Anda di halaman 1dari 29

Divisi : Dept.

Operation
Subdivisi : -
STANDAR OPERATION PROCEDURE
No. Dokumen : 001/TBG/SHE/X/2000
Hala Revisi :
STANDAR OPERASIONAL EKSPLORASI
1. man :
01/08
Dibuat Diperiksa Disetujui
Distibusi
Departement Produksi
Departement HO
Untung Uzealani, SE

TEAM PPS Dept. Operation Project Manager Tanggal Efektif : 13 April 2010
TUJUAN
1. Memberikan panduan standar operasional penambangan bagi Pekerja
2. Menghilangkan atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja

2. SASARAN
Memastikan operasional penambangan dilakukan sesuai standar perusahaan sehinga kegiatan penambang dapat
mencapai hasil sesuai yang direncanakan (SR, Kuantitas dan Kwalitas nikel, productivity)

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)


SOP Eksplorasi
Nikel
PETUNJUK PELAKSANAAN STANDARD DESKRIPSI INTI
BATUAN

1. Peralatan
Peralatan yang perlu disiapkan sebelum melakukan deskripsi / pemberian inti
bor antara lain :

a.  Buku lapangan tahan


air
b.   Aluminium tag
c.   Plastik label conto
d.   Kantong conto
e.  Loupe
f.   Magnet pen / scratcher pen
g.   Plastik core box
h. Kertas karton manila
i. Pensil, ballpoint dan spidol

2. Mapping
Secara umum prinsip pemetaan di lapangan adalah :

  Selalu dilakukan oleh Geologists / Asisten Geologist


  Mengidentifikasi data-data permukaan, batuan dasar, laterit dan struktur
geologi
  Mendata informasi topografi, seperti : elevasi, slope, pola aliran, dll
  Semua data tersebut disimpan secara digital-komputer

a.   Base Map
Skala base map yang dipakai 1 : 5000.

Berikut ini detail data yang mesti

digabung :

  Geologi
  Topography
  Batas-batas daerah; cagar alam, hutan lindung, taman konservasi laut
  Lingkungan yang sensitif atau terlarang
  Wilayah Hak Ulayat
  Areal “Mine Out” 
  Infrastruktur
  Tumbuh-tumbuhan
  Struktur
  Perencanaan (seperti titik lubang bor)

b. Mapping Geology
Detail mapping dilakukan oleh geologist dengan jalan melalui pemetaan
setiap grid line dan peta selalu di-update secara teratur selama program
drill. Semua data mesti dipetakan.

Alat-alat yang digunakan untuk pemetaan ini adalah peta aerial photographs,
kompas dan klino, pita, dan GPS.

c. Standart Mapping
Implementasi format yang dipakai setiap perusahaan sering kali berlainan,
Standart Tipe Laterit Harita Group adalah sebagai berikut :
1

SOP Eksplorasi
Nikel
Legenda Mineralisasi
Limonite :
Coklat orange – coklat kemerahan, < 10% float ultramafik
Rocky laterite :
Coklat orang – coklat kemerahan, 10% - 50% float ultramafik
Outcrop/Subcrop Ultramafik :
Area Harzburgite / Dunite / Peridotite, > 50% float ultramafik
Brown Soil :
Non limonitic, coklat terang – hitam, sediment – lapukan sedimen

3. Survey
Letak test pit atau drill hole terdahulu termasuk dalam program survey. Secara
teknik untuk detai survey akan diterangkan di lain pembahasan termasuk data-
data pendukungnya.

Semua titik-titik perencanaan drill yang baru disurvey oleh surveyor yang
profesional.

2
SOP TEST PIT

No Aktifitas Frekuensi Responsible Perincian

1. Pekerjaan
Setiap Foreman   Siapkan peralatan kerja standar
persiapan
hendak /   Periksa semua peralatan dalam
peralatan/perleng-
memulai Supervisor keadaan baik dan layak pakai
kapan kerja
pekerjaan

  P e ik s a lokasi yang
2. P s iapan lokasi su rv e y
kerj a S e t ia p Fo r e ditentukan
m e m u S u p e
h endak m a n /   Bersihkan dan ratakan sekitar
la i rv is o
lokasi penggalian untuk
pekerjaan r
keamanan dan kelancaran kerja
  Buatkan saluran pembuangan air
di sekitar lubang penggalian
  Periksa apakah semua peralatan
kerja sudah aman

3. Pengawasan   Prosedur penggalian sesuai


pekerjaan standar
penggalian Setiap waktu
  Catat semua data penggalian dan
pada saat Foreman
sample untuk setiap penggalian
penggalian /
untuk setiap meter penggalian
Supervisor
  Kirim sample yang sudah siap ke
laboratorium dilengkapi kode
sample

4. Pelaporan   Masukkan data ke dalam kolom


kemajuan kerja yang disediakan
Setiap akhir   Lengkapi form untuk sample
penggalian
yang proses di laboratorium
Supervisor
5. Mengamankan   Sekitar lubang penggalian sudah
lokasi kerja diamankan dan beri tanda
Setiap   Bila pekerjaan telah selesai,
mengakhiri semua lubang penggalian
pekerjaan Supervisor
ditimbun

3
SOP PENGAMBILAN DATA

No Aktifitas Frekuensi Responsible Perincian


1. Siapkan peralatan Setiap hendak Foreman Data yang diperlukan adalah :
dan informasi dari memulai /   Nomor test pit, lokasi/deposit
lapangan yang pekerjaan Supervisor   Data fisik dari penggalian
diperlukan (berat total material tergali,
jenis/tipe material, berat
sample dari kedalaman
sample tersebut)
  Data analisa (H2O, berat fraksi
dan kadar Ni, Fe, SiO2, MgO,
dan Co) dari setiap meter
2. Pengambilan data : kedalaman penggalian
Setiap sekuen
 /kedalaman Sampler   Catat semua jumlah
penggalian keranjang/ ember dari
material tergali
  Data/informasi final diambil dari
komposit dari beberapa data
A.   Data berat selama penggalian dan
Setiap meter
mewakili setiap 1 meter
kedalaman Sampler
penggalian
  Timbangan yang dipakai harus
benar/terkalibrasi
  Keranjang sample harus bersih
dari kontaminasi
  Over Burden   Berat keranjang/ember yang
dipakai sebagai standar harus
(OB) dan MGL
(Medium Grade diketahui
Limonite)    Catat jumlah keranjang dari
material tergali dari kedalaman
meter yang bersangkutan
  Timbang berat setiap
keranjang/ ember kelipatan
ke- 4 (ke-4, ke-8, ke-12, …) 
  Rata-ratakan berat material
yang ditimbang (dikurangi berat
keranjang/ember) dan kalikan
  Ore/Saprolite dengan keranjang/ember
(Batu - 10 cm)  jumlah material tergali untuk
mendapat-kan berat
material
OB/MGL dari meter kedalaman
tersebut
  Hitung jumlah keranjang/ember
(material tergali)
  Timbang setiap
keranjang/ember yang tergali
  Hitung total berat dikurangi
berat keranjang/ember
untuk mendapatkan berat
total saprolite ore dari meter
yg bersangkutan
  Lakukan quartering untuk setiap
8 keranjang/ember saprolite
ore tergali
  Kumpulkan hasil
quartering tersebut dalam tempat
sample sampai lengkap 1
meter

