Anda di halaman 1dari 3

Persiapan Preparasi Sample Selective Mining, Produksi (Rhecheck) dan Ekspor. a.

Alat yang digunakan untuk Preparasi Sampel Alat-alat yang digunakan untuk melakukan preparasi sampel adalah sebagai berikut : 1) Ayakan Ayakan berfungsi untuk memisahkan butiran yang halus dan kasar. Ayakan yang digunakan adalah ayakan yang berukuran 20 mm, 10 mm dan 3 mm. yang terbuat dari anyaman (jalinan) kawat-kawat halus yang diatur dengan tepat membentuk lubang bujur sangkar/persegi : kawatnya sejenis tembaga, bronze atau alloy. Proses pengayakan dilakukan secara manual oleh 1 2 orang pekerja. 2) Crusher Crusher berfungsi menggiling sampel yang masih berbentuk butiran dan kasar. Crusher yang digunakan pada preparasi sampel produksi yaitu : a) Jaw Crusher Jaw Crusher merupakan alat penghancur tingkat pertama jadi mesin ini akan menghancurkan batuan dalam ukuran bongkah bongkah besar yang diterima oleh tambang. Ukuran yang diloloskan oleh Jaw Crusher yaitu ukuran 20 mm dan 10 mm. b) Roll crusher Roll crusher merupakan alat penghancur tingkat kedua (secondary crushing) yang berguna memperkecil ukuran batuan batuan yang sudah lolos dari primer crushing. Ukuran yang diloloskaan oleh Roll crusher yaitu dari primer crushing. Ukuran yang diloloskan oleh Roll crusher yaitu ukuran -3mm. c) Hammer crusher Hummer crusher digunakan untuk menghancurkan bolder yang tidak lolos diayakan 10mm, alat ini sering digunakan pada saat preparasi sampel ekspor atau kapal. 3) Oven Oven berfungsi mengeringkan sampel agar dalam pengayakan tidak lengket juga. Oven juga berfungsi untuk mengeringkan sampel untuk memudahkan pada proses top grinding sampel hingga benar-benar menjadi tepung untuk kemudian di ayak di shave shaker. 4) Top grinding Grinder berfungsi untuk menggiling sampel yang berupa butiran-butiran halus. Ukuran yang diloloskan yaitu ukuran -100 smesh. 5) Shave Shake Shave shaker berfungsi untuk memisahkan butiran yang berukuran -100 mesh dengan +100 mesh. 6) Dish Mill Dish Mill berfungsi untuk menghancurkan sampel yang berukuran +100 mesh. 7) Mixer Mixer berfungsi untuk mencampur sampel yang telah halus agar dapat tercampur dengan baik. 8) Compressor Compressor berfungsi untuk membersihkan alat pada saat preparasi sampel selesai dilakukan, digunakan untuk membersihkan oven secara berkala dan digunakan untuk a

9) Riffle Riffle berfungsi untuk membagi dua sampel menjadi sama banyak, sebagian diambil untuk proses berikutnya dan sebagiannya lagi di buang ke reminder. Ukuran Riffle no.50, Riffle no.10. 10) Skop Pengambil sampel Skop pengambilan sampel berfungsi untuk mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili suatu sampel. Masing-masing skop memiliki ukuran-ukuran yang berbeda pada skop 125 D memiliki panjang: 25cm, lebar:30 cm dan tinggi: 10cm, skop 20D memiliki panjang: 9 cm, lebar: 8cm, dan tinggi: 5cm. Skop 10D memiliki panjang: 6cm, lebar: 6cm dan tinggi :3 cm. Skop 1D memiliki panjang: 3 cm, lebar: 3cm, dan tinggi: 2 cm. Pada proses reffling juga menggunakan sendok tersendiri dengan ukuran yang berbeda, sendok ini berfungsi untuk memasukkan sampel kedalam alat riffling. Ukuran sendok riffling: sendok no.50 memiliki panjang = 33cm, lebar = 63 cm, dan tinggi = 19 cm. sendok no.20 memiliki: panjang = 20 cm, lebar = 36,5 cm, dan tinggi = 11 cm. sendok no.10 memiliki: panjang = 10 cm cm, lebar = 20cm, dan tinggi = 6cm. b. Tahapan preparasi sampel selective mining dan sampel produksi. Dalam analisis kadar nikel, persiapan sampel (preparasi) sangat penting karena jika terjadi kesalahan maka data analisis laboratorium yang akan keluar juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Oleh sebab itu perlu memperhatikan prosedur kerja menurut SOP (standar Operasional Prosedur) dengan baik, adapun tahapan preparasi untuk sampel produksi adalah sebagai berikut: 1) Sampel yang diangkut dari front penambangan atau dari stock yard diletakkan dan disatukan di tempat preparasi sesuai dengan kode atau titik bor yang sebanyak 1 increamen. 2) Sampel di ayak menggunakan ayakan -20mm. 3) Yang tidak lolos diayakan dihancurkan menggunakan jaw crusher -20mm. 4) Sampel yang lolos diayakan dengan yang di crusher disatukan kemudian di mixing sebanyak 3 kali menggunakan sekop. 5) Setelah dimixing 3 kali sampel diambil dengan matriks 4x5 menggunakan sekop 20D ( 6500gr), diperoleh kira-kira 6,5 kg ukuran material 20 mm dan sampel yang tidak diambil dibuang. 6) Sampel yang di ambil diayakan menggunakan ayakan ukuran 3 mm. 7) Butiran yang tidak lolos diayakan -3 mm dihancurkan di roll crusher -3 mm. 8) Setelah dihancurkan dimixing 3 kali. 9) Sampel diambil dengan matriks 4x5 menggunakan sekop 10D ( 2500 gr) 10) Sampel yang diambil dimasukkan kedalam oven listrik menggunakan talan sampel dengan temperatur 105c selama 20 menit (tergantung kelembaban sampel) 11) Setelah sampel kering, selanjutnya dihancurkan menggunakan Top grinding 100 mesh. 12) Sampel diayak menggunakan shave shaker -100 mesh. 13) Butiran yang tidak lolos dihaluskan menggunakan Diss Mill 14) Setelah sampel dihaluskan menggunakan Dish Mill,sampel dari save shaker dan disk mill digabungkan dan dimasukkan ke tipe myxer agar homogeny(tercampur rata)

15) Setelah di mixing, di matriks 4x5 dengan menggunakan sendok 1D ( 160 gr) atau sebanyak 20 segmen. 16) Kantong sampel di beri label atau kodesampel yaitu: kode A dan kode C 17) Sampel A diambil satu sendok tiap segmen (20 sendok) untuk dikirim ke laboratorium 18) Dan 20 sendok lagi untuk sampel C dijadikan sebagai arsip.

Anda mungkin juga menyukai