2. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko-risiko yang telah diidentifikasi, dan tentukan tingkat urgensi dan dampak dari masing-masing risiko. Ini
membantu dalam mengutamakan tindakan pencegahan.
3. Penetapan Kebijakan K3
Tetapkan kebijakan K3 yang jelas dan jangkauan tanggung jawab bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk
manajemen proyek, kontraktor, dan pekerja.
4. Pengembangan Prosedur K3
Buat prosedur operasional standar untuk situasi-situasi berpotensi berbahaya, seperti penggunaan peralatan berat,
penanganan bahan berbahaya, dan pekerjaan di ketinggian.
8. Manajemen Darurat
Rencanakan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat, seperti kecelakaan atau bocornya bahan berbahaya.
11. Dokumentasi
Dokumentasikan semua langkah yang telah diambil dalam rencana K3, termasuk hasil inspeksi, pelatihan yang diberikan, dan
tindakan perbaikan yang diambil.
DOKUMENTASI KEGIATAN K3
3. PROGRAM PELATIHAN K3
1. Pelatihan Pengenalan K3:
Pengantar konsep K3 dan pentingnya K3 dalam industri konstruksi.
Identifikasi potensi risiko dan bahaya di lokasi konstruksi.
4. Pelatihan K3 di Ketinggian:
Langkah-langkah keselamatan saat bekerja di ketinggian, termasuk penggunaan pengaman tali, platform kerja, dll.
1. Pemastian Keselamatan: Pastikan area kecelakaan aman untuk diakses oleh tim investigasi dan memastikan
keselamatan tim serta pekerja lainnya.
2.Pemberitahuan dan Pengumpulan Informasi:
•Beri tahu manajemen proyek dan otoritas yang berwenang tentang kecelakaan.
•Mulai pengumpulan informasi, termasuk foto, laporan insiden, data korban, saksi mata, dan dokumentasi
lainnya.
3.Tim Investigasi: Bentuk tim investigasi yang terdiri dari anggota yang terlatih dalam K3 dan mungkin melibatkan
pihak internal atau eksternal.
4.Pemeriksaan Tempat Kejadian:
•Lakukan pemeriksaan visual di tempat kejadian untuk mengidentifikasi bukti fisik dan situasi yang dapat
memberikan wawasan tentang kejadian tersebut.
•Dokumentasikan keadaan lokasi, termasuk keadaan cuaca, kondisi lingkungan, dan peralatan terlibat.
5.Interviu dan Wawancara:
•Wawancarai saksi mata, pekerja yang terlibat, dan anggota tim manajemen terkait untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi.
6.Analisis Data:
•Analisis data dan informasi yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi penyebab akar dan faktor penyebab
kecelakaan.
7.Penilaian Kepatuhan:
•Tinjau kepatuhan terhadap prosedur K3 dan apakah ada pelanggaran yang berkontribusi pada
kecelakaan.
8.Analisis Akar Masalah:
•Identifikasi penyebab akar dari kecelakaan, termasuk faktor manusia, peralatan, proses, dan lingkungan.
9.Penyusunan Laporan:
•Buat laporan investigasi yang merinci temuan, analisis akar masalah, faktor penyebab, dan rekomendasi
tindakan perbaikan.
10.Rekomendasi dan Tindak Lanjut:
•Berdasarkan temuan, rekomendasikan tindakan perbaikan konkret yang harus diambil untuk mencegah
kejadian serupa di masa depan.
11.Pelaporan dan Komunikasi:
•Komunikasikan hasil investigasi kepada manajemen, pekerja, dan pihak terkait lainnya.
•Pastikan bahwa tindakan perbaikan diimplementasikan dan diikuti dengan baik.
12.Pemantauan dan Tinjauan Kembali:
•Pantau implementasi tindakan perbaikan dan lakukan tinjauan ulang secara berkala untuk memastikan
efektivitasnya.
DEMIKIAN TERIMAKASIH