4
SOP Eksplorasi Nikel
penggalian untuk dikirim ke Lab

  Batu (10 – 15)   Klasifikasikan fragmen batu 10


cm – 15 cm yang ada/muncul
apakah batu tersebut akan
pecah menjadi fraksi - 10
cm, atau tetap sebagai 10
– 15 cm dalam proses
screening (dari tingkat
kerapuhan/kekompakan)
  Bila batu yang muncul
diklasifikasikan menjadi fraksi
- 10 cm nantinya, maka
proses penggaliannya
dicampur langsung saprolite
  Pecahkan batu di dalam lubang
untuk memudahkan
pengangkutan batu keluar
  Timbang setiap
keranjang/ember batu 10 - 15
untuk mendapatkan berat total
dari kedalaman yang
bersangkutan
  Pisahkan batu ukuran 10 – 15
cm, pecahkan dengan palu
sampai menjadi fragmen
ukuran - 10 cm. Kemudian
lakukan quartering untuk
dijadikan sample dan dikirim
  Batu (15 - 20) ke Lab
cm
  Klasifikasikan fragmen batu 15
– 20 cm yang ada/muncul
apakah batu tersebut akan
pecah menjadi fraksi -1 0
cm, atau tetap sebagai 15
– 20 cm dalam proses
screening (dari tingkat
kerapuhan/kekompakan)
  Bila batu yang muncul
diklasifikasikan menjadi fraksi -
10 cm nantinya, maka proses
penggaliannya dicampur
langsung saprolite
  Pecahkan batu di dalam lubang
untuk memudahkan
pengangkutan batu keluar
  Timbang setiap
keranjang/ember batu 15 – 20
cm untuk mendapatkan berat
total dari kedalaman yang
bersangkutan
  Pisahkan batu ukuran 15 – 20
cm, pecahkan dengan palu
sampai menjadi fragmen
ukuran - 10 cm.
Kemudian lakukan
quartering untuk

5
SOP Eksplorasi Nikel
  Batu + 20 cm
dijadikan sample dan dikirim
ke Lab

  Pecahkan batu menjadi


ukuran yang bisa terangkut
keluar lubang
  Timbang setiap
keranjang/ember yang digali
keluar
  Tempatkan terpisah dengan
fraksi lainnya
  Hitung timbangan total basah
dari kedalaman meter yang
B. Data H2O dan
bersangkutan
analisa
  Ambil contoh setangan yang
Kadar
mewakili tiap jenis/tipe material
+ 20 cm yang ada dan
dimasukkan kantung sample
untuk dikirim ke Lab

Yang harus dilakukan untuk


men- dapatkan hasil yang
baik/yang diinginkan :
  Kondisi insitu atau angka berat
basah dari setiap meter
penggalian harus benar (tidak
ada proses kehilangan air
karena penguapan)
  Timbangan yang dipakai harus
benar/terkalibrasi
  Hindari kontaminasi dengan
material dari meteran lain
dengan cara membersihkan
peralatan yang dipakai
  Over Burden setiap selesai dengan satu
dan Medium proses drying & screening 
Grade Limonite   Hindari material yang tercecer
(tidak ada kehilangan berat
akibat material
hilang/tumpah)

Setelah dinding galian terbuka


seda-lam 1 meter (sesuai
sekuennya) :
  Lakukan trenching sampling di
ke empat sisinya, campur
  Ore/saprolite semuanya dan lakukan
quartering sampai mendapatkan
sample seberat +/- 2 kg basah
  Masukkan sample tersebut
dalam kantung, beri nomor
  Fragmen batu sesuai dengan urutannya. Kirim
10 – 15 cm ke lab. Untuk analisa H2O dan
sekaligus kadar Ni, Fe, SiO2,MgO
dan Co

SOP Eksplorasi Nikel 6


  Fragmen batu   Penentuan kadar H2O dan
15 – 20 cm kandungan kimianya ditentukan
lewat process drying &
  Fragmen batu + screening di Lab
20 cm
  Sama dengan di atas

3. Pengangkutan / Setiap Foreman /   Sama dengan di atas


pengiriman Supervisor
langkah 1
sample
meter
penggalian   Langsung dari contoh
setangan yang diambil dari
lapangan. (Lihat keterangan
pengambilan data berat fraksi
+ 20 cm)

Pengiriman sample baik yang


langsung ke Lab maupun yang
harus diproses harus disertai
dengan catatan lengkap
mengenai
Selama ada Geologist :
4. Monitoring data   Asal sample (lokasi, no. pit,
kegiatan
Test Pit sekuen kedalaman)
dan kegiatan
 
 Jenis material dan berat timbangan
basah
  Lengkapi dengan nomor sample
untuk analisa dan pengantar
  Catat semua informasi untuk
memudahkan dan pencarian
ulang bila diperlukan

Geologist bertanggung jawab atas


:
  Kelancaran pelaksanaan
penggalian
  Akurasi data (sampling dan
preparasi)
  Menentukan lokasi dan
penyetopan
  Menjamin semua data benar
dan valid

SOP Eksplorasi
Nikel
SOP OPERASI PEMBORAN (DRILLING OPERATION) 

1. Tanggung Jawab
Manajer proyek bertanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi pemboran
dilakukan dengan cara yang aman

2. Alat-alat Pelindung Diri


  Helm Pengaman
  Sepatu safety
  Pelindung telingga
  Sarung Tangan
  Jas hujan

3. Potensi Bahaya Pada Operasi Pemboran


a.   Bahaya terjepit, terpukul banda yang jatuh
b.   Terciprat bahan kimia berbahaya, seperti minyak hidraulik, gas bertekanan
c.   Terpukul pipa, selang bertekanan
d.   Terpeleset, jatuh dari ketinggian yang sama atau ketinggian yang berbeda

4. Prosedur Kerja
a.   Koordinasikan semua tahap pekerjaan pemboran dengan Pengawas/Logger
b.   Operasi peralatan pemboran hanya boleh dilakukan oleh petugas pemboran
c.   Hanya operator pemboran yang diijinkan mengoperasikan mesin pemboran
d.   Pastikan bahwa peralatan pemboran berfungsi dengan baik
e.   Pastikan bahwa menara bor berdiri sempurna pada koordinat yang ditargetkan
f.   Pastikan bahwa lokasi menara bor tidak akan bergeser atau runtuh akibat
getaran mesin atau akibat adanya beban bergerak
g.   Dilarang melakukan perbaikan pada bagian mesin yang sedang bergerak, bila
perbaikan sagat diperlukan pada saat mesin bergerak, harus ada petugas
yang di tombol kendali penggerak agar dapat mengambil tindakan bila terjadi
keadaan darurat
h.   Semua poros, roda dan bagian permesinan yang berputar harus diberi
pelindung
i.   Semua tetesan bahan bakar, oli, dll harus ditampung dalam wadah
penampung
 j.  Tugaskan 2 orang untuk mengangkat beban yang berat seperti pipa bor,
kotak batuan sample, dll
k.  Pemindahan menara bor harus dipandu supaya berlangsung aman

5. Pelaksanaan Pemboran
1.   Pemboran dilakukan per 1 meter dengan menggunakan bit intan
2.   Pada meteran awal, pemboran dilakukan sesuai dengan cut. Misalnya cut 20
cm, maka pemboran dilakukan dengan 80 cm yang dianggap meteran (0 - 1)

meter

8
3.   Pada meteran selanjutnya dilakukan per meter dengan maksimum 5 kali
pancingan
4.   Ukur setiap pipa yang digunakan
5.   Pada Meterial lunak (OB/LIM) pemboran dilakukan dengan cara penekanan
dalam arti tekanan lebih besar daripada putaran, sehingga panjang sample
lebih besar daripada panjang penusukan
6.   Pada material keras (SAP/BRK), pemboran harus menggunakan air pelumas
(polimer) 
7.   Perhatikan penggunaan air pelumas
8.   Pergeseran lokasi bor hanya diperbolehkan sejauh 50 cm

6. Pengambilan Sample
1.   Sebelum pipa dibuka, yakinkan bahwa sample sudah benar-benar masuk
dalam inner tube 
2.   Angkat pipa sampai batas sambungan, tahan dengan kunci pipa, kemudian
putar bagian atas dengan menggunakan kunci pipa dengan posisi tubuh yang
aman
3.   Masukkan overshot untuk memancing inner tube dari core barrel dan letakkan
pada kaki tiga
4.   Buka inner tube dengan menggunakan kunci tube
5.   Core atau sample dikeluarkan dengan menggunakan tekanan air (JANGAN
DIPUKUL)
6.   Core yang telah keluar kemudian diletakkan pada core box  dengan
memperhatikan bagian top dan bottom
7.   core Masukkan kembali inner tube  ke dalam co re barrel  dengan menggunakan
wireline 
8.  Berikan label pada bagian bottom yang berisikan no. hole, sheet, kedalaman,
panjang core, dan tanggal pemboran

7. Finish Pemboran
1. Pemboran dikatakan FINISH apabila :
-  Telah mencapai semua zona pada laterite yang terdiri dari limonite,
saprolite, dan bedrock
-  Minimal 3 meter bedrock
2. Penghentian pemboran harus sepengetahuan dan persetujuan dari Geologist 3.
Setelah pemboran dikatakan finish, cabut seluruh pipa yang digunakan yang
kemudian diukur bersama antara pihak kontraktor

Panjang pipa + Panjang core Barrel yang masuk ke permukaan tanah =


kedalaman pemboran pada core box – tebal cut
Atau
Panjang pipa + Panjang core barrel + tebal cut = kedalaman pada
core 4. Pemboran dikatakan diulang apabila :
- Recovery pada zona saprolite tidak mencukupi 90 %
- Ada perbedaan antara panjang pipa dengan panjang core
- Tidak mengikuti prosedur kerja yang telah disepakati bersama
5. Periksa kembali No. hole, sheet, lokasi, kedalaman, dan recovery pada core
loss. Apabila sudah benar, core loss harus diparaf oleh Geologist dan Driller
6. Buatlah patok dan tuliskan:
  No. Hole
  No. Sheet
  E.O.H
  Tanggal start dan tanggal finish

8. Pengangkutan Sample

9
  Periksa kondisi box, apakah masih utuh atau rusak
  Perkirakan berat core box dengan kekuatan Anda
  Arahkan pandangan ke depan, angkat core box dengan hati-hati
  Yakinkan bahwa core box tidak bergoyang pada saat pengangkutan

9. Drilling
Titik bor ditandai oleh kru lokal dengan mempergunakan kompas dan pita ukur.
Program drilling biasanya mempergunakan Jackro 175, NQ drill rods dan
tungsten carbide bits dan triplecup.

Sebelumnya permukaan letak bor diperiksa secara teliti. Standar yang dipakai di
sini pengeboran berhenti apabila mencapai 30 m.
Core Recovery diperiksa setiap kemajuan ”run” dan dicatat di dalam Core
Recovery Sheet.

Sementara Logging dilakukan oleh geologist.

a. Diskripsi Inti Bor (Standard QNI)


Yang perlu dideskripsi antara lain :
1) Nomor conto (kolom 1)
Nomor conto mengikuti kedalaman bor (per meter)
2) Kedalaman (kolom 2 dan 3)
Kemajuan kedalaman berdasarkan kemajuan per meter kecuali
kedalaman akhir pada saat bor berhenti

Misalnya : 00,00 – 01,00 m


01,00 – 02,00 m

25,00  25,75
– (25,75 m adalah kedalaman akhir) 

3) Jenis batuan, Lithology (kolom 4)


Berdasarkan logging code yang telah disepakati, di sini diberikan
conto dari QNI.

