Anda di halaman 1dari 21

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Madya K3 Konstruksi


Jenjang : 8 (Delapan)
Nama Asesi : Eka Heru Trismanta
FOTO ASESI NIK Asesi : 3504080304780004
Tgl. Asesmen : 10.08.2023
TUK : Andal Gamana 1
Nama Asesor : Tho’at Masruchi
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan kegiatan di Proyek Konstruksi sebagai Ahli Madya K3
Konstruksi
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Mengelola dan Mengendalikan Rencana K3 Konstruksi
• Analisas Penerapan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan K3 Konstruksi
• Rencana K3 konstruksi
• Program Pelatihan K3 Konstruksi
• Rencana Tanggap Darurat
• Meninjau Ulang dan Mengembangkan Penerapan SMK3
• Evaluasi sasaran dan program K3
• Audit Internal SMK3
• Evaluasi Inspeksi K3 Konstruksi
• Investigasi Kecelakaan Konstruksi
PENERAPAN K3 PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. DASAR HUKUM
2. RENCANA K3
1. Identifikasi Risiko:
Identifikasi semua potensi risiko keselamatan dan kesehatan yang terkait dengan proyek konstruksi. Ini melibatkan
peninjauan rencana desain, proses konstruksi, dan peralatan yang akan digunakan.

2. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko-risiko yang telah diidentifikasi, dan tentukan tingkat urgensi dan dampak dari masing-masing risiko. Ini
membantu dalam mengutamakan tindakan pencegahan.

3. Penetapan Kebijakan K3
Tetapkan kebijakan K3 yang jelas dan jangkauan tanggung jawab bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk
manajemen proyek, kontraktor, dan pekerja.

4. Pengembangan Prosedur K3
Buat prosedur operasional standar untuk situasi-situasi berpotensi berbahaya, seperti penggunaan peralatan berat,
penanganan bahan berbahaya, dan pekerjaan di ketinggian.

5. Pelatihan dan Kesadaran K3


Sediakan pelatihan yang memadai kepada semua pekerja tentang risiko-risiko yang ada dan tindakan-tindakan pencegahan
yang harus diambil. Tingkatkan kesadaran K3 di antara semua pekerja.

6. Peralatan Pelindung Diri (APD)


Tentukan jenis APD yang diperlukan untuk masing-masing tugas dan pastikan bahwa pekerja diberikan pelatihan dalam
penggunaan yang benar.
7. Pengawasan dan Inspeksi
Tetapkan jadwal pengawasan dan inspeksi secara berkala untuk memastikan bahwa prosedur K3 diikuti dengan benar dan peralatan
serta lingkungan kerja tetap aman.

8. Manajemen Darurat
Rencanakan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat, seperti kecelakaan atau bocornya bahan berbahaya.

9. Komunikasi dan Pelaporan


Tetapkan saluran komunikasi yang efektif antara semua pihak terlibat dalam proyek. Tentukan bagaimana pelaporan insiden dan
kecelakaan harus dilakukan.

10. Pemantauan dan Peninjauan


Lakukan peninjauan berkala terhadap rencana K3 untuk memastikan bahwa ia tetap relevan dan efektif sepanjang proyek
berlangsung. Lakukan perubahan jika diperlukan.

11. Dokumentasi
Dokumentasikan semua langkah yang telah diambil dalam rencana K3, termasuk hasil inspeksi, pelatihan yang diberikan, dan
tindakan perbaikan yang diambil.
DOKUMENTASI KEGIATAN K3
3. PROGRAM PELATIHAN K3
1. Pelatihan Pengenalan K3:
Pengantar konsep K3 dan pentingnya K3 dalam industri konstruksi.
Identifikasi potensi risiko dan bahaya di lokasi konstruksi.

2. Pelatihan Peralatan Keselamatan:


Penggunaan dan perawatan peralatan pelindung diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan, kacamata pelindung, alat
pelindung pernapasan, dll.

3. Pelatihan Penanganan Bahan Berbahaya:


Pengenalan bahan berbahaya yang umum digunakan dalam konstruksi.
Langkah-langkah untuk menghindari paparan dan penanganan yang aman.

4. Pelatihan K3 di Ketinggian:
Langkah-langkah keselamatan saat bekerja di ketinggian, termasuk penggunaan pengaman tali, platform kerja, dll.

