan instalasi pipanya (khusus untuk
body pompa chiller perlu diisolasi)
5. Pemasangan perlengkapan untuk pompa chiller seperti valve-valve, strainer, pressure gauge
dan thermometer.
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
6. Test isi air terhadap kebocorannya, bilamana tidak terjadi kebocoran, konek pada instalasi pipanya.
7. Persiapan transportasi mesin chiller ke atap lantai atas.
8. Menyiapkan alat pengangkut dari tempat penyimpanan ke lokasi (memakai forklift, crane yang kapasitasnya
sesuai dengan berat mesin chiller).
9. Setelah sampai di lantai atap dipergunakan alat penggeser ubit chiller ke pondasinya di ruang chiller.
10. Melaksanakan leveling untuk masing unit dan pasang anker bolt.
11. Konek dengan instalasi pipa chiller. C/W Accessories
12. Melaksanakan pem-vakuman, pengisian oli, dan pengisian refrigrant pada chiller unit.
8. PERSIAPAN TESTING
1. Daya listrik untuk kebutuhan semua peralatan harus tersedia minimal 24 jam sebelum dilaksanakan start
2. Air bersih (PDAM) harus tersedia minimal 24 jam sebelum dilaksanakan start.
9. TESTING PERALATAN AC
1. Testing kontrol panel AHU, panel chiller dan pompa chiller.
2. Pengisian air expantion tank chiller di atap.
3. Start pompa chiller dan sirkulasikan air di sistem pemipaannya.
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
MULAI A
Persiapan
Pemasangan Indoor
Unit & Sambung Pipa
Pemasangan Sparing
Cek :
Pemasangan Pipa Refrigerant - Rangkaian Daya
& Drain - Unit AC
Running Test
Tidak
Tes Tekan Tidak
& Rendam
Ya
Ya Testing, Commissioning
Pemasangan Outdoor Unit & Record
& Sambung Pipa
A SELESAI
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
Wall Mounted
Outdoor Unit
Lantai 3
Wall Mounted
Outdoor Unit
Lantai 2
Wall Mounted
Outdoor Unit
: Gas Line
Lantai 1 : Liquid Line
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HVAC TOOLS
Welding Machine
Metal Sheet Cutter
Ratchet wrench
HYDRANT
I. Informasi Umum
Deskripsi
Sistem Proteksi Kebakaran : untuk memperingatkan penghuni bahwa telah terjadi
kebakaran. Smoke detector dan heat detector untuk mendeteksi kebakaran sebelum
kebakaran meluas
Sistem Pemadam Kebakaran : Digunakan saat mulai terjadi kebakaran yang besar
II. Regulasi
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000
2. National Fire Protection Association (NFPA)
3. Standard Nasional Indonesia (SNI)
4. American Society for Testing and Material ( ASTM ), ASTM D 1783 : Pressure piping of
WTP, ASTM A-53
5. American National Standards Institute ( ANSI )
6. Peraturan Plumbing Indonesia, Peraturan dari dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta
III. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran, meliputi :
• Pengadaan dan pemasangan Hydrant
• Pengadaan dan pemasangan instalasi pipa hydrant beserta fitting / asesoriesnya
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
Hydrant Box
Area 3
Hydrant Phillar
Area 1
PDAM
EFP
Storage
JP
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT
HYDRANT
Hydrant
4. Sambung pipa droper dengan Indoor
Hydrant Box dengan cara dilas.
HYDRANT
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT
Hydrant
6. Pasang semua Accessories Indoor
Hydrant Box setelah kondisi proyek
dinyatakan aman.
HYDRANT
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT
CONCRETE
2
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT
Hydrant 3. Pasang hydrant box pada posisinya.
HYDRANT
4. Lindungi hydrant box dari kotoran
dan cat.
3
Plastik
Tutup Pelindung
HYDRANT
4
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT Hydrant
5. Pasang Accessories hydrant Box
dipasang setelah kondisi proyek
aman.
5
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT
Hydrant
1 2. Hydrant Pillar
1. Marking lokasi penempatan
Hydrant pillar & Bak kontrol
Gate Valve sesuai
dengan shopdrawing,
dengan
telah terpasang dengan
baik.
HYDRANT
Hydrant
3. Cor bagian bak kontrol
3 dan pondasi penempatan
hydrant pillar.
