Anda di halaman 1dari 60

PENAMBANGAN NICKEL ORE

TARGET PRODUKSI 60,000 MT & TARGET SHIPMENT


55,000

MT
PER BULAN

KENDARI - SULAWESI TENGGARA, APRIL 2013

DAFTAR ISI

1 SOP PRODUKSI
1.1 TARGET PRODUKSI DAN SHIPMENT
1.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1.3

FLOWCHART

NICKEL
2

PENGAWASAN

PENAMBANGAN

ORE
KUALITAS

(QUALITY

CONTROL)
2.1 TUGAS DAN WEWENANG PENGAWASAN KUALITAS
2.2 SOP PENGAMBILAN SAMPLE (TAKE SAMPLING)
2.3 SOP PREPARASI SAMPLE
2.4 FLOWSHEET KERJA PENGAWASAN KUALITAS & PENGELOLAAN SAMPLE
2.5 ANGGARAN PEMBIAYAAN PEMBENTUKAN PENGAWASAN KUALITAS
2.6 DOKUMENTASI REFERENSI PENGAWASAN KUALITAS
3 ACTION PLANS
4 SCHEDULE OF ACTION PLANS
5 ANGGARAN PERSIAPAN INSFRASTRUKUR MENAMBANG
6 STRUKTUR ORGANISASI PENAMBANGAN NICKEL ORE
7 JOB DESCRIPTION OF STRUCTURE
8 ESTIMASI ANGGARAN OPERASIONAL RUTIN
9 DAFTAR UPAH PEKERJA
10 REKAPITULASI BIAYA

NICKEL MINING

Page 2 of 55

I
PRODUKSI

NICKEL MINING

Page 3 of 55

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENAMBANGAN NICKEL ORE

I. CLEARING & STRIPPING


1 Pohon perdu (diameter <20 cm) perlu diberihkan (diclearing) dahulu ke arah/ke tempat yang sudah
ditentukan.
2 Kemudian pohon tegakan (diameter >20 cm) dibersihkan (diclearing) ke arah/ke tempat yang sama.
3 Lapisan Top Soil 0-1.5 meter dikupas (distripping) ke tempat yang aman dari erosi karena nantinya
harus digunakan untuk media media revegetasi dan reklamasi e blok terdekat yang selesai
ditambang.
4 Overburden (OB, Ni <0.9%) ditumpuk/ditempatkan dilokasi yang aman dari erosi karena harus
dikembalikan ke blok yang selesai ditambang.

II. PENAMBANGAN
1 Penambangan low grade (Ni <1.5%) ditempatkan tersendiri dilokasi tertentu yang tidak jauh dan
aman dari erosi. Setiap tumpukan low grade harus diketahui tonase dan rata-rata Ni,
Fe-nya dll, harus diambil sample dan dianalisa.
2 Penambangan high grade diangkut dan ditumpuk di stockpile ETO (exportable transito ore) dan EFO
(exportable final ore) jika kualitasnya tidak diragukan lagi. setiap 1 (satu) DT (dump
truck) diambil samplenya 1 (satu) increment hingga per grup tumpukan, sejumlah
increment tersebut selanjutnya dipreparasi dan dianalisa. setiap grup tumpukan
diberi kode/identitas tumpukan.
3 Blok yang akan ditambang ditentukan oleh perencana produksi dan kemajuan tambang, diserahkan
kepada project manager dan dilaksanakan pengerjaannya oleh supervisor produksi.
4 Supervisor produksi membuat perencanaan harian dan mingguan, yang sebelum dikerjakan sudah
disampaikan kepada project manager.
5 Jika kualitas ore yang sedang ditambang diragukan kadarnya, maka grade control akan
menghentikan
sementara kegiatan penambangan di front tersebut, sampai hasil analisa bench/grab samplenya
diketahui. Jika perlu grade control ini memindahkan kegiatan penambangan ke
front
tambang
yang
lain.
6 Setiap tumpukan ore baik di ETO maupun di EFO, harus ditutup dengan terpal yang oleh stockpile
controller guna mencegah meningkatnya kadar air (moisture contents) akibat
hujan yang juga akan merusak tumpukan.
7 Perlu dilakukan treatment terhadap tumpukan ore tersebut dengan cara buka-tutup terpal dan
membolak-balik ore untuk mengurangi kadar air berlebih.
8 Setiap hari supervisor produksi membuat laporan harian, mencakup produksi dan kegiatan penting
lainnya dihari kemarin, posisi dan kondisi alat berat yang dipersiapkan kerja dihari ini.
9 Membuat paritan dan check dam disekitar lokasi tambang untuk menangkap (mengendapkan)
lumpur yang mengalir ke tempat yang tidak diinginkan.
10 Tinggi front penambangan <6 meter. Jika tebal lapisan ore lebih dari 6 meter maka front
penambangan dibuatkan trap/tersaering/sengkedan berjenjang (Pasal 241,
ayat 6 Kepmen 555.K/26/MPE/1995).

NICKEL MINING

Page 4 of 55

III. STOCKPILE
1 Bersihkan (clearing) pohon perdu (diameter <20 cm) terlebih dahulu, kemudian pohon tegakan
(diameter >20 cm). Didorong ke arah yang sama.
2 Top soil dipindahkan ke tempat yang aman dari erosi.
3 Lokasi stockpile diratakan dengan kemiringan 3% (5-6 derajat).
4 Lokasi stockpile diratakan dan diberi lapisan landasan (layer) dengan medium grade ore (Ni 1.5-1.6%)
kemudian dipadatkan (compacting).
5 Buat paritan dan check dam disekitar lokasi stockpile.

IV. REKLAMASI
1 Blok yang sudah ditambang habis harus ditutup dengan mengembalikan secara berurut lapisan low
grade dari blok tambang yang baru dibuka.
2 Top soil yang sudah disimpan (disposal) harus diangkut dan ditempatkan diatas lapisan low grade ore
dan diratakan.
3 Setelah reklamasi stabil maka blok tersebut siap untuk ditanami cover crop (tanaman penutup) dan
direvegetasi kembali.

Semua operator, pekerja tambang, pengawas tambang


atau yang
mendapatkan izin masuk lokasi tambang HARUS
dilengkapi
dengan Alat Pelindung Diri (APD)
(Pasal 23 Ayat 5, Kepmen No.555.K/26/M.PE/1995)

NICKEL MINING

Page 5 of 55

PENAMBANGAN NICKEL ORE


TARGET PRODUKSI 60,000 MT & TARGET SHIPMENT 55,000 MT / BULAN
1. PRODUKSI
Densitas Ni

1.6 T/m2

Dalam spasi 25mx 25m, setiap ketebalan 1m


Dalam 1Ha

1,000MT
16,000MT

Luasan area yang akan ditambang

30 Ha

Luasan area potensial ore

30 %

Kemiringan (Topografi)

20

Ketebalan OB :

1m
=

136,000MT

Ketebalan Limonite :

3m
=

408,000MT

Ketebalan Saprolite :

4m
=

544,000MT

Waktu kerja efektif :

7.5 jam/shift
=

15 jam/hari, (2 shift/hari)

90 jam/minggu (6 hari kerja)

1. Target Pembersihan area tambang (land clearing)


:
=
2. Target Produksi 60,000 MT dalam 20 hari :
=

1 minggu
1.5 Ha per hari
300jam
400MT/jam

Produksi : ore getting - selective mining cuma


dilakukan di shift 1
Rasio target produksi terhadap cadangan :

9.07
=

3. Target pengupasan (stripping) & disposal OB :


=
4. Target pengupasan (stripping) Limonite :

1 : 9
1 minggu
167 MT/jam
10 hari

NICKEL MINING

300 MT/jam

Page 6 of 55

2. SHIPMENT
Waktu kerja efektif :

20 jam/hari

Target pengapalan (shipment)


Loading rate yang disepakati dgn

55,000 MT

vessel

6,000 MT/hari

Maka :
Waktu yang tersedia :

9.17 hari
=

Target Pemuatan kargo onboard vessel :

NICKEL MINING

183.33 jam
300 MT/jam

Page 7 of 55

HEAVY EQUIPMENT YANG DIPERLUKAN


UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN PENAMBANGAN DAN PENGAPALAN
NICKEL ORE
DENGAN TARGET PRODUKSI 60,000 MT & SHIPMENT 55,000
MT

Jarak disposal OB
Jarak Front ke ETO :
Jarak Front ke EFO :
Jarak EFO to Jetty :
Penumpukan Kargo di EFO :
Rasio target produksi terhadap cadangan
Target Pembersihan area tambang (land clearing) :
Target Produksi 60,000 MT dalam 20 hari :
Target pengupasan (stripping) & disposal OB :
Target pengupasan (stripping) Limonite :
Target Pemuatan kargo onboard vessel (Shipment) :

1 km
1 km
5 Km
2 Km
70 % volume vessel
1 : 9
1.5 Ha per hari
400 MT per jam
167 MT per jam
300 MT per jam
300 MT per jam