5. Pelatihan Penggunaan Alat dan Peralatan:


Penggunaan yang benar dan aman dari alat-alat dan peralatan konstruksi, seperti mesin-mesin berat, alat pemotong, dll.

6. Pelatihan Evakuasi Darurat:


Prosedur evakuasi darurat dan titik pertemuan.
Bagaimana berperilaku dalam situasi darurat seperti kebakaran atau gempa bumi.
7. Pelatihan Pengelolaan Risiko:
Identifikasi dan evaluasi risiko di tempat kerja.
Tindakan pencegahan dan mitigasi risiko.

8. Pelatihan Pertolongan Pertama:


Pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama dalam kasus cedera atau kecelakaan kecil.

9. Pelatihan Komunikasi dan Pemahaman Instruksi:


Pentingnya komunikasi yang jelas di lokasi konstruksi.
Memahami dan mengikuti instruksi dengan benar.

10. Pelatihan Ergonomi:


Prinsip-prinsip ergonomi untuk menghindari cedera terkait sikap tubuh yang salah.

11. Pelatihan Manajemen Darurat:


Tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat dan cara melapor insiden.

13. Pelatihan Kesadaran Lingkungan:


Pentingnya menjaga lingkungan kerja yang bersih dan aman.
4. RENCANA TANGGAP DARURAT
1.Tim Tanggap Darurat:
1. Identifikasi dan tetapkan anggota tim tanggap darurat yang akan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
tindakan darurat.
2.Komunikasi Darurat:
1. Tentukan saluran komunikasi darurat yang dapat digunakan untuk menghubungi semua pekerja dan pihak
terkait.
3.Prosedur Pemberitahuan:
1. Tetapkan cara pemberitahuan tentang situasi darurat, seperti penggunaan alarm, kode sinyal, atau peralatan
komunikasi khusus.
4.Evakuasi Darurat:
1. Tentukan rute evakuasi dan titik pertemuan yang aman.
2. Identifikasi tanggung jawab evakuasi untuk setiap area atau zona di lokasi konstruksi.
5.Penanganan Cedera dan Pertolongan Pertama:
1. Jelaskan langkah-langkah pertolongan pertama yang harus diambil dalam kasus cedera.
2. Tetapkan lokasi kotak pertolongan pertama dan instruksi penggunaannya.
6. Pemadaman Kebakaran:
1. Tetapkan lokasi dan cara penggunaan alat pemadam kebakaran.
2. Latih pekerja tentang bagaimana menggunakan alat pemadam kebakaran dengan benar.
7. Pengamanan Area:
3. Tentukan bagaimana area yang terkena dampak darurat akan diamanahkan agar tidak ada yang memasuki zona
tersebut.
8. Penanganan Bahan Berbahaya:
4. Jika ada bahan berbahaya di lokasi, jelaskan langkah-langkah khusus yang harus diambil untuk mencegah
penyebaran dan bahaya lebih lanjut.
9. Pemanggilan Bantuan Luar:
5. Tetapkan bagaimana dan kapan pihak eksternal (pemadam kebakaran, ambulans, polisi) akan dipanggil.
10. Pengumpulan Informasi:
6. Tentukan bagaimana informasi tentang situasi darurat akan dikumpulkan dan diperbarui secara berkala.
11. Pelatihan dan Latihan:
7. Sediakan pelatihan rutin kepada semua pekerja tentang RTD dan lakukan latihan simulasi untuk memastikan
pemahaman dan kesiapan.
12. Evaluasi dan Perbaikan:
8. Setelah setiap latihan atau insiden darurat, lakukan evaluasi dan perbaikan pada RTD sesuai dengan pelajaran
yang dipetik.
5. EVALUASI PROGRAM K3
1.Pengumpulan Data:
1. Kumpulkan data terkait insiden, kecelakaan, cedera, atau penyakit terkait kerja yang telah terjadi sejak
implementasi program K3 dimulai.
2.Analisis Data:
1. Analisis data untuk mengidentifikasi tren, pola, dan area kerja yang rentan terhadap insiden atau cedera.
3.Pembandingan dengan Tujuan:
1. Bandingkan kinerja aktual dengan tujuan dan target yang ditetapkan dalam program K3.
4.Konsultasi Pihak Terkait:
1. Libatkan para pekerja, manajemen, dan pihak terkait lainnya dalam proses evaluasi untuk mendapatkan wawasan
mereka tentang efektivitas program.
5.Pemeriksaan Fisik Tempat Kerja:
1. Lakukan inspeksi fisik lokasi konstruksi untuk memastikan bahwa kondisi fisik sesuai dengan standar keselamatan
yang telah ditetapkan.
6.Penilaian Kepatuhan:
1. Tinjau sejauh mana program K3 diikuti oleh semua pekerja dan manajemen. Evaluasi ini melibatkan pengamatan
langsung dan penilaian dokumentasi.
7.Identifikasi Tantangan:
1. Identifikasi kendala atau hambatan yang mungkin mencegah pelaksanaan efektif dari program K3.
8. Kinerja Alat Pelindung Diri (APD):
1. Tinjau penggunaan dan perawatan APD oleh pekerja. Pastikan APD yang benar-benar diperlukan tersedia dan
digunakan dengan benar.
9. Pelatihan dan Kesadaran:
2. Evaluasi tingkat kesadaran dan pemahaman pekerja tentang K3 melalui survei atau tes pengetahuan.
