Anda di halaman 1dari 13

2.

3 Skala Besaran Rencana Usaha dan/ Kegiatan


Kegiatan SPBU 34.12507 dan SPBG Ecostation berada pada lahan 2..504 m2 dengan seluruh
lantai yang dibangun pada saat ini adalah 492 m2. Adapun atas rencana pengembangan, maka
bahan bakar dijual bertambah yakni berupa Gas dengan kapasitas 3.200 LWC. Jenis produk
bahan bakar yang dijual beserta tangki pendam yang saat dimiliki antara lain 1 unit tangki
pendam kapasitas 30KL untuk premium; 1 unit tangka pendam kapasitas 30 KL untuk Biosolar;
1 unit tangki pendam kapasitas 20 KL untuk pertalite; dan 1 unit tangki pendam kapasitas 3 KL
untuk pertamina Dex. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya,digunakan Genset
berkapasitas 10 KVA yang ditempatkan di ruangan tertutup.

2.4 Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/Kegiatan


2.4.1 Kesesuaian Lokasi dengan Tatat Ruang
Kesesuaian lokasi kegiatan SPBU 34.12507 dan SPBG Ecostation mengacu kepada ketetapan
Rencana Kota (KRK) No 415/5.2.0/31.74/-1.711.531/2016/S dari Kepala Badan Pelayanan
Terpadu Satu pintu Provinsi DKI Jakarta tanggal 1 November 2016 seluas 2.504 m 2 (terlampir).
Beberappa ketetuan tata ruang yang tertera dalam KRK antara lain :
- Koefi sien Dasar Bangunan (KDB) = 30 %
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 0,6
- Koefisien Daerah Hijau (KDH) = 45%
- Koefisien Tapak Basement (KTB) = 40%
- Ketinggian Bangunan : 2 Lantai
- Tipe Bangunan : Tunggal
- PSL : Tidak Padat

Pemanfaatan lahan dari total luas sebesar 2.504 m2 terdiri atas sebesar 405,936 m2 (16,21%)
merupakan area tertutup bangunan dan sebesar 2.098,064 m2 (83,79) merupakan area terbuka.
Rincian pemanfaatan lahan saat ini disajikan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2 Rincian pemanfaatan lahan saat ini
N Jenis Penggunaan Luas Areal
O
m2 %
A. Area Tertutup Bangunan
1. Areal Bangunan Dispenser 252,651 10.09
2. Bangunan Kantor 77,725 3,10
3. Genset 11,660 0.47
4. Fasilitas SPBG 63,900 2.55
Total Area Tertutup Bangunan 405,936 16.21
B. Area Terbuka
1. Areal Tangki Pendam 250,017 9.99
2. Jalan Dan Tempat Parkir 971,262 38.78
3. Taman 876,651 35.02
Total Area Terbuka 2.098,064 83.79
Total Luas Lahan 2.504,000 100.000

Berdasarkan rincian pemanfaatan lahan tersebut diatas dapat dihitung KDB, KLB dan KDH yang
dijabarkan sebagai berikut :
- KDB = {(Luas Area Tertutup Bangunan/Luas Lahan) x 100%}
= {(405,936 m2/2.504 m2) x 100%} = 16,21%
- KLB = (Luas Bangunan/Luas Lahan)
= (469,836 m2/2.504 m2) = 0,19
- KDH = {(Luas Area Hijau/Luas Lahan) x 100%}
= {(1.126,668 m2/2.504 m2) x 100%}= 45,01%
Berdasarkan perhitungan diatas, disimpulkan bahwa SPBU 34.12507 dan SPBG Ecostation
sudah sesuai dengan KRK yang dimiliki, antara lain yaitu KDB tidak melebihi 60%, KLB tidak
melebihi 0,6%; dan KDH melebihi 45%.

2.4.2 Penjelasan Mengenai Persetujuan Prinsip


Kegiatan SPBU 34.12507 yang saat ini berjalan sudah memiliki rekomendasi UKL-UPL
berdasarkan Surat BPLHD Provinsi DKI Jakarta No. 46-1-777.6 tanggal 22 Oktober 2003.
Persetujuan prinsip yang dimiliki saat ini atas kegiatan SPBU adalah Keputusan Kepala Badan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta No. 52/21.1/31/-1.823.15/2016 tentang Izin
Pengusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
2.4.3 Uraian Mengenai Komponen Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak
Lingkungan
2.4.3.1 Evaluasi Kegiatan yang Saat ini Berjalan
Kegiatan yang saat ini berjalan adalah kegiatan SPBU dengan produk bahan bakar yang dijual
adalah Premium, Bio Solar, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Dex.
A. Perizinan
Beberapa perizinan yang sudah dimiliki atas kegiatan SPBU antara lain disajikan dalam
tabel 3 berikut.

Tabel 3. Perizinan yang Sudah Dimiliki


No . Jenis Perizinan No dan tanggal Terbit
1 Izin prinsip penggunaan tanah dari TNI-AL No B/391/V/1990 tanggal 22 Mei
1990
2 Persetujuan Prinsip Lokasi dari Gubernur No 3467/-1.711.5 tanggal 14
DKI Jakarta September 1991
3 Hasil penilaian UKL dan UPL SPBU dari No 46/-1.777.6 tanggal 22 Oktober
BPLHD Provinsi DKI Jakarta 2003
4 Izin Mendirikan Bangunan dari Dinas No 233/IMB/1992 tanggal 6
Pengawasan Pengembangan Kota Januari 1992
5 Izin Tempat Usaha No 250/26.1A.1/31/-1/751.2/2012
tanggal 8 Maret 2016
6 Izin Pengusahaan SPBU 52/21./31/-1.824.15/2016 tanggal
22 April 2016
B. Tenaga Kerja dan Struktur Organisasi
Jumlah tenaga kerja saat ini adalah 24 orang dimana kegiatan SPBU dipimpin oleh satu
orang manajer SPBU. Dalam kegiatan operasionalnya dibantu oleh satu orang Kepala Bagian
Teknik, dua orang staff Administrasi, delapan belas orang Operator SPBU, dan 2 oang satpam.
Secara umum rincian tenaga kerja dan struktur organisasi Kegiatan SPBU 34.12507 disajikan
pada Tabel 4 dan Gambar 4 berikut.

Tabel 4. Rincian Tenaga Kerja Saat ini


No. Klasifikasi Pekerjaan Pendidikan Jumlah (Orang)
1 Manajer SPBU S2 1
2 Kepala Bagian teknik SMU 1
3 Staff Administrasi D3 2
4 Operator SPBU SMU 9
5 Kebersihan SMU 9
6 Satpam SMU 2
Total 24
MANAJER SPBU

KEPALA BAGIAN
TEKNIK STAF ADMINISTRASI

Operator SPBU dan


Satpam
Kebersihan

Gambar 4. Struktur Organisasi SPBU 34.12507

C. Sumber dan Penggunaan Air Bersih


Sumber air bersih untuk kebutuhan domestik tenaga kerja dan pengunjung, kebersihan
lingkungan, dan penyiraman tanaman dipenuhi dari air/sumur dangkal. Air bersih yang
dibutuhkan diperkirakan berdasarkan hasil perhitungan yaitu sebesar 1.120 liter/hari dan limbah
tinja (black water) sebesar 280 liter/hari. Kondisi saat ini, limbah cair dari penggunaan air Tenga
Kerja SPBU, Pengunjung dan Kebersihan SPBU dialirkan masuk kedalam Oil catcher sebelum
dilepas Saluran Drainase sedangkan limbah penyiraman diprakirakan akan menyerap ke dalam
tanah dan/atau menguap. Kedepannya akan dibangun Pengolah Air Limbah (IPAL) sebagai
pengolah limbah cair dari kegiatan domestik pekerja dan pengunjung sebelum dilepas ke saluran
drainase kota sehingga tidak dialirkan ke oil cther. Rincian penggunaan air bersih kegiatan
SPBU disajikan pada Tabel 5 dan Gambar 5 berikut.

Tabel 5. Rincian Penggunaan Air Bersih Saat Ini


No Kebutuhan Air Tenaga kerja Pengunjung Kebersihan Penyiraman
. SPBU SPB
1. Penggunaan 24 orang 40 orang - -
2. Kebutuhan 50 lt/org/hr* 10 lt/org/hr* 50 /t/hr 100 lt/hr
3. Jumlah 1.200 lt/hr 400 lt/hr 50 lt/hr 100 lt/hr
4. Buangan Air Kotor
- Grey Water 960 lt/hr 320 lt/hr - -
(80%) 240 lt/hr 80 lt/hr - -
- Black Water
(20%)
Keterangan : lt = liter; org = orang; hr = hari
Sumber : Hasil perhitungan berdasarkan *) SNI 19-6728-2002 dan **) Profesional Judgement
Tenaga kerja SPBU 1.200
LITER/HARI

Pengunjung 400 Oil catcher Saluran


AIR SUMUR
Liter/Hari drainase
1.75liter/h
ari
Kebersihan spbu 50
liter/hari

Penyimpanan 100 Menyerap dan menguap


liter/hari

D. Timbulan Sampah
Mengacu kepada SNI-3242-2008, batasan timbulan sampah per orang per hari adalah sebanyak
2,5 liter atau 0,0025 m3. Rician perhitungan timbulan sampah disajikan pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Timbulan limbah sampah saat ini


Jumlah tenaga kerja Standar timbulan Prakiraan timbulan Metode penglolaan
dan pengunjung sampah sampah total sampah
64 orang 0,0025 m3/hari 0,16 m3/hari Diangkat petugas
kebersihan rt/rw
setempat
Sumber : hasil perhitungan berdasarkan sni 3242-2008

E. Kegiatan operasional SPBU


Operasional spbu adalah selama 24 jam non-stop dengan pengaturan tenaga kerja
sebanyak 3shifi. Secara umum kegiatan oeprasional spbu terbagi menjadi beberapa bagian
utama, antara lain :

1. Kegiatan Penerimaan Bahan-Bahan Minyak (BBM)


Penerimaan bbm mencakup penerimaan dari mobil tangki yang mengacu kepada Standar
Prosedur Opersional (SOP) yang mengacu kepada SOP No PKB-001/F0330. Tahapan
penerimaan bbm diantaranya
a. Pemeriksaan BBM dari mobil tangki,
b. Kegiatan persiapan yang meliputi pemeriksaan fisik secara visual terhadap produk yang
mencakup suhu, volume dan densitas,
c. Kegiatan pengisian ke tangki pendam dengan membuka kerangka pipa pengisian pada
bottom loader ke dalam tangki pendam,
2. Penimbunaan BBM
SPBU akan ditutup saat penimbunan BBM sesuai dengan SOP No PKB-002/F0330.
3. Sistem penyaluran BBM
Penyaluran BBM kepada kendaraan bermotor dilakukan melalui dispenser sesuai
dengan SOP No PKB-003/F0330.
Kegiatan oprasional SPBU juga meliputi kegiatan-kegiatan seperti sirkulasi kendaraan, sirkulasi
drainase, dan sistem pemeliharaan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Sirkulasi kendaraan
Sirkulasi kendaraan bermotor pengunjung diatur alur masuk dan keluarnya agar
terkendali yang dibntu oleh satpam. Kendaraan pengunjung masuk melalui
gerbang masuk dan keluar melalui gerbang keluar.
2. Sirkulasi drainase
a. Saluran drainase yang menampung air hujan akan langsung dialirkan
kesaluran drainase perkotaan
b. Saluran drainase yang berfungsi sebagai saluran penampung dari adanya
tetesan minyak dimana akan dialirkan terlebih dahulu ke oil catcher
sebelum ke saluran drainase perkotaan.
3. Sistem pemeliharaan
a. Pemeliharaan perpipaan
Dilakukaan untuk mencegah adanya kebocoran pipa yang dapat
berakibat patal. Pemeliharaan dilakukan dengan pencegahan korosi
menggunakan cathodic protection system untuk mendeteksi korosifitas
pipa.
b. Pemeliharaan tangki pendam
Dilakukan secara berkala berdasarkan SOP No IKC-009/F0330 tentang
pelaksanaan tank cleaning dimana pembersihan dilakukan minimal 15
tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpuk lumpur
(sludge) minyak serta mengurangi kontaminasi. Pembersihan dapat
dilakukan lebih awal apabil kondisi tangki bocor dan tidak dapat
ditambal dengan plstic stell (vecm)
c.
d. Pemeliharaan dispenser
Dilakukan secara rutin terutama terhadap katup-katup untuk
meminimalisir terjadinya kebakaran. Pemeliharaan lain yang dilakukan
pengkalibrasian secara rutin.
e. Penanggulangan keadaan darurat
Penanggulangan keadaan darurat meliputi bahaya kebakaran, bahaya
pencemaran dan bahaya kesehatan.
F. Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang sudah dilakukan
Kegiataan pengelolaan lingkungan hidup atas kegiatan SPBU yang sudah dilakukan mengacu
kepda dokumen UKL-UPL yang dimiliki berdasarkan dampak yang dittimbulkan dijabarkan
pada tabel 7 berikut.
Tabel 7. Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang sudah dilakukan
No Dampak yang di timbulkan Pengelolaan lingkungan yang dilakukan
1 Kualitas udara dan - Melakukan pemeliharaan dengan upaya menjaga
kebisingan kebersihan
- Melakukan pemeliharaan mesin genset
- Memasang filter pada cerobong genset
- Menambah tanaman penghijauan dan
meningkatkan pemeliharaan dengan penyiraman,
pemupukan dan pembasmian hama

2 Kualitas air tanah - Melakukan tes hidrostastik setiap 1 x 10 tahun


- Pencegahan sumur pantau dan sumur observasi
secara visual
- Membuat saluran drainase terpisah dan dilengkapi
dengan oil cathcer

3 Kualitas air permukaan - Membuat septic tank yang dilengkapi dengan


(saluran drainase) resapan dan secara periodik dilakukan penyedotan
tinja
- Membuat sistem drainase terpisah antara air hujan
dan ceceran BBM
- membuat oil cathcer sebanyak 2 unit di pintu
keluar dan pintu masuk SPBU
- membersihkan minyak yang tertangkap pada oil
cathcer secara berkala, kemudian dikumpulkan
kedalam drum dan dikelola oleh pihak ketiga
berizin. Jumlah oli bekas yang dikumpulkan rata-
rata adalah 1 liter /4 bulan atau 0,25 liter/bulan.
- Membuat pelindung pada area tangki pendam
yang dilengkapi dengan saluran terhubung dengan
oli catcher
4 Limpasan air hujan - Mengoptimalkan RTH dengan penanaman dan
penghijauan
- Memelihara saluran drainase dari sampah dan
kotoran
- Mebuat 4 unit saluran resapan denga kapasitas
tampung 64 m (2 x 2 x 4 m)
5 Lapangan kerja - Memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat
sekitar sesuai keahliannya
- Adanya pengumuman dikelurahan dan kantor
SPBU tentang adanya kesempatan kerja
- Penerbitan pedagang asongan agar tidak
menggangu konsumen
6 Lalu lintas - Perencanaan sistem sirkulasi kendaraan agar tidak
terjadi antrian
- Pintu keluar dan pintu masuk dibuat terpisah
- Desain radius tikungan sebesar 4m, baik di pintu
keluar maupun di pintu masuk untuk
memudahkan manuver kendaraan
- Melakukan pelebaran 1m untuk jalan sekitar
SPBU guna menghindari gangguan lalu lintas
terutama pada U-TURN arah masuk SPBU
berkordinasi denga dinas perhubungan
- Pemasangan rambu larangan parkir
7 Keamanan (bahaya - SOP penanggulangan bahaya kebakaran dipasang
kebakaran) pada papan pengumuman
- Penempatan racun api portable dan beroda serta
pasir
Sumber: Laporan Implementasi Pemantauan UKL-UPL SPBU 34.12507 tahun 2015

2.4.3.2 Rencana Kegiatan Pengembangan


Dikarenakan saat ini fasilitas SPBG Ecostation dalam kondisi sudah terbangun dalam kondisi sudah
terbangun, maka secara umum rencana kegiatan pengembangan yaitu berupa SPBG Ecostation terbagi ke
dalam dua tahap kegiatan yaitu (1) tahap praoperasi, dan (2) tahap operasi. Ketiga tahap kegiatan dijabarkan
sebagai berikut :
A. Tahap Praoperasi
Pada tahap praoperasi dilakukan pengurusan izin SPBG yang antara lain meliputi Izin Tata Letak
Bangunan, izin mendirikan SPBG dari Pertamina, studi UKL-UPL, dan izin Operasi SPBG. Seluruh
perizinan yang diperlukan sampai SPBG dapat beroperasi berdasarkan perudangan dan peraturan yang
berlaku akan dipenuhi. Pada kegiatan pengurusan izin diprakirakan tidak ada dampak yang timbul atas
komponen Fisik-Kimia, Biologi, Sosekbud. Kesehatan Masyarakat atau Transportasi.
B. Tahap Operasi
Bangunan fasilitas SPBG terdiri atas 2 lantai dimana pada lantai 1 terdiri atas 3 bagian, yaitu
compressor, ruang compressor dan ruang panel. Sementara itu, pada lantai 2 terdiri dari atas turbin dan
turbin meter. Lantai 1 dan lantai 2 dihubungkan dengan tangga yang memiliki lebar 0,9 m dan Panjang
6,4m. disedikan juga tangga darurat bila tangga utama tidak dapat digunakan. Denah lantai 1 dan lantai
2 disajikan pada Gambar 7 dan Gambar 8 berikut.
Fasilitas pengisian SPBG yang akan dibangun adalah 2 dispenser yaitu masing-masing memiliki
kapasitas penyaluran gas 1.000 meter kubik gas per hari dimana satu dispenser melayani kendaraan
besar seperti bus dan satu dispenser melayani kendaraan kecil. Setiap dispenser memiliki 2 nozzle untuk
pengisian ke kendaraan.
Pengetahuan kendaraan pengujung dilakukan seperti pengujung SPBU dimana pengunjung masuk ke
area SPBG melalui pintu masuk dan keluar melalui pintu keluar. Pengisian CNG dapat dilakukan dari
sistem bertekanan rendah maupun bertekanan tinggi. Perbedannya terletak dari biaya pembangunan
stasiun vs lamanya pengisian bahan bakar. Idealnya, tekanan pada jaringan pipa gas adalah 11 bar dan
agar pengisian CNG bisa berlangsung dengan cepat, diperlukan tekanan sebesar 200 bar atau 197 atm,
197 kali tekanan udara biasa. Dengan tekanan sebesar 200 bar, pengisian CNG setara 130 liter premium
dapat dilakukan dalam waktu 3-4 menit. Dengan tekanan sebesar 200 bar tentunya penangana CNG
perlu dilakukan secara hati-hati. Antara lain dengan menggunakan tangka gas yang memenuhi
persyaratan dan dipasang di bengkel yang direkomendasi.

Tangki CNG dibuat dengan menggunakan bahan-bahan khusus yang mampu membawa CNG dengan
aman. Desain terbaru tangki CNG menggunakan lapisan aluminium dengan diperkuat oleh fiberglass.
Karena CNG lebih ringan dari udara, kebocoran tidak menjadi terlalu berisiko bila sirkulasi udara
terjaga dengan baik. Jika gas terbakar, mesh logam atau keramik akan mencegah tangki agar tidak
meledak. Pada kegiatan operasi SPBG Ecostation yakni pengisian gas diprakirakan timbul dampak dari
komponen fisika-kimia yaitu menurunya kualitas udara dan meningkatnya kebisingan dan komponen
transportasi yaitu gangguan kelancaran lalu lintas.
Beberapa kegiatan pengelolaan sampah dimasa yang akan datang saat SPBG Ecostaion beroperasi yang
direncanakan antara lain :
1. Penyedian lahan penimbunan sampah (LPS)
2. Pengolahan sampah mandiri terutama daun sebagai sumber pupuk kompos, dan
3. Berkoordinasi dengan Kepala Seksi Dinas Kebersihan Kecamatan Cilandak Timur

2.4.3.3 Jadwal Rencana Kegiatan


Seluruh tahapan kegiatan SPBG Ecostation yang meliputi tahapan praoperasi dan operasi dilaksanakan
bersamaan dengan beroperasinya SPBU 34.12507. tahap pra operasi SPBG Ecostation direncanakan
berlangsung selama 3 bulan, sedangkan tahap operasinya berlangsung selama masa kontrak. Rincian jadwal
kegiatan disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 8. Jadwal Rencana Kegiatan SPBU 34.12507 dan SPBG Ecostation


No Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 dst..
A. Tahap Praoperasi
1. Pengurusan Izin SPBG
B. Tahap Operasi
1. Operasional SPBG
2. Operasioanl SPBU

Anda mungkin juga menyukai