CONCRETE
3
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT Hydrant
4. Sambung instalasi pipa yang menuju
4
ke lokasi Hydrant Pillar , Lengkap
dengan Gate Valve-nya.
5
INSTRUKSI KERJA PEMASANGAN TATA UDARA
HYDRANT
Hydrant
Test Fire Fighting Pengujian System Pemadam
TEST HYDRANT
1. Tutup seluruh krant pada hydrant box dan hydrant pillar.
2. Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya.
3. Posisikan pengatur pompa pada auto.
4. Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar.
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Pipa buangan
- Tangki reservoir
- Pipa galvanis (GIP) class medium
- Pipa PVC (class AW, VP), pipa ABS
- Valve ( Gate valve, check valve, straimed, flexible, connection)
- Fitting galvanis (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
- Fitting ABS (tee, elbow, reducer, socket, flame, dll)
- Material bantu (lem PVC, seal tape, penggantung, clamp, dll)
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Mesin las
- Gerinda tangan
- Bor duduk & bor tangan
- Takel
- Kunci pipa, kunci pas
- Mesin senai
III. URUTAN PELAKSANAAN
a. PEMASANGAN PIPA INDOOR
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koorinasikan dengan jalur pekerjaan
lain seperti jalur pipa AC, air kotor, fire fighting, cable tray dll,
- Potong pipa sesuai kebutuhan,
- Lapisi pipa gip dengan cat dasar,
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
b. PEMASANGAN VALVE
- Check lokasi penempatan valve,
- Siapkan valve dengan flangenya,
- Pasang valve,
- Lakukan test tekan valve pada instalasi tersebut.
c. PEMASANGAN POMPA
- Marking lokasi penempatan pompa,
- Buat pondasi pompa,
- Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu,
- Pasang pompa dan valve - valvenya,
- Untuk pompa transfer automatiasi menggunakan water level control (biasanya
menggunakan elektroda),
- Pengaturan pompa booster dengan pressure swicth sebagai berikut :
> Pada posisi tekanan instalasi 2.5 bar pompa 1 (satu) on,
> Jika tekanan kembali ke 3 bar pompa off,
> Namun jika tekanan terus turun hingga posisi 1.5 bar pompa kedua on,
> Jika tekanan naik lagi hingga 2 bar pompa kedua off,
> Pompa kesatu dan kedua selalu berganti,
- Lakukan running test pompa,
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
Instalasi air kotor
Diagram Sistem Air Bekas, Air Kotor, Air Hujan Vent
Roof Drain
Lantai
SKEMATIK AIR KOTOR Atap
: Pipa Air Kotor
: Pipa Air Bekas Toilet, Bathroom, Pantry
: Pipa Vent
: Pipa Air Hujan
Lantai 1
Ground
Floor
Ke Saluran Kota
BIOSEPTIK
Sump Pit
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
Instalasi air kotor
Alur Pekerjaan : START
PEMASANGAN
PIPA PVC
TEST
RENDAM DAN
GELONTOR
PEMASANGAN
STP
RUNING
TEST
FINISH
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
Instalasi air kotor AIR BEKAS HUJAN)
Prosedur Pekerjaan :
- Marking hanger untuk penggantung pipa sesuai jalur yang telah ditentukan
- Gali tanah untuk instalasi under ground
- Pablikasi pipa air kotor dengan menggunakan lem PVC untuk joint pipa dengan pipa
maupun pipa dengan fitting
- Instalasi pipa kehanger / gantungan atau ke galian tanah yang telah disediakan
- Pengetesan pipa dengan air digelontor, dan apabila sudah tidak ada yang bocor maka
dapat diconect dengan equipment.
Material Utama :
- PVC
Material Bantu :
- Long drat
- Mur baut
- Dynaset
- U- Bolt
- Dynabolt
- Lem pipa PVC
- Fitting – Fitting PVC
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
Instalasi air kotor
I. Informasi Umum
Sumber Air : PDAM dan Deep Well
II. Regulasi
• Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing 2000 (SNI).
• Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan
• Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-6373-2000 tentang Pemilihan dan Pemasangan
Vent
• Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 036-0162-1987 tentang Pipa PVC untuk Air Buangan
• Peraturan Plumbing Indonesia
Tangki Atas
Instalasi air bersih
Diagram Sistem Air Bersih
Lantai
: : Pipa Air Dingin Atap
Toilet, Bathroom, Pantry
Lantai 1
Ground
Transfer Pump Floor
Raw Water
Pump dari
PDAM
Ground Water Tank
Raw Water Tank
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
START
Instalasi air bersih
PEMASANGAN
PIPA GIP
Alur Pekerjaan :
TEST
TEKAN
PEMASANGAN
VALVE
PEMASANGAN
POMPA
RUNING
TEST
FINISH
PEKERJAAN SISTEM PLUMBING (AIR BERSIH, AIR KOTOR DAN
AIR BEKAS HUJAN)
Instalasi air bersih
Prosedur Pekerjaan :
- Marking hanger untuk penggantung pipa sesuai jalur yang telah ditentukan
- Pembobokan dinding untuk instalasi air bersih didalam dinding
- Pablikasi pipa air kotor dengan menggunakan las untuk joint pipa dengan pipa
maupun pipa dengan fitting
- Instalasi pipa kehanger / gantungan atau bobokan dinding yang telah disediakan
- Pengetesan pipa dengan tekanan, dan apabila sudah tidak ada yang bocor maka
dapat diconect dengan equipment.
Panel Elektrikal
I. Informasi Umum
Karakteristik Electrical data di Indonesia adalah :
1. Tegangan : 380 / 220 V.
2. Frekuensi : 50 Hz
3. Faktor daya : 0.85
4. Vektor : Dy5
5. Kelembaban Ruangan : sesuai kondisi udara ambient, hanya dipengaruhi temperetur alat
dalam ruang pada waktu alat operasional (antara 45 - 55 %)
II. Regulasi
SNI 04-0255-2000, disebut juga sebagai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL'2000).
Standard Nasional Indonesia (SNI)
International Electrotechnical Commission (IEC)
National Electric Code (NEC)
Peraturan-peraturan setempat
Peraturan PLN
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)
Panel Elektrikal
I. MATERIAL YANG DIPERLUKAN
- Panel, dynabolt, dan bahan pondasi.
II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
- Bor tangan, kunci pas, obeng, dan waterpass.
III. URUTAN PEMASANGAN
a. Panel Free Standing
- Pastikan pondasi panel telah dibuat benar,
- Marking lokasi penempatan panel,
- Bor lubang dynabolt,
- Letakkan panel diatas pondasi,
- Kencangkan baut-baut dynabolt,
b. Panel Semi Inbow
- Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm,
- Bobok dinding bata,
- Pasang dynabolt,
- Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester / difinish.
c. Panel Wall Mounted
- Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm,
- Pasang dynabolt,
- Pasang panel.
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)
Panel Elektrikal
URUTAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ELEKTRIKAL
MULAI
A
Persiapan
Pemasangan :
Pemasangan Pipa Conduit : - Lampu
- Outbow - Saklar & Stop kontak
- Inbow
Pemasangan Panel TR Ya
Penyambungan
Daya
A
PEKERJAAN LISTRIK (TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK)
Panel Elektrikal
PEMASANGAN PANEL
Panel Elektrikal
PEKERJAAN FIRE ALARM
PEKERJAAN FIRE ALARM
PEKERJAAN FIRE ALARM
PEKERJAAN FIRE ALARM
Pembangunan Gedung Laboratorium Dan Perkuliahan
Terpadu
Incoming Inspection :
Pengendalian Pada Setiap
Permulaan Kerja dan keda-
Tangan bahan
Inprocess Inspection
Pengendalian Pada setiap
Proses Pekerjaan
Final Inspection
Pengendalian Pada Akhir
Proses Pekerjaan
Flowchart INCOMING Inspection
MULAI A
FINISH
NO Material /
Request Pemasok Lain
Persetujuan
Material/Pema
sok
YES
Material On Site
YES
PROJECT QUALITY PLAN
Flowchart IN PROCESS Inspection
MULAI
Persiapan Lokasi
/Lahan Kerja
Request NO
Persetujuan PERBAIKI
Ijin Kerja
YES
Proses Pelaksanaan
Pekerjaan
TIDAK SESUAI
Cek Saat PERBAIKI
Pelaksanaan
REKORD :
YES - CHECKLIST
FINISH
FINISH
Dokumen-dokumen Untuk Pengendalian Mutu
Dalam melaksanakan pekerjaan pengendalian mutu proyek dibutuhkan beberapa dokumen penting.
Dokumen-dokumen ini menjadi acuan pengerjaan proyek sehingga pelaksanaan proyek dan hasil
akhirnya sesuai dengan perencanaan. Adapun dokumen-dokumen tersebut meliputi:
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai suatu proyek
yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Gambar kerja
Gambar kerja adalah gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan ke dalam bentuk
fisik. Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek harus bisa memahami gambar kerja
yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-benar akurat dan detail akan sangat membantu
mewujudkan sebuah proyek dengan tepat.
Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan syarat teknik
pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya proyek dan perhitungan
kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan disetujui, barulah gambar kerja ini bisa
digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.
Rencana mutu kontrak
Dokumen ini merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen ini
digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan syarat-syarat teknis yang
dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak. Dokumen Rencana Mutu Kontrak atau RMK
memang secara khusus dibuat untuk menentukan arah pengendalian proses pelaksaaan proyek
sehingga didapat proyek yang berkualitas sesuai dengan harapan.
Dokumen administrasi
Memang ada begitu banyak dokumen administrasi yang menyertai sebuah proyek. Khususnya untuk
pengendalian mutu proyek, dokumen yang dibutuhkan antara lain hasil uji lapangan, request work
dan catatan-catatan.
Instruksi teknis
Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan suatu proyek.
Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan oleh tim-tim kerja atau
kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.
Pengendalian Langsung
Pengendalian mutu proyek bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan di belakang meja. Tim
pengendalian mutu juga turun langsung ke lapangan. Metode pengendalian secara langsung di
lapangan dilakukan untuk mengamati proses pengerjaan yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Pengendalian langsung terhadap pelaksanaan sebuah proyek dapat diatur dengan tata cara berikut
ini.
Pemantauan atau monitoring
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan kunjungan ke masing-masing bagian proyek. Kunjungan ini
untuk melakukan sampling pengendalian mutu tentang pelaksanaan proyek, penyiapan peralatan
dan media yang dibutuhkan, serta penggunaan anggaran biaya yang telah ditetapkan.
Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan satu tahapan pada proyek telah berjalan
sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.
Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan satu tahapan pada proyek telah berjalan
sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.
STRATEGI PERCEPATAN
Pada proyek yang sudah terlanjur mengalami keterlambatan artinya risiko yang
berdampak atas waktu pelaksanaan telah terjadi. Risiko yang terjadi adalah
problem. Ini terjadi karena kurang memadainya risk management yang dibuat.
Strategi percepatan proyek identik dengan risk respons dalam risk management.
Hanya saja pada risiko yang telah terjadi. Strategi diterapkan berdasarkan prioritas
jika faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek jumlahnya cukup banyak.
Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi dan faktor yang
menyebabkan keterlambatan proyek, berdasarkan pengalaman diusulkan
rekomendasi strategi dalam melakukan percepatan proyek konstruksi, yaitu:
A. Manajerial
Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus dikomunikasikan dan
disepakati oleh Tim proyek.
Menjaga kedisiplinan Tim proyek. Kedisiplinan akan mempengaruhi suasana
kerja di proyek.
Melakukan rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha untuk
menjaga agar proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Rapat harian harus dihadiri oleh Pejabat proyek yang mampu mengambil
keputusan atas suatu masalah. Jangan pernah mengulur pengambilan
keputusan pada rapat harian saat proyek mengalami krisis. Rapat harian harus
dihadiri oleh Tim proyek terkait, Mandor, dan wakil subkontraktor.
Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada subkontraktor dan
Mandor. Hal ini agar masalah yang berpotensi terjadi dapat diantisipasi lebih
dini.
Melakukan update yang rutin atas jalur kritis (CPM). Semakin sering akan
semakin baik. Dapat pula membuat simulasi-simulasi atas rencana-rencana
proyek agar didapatkan strategi yang paling efisien dan efektif.
B. Material dan Supplier
D. Subkontraktor
Aktif menemukan metode pelaksanaan baru yang lebih efisien dan efektif
daripada metode eksisting.
Aktif mengevaluasi metode pelaksanaan yang ada sehingga didapatkan
metode pelaksanaan yang paling efisien dan efektif.
Melakukan review design sedemikian design yang baru memberikan waktu
penyelesaian yang lebih singkat dengan tanpa mengabaikan kehandalan
fungsi design.
Membuat metode pelaksananaan sedemikian dapat meminimalisir dampak
cuaca buruk. Misalnya mempercepat pekerjaan struktur agar pekerjaan
finishing dapat segera dimulai. Contoh lain adalah menyediakan atap terpal
sehingga pekerjaan dapat terus dilaksanakan walaupun terjadi hujan.
Melakukan review design sehingga volume pekerjaan yang kritis berkurang
PERALATAN :
1. Memastikan alat dirawat sesuai prosedur
2. Mengganti alat yang tidak sesuai atau tidak cocok.
3. Memastikan tersedianya suku cadang di proyek terutama pada elemen alat yang
bersifat aus
4. Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan pelaksanaan
5. Mengganti alat yang memiliki kapasitas yang lebih besar
6. Membuat sumber tenaga listrik cadangan. Kerusakan genset akan menghentikan
hampir seluruh pekerjaan.
7. Untuk Lokasi yang mudah dijangkau dapat menggunakan alat Mobil Crane / hoist
Crane
8. Untuk Lokasi yang mudah dijangkau menggunakan main power yang lebih banyak
terutama untuk lansir material
9. Untuk lokasi yang mudah dijangkau Menggunakan Concrete pump truck adalah
truk yang di desain dan dilengkapi dengan pompa dan memiliki lengan (boom)
untuk mengalirkan dengan cara memompa campuran beton ready mix ke lokasi cor
yang sulit dijangkau. Untuk pengecoran lantai yang lebih tinggi misalkan, panjang
lengan concrete pump truck dapat menjangkau lokasi tsb dengan cara
menyambung pipa secara vertikal sehingga bisa menjangkau ketinggian yang
diinginkan, pipa dan lengan ini dapat dipasang menyesuaikan dengan kondisi di
lokasi cor dengan kombinasi vertikal maupun horisontal atau miring.
Penggunanaan material Khusus
1. Strategi khusus atas masa pengerasan beton – Beton adalah elemen utama
hampir semua jenis proyek konstruksi. Mempercepat pekerjaan beton akan
mempercepat pelaksanaan proyek secara signifikan. Namun beton
memerlukan waktu cukup lama untuk mendapatkan kuat tekan tertentu,
sehingga diperlukan strategi khusus untuk mengatasinya. Adapun contoh
strategi adalah penggunaan metode shoring pada pekerjaan bekisting,
penggunaan mutu beton tinggi, dan penggunaan aditif yang mempercepat
pengerasan beton.
2. Untuk Lokasi yang mudah dijangkau dapat menggunakan Beton Ready Mix.
3. Menggunakan metode prefabrikasi – Metode prefabrikasi merupakan metode
yang mengolah material mentah menjadi setengah jadi. Melakukan
prefabrikasi dapat dilakukan sebelum pekerjaan dilakukan, sehingga akan
memotong waktu pelaksanaan. Adapun contoh prefabrikasi yang sering
dilakukan dan berhasil adalah prefabrikasi bekisting, prefabrikasi besi tulangan
kolom, prefabrikasi beton atau precast, dan prefabrikasi secara precast dinding
façade.
4. Menggunakan material setengah jadi atau material jadi – Penggunaan material
atau bahan yang sudah setengah jadi, akan memangkas durasi pelaksanaan
pekerjaan proyek konstruksi. Adapun contohnya adalah penggunaan material
sandwich panel
5. Strategi khusus atas masa pengerasan beton – Beton adalah elemen utama
hampir semua jenis proyek konstruksi. Mempercepat pekerjaan beton akan
mempercepat pelaksanaan proyek secara signifikan. Namun beton memerlukan
waktu cukup lama untuk mendapatkan kuat tekan tertentu, sehingga diperlukan
strategi khusus untuk mengatasinya. Adapun contoh strategi adalah penggunaan
metode shoring pada pekerjaan bekisting.
6. Menyiapkan proteksi atas kondisi alam – Untuk mengatasi masalah dimana
kondisi alam yang menghambat pekerjaan proyek konstruksi, maka harus
disiapkan berbagai proteksi. Contohnya adalah proteksi hujan saat pengecoran
dengan menggunakan tenda
7. Pekerjaan bekisting merupakan pekerjaan pembuatan cetakan beton segar yang
sesuai dengan bentuk dan dimensi rencana. Bekisting umumnya terdiri atas
perancah dan cetakan beton. Untuk memberikan kualitas yang baik dalam
pelaksanaan dan hasilnya, salah satu sistem yang dapat digunakan adalah
bekisting sistem PCH.
METODE SISTEM KERJA (PEMBAGIAN ZONA, SHIFT WAKTU, GROUP KERJA)
YANG MENDUKUNG PERCEPATAN
Fast track yang merupakan metode penjadwalan dengan menerapkan prinsip kegiatan
pembangunan secara paralel dan penyelesaian pembangunan yang cepat, telah
mendapat perhatian yang cukup besar pada dekade ini
Menurut Tjaturono (2009) metode fast track dapat mempersingkat waktu pelaksanaan
serta menghemat biaya proyek dibanding metode tradisional atau biasa disebut
konvensional yang mengandalkan urutan aktivitas-aktivitas secara kaku. Saat ini
penerapan metode fast track dapat membantu perencanaan sehingga pelaksanaan
tepat waktu atau sesuai dengan waktu
penyelesaian yang diinginkan
METODE SISTEM KERJA (PEMBAGIAN ZONA, SHIFT WAKTU, GROUP KERJA)
YANG MENDUKUNG PERCEPATAN
Untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan pada pembangunan yang di fast track,
sebelum pelaksanaan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan yang dibuat harus sistematik dan efektif.
2. Kemampuan manajemen yang menangani pekerjaan, terutama manajemen
logistiknya menerapkan metode Just In Time, agar tidak terjadi keterlambatan
bahan.
3. Penggunanan tenaga kerja untuk merealisasi percepatan waktu dituntut tenaga
kerja yang memiliki produktifitas stabil serta tenaga kerja tersebut memiliki
kemampuan multi skill.
4. Koordinasi antar site manager, pengawas lapangan dan pelaksana perlu
dilakukansepanjang waktu pembangunan agar bisa menekan hal-hal yang
bersifat ketidakpastian waktu yang mungkin timbul.
Keunggulan fast track adalah waktu pelaksanaan proyek dapat dipercepat tanpa
menambah biaya. Dan kerugiannya adalah harus menyediakan terlebih dahulu
material dan tenaga kerja dilapangan baru bisa dilaksanakan fast track
METODE SISTEM KERJA (PEMBAGIAN ZONA, SHIFT WAKTU, GROUP KERJA)
YANG MENDUKUNG PERCEPATAN
Tenaga Kerja
Mengganti tenaga kerja yang kurang produktif dengan yang lebih produktif. Durasi
pekerjaan proyek konstruksi sangat tergantung pada produktifitas tenaga kerja.
Menambah jam kerja atau lembur. Lembur yang efektif adalah sampai dengan jam
24.00. Di atas jam tersebut biasanya produktifitas menurun.
Pembagian shift kerja bisa dibagi 3 Shift
Aktif memantau kedisiplinan tenaga kerja. Waktu yang hilang atas ketidakdisiplinan
tenaga kerja berdampak cukup besar.
Memperhatikan kelayakan tempat tinggal pekerja. Tempat tinggal yang tidak sehat,
akan menyebabkan tingginya angka pekerjaan yang sakit. Hal tersebut akan
menambah loss time di proyek.
Aktif berkomunikasi dengan pekerja mengenai kesulitan pelaksanaan dalam event
meeting atau safety talk
Memberikan training secara rutin kepada pekerjan agar keahlian pekerja meningkat
sehingga akhirnya produktifitasnya bertambah.
Menyediakan tempat istirahat pekerja pada lokasi yang sedekat mungkin dengan
lokasi pekerjaan
METODE SISTEM KERJA (PEMBAGIAN ZONA, SHIFT WAKTU, GROUP KERJA)
YANG MENDUKUNG PERCEPATAN
Meniadakan warung di dalam dan sekitar lokasi proyek. Adanya warung akan
membuat waktu istirahat pekerja lebih panjang.
Disarankan untuk mengkoordinir pengadaan makan pada saat istirahat pekerja.
Ini akan memangkas waktu hilang yang menurunkan produktifitas.
Tenaga kerja harus disebar pada area pekerjaan sedemikian masih tetap dapat
dimonitor dengan baik. Jangan menyebarkan pekerja pada area yang terlalu luas
sehingga menurunkan tingkat pengawasan