Misalnya : LF – Red-brown limonite; R_SAP – Rocky saprolite


(laterit ultra basa yang mengandung 10% - 50% float ultra
basa)

4) Warna / colour (kolom 5)

Berdasarkan kenampakan fisik


Misalnya : abu-abu, hijau,
kuning

5) Standard Pelapukan / Standard Weathering Scale (kolom 6)


Sejauh mana batuan tersebut mengalami pelapukan

6) Persentase boulder / batuan yang hadir (kolom 7)


Seberapa banyak fragmen batuan yang hadir di setiap meter
kemajuan bor

7) Ukuran fragmen batuan yang hadir (kolom 8)


Berapa panjang (cm) batuan yang hadir di setiap meter kemajuan bor

8) Keterangan / comments
Berdasarkan keterangan yang didapat dari laterite/batuan pada setiap 1
m kemajuan bor

10
Form Drill Hole (QNI Standard / WBN Standard)

DRILL HOLE LOG SHEET of


PROJECT
:

Drill-hole No : Date Started :


Location : Date Complete :
Co-ordinate E : Co- Remarks : Drilling Co.
ordinate N: Collar Logged by :
elevation :
Final Depth

Sample Lithologycolourwth% Rock


From To Comments
No Rock Size
xxxx 11.00 12.00 R_SAP DGrey
35 5F 1,2 Mod weath.
Frsh Hz
Boulders.

11
12
CORE RECOVERY SHEET of

PROJECT :

Drill-hole No: Date Started :


Location : Logged by : Date Comleted : Final
Average Recovery Depth

Core Run
From To Core Length Core Recovered % Recovery

4.0 4.5 0.5 0.4 80


4.5 4.9 0.4 0.37 93

13
b. Cara Sampling
1)   Inti bor di-sampling setiap interval 1m kemajuan bor, kecuali pada
batas lithologi
2)   Core box harus dilapisi dengan plasti yang bersih atau dibersihkan
setiap pergantian core / inti bor
3)   Conto/inti bor dimasukkan ke dalam kantong conto beserta almunium tag
dan label conto (karton manila) yang telah disiapkan sebelumnya
4)   Conto ditimbang dan dicatat beratnya pada almunium tag dan label conto
5)  Plastik conto dirangkap dua
6)   Apabila ada satu conto atau lebih yang akan diambil Hand Specimen-nya
maka harus dicatat berat asal dan berat HS-nya. Berat yang dicantumkan
pada label adalah berat sisa setelah diambil HS-nya, terutama untuk
saprolite
7)   Conto dimasukkan ke dalam karung dan pada bagian luar ditulis nomor
conto, kedalaman serta jumlah contonya

10. Preparasi Sample / Conto


Preparasi sample di lapangan dilakukan selama program drilling sebagai
pengontrol kelanjutan explorasi drill melalui hasil assay sample.

Sampling dilakukan di lapangan dan dibawa oleh kru laborat untuk diperiksa.
Alat yang digunakan antara lain sebuah mobile jaw crusher, pulverizer dan
oven pengering/drying oven atau dijemur di bawah terik matahari.

Duplikat sample sebagai cross cek hasil laborat haruslah disimpan secara rahasia.
Sample ini harus di-record secara rapi dan teratur. Data duplikat sample tidak
boleh tersebar ke laboratorium.

Foto 8
Penjemuran Sample

14
SOP PREPARASI DAN EVALUASI DATA
DARI PENGGALIAN SUMUR UJI (TEST
PIT)

No Aktifitas Frekuensi Responsible Perincian

1. Siapkan data
Setiap akan Supervisor   Siapkan lembar kerja/spread
/ informasi
memulai sheet khusus untuk data test
yang
pekerjaan pit
diperlukan
 Siapkan data/catatan produksi
 Siapkan hasil analisa dari
laboratorium
  Siapkan data survey
mengenai lokasi, nomor pit,
dan elevasi
Setiap saat Supervisor
2. Input data ke
bila ada tam-   Masukan data/informasi
dalam
bahan baru tersebut di atas pada kolom
spread sheet 
yang disediakan
Setiap saat Supervisor
kemajuan /   Cocokan data/informasi dari
3. Kontrol dan
pekerjaan Geologist lapangan dengan hasil
evaluasi data
analisa Lab untuk total profil
  Lihat hasil perhitungan apakah
sesuai dengan pengamatan
fisik di lapangan

 Tentukan nilai ekonomis


  Beri tanda di peta (di titik test
pit yang dimaksud) dengan
informasi mengenai jenis/tipe
ore, rata-rata kadar,
Setiap selesai ketebalan ore, dll
lokasi Geologist
4. Laporan/hasil   Berdasarkan informasi dari
evaluasi evaluasi individu test pit (pada
akhir peta), lakukan kompilasi untuk
menentukan jenis dan
sebaran umum
  Simpulkan mengenai rata-rata
kadar dan estimasi recoverynya
Setiap
pembuatan Geologist
laporan resmi   Data harus disimpan secara
5. Administrasi baik dan benar
data/ laporan   Geologist bertanggung jawab
atas penyimpanan semua file

15
SOP PREPARASI

Prosedur ini menjelaskan cara penangan sample pra-produksi, sample produksi


dan sample kapal, chek sample (treching, grab) 

1. Prosedur Kerja Preparasi Besar


1.   Sample dari Sample House  yang terdiri dari 2 ember yang merupakan 1

increment digabung menjadi satu, begitupun increment kedua. Increment 1


dan 2 digabung
2.   Di-screening dengan menggunakan screening – 20 mm sedangkan over
size + 20 di-crushing (jaw crusher : - 20 mm)
3.   Di-mixer dengan semen mixer (molen) selama 20 detik
4.   Sample yang telah di-mixing  diambil quality-nya dengan cara matriks 6 x 5
ketebalan matriks 5 cm dan diambil menggunakan scoop  100 atau 30 D (15
kg)
5.   Dari 2 sample yang telah dimatriks digabung dengan increment 3 dan 4
yang telah melewati prosedur No. 1, 2, 3
6.   Di-mixing 3 kali kemudian diambil quality-nya dengan cara matriks 4 x 5 dan
diambil menggunakan scoop   100 (10 kg) yang merupakan grup 1A sisa
matriks diambil sebanyak 5 kg untuk menentukan MC
7.   Setelah lengkap dari grup 1A sampai 10A dengan berat total 100 kg
dikeringkan menggunakan 4 talang besar ke dalam oven dengan suhu 105 o C
selama 7 jam
8.   Setelah kering sample didinginkan selama 10 menit

2. Prosedur Kerja Preparasi Kecil


1.   Sample yang telah kering di-crushing dengan menggunakan sample grinder (-
5 mm)
2.   Di-mixing  satu kali kemudian di-riffle sampler JIS No. 20 sebanyak 3 kali
(12,5 kg)
3.   Sample di- pulverizing dengan menggunakan top grinder (- 1 mm)
4.  Di-mixing satu kali kemudian di-riffle JIS No. 10 sebanyak 2 kali (3
kg)
5.   Sample di-  pulverizing menggunakan vibration mill (- 70 mesh)
sebanyak 200 ml sampai habis
6.   Sample di-sieving  dengan menggunakan vibration mill (- 70 mesh) dan
+ 70 mesh di-mortar sampai sample berukuran – 70 mesh
7.   Sample di-mixing dengan menggunakan V-type Mixer selama 10 menit
8.   Final sample di-matriks 4 x 5 JIS 1.0 D scoop (300 gram) dan dibagi
menjadi 3 untuk :
a. Analisa Wet (- 70 mesh) 300 gram
b. Analisa X – Ray (- 70 mesh) 300 gram
Cat : dari sample B diambil 50 ml kemudian di- pulverizing dengan
menggunakan Vibration Mill selama 3 menit (- 200 mesh)
c. Arsip (- 70 mesh) 300 gram

16
SOP ASSYING

1. ASSYING
Di sini hanya akan diterangkan secara sekilas urut-urutannya, antara lain:

a.   Metoda
Setiap sample dianalisa oleh Independent Konsultan Laboratorium di Jakarta
untuk unsur-unsur Ni, Co, Fe, Mg, Si dan Al, dengan intruksi standard sample
yang telah ditetapkan oleh perusahan pengguna
jasa. Metode analisa yang dipakai adalah :

  Ni, Co, Fe, Mg dan Al akan diperiksa dengan 2 cairan asam


(hydrochloric dan
nitric acid  ), dan hasilnya dibaca melalui  Atomic Absorption
Spectroscopy (AAS)
  Analisis Si untuk program drilling feasibility  dan diperiksa melalui suatu
proses gravimetric

b.    Analisis Data Quality Assay


Kualitas data bisa dikontrol melalui :
  Duplikat sample
  Standard sample
  Cek sample

2. GEOTEK
Aktifitas geotek di lapangan meliputi :
  Investigasi geotek dil apangan – deskripsi soil dan batuan selama logging dari
hasil drilling geotek
  Drilling Geotek –  berdasarkan pada drilling, alat-alat sampling, standard
 penetration tests (SPT), piezometers, dan lain-lain
  Testing Geotek –  pemeriksaan density tanah di lapangan dengan metode
sand-cone

3. DATA
a.   Data Entry
Maintenance database dan data entry dikerjakan di kantor Jakarta dengan
menggunakan Microsoft (MS) Access database, dibawah supervisi profesional
geologist.

Data yang dikirimkan ke Jakarta dari lapangan berupa :


  Drill hole logging sheets
  Core recovery sheets
  Kopi digital progresif data density dan pengukuran moisture content

b.   Verifikasi Data
Internal audit validasi data yang dikerjakan oleh staff ahli di kantor Jakarta
meliputi :
1) Testing data fisik
  Verifikasi data dengan software MicroLynk, jika data di lapangan
belum diolah
  Pengecekan kembali data logging yang asli dan siapa geolog yang
bertanggung jawab
  Kira-kira 20% original logs dan assay sheet mesti diperiksa kembali

un t e ng h in da r i k e s a l a h a n p engetikan-typographical
  Me - w d ig it l t e rr a i n   m o d e l
u k m
r ev i

17
  Memeriksa kembali data survey yang lalu dan program drilling yang
sedang berjalan
  dll

2)   Testing analitikal data


  Verifikasi nomor sample
  Verifikasi entry data base
  Quality control

c. DMaentaja Sgae cukerirtayhasiaan sample dan integritas database dari


intervensi dan kebocoran data adalah sangat penting. Maka yang harus
dilakukan adalah :
  Mengawasi secara langsung keamanan sample/core dil apangan
  Core sisa dan sample yang di-rejeck disimpan di gudang yang terkunci
  Menjaga keamanan transportasi sample dan core
  Keamanan laboratorium
  Semua data diberi akses rahasia
  Keamanan komputer
  Final report harus dijaga kerahasiaannya
  Semua file mesti di-back-up di dalam CD dan disimpan secara rahasia di
apangan
  Jika menggunakan fasilitas “network” dapat diback-up secara teratur di
designated network drive (G)

4. ESTIMASI CADANGAN
Semua staff eksplorasi harus familiar dengan prinsip-prinsip dasar dan fungsi
sistematik cadangan dan estimasi reserve.

Permulaan estimasi resource dapat dikerjakan di “in-house” dengan MicroLynk


software dan polygonal standard serta metode block modeling.

Digitising interpretasi zona-zona litologi harus dikerjakan oleh geologist dan


juga diperiksa oleh senior geologist.

Validasi digital kopi database haruslah diserahkan ke konsumen (biasanya QNI


atau perusahaan pembeli lainnya) untuk kalkulasi cadangan melalui blok model.
Biasanya mereka juga mengaudit seluruh prosedur eksplorasi yang telah
dilakukan.

5. PEMBUATAN LAPORAN
Standard laporan ini biasanya memuat hal-hal sebagai berikut (QNI dan WBN) :
1.   Pendahuluan
1.1   Deskripsi Project
1.2   Eksplorasi Sebelumnya

2.   Status
2.1   Sejarah
2.2   Kedudukan / Status Daearah

3.   Geologi dan
Mineralisasi 3.1 
Geologi Regional
3.2  Prospek Geologi
3.3  Struktur

4.   Eksplorasi dan
Evaluasi 4.1  Drilling
4.2   Pengukuran Density
4.3   Analisa Dampak Lingkungan
4.4   Mini Pit Ekskavasi / Mining Block Test

18
5.   Prosedur
Estimasi 5.1 
Database
5.2  Survey
Topografi 5.3 
Geologi
5.4  Profile Vertikal Secara
Kimia 5.5  Penyebaran Batuan
5.6  Variografi

6.   Modelling
6.1   Topografi Permukaaan
6.2  Geologi Model
6.3   Blok Model
6.4   Metode Estimasi Grade

7.   Kriteria Penilaian Cadangan


Mineral 7.1  Cara Sampling
dan Data
7.2  Estimasi dan Laporan Cadangan

Mineral 8.  Statement Cadangan

9.  Penambahan Cadangan yang

Potensial 10.  Referensi

19
SOP GEOLOGIST

1. Pemetaan Regional
  Pengenalan tIpe material 
  Pengambilan sample outcrop 

2. Pemboran
 Pengambilan Core
  Pengaturan / Penempatan inti Box 
  Penentuan core break 
  Pemberian nomor sample 
  Melakukan logging 
  Pembuatan label 
  Pengambilan photo core 
  Penimbangan sample 
  Dokumen pengiriman sample 
  Sample untuk LOI 
  Sample pada bottom 
  Petrografi 

3. Produksi Pemboran
Drill hole resume, Recovery

4. Quality As urance & Quality Control


  Repeat, duplicate dan sample standard
  Check ke Lab lain

5. Evaluasi Data
  Memperkirakan penyebaran ore (limonite, saprolite) 
  Evaluasi geologi
  Profile laterite
  Pembuatan peta penyebaran ore (high grade dan low grade, atau
berdasarkan chesmistry dari permintaan pembeli)
  Validasi data
  Menghitung resources

6. Penambangan
Memonitor setiap saat untuk membandingkan REALISASI tambang dengan data
EKPLORASI (tonase dan chemistries).
Saat penambangan harus ada 2 stockpile, satu untuk saprolite yang mempunyai
karakter limonitic saprolite  dan yang satu lagi mempunyai karakter hard
saprolite.

Untuk bagian atas limonitic saprolite  (kadar 1.8 % Ni) dapat dimasukkan
stockpile, untuk bahan blending saat Fe terlalu rendah dan Si02 terlalu tinggi.
Pada bagian bawah (pada bed rock)  penambangan jangan terlalu
bawah, usahakan penambangan berhenti (stop)  pada kadar Ni berkisar 1.9 %.
Bila kelebihan nambang pada bed rock pengaruhnya sangat besar pada Fe,
Si02 dan MgO.

20
JOB DESCRIPTION
GRADE CONTROL & MINE GEOLOGIST

Prosedur ini menjelaskan aktivitas penambangan dan pengawasan

Alat-alat Pelindung Diri

  Helm Pengaman
  Sepatu safety

1.   PENYIAPAN DATA
a.   Peta lokasi rencana penambangan (hasil survey)
b.   Peta Tttik bor yang masuk dalam rencana
penambangan 1)  Pembuatan cross section 
2)   Pembuatan peta geologi lateritic : OB, waste, limonite, saprolite,
dan bed rock
3)   Lokasi yang direncanakan disesuaikan dengan standar kualitas ore
4)   Perbedaan kualitas ore = Range kadar Ni dan Bas tiap lokasi di buat
PETA dan didiskripsi

2.   PRA PEKERJAAN
a.   Pengupasan OB
1)   Pengukuran peta situasi
2)   Melakukan pengamatan visual di lapangan dengan pedoman lokasi
titik bor dan bila ada perubahan litologi, lakukan cek sample secara
composite grab dengan spasi 5 m dengan kedalaman 20 cm – 25 cm
dan dipreparasi (quartering) hingga 2 kg
b.   Pengupasan Limonite
1)   Pengukuran peta situasi dan titik bor
2)   Melakukan pengamatan visual di lapangan dengan pedoman lokasi
titik bor dan bila ada perubahan litologi lakukan cek sample secara
composite grab dengan spasi 5 m dengan kedalaman 20 cm – 25 cm,
lebar 20 cm dan dipreparasi (quartering) hingga 2 kg
3)   Pencatatan ritasi (tonnage)  dan bandingkan dengan data reserve
yang mencakup kualitas maupun kuantitas
4)   Pembuatan peta penyebaran litologi (lateritic) : OB, waste, limonite,
saprolite dan bed rock didasarkan hasil dari pengamatan visual dan
data dari hasil cek sample

5)   Setelah pengupasan, lokasi di-survey kembali dan pasang titik bor


dan elevasi

3.   PEKERJAAN/PENAMBANGAN
a.   Pengukuran peta situasi, titik bor elevasi
b.   Lakukan cek sample setiap ada perubahan material (grab maupun channel
sampling) dengan metoda yang telah ditentukan
c.   Hasil analisa dari cek sample diberi pita warna (kode) yang telah
ditentukan
d.   Pencatatan ritasi (tonnage)  dan bandingkan dengan data reserve yang
mencakup kualitas maupun kuantitas, hitung dilution-nya dan mining
recovery 
e.   Membuka menyiapkan minimal 3 front yang sudah siap tambang, saprolite
exposed yang disesuaikan dengan perencanaan
f.   Pengawasan penambangan
  Menentukan jenis material yang ditambang : saprolite, waste,
limonite, atau OB

21
  Apabila ketebalan jenis ore bervariasi, maka penambangan turun setiap
2 meter untuk menekan besarnya dilution 
  Tetapi kalau jenis ore secara horizontal atau vertical relatif homogen,
penambangan turun setiap 6 meter
  Lakukan cek sample sebelum front akan ditinggalkan, baik mine ada
perubahan perencanaan tambang dan update peta geologi lateritic
(OB, waste, limonite, saprolite dan bed rock)
  Pemberian pita setiap akhir shift berdasarkan jenis material dengan
warna pita yang ditentukan
  Jika 2 hari berturut-turut kadar jatuh di luar batas toleransi, harus
pindah front lain yang sudah disiapkan sebelumnya
g. Penyamplingan
  Label untuk setiap stock hasil penambangan diberi kode yang
mencakup : tanggal, bulan, tahun, nama pit, nomor lobang bor,
elevasi, jenis material dan urutan tumpukan.
  Penyamplingan dilakukan setiap 2 rit sekali (50 ton), berat setiap sample
18 – 22 kg. Penomoran stock akan berubah dan pindah tempat setiap
750 ton dan bila ada perubahan material secara geologi
  Pencatatan nomor tumpukan, tonnage dan lokasi (buat sketsa)
  Pemberian pita warna berdasarkan kadar Ni untuk memudahkan
blending dan penentuan lokasi
a.  Ni < 2 % = Biru
b.  Ni 2 – 2.3 % = Merah
c.  Ni 2.3 – 3 % = Kuning
d.  Ni ≥ 3 %  = Hijau
  Spasi stock ETO berjarak 3 m (lihat gambar)

3m

4. PROSES DATA
a.   Up date semua data survey, data bor yang ada, buat section-nya dan
dikompilasi
b.   Hitung semua material yang tertambang (material moving) : OB, waste,
limonite dan saprolite
c.   Koordinasi dengan survey untuk membuat PETA GEOLOGI mingguan
d.   Pembandingan data reserve  yang tertambang (eksplorasi) dengan data
realisasi
e.   Hitung semua stock ETO secara kualitas dan kuantitas dan dibuat
rangkaian
f.   Penghitungan stock harian yang diturunkan dan bandingkan data stock
ETO dan stock EFO
g.   Penghitungan stock EFO secara kualitas dan kuantitas buat
rangkaian pembuatan rencana pengapalan berdasarkan  sublot 
h.   Up date data stock (kadar) harian dan koordinasi dengan laboratorium
i.  Indeks peta harus dibuat standar

22
SOP EVAKUASI

Prosedur ini menjelaskan tindakan evakuasi cepat dan tepat dalam menghadapi
keadaan darurat, merupakan langkah penting dalam kegiatan eksplorasi maupun
eksploitasi.

Arahkan prioritas utama dalam usaha memberikan pertolongan/ penyelamatan


manusia, khususnya terhadap korban yang masih hidup, baru kemudian terhadap
perlindungan peralatan dan harta benda.

1. Pencegahan gigitan ular berbisa


  Kenakan pakaian yang cukup memberi perlindungan, seperti sepatu, kaos
kaki, celana dari bahan yang tebal
  Jangan masukan tangan ke dalam celah timbunan kayu
  Usahakan untuk membuat suara berisik bila berjalan di semak belukar
  Cegah masuknya tikus ke dalam kemah, kamar
  Bersihkan rumput di sekitar kemah, camp

2. Penangan korban gigitan ular


  Baringkan si korban dengan tenang
  Bila bernapas berhenti, lakukan DRABC
  Tekan daerah luka dengan pembalut untuk menghentikan pendarahan
  Segera cari pertolongan medis

3. Pecengahan bahaya dan penanganan korban cidera


  Lakukan tindakan pertolongan pertama pada si korban
  Mencegah makin buruknya keadaan korban
  Mencegah terjadinya perlambatan penyembuhan
  Mengatasi kondisi bahaya lainnya terhadap si korban
  Segera laporkan kejadian kecelakaan ke pangkalan. Pastikan si penerima
berita sudah memahami berita yang disampaikan

4. Pencegahan penyakit Malaria


Malaria diakibatkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk yang umumnya
menggigit saat pagi hari sampai menjelang malam.

Para pekerja diharapkan untuk:


  Menghindari gigitan nyamuk
  Gunakan pil anti malaria

  Kenakan celana panjang dan baju lengan panjang


   Gunakan repelan anti nyamuk bagian tubuh yang terbuka
  Pada waktu tidur gunakan kelambu terutama bila playing camp 

5. Evakuasi medis
Bila seseorang mengalami sakit yang parah atau cidera dan diputuskan untuk
dievakuasi :
a.   Ikuti prosedur pertolongan pertama hingga petugas medis dari Puskesmas
terdekat dapat dihubungi, dan catat gejala-gejala yang perlu untuk dilaporkan
lebih lanjut
b.   Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan keperluan
evakuasi korban

23
Langkah-langkah untuk Memperoleh Data Digging Block
dengan Menggunakan Ore Model (Microlynx 97) 

1. Perimeter
Perimeter adalah suatu dimensi yang memiliki elevasi yang sama, memiliki
luas dan tebal (tinggi). Perimeter merupakan objek 3 dimensi yang secara
prinsip mirip dengan string tertutup (polygon) hanya memiliki tebal.

Perimeter biasanya dibuat berdasarkan bench level  sesuai dengan kebutuhan,


sehingga kumpulan perimeter ini mirip dengan kumpulan polygon.

Untuk kebutuhan mine planning/scheduling, perimeter dapat dibedakan menjadi:

1.   Ultimate Pit Perimeter 


Yaitu perimeter yang lebih mencerminkan reserve  yang tersisa (tidak
termasuk stockpile) – batasannya sampai pada bentuk akhir pit

2.    Interim Pit Perimeter 


Yaitu perimeter yang merepresentasikan bagian-bagian yang akan digali
untuk jangka waktu tertentu, misalnya monthly, quarterly , atau semester

3.   Production Scheduling Perimeter 


Yaitu perimeter yang digunakan untuk keperluan weekly  atau daily yang
diperoleh dari Interim Pit Perimeter 

Perimeter-perimeter tersebut dapat dijelaskan dalam bentuk gambar sbb: 

Weekly-1 Perimeter Yang mengacu pada


Interim PitPerimeter

Weekly-2 Perimeter Yang mengacu pada


Interim Pit A Perimeter Interim PitPerimeter
(Cutback-1) atau Year-1 atau
Quarter-1 atau Month-1 Weekly-3 Perimeter Yang mengacu pada
Interim PitPerimeter

Weekly-4 Perimeter Yang mengacu pada


Interim PitPerimeter
Ultimate Pit

Perimeter dst 
Interim Pit B Perimeter
………………………………. 
(Cutback-2) atau Year-2 atau
Quarter-2 atau Month-2
………………………………. 

………………………………. 

dst 
Dan seterusnya 
………………………………. 

………………………………. 

………………………………. 

24
2. Mine Planning
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perimeter untuk keperluan
weekly schedule adalah :
1.   Sebaiknya string  per  bench  untuk semua bagian pit yang akan digali pada
minggu tersebut disiapkan, dengan menggunakan nama initial pit dan juga
bench yang akan digali.
Misalnya:  R2500001. Artinya Rosalina bench 250RL block nomor 1

2.   Untuk konsumsi weekly schedule  tidak perlu disiapkan string/bench  yang


terlalu banyak, sesuaikan dengan kapasitas alat gali. Dan untuk memudahkan
pembuatan  pit face position  pada akhir minggu, sebaiknya polygon dibuat
berdasarkan kemajuan penggalian yang diinginkan. Dapat dikatakan bahwa
string atau polygon yang dibuat per bench sebaiknya dibagi lagi berdasarkan
block-block yang nantinya menjadi digging blocks, sesuai dengan arah
penggalian yang diinginkan
3.   Semua proses edit masih di bawah Survey Manager di Microlynx
4.   Setelah semua bench terwakili untuk weekly, maka string tersebut perlu di-
export ke perimeter
Menu Export>String to Perimeter>
Ketik nama file Perimeter dan pilih orientasi  “level”   dan eksekusi
Atau
Langkah ini bisa dilakukan langsung dengan mengimport data  sur di
bawah Mine Planning Menu dari Menu Utama Microlynx>Import>String to
Perimeter, dan pilih orientasi berdasarkan level. 
5.   Kemudian buka Mine Planning dari menu utama Microlynx
6.   Pilih File>Open Existing File dan pilih file perimeter yang diinginkan dan pilih
atribute yang ingin di”default”kan 
7.   Kemudian di Reserve Model pilih Model yang digunakan untuk mengestimasi
ore yang ada pada perimeter. Pilih option “Update perimeter…..” dan “Display
Model Data……”, serta tambahkan properti apa saja yang ingin ditampilkan
pada block model dengan memilih “Button Add” 
8.   Overlay  data yang lain jika diperlukan dengan memilih main menu
View>Overlay Other Data 
9.   Kemudian pilih menu Tools>Perimeter>Attribs untuk mengedit setiap
perimeter. Informasi yang muncul adalah :
a.   Perimeter Name: Nama sesuai dengan nama string/polygon
b.   Mining Phase : Isikan mmm-yy, misalnya : Jun04
c.   Period : Isikan week-n, misalnya : week-1
d.   Z coordinate : Akan mengikuti elevasi string, dan edit jika
diperlukan (jika tidak sesuai dengan apa yang ingin
direncanakan), mis. 300
e.   Width+ : Isi ketebalan ke atas perimeter, mis. 2 m
(microlynx akan menganggap perimeter tersebut
memiliki tebal 2 m di atas level/elevasi yang ada)
f.   Width- : Isi ketebalan ke bawah perimeter, mis. 4m
(microlynx akan menganggap perimeter tersebut
memiliki tebal 4 m di bawah level/elevasi yang ada)

Sehingga jika sesuai dengan data ketebalan di atas, maka perimeter


tersebut memiliki total tebal 6 m, dan microlynx akan menghitung
semua di atas elevasi 300 sejauh 2 m dan di bawah elevasi 300 sejauh
4m. Hasil yang sama akan diperoleh jika Z coordinate dipilih 299 dan
Width+ = 3 dan Width- = 3.

25
Catatan :
Widht+ dan Width- tidak harus kedua-duanya diisi, salah satu saja diisi
microlynx akan menghitungnya.
10.   Edit semua perimeter sehingga sesuai dengan apa yang diiginkan
11.   Untuk mendapatkan tonase ore sesuai dengan range grade yang diinginkan,
maka perlu dibuat “Numeric Basedon Color Pattern” dengan memilih menu
File>Modify System Lookup Tables>Numeric Basedon Color Pattern.
Pada box kanan atas ketik nama numeric yang diinginkan dan tekan enter
(jangan mengklik kanan mousewalupun sama-sama berfungsi) sebagai
“enter”). Isilah tabel yang ada sesuai dengan range grade yang diinginkan. Jika
kesulitan cara mengisinya, manfaatkan fasilitas help yang ada. Setelah selesai,
klik Button Save dan Close 
12.   Pilihlah button “tag” dan “untag” dibawah menu Tools>Perimeter untuk
memilih perimeter mana saja yang akan dihitung. Jika ingin menghitung
semua perimeter, maka pilih “tagAll” 
13.   Perhitungan dilakukan dengan memilih Menu Output>Report by Grade Range.
Box yang perlu diisi adalah :
Selected Model Table : biarkan dengan tanda bintang
(*) Orientation : biarkan kosong
Base, Interval, Number : biarkan kosong
Grade Range Table Name : Pilih “Tabel Numeric Range” yang telah 
dibuat seperti pada point 11 di
atas NonNull Group Only : Dipilih (tick)
Primary Model Variabel to Report : Pilih variabel utama yang akan
dilaporkan
Misalnya NI (Kandungan Nikel)
Other Numeric Variable to Report : Pilih variabel yang lain jika
Diperlukan
Misalnya BAS (Basicity),
Vol# (Volume), SG (Specific Gravity)
14.   Kemudian klik OK untuk eksekusi
15.   Setelah proses perhitungan/estimasi, akan muncul Report Windows. Agar
hasilnya dapat langsung diedit dengan menggunakan excel, maka pilih
Output>to Formatted File dan pilih option “Output Page Header” dan “Output
Field Names” dan ketik nama file-nya
16.   Buka Microsoft Excel dan pilih button open  dan buka file yang telah dibuat,
kemudian pilih next.  Setelah itu, lakukan penggeseran, penambahan atau
penghilangan brake line  sesuai dengan kebutuhan. Hati-hati jangan sampai
brake line  memotong angka yang seharusnya berada pada satu kolom. Jika
sudah sesuai, maka klik Finish 
17.   Jika file ini akan disimpan dalam bentuk Excel file, lakukan perintah Save As dan
pilih type filenya
18.   Data ini bisa langsung di-copy ke sheet digging blocks di weekly
spread sheet, lakukan sesuai dengan posisi/letak datanya

26
SOP SAMPLING

Prosedur ini menjelaskan cara pengambilan sample pra-produksi, sample


produksi

1. Alat-alat Pelindung Diri


  Helm pengaman
  Sepatu safety
  Kacamata safety

2. Persiapan
  Menyiapkan dan memeriksa semua peralatan yang dibutuhkan
telah tersedia dan dapat berfungsi dengan baik
  Menyiapkan lokasi untuk dumpingan ore
  Pick up ulang daerah stockyard
  Memeriksa kondisi tempat/lokasi kerja dalam keadaan aman

3. Sampling
  Sampling dilakukan dengan formasi 2 : 1, untuk setiap 2 rit ADT / DT
diambil 1 bag dengan menggunakan Scope 125 D (@ 25 Kg),
masukkan ke dalam karung sample
  Titik pengambilan adalah 1/2 dari tinggi dumpingan
  Masukkan sample ke dalam karung, kemudian ikat supaya tidak
 jatuh/tumpah selama pengangkutan
  Lakukan pengambilan sample secara sistematik dengan formasi
2:1
  Berikan kode/label untuk setiap tumpukan yang sudah lengkap
  Buat label baku
Tgl. produksi / tipe material / no. sample

27
SOP SAMPLING MINING BLOCK TEST (MBT)

1. Persiapan
  Menyiapkan dan memeriksa semua peralatan yang dibutuhkan
telah tersedia dan dapat berfungsi dengan baik
  Memeriksa kondisi tempat/lokasi kerja dalam keadaan aman
 
 Menyiapkan lokasi untuk dumpingan ore
  Pick up ulang daerah stockyard

  stockyard harus luas, sehingga dapat menampung semua material


yang ditambang
  Permukaan harus rata dan mempunyai sIstem drainage yang baik
  Permukaan harus bersih dari organic matter 
  Jarak dari seTiap stock dan tanaman (termasuk akar-akar tanaman
yang tersisa pada saat clearing) minimal 25 meter

2. Sampling
  Sampling dilakukan dengan formasi 2 : 1, untuk setiap 2 rit ADT (@ 21
ton) diambil 1 bag dengan menggunakan Scope 125 D (@ 25 Kg)
  (Gunakan APD seperti helm, masker, kaca mata debu)

  Titik pengambilan adalah 1/2 dari tinggi dumpingan


  Masukkan sample ke dalam karung, kemudian ikat supaya tidak
 jatuh/tumpah selama pengangkutan
  Lakukan pengambilan sample secara sistematik dengan formasi
2:1
  Berikan kode/label untuk setiap tumpukan yang sudah lengkap
  Format Label sebagai berikut :
Tgl Prod – MBT – Jenis Ore

28

Anda mungkin juga menyukai