1. Pembersihan Area Tambang (Land Clearing)


Bulldozer 68E-SS
Luasan area potensial yg akan dibersihkan 9 Ha
Jarak Dorong
30 Meter
Fixed Time
1 Trip
Volume Blade
2.10 Meter
Effisiensi alat
70 %
Kapasitas dorong
44.10 M2 per menit
Target waktu pembersihan area
1 minggu
=
90 jam
Jumlah BD yang dibutuhkan
0.042
Unit (satu paket dgn stripping limonite)
2. Pengupasan (Stripping)
1. Pengupasan & Pemuatan Disposal OB
1. Excavator untuk Cutting & Loading OB
Cutting/Loading Time
Volume Bucket
Cycle Time
Kapasitas Cutting Time / jam
Effisiensi Alat
Efektifitas Alat
Target Pengupasan
Jumlah Excavator yang dibutuhkan

30 detik
0.9M3
=
2 putaran
140.4 MT
80 %
112.32 MT per jam
167.00 MT per jam
1.49 Unit

1.17 MT

2. Dump Truck untuk pemuatan pemindahan OB


Target Pemindahan dari kerja pengupasan
167.00 MT
Jarak Tempuh
1 km
Cycle Time
30 menit (harus dipastikan kembali)
Kecepatan angkut DT
2 rit per jam
Effisiensi DT
80 %
Efektifitas DT
1.60 rit per jam
Volume buck DT
15 MT
Kapasitas angkut DT
24 MT per jam
Jumlah DT yang dibutuhkan
6.96 Unit

NICKEL MINING

Page 8 of 55

2. Pengupasan Limonite
Rasio penggunaan alat berat untuk pengupasan Limonite antara BD & Excavator adalah 1 : 3
1. Excavator untuk Cutting & Loading
Cutting/Loading Time
Volume Bucket
Cycle Time
Kapasitas Cutting Time / jam
Effisiensi Alat
Efektifitas Alat
Target Pengupasan
Jumlah Excavator yang dibutuhkan

30 detik
0.9 M3
=
1.17 MT
2 putaran
140.4 MT
80 %
112.32 MT per jam
200.00 MT per jam(dibagi dari rasio)
1.78 Unit

2. Bulldozer D 68E-SS untuk pengupasan (Stripping)


Target Limonite yang akan dikupas
100 MT per jam (dibagi dari rasio)
Jarak Dorong
30 Meter
Fixed Time
1 Trip
Volume Blade
2.10 Meter
Effisiensi alat
80 %
Kapasitas dorong
65.52 MT per jam
Jumlah BD yang dibutuhkan
1.53 Unit

3. Produksi (Ore Getting - Selective Mining)


1. Excavator PC 200 untuk Ore Getting & Loading
Ore Getting/Cutting/Loading Time
30 detik
Volume Bucket
0.9 M3
Cycle Time
2 putaran
Kapasitas Ore Getting Time / jam
140.4 MT
Effisiensi Alat
80 %
Efektifitas Alat
112.32 MT per jam
Target Ore Getting
400 MT per jam
Jumlah Excavator yang dibutuhkan
3.56 Unit

= 1.17 MT

2. Dump Truck untuk pemindahan Ore Getted (selected) ke ETO/EFO


Pemindahan Ore Getted ke EFO, 70 % :
42,000MT
Pemindahan ke ETO, 30 % :
18,000MT
1. Dump Truck ke EFO
Target Pemindahan
42,000MT
Target Waktu pemindahan
10 hari
=
150 jam
Jarak Tempuh
5 km
Cycle Time
50 menit (harus dipastikan kembali)
Kecepatan angkut DT
1.20 rit per jam
Effisiensi DT
80 %
Efektifitas DT
0.96 rit per jam
Volume buck DT
15 MT
Kapasitas angkut DT
14.4 MT per jam
Jumlah DT yang dibutuhkan
19.4 Unit

NICKEL MINING

Page 9 of 55

2. Dump Truck ke ETO


Target Pemindahan
Target Waktu pemindahan
Jarak Tempuh
Cycle Time
Kecepatan angkut DT
Effisiensi DT
Efektifitas DT
Volume buck DT
Kapasitas angkut DT
Jumlah DT yang dibutuhkan

18,000MT
10 hari
=
150 jam
1 km
25 menit (harus dipastikan kembali)
2.40 rit per jam
80 %
1.92 rit per jam
15 MT
28.8 MT per jam
4.2 Unit