10. Pengukuran Kinerja:
3. Gunakan indikator kinerja kunci (KPI) untuk mengukur kemajuan program K3, seperti jumlah insiden, tingkat
cedera, frekuensi pelanggaran, dll.
11. Analisis Akar Masalah:
4. Jika ada insiden atau pelanggaran yang terjadi, lakukan analisis akar masalah untuk mengidentifikasi penyebabnya
dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
12. Evaluasi Hasil Pelatihan:
5. Tinjau efektivitas pelatihan K3 dengan memeriksa sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pelatihan diterapkan dalam situasi nyata.
13. Perbaikan dan Peningkatan:
6. Berdasarkan hasil evaluasi, identifikasi langkah-langkah perbaikan yang harus diambil dan rencanakan
peningkatan lebih lanjut untuk program K3.
14. Komunikasi Hasil:
7. Komunikasikan hasil evaluasi kepada semua pihak terkait dan pekerja, dan dorong kolaborasi untuk perbaikan
yang berkelanjutan.
6. AUDIT INTERNAL SMK3
1.Perencanaan:
•Tetapkan tujuan dan cakupan audit.
•Identifikasi tim audit yang terdiri dari auditor yang terlatih dan independen.
•Siapkan jadwal dan rencana kerja audit.
2.Pengumpulan Informasi:
•Kumpulkan dokumen terkait SMK3, seperti kebijakan, prosedur, laporan insiden, data kinerja, hasil inspeksi,
dan pelatihan K3.
3.Pemeriksaan Lapangan:
•Lakukan pemeriksaan fisik di lokasi kerja untuk memverifikasi penerapan SMK3.
•Interviu pekerja dan manajemen untuk memahami praktik dan pengalaman sehari-hari.
4.Penilaian Kepatuhan:
•Evaluasi sejauh mana praktik kerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur SMK3.
•Tinjau pemakaian alat pelindung diri (APD), tanda pengaman, dan pelaksanaan prosedur keselamatan.
5.Penilaian Efektivitas:
•Tinjau dampak SMK3 terhadap kinerja keselamatan dan kesehatan.
•Evaluasi tingkat cedera atau insiden yang terjadi setelah implementasi SMK3.
6.Analisis Data:
•Analisis data insiden, laporan kecelakaan, dan pelanggaran keselamatan untuk mengidentifikasi tren dan pola.
7.Penilaian Pelatihan:
•Tinjau pelatihan K3 yang diberikan kepada pekerja dan manajemen.
•Evaluasi pemahaman pekerja terhadap konsep K3.
8.Identifikasi Ketidaksesuaian:
•Identifikasi ketidaksesuaian antara praktik sebenarnya dengan kebijakan dan prosedur SMK3.
9.Penilaian Akar Masalah:
•Jika ditemukan ketidaksesuaian, lakukan analisis akar masalah untuk mengidentifikasi penyebabnya.
10.Laporan Audit:
•Sediakan laporan audit yang merinci temuan, rekomendasi, dan langkah perbaikan yang diperlukan.
•Jelaskan area yang memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan.
11.Tindak Lanjut:
•Manajemen harus merespons laporan audit dengan merencanakan dan melaksanakan tindakan perbaikan
yang relevan.
12.Pemantauan dan Tinjauan:
•Lakukan pemantauan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan dilaksanakan dan berdampak positif.
•Lakukan tinjauan ulang pada audit berikutnya untuk mengukur kemajuan dan perbaikan.
7. EVALUASI PENERAPAN K3
1.Pengumpulan Data: Kumpulkan data terkait insiden, kecelakaan, cedera, atau penyakit terkait kerja yang telah terjadi
sejak program K3 dimulai.
2.Analisis Data: Analisis data untuk mengidentifikasi tren, pola, dan area kerja yang rentan terhadap insiden atau cedera.
3.Penilaian Kepatuhan: Tinjau sejauh mana kebijakan dan prosedur K3 diikuti oleh semua pekerja dan manajemen.
4.Penilaian Kinerja: Gunakan indikator kinerja kunci (KPI) untuk mengukur kemajuan program K3, seperti jumlah
insiden, tingkat cedera, frekuensi pelanggaran, dll.
5.Penilaian Efektivitas: Evaluasi sejauh mana implementasi K3 telah berdampak pada kinerja keselamatan dan kesehatan
secara keseluruhan.
6.Pemantauan Pelatihan: Tinjau efektivitas pelatihan K3 dengan memeriksa sejauh mana pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pelatihan diterapkan dalam situasi nyata.
7.Analisis Akar Masalah: Identifikasi penyebab akar dari insiden atau pelanggaran yang terjadi untuk mencegah
terulangnya kejadian serupa di masa depan.
8.Identifikasi Tantangan: Identifikasi hambatan atau kendala yang mungkin menghambat implementasi yang efektif dari
program K3.
9.Peningkatan dan Tindak Lanjut: Berdasarkan hasil evaluasi, identifikasi langkah-langkah perbaikan yang harus
diambil dan rencanakan tindak lanjut yang diperlukan.
10.Komunikasi Hasil: Komunikasikan hasil evaluasi kepada semua pihak terkait dan dorong kolaborasi untuk perbaikan
yang berkelanjutan.
8. INVESTIGASI KECELAKAAN

1. Pemastian Keselamatan: Pastikan area kecelakaan aman untuk diakses oleh tim investigasi dan memastikan
keselamatan tim serta pekerja lainnya.
2.Pemberitahuan dan Pengumpulan Informasi:
•Beri tahu manajemen proyek dan otoritas yang berwenang tentang kecelakaan.
•Mulai pengumpulan informasi, termasuk foto, laporan insiden, data korban, saksi mata, dan dokumentasi
lainnya.
3.Tim Investigasi: Bentuk tim investigasi yang terdiri dari anggota yang terlatih dalam K3 dan mungkin melibatkan
pihak internal atau eksternal.
4.Pemeriksaan Tempat Kejadian:
•Lakukan pemeriksaan visual di tempat kejadian untuk mengidentifikasi bukti fisik dan situasi yang dapat
memberikan wawasan tentang kejadian tersebut.
•Dokumentasikan keadaan lokasi, termasuk keadaan cuaca, kondisi lingkungan, dan peralatan terlibat.
5.Interviu dan Wawancara:
•Wawancarai saksi mata, pekerja yang terlibat, dan anggota tim manajemen terkait untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi.
6.Analisis Data:
•Analisis data dan informasi yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi penyebab akar dan faktor penyebab
kecelakaan.
7.Penilaian Kepatuhan:
•Tinjau kepatuhan terhadap prosedur K3 dan apakah ada pelanggaran yang berkontribusi pada
kecelakaan.
8.Analisis Akar Masalah:
•Identifikasi penyebab akar dari kecelakaan, termasuk faktor manusia, peralatan, proses, dan lingkungan.
9.Penyusunan Laporan:
•Buat laporan investigasi yang merinci temuan, analisis akar masalah, faktor penyebab, dan rekomendasi
tindakan perbaikan.
10.Rekomendasi dan Tindak Lanjut:
•Berdasarkan temuan, rekomendasikan tindakan perbaikan konkret yang harus diambil untuk mencegah
kejadian serupa di masa depan.
11.Pelaporan dan Komunikasi:
•Komunikasikan hasil investigasi kepada manajemen, pekerja, dan pihak terkait lainnya.
•Pastikan bahwa tindakan perbaikan diimplementasikan dan diikuti dengan baik.
12.Pemantauan dan Tinjauan Kembali:
•Pantau implementasi tindakan perbaikan dan lakukan tinjauan ulang secara berkala untuk memastikan
efektivitasnya.
DEMIKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai