Anda di halaman 1dari 14

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Muda K3


Konstruksi
Kualifikasi : Ahli Jenjang 7
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
APD (ALAT PELINDUNG DIRI)

Poster Penggunaan APD APD dilokasi proyek


Safety Breafing Poster dan Rambu K3
Penggunaan APD APD pekerja
DASAR HUKUM K3 KONSTRUKSI
1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 01 tahun 1980 tentang K3
Konstruksi Bangunan.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut.
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
pekerjaan pada ketinggian.
10.Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.KEP-20/DJPPK/VI/2004 Tentang
sertifikasi kompetensi Keselamatan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan.
11.Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.KEP-74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Supervisi Perancah.
KOMUNIASI K3 KONSTRUKSI

KOMUNIKASI KEPADA SUVERVISOR/INTERNAL


KOMUNIKASI KEPADA PENGUNJUNG, TAMU ATAU PIHAK KE
TIGA/EKSTERNAL
Komunikasi Kepada Supervisor K3 Konstruksi

Safety Induction
Safety Talk (pesan keselamatan kerja)
Tool Box Meeting
Pemasangan Spanduk
Sosialisasi
Rapat Internal
Komunikasi Kepada Tamu/Pengunjung

 Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu.


 Prosedur evakuasi darurat.
 Aturan lalu lintas di tempat kerja.
 Aturan akses tempat kerja dan pengawalan.
 APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan di tempat kerja.
Identifikasi Potensi Bahaya
Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko Sesuai Standar OHSAS :
Mengumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada di tempat
kerja.
Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya
yang ada di tempat kerja.
Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja.
Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi.
Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan
aktivitas rutin dan non-rutin.
Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan langkah-langkah
pengendalian sementara, dan tentukan prioritas bahaya yang perlu
pengendalian secara permanen.
Melaksanakan Sistem Manajemen K3 Konstruksi
Inspeksi K3 Konstruksi
Inspeksi K3 dilaksanakan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Pencatatan hasil pengamatan
4. Tahap pelaporan

Waktu pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan tipe-tipe inspeksi K3 :


1. Inspeksi tidak terencana
2. Inspeksi tidak terencana
a. Inspeksi rutin atau umum
b. Inspeksi khusus
Mengawasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi
Pengontrolan Tindakan & Kondisi Tidak Aman :
Sebab sebab pekerja melakukan tindakan tidak aman/ Unsafe Action :
1. Karena Tidak Tahu
2. Karena Tidak Mampuan
3. Kurang Perduli /Kesadaran
4. Tahap pelaporan

kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman dapat terjadi karena
beberapa hal seperti :
1. Over confident / terlalu percaya diri
2. Mengambil Langkah Short Cut
Pelaporan Setiap Kecelakaan Kerja :
Pelaporan Setiap Kecelakaan Kerja :
Mengukur Pencapaian Pelaksanaan Rencana K3
Konstruksi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai