Operation
Subdivisi : -
STANDAR OPERATION PROCEDURE
No. Dokumen : 001/TBG/SHE/X/2000
Hala Revisi :
STANDAR OPERASIONAL EKSPLORASI
1. man :
01/08
Dibuat Diperiksa Disetujui
Distibusi
Departement Produksi
Departement HO
Untung Uzealani, SE
TEAM PPS Dept. Operation Project Manager Tanggal Efektif : 13 April 2010
TUJUAN
1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi Pekerja
2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja
2. SASARAN
Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan sehinga kegiatan penambang dapat
mencapai hasil sesuai yang direncanakan (SR, Kuantitas dan Kwalitas nikel, productivity)
1. Peralatan
Peralatan yang perlu disiapkan sebelum melakukan deskripsi / pemberian inti
bor antara lain :
2. Mapping
Secara umum prinsip pemetaan di lapangan adalah :
a. Base Map
Skala base map yang dipakai 1 : 5000.
digabung :
Geologi
Topography
Batas-batas daerah; cagar alam, hutan lindung, taman konservasi laut
Lingkungan yang sensitif atau terlarang
Wilayah Hak Ulayat
Areal “Mine Out”
Infrastruktur
Tumbuh-tumbuhan
Struktur
Perencanaan (seperti titik lubang bor)
b. Mapping Geology
Detail mapping dilakukan oleh geologist dengan jalan melalui pemetaan
setiap grid line dan peta selalu di-update secara teratur selama program
drill. Semua data mesti dipetakan.
Alat-alat yang digunakan untuk pemetaan ini adalah peta aerial photographs,
kompas dan klino, pita, dan GPS.
c. Standart Mapping
Implementasi format yang dipakai setiap perusahaan sering kali berlainan,
Standart Tipe Laterit Harita Group adalah sebagai berikut :
1
SOP Eksplorasi
Nikel
Legenda Mineralisasi
Limonite :
Coklat orange – coklat kemerahan, < 10% float ultramafik
Rocky laterite :
Coklat orang – coklat kemerahan, 10% - 50% float ultramafik
Outcrop/Subcrop Ultramafik :
Area Harzburgite / Dunite / Peridotite, > 50% float ultramafik
Brown Soil :
Non limonitic, coklat terang – hitam, sediment – lapukan sedimen
3. Survey
Letak test pit atau drill hole terdahulu termasuk dalam program survey. Secara
teknik untuk detai survey akan diterangkan di lain pembahasan termasuk data-
data pendukungnya.
Semua titik-titik perencanaan drill yang baru disurvey oleh surveyor yang
profesional.
2
SOP TEST PIT
1. Pekerjaan
Setiap Foreman Siapkan peralatan kerja standar
persiapan
hendak / Periksa semua peralatan dalam
peralatan/perleng-
memulai Supervisor keadaan baik dan layak pakai
kapan kerja
pekerjaan
P e ik s a lokasi yang
2. P s iapan lokasi su rv e y
kerj a S e t ia p Fo r e ditentukan
m e m u S u p e
h endak m a n / Bersihkan dan ratakan sekitar
la i rv is o
lokasi penggalian untuk
pekerjaan r
keamanan dan kelancaran kerja
Buatkan saluran pembuangan air
di sekitar lubang penggalian
Periksa apakah semua peralatan
kerja sudah aman
3
SOP PENGAMBILAN DATA
4
SOP Eksplorasi Nikel
penggalian untuk dikirim ke Lab
5
SOP Eksplorasi Nikel
Batu + 20 cm
dijadikan sample dan dikirim
ke Lab
SOP Eksplorasi
Nikel
SOP OPERASI PEMBORAN (DRILLING OPERATION)
1. Tanggung Jawab
Manajer proyek bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi pemboran
dilakukan dengan cara yang aman
4. Prosedur Kerja
a. Koordinasikan semua tahap pekerjaan pemboran dengan Pengawas/Logger
b. Operasi peralatan pemboran hanya boleh dilakukan oleh petugas pemboran
c. Hanya operator pemboran yang diijinkan mengoperasikan mesin pemboran
d. Pastikan bahwa peralatan pemboran berfungsi dengan baik
e. Pastikan bahwa menara bor berdiri sempurna pada koordinat yang ditargetkan
f. Pastikan bahwa lokasi menara bor tidak akan bergeser atau runtuh akibat
getaran mesin atau akibat adanya beban bergerak
g. Dilarang melakukan perbaikan pada bagian mesin yang sedang bergerak, bila
perbaikan sagat diperlukan pada saat mesin bergerak, harus ada petugas
yang di tombol kendali penggerak agar dapat mengambil tindakan bila terjadi
keadaan darurat
h. Semua poros, roda dan bagian permesinan yang berputar harus diberi
pelindung
i. Semua tetesan bahan bakar, oli, dll harus ditampung dalam wadah
penampung
j. Tugaskan 2 orang untuk mengangkat beban yang berat seperti pipa bor,
kotak batuan sample, dll
k. Pemindahan menara bor harus dipandu supaya berlangsung aman
5. Pelaksanaan Pemboran
1. Pemboran dilakukan per 1 meter dengan menggunakan bit intan
2. Pada meteran awal, pemboran dilakukan sesuai dengan cut. Misalnya cut 20
cm, maka pemboran dilakukan dengan 80 cm yang dianggap meteran (0 - 1)
meter
8
3. Pada meteran selanjutnya dilakukan per meter dengan maksimum 5 kali
pancingan
4. Ukur setiap pipa yang digunakan
5. Pada Meterial lunak (OB/LIM) pemboran dilakukan dengan cara penekanan
dalam arti tekanan lebih besar daripada putaran, sehingga panjang sample
lebih besar daripada panjang penusukan
6. Pada material keras (SAP/BRK), pemboran harus menggunakan air pelumas
(polimer)
7. Perhatikan penggunaan air pelumas
8. Pergeseran lokasi bor hanya diperbolehkan sejauh 50 cm
6. Pengambilan Sample
1. Sebelum pipa dibuka, yakinkan bahwa sample sudah benar-benar masuk
dalam inner tube
2. Angkat pipa sampai batas sambungan, tahan dengan kunci pipa, kemudian
putar bagian atas dengan menggunakan kunci pipa dengan posisi tubuh yang
aman
3. Masukkan overshot untuk memancing inner tube dari core barrel dan letakkan
pada kaki tiga
4. Buka inner tube dengan menggunakan kunci tube
5. Core atau sample dikeluarkan dengan menggunakan tekanan air (JANGAN
DIPUKUL)
6. Core yang telah keluar kemudian diletakkan pada core box dengan
memperhatikan bagian top dan bottom
7. core Masukkan kembali inner tube ke dalam co re barrel dengan menggunakan
wireline
8. Berikan label pada bagian bottom yang berisikan no. hole, sheet, kedalaman,
panjang core, dan tanggal pemboran
7. Finish Pemboran
1. Pemboran dikatakan FINISH apabila :
- Telah mencapai semua zona pada laterite yang terdiri dari limonite,
saprolite, dan bedrock
- Minimal 3 meter bedrock
2. Penghentian pemboran harus sepengetahuan dan persetujuan dari Geologist 3.
Setelah pemboran dikatakan finish, cabut seluruh pipa yang digunakan yang
kemudian diukur bersama antara pihak kontraktor
8. Pengangkutan Sample
9
Periksa kondisi box, apakah masih utuh atau rusak
Perkirakan berat core box dengan kekuatan Anda
Arahkan pandangan ke depan, angkat core box dengan hati-hati
Yakinkan bahwa core box tidak bergoyang pada saat pengangkutan
9. Drilling
Titik bor ditandai oleh kru lokal dengan mempergunakan kompas dan pita ukur.
Program drilling biasanya mempergunakan Jackro 175, NQ drill rods dan
tungsten carbide bits dan triplecup.
Sebelumnya permukaan letak bor diperiksa secara teliti. Standar yang dipakai di
sini pengeboran berhenti apabila mencapai 30 m.
Core Recovery diperiksa setiap kemajuan ”run” dan dicatat di dalam Core
Recovery Sheet.
25,00 25,75
– (25,75 m adalah kedalaman akhir)
8) Keterangan / comments
Berdasarkan keterangan yang didapat dari laterite/batuan pada setiap 1
m kemajuan bor
10
Form Drill Hole (QNI Standard / WBN Standard)
11
12
CORE RECOVERY SHEET of
PROJECT :
Core Run
From To Core Length Core Recovered % Recovery
13
b. Cara Sampling
1) Inti bor di-sampling setiap interval 1m kemajuan bor, kecuali pada
batas lithologi
2) Core box harus dilapisi dengan plasti yang bersih atau dibersihkan
setiap pergantian core / inti bor
3) Conto/inti bor dimasukkan ke dalam kantong conto beserta almunium tag
dan label conto (karton manila) yang telah disiapkan sebelumnya
4) Conto ditimbang dan dicatat beratnya pada almunium tag dan label conto
5) Plastik conto dirangkap dua
6) Apabila ada satu conto atau lebih yang akan diambil Hand Specimen-nya
maka harus dicatat berat asal dan berat HS-nya. Berat yang dicantumkan
pada label adalah berat sisa setelah diambil HS-nya, terutama untuk
saprolite
7) Conto dimasukkan ke dalam karung dan pada bagian luar ditulis nomor
conto, kedalaman serta jumlah contonya
Sampling dilakukan di lapangan dan dibawa oleh kru laborat untuk diperiksa.
Alat yang digunakan antara lain sebuah mobile jaw crusher, pulverizer dan
oven pengering/drying oven atau dijemur di bawah terik matahari.
Duplikat sample sebagai cross cek hasil laborat haruslah disimpan secara rahasia.
Sample ini harus di-record secara rapi dan teratur. Data duplikat sample tidak
boleh tersebar ke laboratorium.
Foto 8
Penjemuran Sample
14
SOP PREPARASI DAN EVALUASI DATA
DARI PENGGALIAN SUMUR UJI (TEST
PIT)
1. Siapkan data
Setiap akan Supervisor Siapkan lembar kerja/spread
/ informasi
memulai sheet khusus untuk data test
yang
pekerjaan pit
diperlukan
Siapkan data/catatan produksi
Siapkan hasil analisa dari
laboratorium
Siapkan data survey
mengenai lokasi, nomor pit,
dan elevasi
Setiap saat Supervisor
2. Input data ke
bila ada tam- Masukan data/informasi
dalam
bahan baru tersebut di atas pada kolom
spread sheet
yang disediakan
Setiap saat Supervisor
kemajuan / Cocokan data/informasi dari
3. Kontrol dan
pekerjaan Geologist lapangan dengan hasil
evaluasi data
analisa Lab untuk total profil
Lihat hasil perhitungan apakah
sesuai dengan pengamatan
fisik di lapangan
15
SOP PREPARASI
16
SOP ASSYING
1. ASSYING
Di sini hanya akan diterangkan secara sekilas urut-urutannya, antara lain:
a. Metoda
Setiap sample dianalisa oleh Independent Konsultan Laboratorium di Jakarta
untuk unsur-unsur Ni, Co, Fe, Mg, Si dan Al, dengan intruksi standard sample
yang telah ditetapkan oleh perusahan pengguna
jasa. Metode analisa yang dipakai adalah :
2. GEOTEK
Aktifitas geotek di lapangan meliputi :
Investigasi geotek dil apangan – deskripsi soil dan batuan selama logging dari
hasil drilling geotek
Drilling Geotek – berdasarkan pada drilling, alat-alat sampling, standard
penetration tests (SPT), piezometers, dan lain-lain
Testing Geotek – pemeriksaan density tanah di lapangan dengan metode
sand-cone
3. DATA
a. Data Entry
Maintenance database dan data entry dikerjakan di kantor Jakarta dengan
menggunakan Microsoft (MS) Access database, dibawah supervisi profesional
geologist.
b. Verifikasi Data
Internal audit validasi data yang dikerjakan oleh staff ahli di kantor Jakarta
meliputi :
1) Testing data fisik
Verifikasi data dengan software MicroLynk, jika data di lapangan
belum diolah
Pengecekan kembali data logging yang asli dan siapa geolog yang
bertanggung jawab
Kira-kira 20% original logs dan assay sheet mesti diperiksa kembali
un t e ng h in da r i k e s a l a h a n p engetikan-typographical
Me - w d ig it l t e rr a i n m o d e l
u k m
r ev i
17
Memeriksa kembali data survey yang lalu dan program drilling yang
sedang berjalan
dll
4. ESTIMASI CADANGAN
Semua staff eksplorasi harus familiar dengan prinsip-prinsip dasar dan fungsi
sistematik cadangan dan estimasi reserve.
5. PEMBUATAN LAPORAN
Standard laporan ini biasanya memuat hal-hal sebagai berikut (QNI dan WBN) :
1. Pendahuluan
1.1 Deskripsi Project
1.2 Eksplorasi Sebelumnya
2. Status
2.1 Sejarah
2.2 Kedudukan / Status Daearah
3. Geologi dan
Mineralisasi 3.1
Geologi Regional
3.2 Prospek Geologi
3.3 Struktur
4. Eksplorasi dan
Evaluasi 4.1 Drilling
4.2 Pengukuran Density
4.3 Analisa Dampak Lingkungan
4.4 Mini Pit Ekskavasi / Mining Block Test
18
5. Prosedur
Estimasi 5.1
Database
5.2 Survey
Topografi 5.3
Geologi
5.4 Profile Vertikal Secara
Kimia 5.5 Penyebaran Batuan
5.6 Variografi
6. Modelling
6.1 Topografi Permukaaan
6.2 Geologi Model
6.3 Blok Model
6.4 Metode Estimasi Grade
19
SOP GEOLOGIST
1. Pemetaan Regional
Pengenalan tIpe material
Pengambilan sample outcrop
2. Pemboran
Pengambilan Core
Pengaturan / Penempatan inti Box
Penentuan core break
Pemberian nomor sample
Melakukan logging
Pembuatan label
Pengambilan photo core
Penimbangan sample
Dokumen pengiriman sample
Sample untuk LOI
Sample pada bottom
Petrografi
3. Produksi Pemboran
Drill hole resume, Recovery
5. Evaluasi Data
Memperkirakan penyebaran ore (limonite, saprolite)
Evaluasi geologi
Profile laterite
Pembuatan peta penyebaran ore (high grade dan low grade, atau
berdasarkan chesmistry dari permintaan pembeli)
Validasi data
Menghitung resources
6. Penambangan
Memonitor setiap saat untuk membandingkan REALISASI tambang dengan data
EKPLORASI (tonase dan chemistries).
Saat penambangan harus ada 2 stockpile, satu untuk saprolite yang mempunyai
karakter limonitic saprolite dan yang satu lagi mempunyai karakter hard
saprolite.
Untuk bagian atas limonitic saprolite (kadar 1.8 % Ni) dapat dimasukkan
stockpile, untuk bahan blending saat Fe terlalu rendah dan Si02 terlalu tinggi.
Pada bagian bawah (pada bed rock) penambangan jangan terlalu
bawah, usahakan penambangan berhenti (stop) pada kadar Ni berkisar 1.9 %.
Bila kelebihan nambang pada bed rock pengaruhnya sangat besar pada Fe,
Si02 dan MgO.
20
JOB DESCRIPTION
GRADE CONTROL & MINE GEOLOGIST
Helm Pengaman
Sepatu safety
1. PENYIAPAN DATA
a. Peta lokasi rencana penambangan (hasil survey)
b. Peta Tttik bor yang masuk dalam rencana
penambangan 1) Pembuatan cross section
2) Pembuatan peta geologi lateritic : OB, waste, limonite, saprolite,
dan bed rock
3) Lokasi yang direncanakan disesuaikan dengan standar kualitas ore
4) Perbedaan kualitas ore = Range kadar Ni dan Bas tiap lokasi di buat
PETA dan didiskripsi
2. PRA PEKERJAAN
a. Pengupasan OB
1) Pengukuran peta situasi
2) Melakukan pengamatan visual di lapangan dengan pedoman lokasi
titik bor dan bila ada perubahan litologi, lakukan cek sample secara
composite grab dengan spasi 5 m dengan kedalaman 20 cm – 25 cm
dan dipreparasi (quartering) hingga 2 kg
b. Pengupasan Limonite
1) Pengukuran peta situasi dan titik bor
2) Melakukan pengamatan visual di lapangan dengan pedoman lokasi
titik bor dan bila ada perubahan litologi lakukan cek sample secara
composite grab dengan spasi 5 m dengan kedalaman 20 cm – 25 cm,
lebar 20 cm dan dipreparasi (quartering) hingga 2 kg
3) Pencatatan ritasi (tonnage) dan bandingkan dengan data reserve
yang mencakup kualitas maupun kuantitas
4) Pembuatan peta penyebaran litologi (lateritic) : OB, waste, limonite,
saprolite dan bed rock didasarkan hasil dari pengamatan visual dan
data dari hasil cek sample
3. PEKERJAAN/PENAMBANGAN
a. Pengukuran peta situasi, titik bor elevasi
b. Lakukan cek sample setiap ada perubahan material (grab maupun channel
sampling) dengan metoda yang telah ditentukan
c. Hasil analisa dari cek sample diberi pita warna (kode) yang telah
ditentukan
d. Pencatatan ritasi (tonnage) dan bandingkan dengan data reserve yang
mencakup kualitas maupun kuantitas, hitung dilution-nya dan mining
recovery
e. Membuka menyiapkan minimal 3 front yang sudah siap tambang, saprolite
exposed yang disesuaikan dengan perencanaan
f. Pengawasan penambangan
Menentukan jenis material yang ditambang : saprolite, waste,
limonite, atau OB
21
Apabila ketebalan jenis ore bervariasi, maka penambangan turun setiap
2 meter untuk menekan besarnya dilution
Tetapi kalau jenis ore secara horizontal atau vertical relatif homogen,
penambangan turun setiap 6 meter
Lakukan cek sample sebelum front akan ditinggalkan, baik mine ada
perubahan perencanaan tambang dan update peta geologi lateritic
(OB, waste, limonite, saprolite dan bed rock)
Pemberian pita setiap akhir shift berdasarkan jenis material dengan
warna pita yang ditentukan
Jika 2 hari berturut-turut kadar jatuh di luar batas toleransi, harus
pindah front lain yang sudah disiapkan sebelumnya
g. Penyamplingan
Label untuk setiap stock hasil penambangan diberi kode yang
mencakup : tanggal, bulan, tahun, nama pit, nomor lobang bor,
elevasi, jenis material dan urutan tumpukan.
Penyamplingan dilakukan setiap 2 rit sekali (50 ton), berat setiap sample
18 – 22 kg. Penomoran stock akan berubah dan pindah tempat setiap
750 ton dan bila ada perubahan material secara geologi
Pencatatan nomor tumpukan, tonnage dan lokasi (buat sketsa)
Pemberian pita warna berdasarkan kadar Ni untuk memudahkan
blending dan penentuan lokasi
a. Ni < 2 % = Biru
b. Ni 2 – 2.3 % = Merah
c. Ni 2.3 – 3 % = Kuning
d. Ni ≥ 3 % = Hijau
Spasi stock ETO berjarak 3 m (lihat gambar)
3m
4. PROSES DATA
a. Up date semua data survey, data bor yang ada, buat section-nya dan
dikompilasi
b. Hitung semua material yang tertambang (material moving) : OB, waste,
limonite dan saprolite
c. Koordinasi dengan survey untuk membuat PETA GEOLOGI mingguan
d. Pembandingan data reserve yang tertambang (eksplorasi) dengan data
realisasi
e. Hitung semua stock ETO secara kualitas dan kuantitas dan dibuat
rangkaian
f. Penghitungan stock harian yang diturunkan dan bandingkan data stock
ETO dan stock EFO
g. Penghitungan stock EFO secara kualitas dan kuantitas buat
rangkaian pembuatan rencana pengapalan berdasarkan sublot
h. Up date data stock (kadar) harian dan koordinasi dengan laboratorium
i. Indeks peta harus dibuat standar
22
SOP EVAKUASI
Prosedur ini menjelaskan tindakan evakuasi cepat dan tepat dalam menghadapi
keadaan darurat, merupakan langkah penting dalam kegiatan eksplorasi maupun
eksploitasi.
5. Evakuasi medis
Bila seseorang mengalami sakit yang parah atau cidera dan diputuskan untuk
dievakuasi :
a. Ikuti prosedur pertolongan pertama hingga petugas medis dari Puskesmas
terdekat dapat dihubungi, dan catat gejala-gejala yang perlu untuk dilaporkan
lebih lanjut
b. Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan keperluan
evakuasi korban
23
Langkah-langkah untuk Memperoleh Data Digging Block
dengan Menggunakan Ore Model (Microlynx 97)
1. Perimeter
Perimeter adalah suatu dimensi yang memiliki elevasi yang sama, memiliki
luas dan tebal (tinggi). Perimeter merupakan objek 3 dimensi yang secara
prinsip mirip dengan string tertutup (polygon) hanya memiliki tebal.
Perimeter dst
Interim Pit B Perimeter
……………………………….
(Cutback-2) atau Year-2 atau
Quarter-2 atau Month-2
……………………………….
……………………………….
dst
Dan seterusnya
……………………………….
……………………………….
……………………………….
24
2. Mine Planning
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perimeter untuk keperluan
weekly schedule adalah :
1. Sebaiknya string per bench untuk semua bagian pit yang akan digali pada
minggu tersebut disiapkan, dengan menggunakan nama initial pit dan juga
bench yang akan digali.
Misalnya: R2500001. Artinya Rosalina bench 250RL block nomor 1
25
Catatan :
Widht+ dan Width- tidak harus kedua-duanya diisi, salah satu saja diisi
microlynx akan menghitungnya.
10. Edit semua perimeter sehingga sesuai dengan apa yang diiginkan
11. Untuk mendapatkan tonase ore sesuai dengan range grade yang diinginkan,
maka perlu dibuat “Numeric Basedon Color Pattern” dengan memilih menu
File>Modify System Lookup Tables>Numeric Basedon Color Pattern.
Pada box kanan atas ketik nama numeric yang diinginkan dan tekan enter
(jangan mengklik kanan mousewalupun sama-sama berfungsi) sebagai
“enter”). Isilah tabel yang ada sesuai dengan range grade yang diinginkan. Jika
kesulitan cara mengisinya, manfaatkan fasilitas help yang ada. Setelah selesai,
klik Button Save dan Close
12. Pilihlah button “tag” dan “untag” dibawah menu Tools>Perimeter untuk
memilih perimeter mana saja yang akan dihitung. Jika ingin menghitung
semua perimeter, maka pilih “tagAll”
13. Perhitungan dilakukan dengan memilih Menu Output>Report by Grade Range.
Box yang perlu diisi adalah :
Selected Model Table : biarkan dengan tanda bintang
(*) Orientation : biarkan kosong
Base, Interval, Number : biarkan kosong
Grade Range Table Name : Pilih “Tabel Numeric Range” yang telah
dibuat seperti pada point 11 di
atas NonNull Group Only : Dipilih (tick)
Primary Model Variabel to Report : Pilih variabel utama yang akan
dilaporkan
Misalnya NI (Kandungan Nikel)
Other Numeric Variable to Report : Pilih variabel yang lain jika
Diperlukan
Misalnya BAS (Basicity),
Vol# (Volume), SG (Specific Gravity)
14. Kemudian klik OK untuk eksekusi
15. Setelah proses perhitungan/estimasi, akan muncul Report Windows. Agar
hasilnya dapat langsung diedit dengan menggunakan excel, maka pilih
Output>to Formatted File dan pilih option “Output Page Header” dan “Output
Field Names” dan ketik nama file-nya
16. Buka Microsoft Excel dan pilih button open dan buka file yang telah dibuat,
kemudian pilih next. Setelah itu, lakukan penggeseran, penambahan atau
penghilangan brake line sesuai dengan kebutuhan. Hati-hati jangan sampai
brake line memotong angka yang seharusnya berada pada satu kolom. Jika
sudah sesuai, maka klik Finish
17. Jika file ini akan disimpan dalam bentuk Excel file, lakukan perintah Save As dan
pilih type filenya
18. Data ini bisa langsung di-copy ke sheet digging blocks di weekly
spread sheet, lakukan sesuai dengan posisi/letak datanya
26
SOP SAMPLING
2. Persiapan
Menyiapkan dan memeriksa semua peralatan yang dibutuhkan
telah tersedia dan dapat berfungsi dengan baik
Menyiapkan lokasi untuk dumpingan ore
Pick up ulang daerah stockyard
Memeriksa kondisi tempat/lokasi kerja dalam keadaan aman
3. Sampling
Sampling dilakukan dengan formasi 2 : 1, untuk setiap 2 rit ADT / DT
diambil 1 bag dengan menggunakan Scope 125 D (@ 25 Kg),
masukkan ke dalam karung sample
Titik pengambilan adalah 1/2 dari tinggi dumpingan
Masukkan sample ke dalam karung, kemudian ikat supaya tidak
jatuh/tumpah selama pengangkutan
Lakukan pengambilan sample secara sistematik dengan formasi
2:1
Berikan kode/label untuk setiap tumpukan yang sudah lengkap
Buat label baku
Tgl. produksi / tipe material / no. sample
27
SOP SAMPLING MINING BLOCK TEST (MBT)
1. Persiapan
Menyiapkan dan memeriksa semua peralatan yang dibutuhkan
telah tersedia dan dapat berfungsi dengan baik
Memeriksa kondisi tempat/lokasi kerja dalam keadaan aman
Menyiapkan lokasi untuk dumpingan ore
Pick up ulang daerah stockyard
2. Sampling
Sampling dilakukan dengan formasi 2 : 1, untuk setiap 2 rit ADT (@ 21
ton) diambil 1 bag dengan menggunakan Scope 125 D (@ 25 Kg)
(Gunakan APD seperti helm, masker, kaca mata debu)
28