Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT.

CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identitas Perusahaan

1. Nama perusahaan PT. Cibaligo Indah Textile Mills

2. Alamat kantor Jl. Hegar IV Nomor 242 Cibaligo Cimahi

3. Nomor NPWP 01.280-308-6-421.000

4. Nama Pimpinan Budiman Santosa Tanadi

5. Telephon / Faksimil (022) 6030275 / 6030285

6. Lokasi pabrik

-Jalan Hegar IV Nomor 242 Cibaligo Cimahi

-Kelurahan Cibeureum

-Kecamatan Cimahi Selatan

-Kota Cimahi

-Provinsi Jawa Barat

7. a.Nomor izin usaha 673/T/INDUSTRI/1994

b.Status penanaman modal : PMDN

8. Penanggung Jawab UKL & UPL :

- Nama : Parimin

-Jabatan : Sumber Daya Manusia ( SDM )

-Alamat : Jl. Hegar IV Nomor 242 Cibaligo Cimahi

-Telepon/Faksimil : (022) 6030275 / 6030285

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-1


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

1.2 Deskripsi Usaha/ Kegiatan


1.2.1 Letak dan Kondisi Fisik
Kegiatan industri PT.Cibaligo Indah Textile Mills berada di jalan Hegar IV
No.242Cibeureum, Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Di sekitar kegiatan terdapat industri sejenis dan industri yang lainnya, sebelah
Barat industri peralatan elektro PT. Sentosa Elektro, sebelah Utara industri
PT.Hegar Mulya, sebelah Timur juga PT.Hegar Mulya , dan sebelah Selatan masih
perusahaan milik PT.Hegar Mulya.
1.2.2 Berbagai Kegiatan Sekitar Tapak
Di sekitar industri PT. Cibaligo Indah Textile Mills terdapat berbagai kegiatan
industry yaitu perusahaan electronic PT. Sentosa Elektro, kegiatan yang ada di
sebelah Utara, Timur, dan Selatan merupakan pabrik tenun yaitu PT.Hegar Mulya.
1.2.3 Deskripsi Singkat Keberadaan PT.Cibaligo Indah
Secara fisik lahan kegiatan PT.Cibaligo Indah Textile Mills adalah perusahaan yang
beraktivitas di bidang pertenunan. Pada tahun 2009 perusahaan PT. Cibaligo Indah
Textile Mills telah melakukan penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemanyauan Lingkungan (UKL & UPL) yang disusun oleh
CV.LAGADAR. Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan maka PT.Cibaligo
IndahTextile Mills melakukan penambahan fasilitas dan area, Oleh karena dalam
menuhi kewajiban berkaitan dengan lingkungan hidup dilakukan penyusunan
kembali dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL & UPL).
1.2.4 Berbagai Sarana dan Prasarana Penunjang
a. Penggunaan Lahan.
Jenis-jenis prasarana, fasilitas utama dan penunjang kegiatan PT.Cibaligo Indah
Textile Mills, disampaikan dalam rincian penggunaan lahan seperti tabel di bawah
ini :
Tabel 1.1
Penggunaan Lahan Sebelum Penambahan Luas Lahan
LUAS LAHAN
No. JENIS PENGGUNAAN LAHAN KETERANGAN
m2 %
I. Lahan Terbangun / kedap air
1. Gedung Weaping ( 1 lt ) 2.090,0 24,87
2. Gedung Twisting ( 1 lt ) 1.840,0 21,90
3. Gedung Sizing ( 1 lt ) 1.373,1 16,34
4. Gedung Grey Inspection (1 lt ) 648,0 7,71

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-2


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

5. Gedung Cucuk / Drawing ( 1 lt ) 408,0 4,85


6. Gudang Induk ( 1 lt ) 960,0 11,42
Luas lahan terbangun 7.319,1 87,10
II. Lahan tidak terbangun
a.Luas lahan terbuka sebagai RTH 1.083,9 12,90
Total luas lahan keseluruhan ( I + II ) 8.403,0 100,00

Tabel 1.2
Penggunaan Lahan Setelah Penambahan Luas Lahan
LUAS LAHAN
NO JENIS PENGGUNAAN LAHAN KETERANGAN
m2 %
I. Lahan terbangun / kedap air
1.Gedung Weaping (1 lt ) 2.090,0 10,94
2.Gedung Twisting (1 lt ) 1.840,00 9,63
3. Gedung Sizing (1 lt ) 1.373,1 7,19
4.Gedung Grey Inspection (1 lt ) 648,0 3,39
5.Gedung Cucuk / Drawing 1 lt 408,0 2,14
6. Gudang Induk ( 1 lt 960,0 5,03
7. Kanopi ( 1 lt) 588,0 3,08
8.Gedung Boiler ( 1 lt ) 162,0 0,85
9.Kantor ( 1 lt) 391,2 2,05
10. Pos Jaga (1 lt) 30,0 0,16
11. Gardu Listrik PLN ( 1 lt) 53,0 0,28
12. Masjid (1 lt) 168,0 0,88
13.Kantin ( 1 lt) 78,5 0,41
14.TPS B3 ( 1 lt) 85,0 0,45
15.Ruang IPAL 39,3 0,20
16.Bak Pengendapan 32,0 0,17
17.Bak Penampungan Air 30,2 0,16
Total luas lahan terbangun (I) 8.976,3 46,99
II. Lahan terbuka kedap & tidak kedap
1.Jalan dan area parkir (aspal) 3.354,9 17,52
2.Area parkir motor (paving block) 931,8 4,88
3.Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) 5.837,9 30,56
Total luas lahan terbuka dan RTH ( II) 10.124,6 53,01
Total luas lahan keseluruhan (I + II) 19.100,9 100,00

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-3


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

Keterangan :
- Gambar lay out pabrik yang menggambarkan setiap jenis penggunaan disajikan
pada gambar 2.1dan 2.2 pada halaman II.3 dan II-4.
- Persetujuan lay out site plan yang telah disetujui Dinas Pekerjaan Umum Kota
Cimahi terlampir.
- Izin lokasi dan IMB disajikan dalam lampiran tabel 1.1
- Dari data uraian penggunaan lahan di atas, berdasarkan narasi yang disampaikan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi dapat disampaikan:
-
- Koefisien Dasar Bangunan (KDB ) : 46,8 %
- Koefisien Wilayah Terbangun( KWT : 67,0 %
- Koefisien Dasar Hijau (KDH ) : 33,0 %
- Ruang Terbuka Hijau (RTH ) : 30,6 %

2.2 PRODUKS
a.Jenis dan Kapasitas Produksi

Tabel 1.3
Jenis Dan Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi Sifat Produk
(m/tahun) Jenis alat
Jenis Produksi angkut
Izin Riil Bahan Baku Bahan
½ jadi Jadi
1.Produksi utama -Truck
8.575.344 5.000.000 Ѵ - -Box
Kain Grey

b.Waktu Operasi Pabrik


 Dalam satu hari : 24 jam
 Dalam satu minggu : 7 hari kerja
 Jumlah shift tenaga kerja : 3 shift ( 4 group)
 Shift 1 : 06.30-14.30 WIB
 Shift 2 :14.30-22.30 WIB
 Shift 3 : 22.30-06.30 WIB

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-4


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

2.3 BAHAN BAKU DAN PENOLONG


Tabel 1.4
Bahan Baku Dan Penolong
Jenis Bahan Kapasitas Bentuk Sifat Asal Penyim Neraca Bahan (%)
Baku (tahun) FIsik Bahan Bahan panan Produk Sisa
a.Bahan Baku
Benang tenun 754.119 kg Padat --Tidak Dalam Gudang 95 5
berba Negeri tertutup
haya

b.Bahan penolong 58.755 kg Gel -Tidak Dalam Gudang 95 5


berba Negeri tertutup
Kanji haya
2.4 JENIS PERALATAN PRODUKSI

Tabel 1.5
Jenis Peralatan Produksi
Jumlah Kondisi Negara Tahun Energi Jenis Lim
No Jenis Alat
Unit (%) Pembuat Pembuatan Penggerak bah/
Cemaran
1. Warfer
-Seksonal Warfer 1 75 Jepang 1999 Listrik Bising
2. Sizing Slasher
1 60 Jepang 1990 Listrik Bising
-Sizing Beam to Beam
3. Pirn Winder 4 75 Jepang 1983 Listrik Bising
4. Jumbo Winder 5 75 Korea 1983 Listrik Bising
5. Steam Boiler 1 60 Jerman 1977 Listrik Bising&
panas
6. Automatic Weaving
Loom
-AJL 500/600 36 75 Jepang. 1993 Listrik Bising
-shikawa1001&2001 64 80 Jepang 1992/1995 Listrik Bising
7. MC Compressor
-Sullair 1 50 Jepang 1992 Listrik Bising
-Kaesar 1 85 Jerman 2002 Listrik Bising
8. Twister 3 75 Korea 1989 Listrik Bising
Twister 24 75 Lokal 1999 Listrik Bising
9. Inspecting
-Middle Inspecting 8 75 Lokal 1996 Listrik Bising

2.5 PROSES PRODUKSI


PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-5
LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

Proses produksi dari bahan baku benang menjadi kain grey yang siap untuk
dipasarkan serta limbah/cemaran yang dikeluarkan melalui beberapa tahapan,
dapat dilihat pada bagan proses produksi dibawah ini.
Gambar 1,1

BAGANPROSES PRODUKSI

BENANG

TWISTING GAS, DEBU, & BISING


BOILER
SIZING GAS, LIMBAH CAIR

DROWING BISING
CUCUKAN

WEAVING
GAS, DEBU, & PADAT
TENUN

GREIGE

Keterangan :
= Arah aliran produksi
= Arah aliran limbah/cemaran yang dikeluarkan

Proses produksi kegiatan pertenunan ( knitting ) PT. Cibaligo Indah Textile Mills
dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
1. Benang merupakan bahan baku untuk proses tenun/knitting.
2. Twisting, proses Twisting adalah penggabungan dua(2) benang menjadi satu
benang, yang lebih besar dan kuat. Limbah / cemaran pada proses twisting
berupa debu benang/kapas, gas dan kebisingan.
3. Sizing, merupakan proses lanjutan terhadap benang yang sudah besar dan kuat
melalui proses sizing (pengkanjian) benang, dari proses ini benang akan
menjadi lebih kuat atau keras. Dalam proses sizing terjadi timbulan limbah
berupa gas, dan limbah cair.
4. Drowing cucukan merupakan proses mencucukkan benang lusi ( benang kearah
panjang kain ) untuk membentuk pola anyaman sesuai dengan permintaan
pemesan / pembeli.
5. Weaving adalah proses penenunan benang menjadi kain greige.Limbah/
cemaran dari proses weaving berup gas, debu, bising dan limbah padat.

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-6


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

6. Kain greige/grey berupa hasil akhir dari kegiatan knitting, yang sudah siap
dipasarkan dan/ atau diserahkan ke konsumen
Catatan:
- PT. Cibaligo Indah Textile Mills hanya melakukan kegiatan industri penenunan/
knitting yang hasil akhirnya kain grey tanpa dilanjutkan dengan proses lain.

2.6 PENGGUNAAN ENERGI


Tabel 1.6
PENGGUNAAN ENERGI

Kapasitas Pemakaian/
No. Jenis Energi Sumber
Terpasang bulan
1. Listrik PLN 865 KVA 380,56 KWH PLN
2. Genset (Cadangan) 500 KVA - -
3. Batu Bara - 55,30 ton -
Keterangan :
-Dari volume batu bara yang dipergunakan terdapat timbulan limbah padat fly ash
dan bottom ash sebesar 5,53 ton/ bulan.
Bukti pembayaran rekening listrik, terlampir

2.7 PENGGUNAAN AIR


Sumber Air yang digunakan untuk kegiatan PT.Cibaligo Indah Textile Mills berasal
dari Sumur Dalam (Deep Wheel). Jumlah sumur 1 titik dengan kapasitas
penggunaan sekitar 72,9 m³ per hari

Tabel 1.7
PENGGUNAAN AIR
a. Sumber Air Bersih
Kapasitas Tanggal
Jenis Sumber Nomor SIPA
m³/hari Berakhir
Air Sumur Dalam 72,67 503.26/0221/1555- 21 Des. 2009
(Deep Wheel) Her/PPTSP-
Jumlah Sumur 1 titik Dispenmo/2007
Jumlah 72,67

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-7


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

Perpanjangan Izin Pengambilan Air Bawah Tanah (SIPA), dan Retribusi


pengambilan air bawah tanah, terlampir
b.KEBUTUHAN AIR BERSIH
PT. Cibaligo Indah Textile Mills dalam memanfaatkan air bersih seefisien mungkin ,
Perkiraan kebutuhan air bersih seperti table dibawah ini.

Tabel 1.8
PERKIRAAN KEBUTUHAN AIR BERSIH
VOLUME/ JUMLAH
No. JENIS PEMAKAIAN STANDAR KEBUTUHAN
SATUAN
1. Proses produksi sebagai pendukung - - 57,06 m3/hr
-Wet scrubber Volume = 19,40 m3/ hr
-Dyeing test Volume = 19,40 m3/ hr
-Sizing Volume = 18,26 m3/ hr

2. Karyawan, dan tamu/relasi 187 orang 60 ltr/hari 11,22 m3/hr

3. Utilities (kebersihan peralatan - - 1,17 m3/hr


penunjang produksi)

4. Pemeliharaan sanitasi bangunan 8.736,8 m 0,25 ltr/m2 2,18, m3/hr

5. Pemeliharaan taman/RTH (saat 5,837,9 0,2 ltr/m2 1,17 m3/hr


kemarau)

Jumlah kebutuhan air bersih 72,8 m3/hr

Keterangan :
- Kebutuhan air bersih untuk karyawan dalam pemenuhan untuk personal
hygiene, wudlu, urinoir dll.
- Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M Noerbambang dan
Takeo Morimura
***)
Metcalf & Eddy; Harold E.Babbit, 2010; Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Jawa Barat,
1990
- Referensi data kebutuhabn air berdasarkan study JICA dan Kementrian PU
Tahun 1990, perhitungan menggunakan pendekatan PE *, hanya dipakai apabila
tidak ada data actual jumlah pemakaian air bersih perhari.

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-8


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

- PE* = besaran Population Equivalen untuk perancangan IPAL berdasarkan jenis


peruntukan bangunan, ( nilai 133 liter peruntukan bangunan rumah biasa )
c. NERACA PENGGUNAAN AIR
Penggunaan air di peruntukan untuk proses produksi, domestik, utilitas, dan
masyarakat umum. Utilitas termasuk pemakaian boiler, limbah domestik
disalurkan drainase terbuka dan tertutup, dan menuju sungai Cibaligo dan
sebagian masuk septik tank ( yang bersumber dari mck )
Limbah proses produksi disalurkan ke IPAL ( WWTP ) setelah diproses 70 %
dilakukan proses untuk dipergunakan kembali(re use) dan 30 % dibuang ke
drainase yang akan mengalir ke sungai Cibaligo,Seluruh proses IPAL baik air yang
akan dipergunakan kembali ataupun dibuang kualitasnya telah memenuhi baku
mutu lingkungan sesuai SK Gubernur No 6 Tahun 1999. neraca penggunaan air
seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1.2
NERACA PENGGUNAAN AIR
Proses Produksi
IPAL Q=54,21
Q =57,06 m3/hr dari :
m3/hr
-Wetscrubber=19,4 m3 Q = 54,21 m3/hr
-Dying test = 19,4 m3
-Sizing = 18,26 m3
Proses
Recycle
Q = 37,87 m3/hr
Domestik Q= 2,85 m3/hr
Karywan
Q =11,22 m3/hr
Q=16,26 m/hr

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-9


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

Q = 2,24 m3/hr Q=8,98 m3/hr,


Septik tank
Q=2,24m3/hr

Artesis
Q=72,
S.Cibaligo 8 Utility
Q=28,255
m3/hr m3/hr Q=1,17 m3/hr Greace
trap Q=1,053

Q=0,117m3/hr Q=

1,962m/hr Menguap
Q= 3,185
m3/hr
PeliharaBangunan Q=0,218m3/hr
Q=2,18, m3/hr

PemeliharaanRTH Menyerap Q = 1,17 m3/hr


Q=1,17 m3/hr
Reuse = 37,87 m3/hr

Keterangan :

- Produksi : Penggunaan air sebagai penunjang proses produksi, seperti


boiler,wet scruber, proses sizing, dying test dan keperluan
lain.
-Domestik : Penggunaan karyawan, satpam dan assumsi tamu ± 10%
(jumlah karyawan 170 orang ditambah tamu 17 orang,
dengan pemakaian @ 60 ltr/ hari .
- Utilities : Penggunaan air untuk menjaga, kebersihan alat alat
penunjang produksi dan lainnya.
-Pemeliharaan : Pemeliharaan taman dan Ruang Terbuka Hijau khususnya
pada saat musim kemarau.

- Pemeliharaan Pemeliharaan bangunan dimaksud merupakan kegiatan


Bangunan menjaga kebersihan bangunan baik lantai maupun dinding
yang dipandang perlu.
-Limbah cair : Yang mengalir dari proses IPAL ke sungai Cibaligo lebih
kurang 15,95 m3/hari( 30 %), dan dari kegiatan domestik ±
12,52 m3 /hari (kegiatan domestic + pemeliharaan
bangunan), dan sebagian menguap serta limbah cair
dipergunakan lagi ± 37,76 m3/hari( 70 % ) limbah proses
IPAL .
Kapasitas bagian bagian IPAL terpasang :
a.bak ekualisasi= 3,3 m3, b. bak aerasi= 30,3 m3, c. tangki
klarifier biologi= 0,522 m3, d.tangki klarifier kimia= 0,522 m3,
e.break tank = 5,3 m3, f.bak hasil proses = 5,3 m3.

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-10


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

Kapasitas keseluruhan proses IPAL = 45,244 m3 .


Kegiatan proses IPAL continues sistem, sehingga kapasitas
pengolahan yang ada dapat mengolah limbah dengan volume
yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitasnya.

d.SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI


Seperti yang telah disampaikan dalam neraca air diatas, bahwa PT. Cibaligo Indah
Textile Mills dalam inustri tenun dengan hasil akhir kain grey terdapat proses wet
scrubber, proses dyeing test dan proses sizing melalui mesin slasher suatu proses
pengkanjian benang untuk menghasilkan benang yang halus dan putih bersih. Sisa
dari proses wet scrubber, proses dyeing test dan proses sizing terdapat limbah cair
yang diproses melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan system
Biologi, Kimia dan Fisika, dengan uraian proses sebagai berikut :
d.1 Ekualisasi/ Neutralisasi
Berfungsi sebagai pengumpul sementara dari berbagai air buangan tiap proses yang
disebutkan diatas, dan sebagai bak ekualisasi air limbah agar tidak terjadi shock
loading pada proses selanjutnya.
d.2 Tangki Thickener
Sebagai tangki sedimentasi untuk mengendapkan bahan kanji yang terlarut dalam
air limbah, dimana prosesnya dengan menambahkan Thickener agent dan
lumpurnya dibuang ke sludge collector , sedangkan air bagian atasnya masuk ke
bak aerasi untuk proses biologi.
d.3 Bak Aerasi Aerobik
Proses pengolahan air limbah dimana bakteri aerobic digunakan untuk
mendekomposisi senyawa organic yang terdapat didalam air limbah, dan proses
ini membutuhkan oksigen untuk menghasilkan DO ( dissolve oksigen ≥ 2,0
mg/liter, dengan pH 6,5 s/d.8,5, serta temperatur 26 0C – 380C dan ditambahkan
nutrisi bakteri aerobic untuk sintesa bakteri.
d.4 Clarifier Biologi ( sedimentasi )
Clarifier biologi sebagai pengendapan lumpur aktif dari bak aerasi yang nantinya
akan dikembalikan ke bak aerasi ( RAS = Return Activated Sludge) untuk
mempertahankan konsentrasi mikroorganisme di bak aerasi biologi. Untuk
mengetahui apakah lumpur aktif dalam bak aerasi biologi sudah berlebih atau
cukup, bisa dilihat secara visual dengan menggunakan alat Imhoft cone, melihat
Sv 30 ( sludge volume dalam 30 menit), dengan patokan/standar antara 30% - 45
% dari 1.000 ml air sampel. Dan apabila melebihi patokan tersebut lumpur aktif
harus dibuang ke drying bed, sehingga konsentrasi lumpur aktif yang terkandung
di bak aerasi tetap stabil antara 30% - 45 % dengan demikian kerja bakteri lebih
maksimal.

