Anda di halaman 1dari 8

IDING BUDIMAN, SKM, MH

Keberhasilan Pembangunan Kesehatan


ditentukan oleh ketersediaan biaya kesehatan.
Pembiayaan kesehatan sudah semakin meningkat
dari tahun ke tahun.
Persentase pengeluaran nasional sektor
kesehatan pada tahun 2005 adalah sebesar 0,81%
dari Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat pada
tahun 2007 menjadi 1,09 % dari PDB, meskipun
belum mencapai 5% dari PDB seperti dianjurkan
WHO.
Proporsi pembiayaan kesehatan yang bersumber dari
pemerintah belum mengutamakan upaya pencegahan
dan promosi kesehatan.
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sekitar
46,5% dari keseluruhan penduduk pada tahun 2008
yang sebagian besar berasal dari bantuan sosial
untuk program jaminan kesehatan masyarakat miskin
sebesar 76,4 juta jiwa atau 34,2%.
Mobilisasi / Kecukupan

“Pooling” Resiko

Akurasi Alokasi

Efesiensi Pembiayaan
Meningkatkan dana agar
tersedia cukup, berkelanjutan
Revenue
dan merata untuk penyediaan
Collection
pelayanan dasar,dan
(Koleksi/
perlindungan terhadap
Pengumpulan)
kerugian finansial besar yang
tidak terduga akibat penyakit

Mengelola dana untuk


“Polling” Resiko distribusi resiko kesehatan
secara merata dan efesien

Memastikan belanja/
Purchasing pembelian jasa kesehatan
(Pembelanjaan) efesien (alokatif maupun
teknis)
• Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai
sumber, yakni: Pemerintah, Pemerintah Daerah,
swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu
sendiri.
• Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang
adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan
memegang peran yang penting untuk
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam
rangka mencapai berbagai tujuan pembangunan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai