• Direksikeet
Di dalam direksikeet antara lain terdapat gambar skedul proyek dan gambar bestek, beberapa
unit computer, arsip bahkan bahan bangunan dan peralatan yang digunakan pada proyek
konstruksi tersebut, meskipun untuk beberapa proyek membuat Gudang sementara, tetapi ada
juga yang menyimpan bahan dan peralatan didalam direksikeet.
• Pengukuran Dan Bouwplank
Pengukuran Dan Bouwplank merupakan pekerjaan pemetaan dan survey lokasi proyek tersebut
meliputi pengukuran terhadap lokasi proyek yang akan dikerjakan, seperti pengukuran batas luas
lahan, pengukuran batas bangunan, pengukuran as bangunan dan dilanjutkan dengan
pemberesan dan pembersihan lokasi proyek, untuk selanjutnya mengerjakan pekerjaan timbunan
dan Galian, untuk pekerjaan galian dan timbunan dilakukan jika diperlukan, salah satu contoh
apabila tanah memiliki kontur yang tidak sesuai yang direncanakan maka perlu dilakukan
pekerjaan galian dan timbunan.
• Persiapan Alat
Persiapan alat tergantung dari pengerjaan proyek yang ingin dilakukan
• Persiapan bahan
bahan bahan yang diperlukan tergantung dari proyek yang akan dikerjakan
• Persiapan tenaga kerja
sama seperti yang sebelumnya, jumlah tenaga kerja juga tergantung pada proyek yang akan
dilakukan
Melaksanakan Pekerjaan Pondasi
• Bangun rumah memang membutuhkan bantuan pihak yang sudah ahli dalam
bidang konstruksi. Kita tidak mungkin melakukan semuanya sendiri. Namun, kita
sebagai yang memiliki hunian nantinya perlu dan penting untuk ikut mengawasi
atau mengikuti prosesnya sejak awal loh. Mengapa? Karena, banyak hal-hal kecil
yang perlu diperhatikan soal membangun rumah, yang bisa jadi kurang
diperhatikan oleh pihak jasa bangun yang kita pilih. Misalnya, saat proses awal
peletakkan atau pembangunan pondasi rumah. Apa saja ya yang perlu
diperhatikan?
Apa yang Harus Diperhatikan saat Bangun Pondasi
1. Identifikasi tanah dan izin bangun
Saat mencari dan memilih lahan tanah yang akan dibangun, sebaiknya didiskusikan juga dengan pihak kontraktor terkait
kondisi tanah. Misalnya, kondisi tanah atau bagaimana aliran air dalam tanah. Kemudian, hal yang tidak kalah penting
adalah perihal izin. Sebelum membangun, ada baiknya untuk cek perihal aturan membangun pada lokasi, seperti batas
ketinggian bangunan dan lainnya.
2. Lakukan uji tanah
Uji tanah yang dimaksud adalah untuk mengetahui tingkat kekuatan tanah sebelum membangun rumah dan
menempatinya. Biasanya terdapat dua jenis pengujian, yaitu uji untuk melihat reaksi tanah saat dipadatkan dan tes perc.
Uji atau tes perc memberi ahli bangun pemahaman tentang bagaimana tanah di lokasi menyerap dan mendistribusikan
air.
3. Periksa jalur utilitas bawah tanah
Penting untuk memeriksa hal ini karena sebelum membangun kita harus memastikan tidak ada jalur utilitas bawah tanah
yang melewati lahan kita. Hal ini untuk menghindari adanya jalur pipa atau kabel yang tersangkut yang akan menghambat
pembangunan.