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-11


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

d.5 Koagulasi
Koagulasi adalah proses penambahan koagulan dan pengadukan cepat untuk
destabilisasi koloidal dan partikel tersuspensi. Dalam koagulasi biasa ditambahkan
koagulan kimia yang akan larut dalam air sehingga partikel koloid menjadi tidak
stabil dan membentuk partikel flok-flok dari gabungan koloid yang bermuatan
negative dengan non ion positif yang terbentuk dari koagulan.
Proses koagulasi pada umumnya diterapkan bersama-sama dengan proses
flokulasi tetapi dengan kecepatan pengadukan yang berbeda.
d.6 Flokulasi
Flokulasi adalah pengadukan secara lambat untuk menggabungkan partikel-
partikel yang sudah tidak stabil dan membentuk flok-flok yang dapat diendapkan
pada bak sedimentasi. Flokulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang sudah
terkoagulasi untuk membentuk butiran padat atau flok yang dapat mengendap
dengan sendirinya.
d.7 Clarifier Kimia ( sedimentasi )
Bak pengendap (sedimentasi) digunakan untuk menyisihkan flok-flok yang telah
terbentuk dari proses flokulasi dan terendap secara gravitasi dalam suatu bak
besar dan dalam, dengan kondisi aliran yang relative tenang. Pada kondisi tenang ,
solid dengan gravitasi spesifik > air buangan akan mengendap dengan baik, dan
solid dengan gravitasi spesifik < air buangan akan terbawa effluent keluar dari bak
pengendap.
Setelah proses koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi diharapkan dapat menyisihkan
TSS(50 - 70)%, warna (50 – 80) % dan BOD(30 – 40 )%. Effisiensi penyisihan flok-
flok kimia dalam bak secara umum tergantung waktu detensi, luas permukaan bak,
kedalaman bak, kecepatan partikel, diameter partikel dan lain – lain.
Diagram alir proses pengolahan limbah cair produksi PT. Cibaligo Indah Textile
Mills, seperti gambar dibawah.

Gambar 1.3
DIAGRAM ALIR PROSES IPAL SYSTEM BIOLOGI – K1 – F1 PT.CIBALIGO
INDAH TEXTILE MILLS

INFLUENT

BAK TANGKI BAK AERASI CLARIFIER PROSES


EKUALISASI THICKENER BIOLOGI KOAGULAN

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-12


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

RAS

BREAK CLARIFIER
HASIL PROSES
FILTERISASI TANK KIMIA
PROSES FLOKULAN

SLUDGE COLECTOR/DRYING BED


70% KE PRODUKSI
30 % EFLUENT KE BADAN
AIR/ SUNGAI

2.8 PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS


Bahan bakar dan pelumas yang disampaikan disini bukan sebagai bahan proses
produksi, tetapi merupakan kebutuhan dalam menunjang operasional
produksi , disampaikan seperti tabel dibawah :
Tabel 1.9
PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

No. Jenis Kebutuham/Bulan Penanganan Sisa

1. Solar ± 5.000 liter Habis terpakai


2. Oil ± 200 liter Dijual ke pihak ketiga (± 83,3 %)

Keterangan :
- Volume oil bekas 166,7 liter perbulan setara dengan 2.000 liter pertahun begitu
juga pengiriman minimal 1(satu) minggu sekali.
-Penanganan sebanyak 90 % atau sekitar1.800 liter/ tahun dijual ke pihak ketiga,
sedang yang 10 % atau sekitar 200 liter dipergunakan kembali untuk
pelumasan alat - alat produksi dan lainnya.
-Pengelolaan oli bekas belum sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 101
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,
2.9 JENIS ALAT ANGKUT DAN KENDARAAN
Jenis alat angkut yang disampaikan disini merupakan mobilisasi kendaraan baik milik
perusahan, rekanan, supplier, dan pribadi karyawan baik roda 2 ( dua ) dan roda 4
( empat ) atau lebih , data jenis alat angkut seperti tabel di bawah :
Tabel 1.10
JENIS ALAT ANGKUT DAN KENDARAAN

No Penggunaan Jenis Kendaraan Tahun Volume/


PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-13
LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

Kendaraan
hari

1. Bahan Baku / Truck Box 1983 2


Penolong
2. Hasil Produksi Truck Box 1986 2
3. Limbah Benang Truck Box 1990 2
4. Buruh/Karyaw
an Panther, 1999 & 2001 2
-Mobil pribadi KIjang 1996 1
-Mini bus Mitsubishi & 1992 1
Daihatsu 2002 1
-Motor Suzuki

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-14


LAPORAN SMESTER 1 - 2017 PT. CIBALIGO INDAH TEXTILE MILLS

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP I-15

Anda mungkin juga menyukai