4. Memastikan partner bangun eksekusi dengan baik
Proses pembentukan fondasi membutuhkan jasa bangun yang dapat dipercaya kinerjanya. Oleh karena itu, perencanaan
pembangunan harus tersampaikan dengan jelas kepada mereka. Tujuannya untuk menghindari kesalahan ukuran, detail,
dan lainnya
Proses pembuatan pondasi bangunan tidak boleh dilakukan secara sembarangan
karena akan memengaruhi keamanan dan kenyamanan bangunan tersebut. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pondasi yang baik, yaitu
• Konstruksinya harus kuat dan kokoh agar tidak mengalami pergeseran tempat
atau ambles
• Harus mampu menyesuaikan ketika terjadi peristiwa tanah bergerak,
mengembang, atau menyusut
• Sanggup menahan pengaruh yang berasal dari kandungan unsur organik maupun
anorganik tanah
Melaksanakan Pekerjaan Struktur
Pekerjaan arsitektur memiliki beberapa karakteristik - karakteristik yang antara lain sebagai
berikut:
• Umumnya memiliki bobot biaya yang tertinggi khususnya pada bangunan - bangunan komersial,
seperti, hotel, mall, dan sebagainya. Hal ini dapat disebabkan karena harga material - materialnya
yang cukup mahal
• Sering adanya anggapan bahwa pekerjaan arsitektur maupun interior dapat menutupi kekurangan
pekerjaan struktur, walaupun hal ini sudah tentu tidak benar
• Dalam pelaksanaannya didominasi oleh pekerjaan tangan dan tidak jarang membutuhkan skill
tertentu dalam pelaksanaannya
• Umumnya pekerjaan - pekerjaan ini sebagaian besar berlangsung didalam bangunan atau dapat
dikatakan dilaksanakan setelah pekerjaan struktur hampir atau sudah terbangun
• Pekerjaan arsitektur memiliki logika ketergantungan yang cukup erat dengan pekerjaan MEP
termaksud utilitas, seperti: lift, escalator, shaft, dan sebagainya sehingga sering terjadi fast track
dalam pelaksanaanya
Ruang Lingkup Pekerjaan Arsitektur
Laporan proyek adalah laporan kegiatan pada suatu proyek jasa kontruksi yang
berisikan berbagai informasi mengenai kondisi sebuah proyek. Dalam sebuah
laporan proyek, anda dapat mengetahui berbagai jenis informasi seperti laporan
operasional, teknikal, finansial, dan lain-lain. Tentunya dengan setiap
perkembangan dan progres proyek sangat membutuhkan evaluasi proyek dari
awal hingga akhir.
secara umum laporan proyek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : laporan harian,
laporan mingguan, dan laporan bulanan.
1. laporan harian
Laporan harian paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a.Capaian pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan dan/atau sub pekerjaan, pemenuhan kualitas dan
kuantitas bahan yang digunakan; daftar peralatan yang meliputi jenis, jumlah dan kondisi peralatan; serta
penempatan tenaga kerja untuk setiap pekerjaan dan/atau sub pekerjaan
b. Kondisi cuaca, seperti hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap pelaksanaan
pekerjaan
c. Hambatan dan kendala yang dihadapi berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan serta
kondisi khusus lainnya yang berdampak atau berpotensi berdampak pada pelaksanaan pekerjaan
d. Informasi Keselamatan Konstruksi, seperti kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris
terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-lain sebagaimana yang disyaratkan di dalam peraturan
e. Informasi terkait Keselamatan Konstruksi harus diperiksa oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
Laporan harian Keselamatan Konstruksi dapat dapat dijadikan satu dalam format Laporan harian atau
dapat juga menggunakan format terpisah
f. Rencana pelaksanaan pekerjaan di hari berikutnya
g. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan desain, gambar kerja (shop drawing),
spesifikasi teknis, kelambatan pekerjaan dan penyebabnya dan lain sebagainya.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Rangkuman capaian pekerjaan berupa hasil pembandingan capaian dengan minggu
sebelumnya dan capaian pada minggu berjalan dengan rencana kegiatan dan sasaran capaian
pada minggu berikutnya
b. Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kurun waktu 1 (satu) minggu beserta tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan potensi kendala pada minggu berikutnya
c. Dukungan yang diperlukan dari Pimpinan unit kerja Pelaksana Kegiatan/ Penanggung Jawab
Kegiatan, Direksi Teknis/Konsultan Pengawas, dan pihak-pihak lain yang terkait
d. Ringkasan permohonan persetujuan atas usulan dan dokumen yang diajukan beserta
statusnya
e. Ringkasan kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan
f. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk kejadian
kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record),
dan lainlain.
3. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan paling sedikit memuat hal – hal sebagai berikut:
a.Capaian pekerjaan fisik, ringkasan status capaian pekerjaan fisik dengan membandingkan capaian
di bulan sebelumnya, capaian pada bulan berjalan serta target capaian di bulan berikutnya
b. Foto dokumentasi
c. Ringkasan status kondisi keuangan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, status pembayaran dari
Pengguna Jasa
d. Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan
e. Masalah dan kendala yang dihadapi, termasuk statusnya, tindakan penanggulangan yang telah
dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya
f. Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya, beserta rencana pencegahan
atau penanggulangan yang akan dilakukan
g. Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen
h. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk kejadian
kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record), dan
lain-lain.