4. Penumpukan Ore Getted & Stocking (to ETO/EFO)


Penumpukan Ore Getted di EFO, 70 % :
42,000MT
Penumpukan di ETO, 30 % :
18,000MT
Rasio penggunaan alat berat utk merapikan tumpukan stockpile antara BD & Excavator adalah 1 : 3
1. ETO (Exportable Transito Ore) : 18,000 MT
1. Excavator PC 200 untuk Merapikan tumpukan di stockpile
Target Waktu Merapikan Tumpukan
10 hari
=
150 jam
Loading Time
20 detik
Volume Bucket
0.9M3
=
1.17 MT
Cycle Time
3 putaran
Kapasitas Loading Time / jam
210.6 MT
Effisiensi Alat
80 %
Efektifitas Alat
219.02 MT per jam
Target Merapikan Tumpukan
80 MT per jam (dibagi dari rasio)
Jumlah Excavator yang dibutuhkan
1.10 Unit
2. BD 68E-SS untuk merapikan tumpukan di stockpile
Target Waktu Merapikan Tumpukan
10 hari
=
150 jam
Target Merapikan Tumpukan
40 MT per jam (dibagi dari rasio)
Jarak Dorong
30 Meter
Fixed Time
1 Trip
Volume Blade
2.10 Meter
Effisiensi alat
80 %
Kapasitas dorong
65.52 MT per jam
Jumlah BD yang dibutuhkan
0.61 Unit
2. EFO (Exportable Final Ore) : 42,000 MT
1. Excavator PC 200 untuk Merapikan tumpukan di stockpile
Target Waktu Merapikan Tumpukan
10 hari
=
150 jam
Loading Time
20 detik
Volume Bucket
0.9M3
=
1.17 MT
Cycle Time
3 putaran
Kapasitas Loading Time / jam
210.6 MT
Effisiensi Alat
80 %
Efektifitas Alat
219.02 MT per jam
Target Merapikan Tumpukan
187MT per jam (dibagi dari rasio)
Jumlah Excavator yang dibutuhkan
2.56 Unit

NICKEL MINING

Page 10 of 55

2. BD 68E-SS untuk merapikan tumpukan di stockpile


Target Waktu Merapikan Tumpukan
10 hari
=
150 jam
Target Merapikan Tumpukan
93 MT per jam (dibagi dari rasio)
Jarak Dorong
30 Meter
Fixed Time
1 Trip
Volume Blade
2.10 Meter
Effisiensi alat
80 %
Kapasitas dorong
65.52 MT per jam
Jumlah BD yang dibutuhkan
1.42 Unit

5. Pemindahan Ore Stocked to Barge (Barging)


Target Shipment :
55,000MT
Pemuatan dari EFO, 70 % :
42,000MT
Pemuatan dari ETO/Front (ore selected), 30 % :
13,000MT
Waktu kerja efektif :
20 Jam per hari
Waktu yang tersedia :
9.17 hari
= 183.33 jam
Target Pemuatan kargo onboard vessel :
300.01MT/Jam
Rasio penggunaan BD sbg Pengumpan Kargo thd Excavator adalah 1 : 3
Rasio target waktu pemuatan di ETO & EFO berdasarkan jumlah dimasing-masing tempat adalah :
Target waktu pemuatan dari ETO :
2.17 hari
= 43.35 jam
Target waktu pemuatan dari EFO :
7.00 hari
= 140.1 jam
1. Loading Point in ETO
1. Excavator PC 200 untuk Pemuatan Kargo
Target Waktu Pemuatan Kargo
2.17 hari
= 43.35 jam
Loading Time
20 detik
Volume Bucket
0.9M3
=
1.17 MT
Cycle Time
3 putaran
Kapasitas Loading Time / jam
210.6 MT
Effisiensi Alat
80 %
Efektifitas Alat
168.48 MT per jam
Target Pemuatan Kargo
300MT per jam
Jumlah Excavator yang dibutuhkan
1.78 Unit
2. BD 68E-SS untuk mengumpan excavator di loading point
Target Waktu Mengumpan Tumpukan Kargo
2.17 hari
= 43.35 jam
Target Mengumpan Tumpukan Kargo
100 MT per jam (dibagi dari rasio)
Jarak Dorong
30 Meter
Fixed Time
1 Trip
Volume Blade
2.10 Meter
Effisiensi alat
80 %
Kapasitas dorong
50.40 MT per jam
Jumlah BD yang dibutuhkan
1.98 Unit

NICKEL MINING

Page 11 of 55

3. Dump Truck untuk memuat kargo ke Tongkang


Kargo yang Dimuat
13,000MT
Target Waktu pemuatan
2.17 hari
= 43.3 jam
Target Pemuatan Kargo
300.01MT/Jam
Jarak Tempuh ETO ke Jetty
8 km
Cycle Time
60 menit (harus dipastikan kembali)
Kecepatan angkut DT
1.00 rit per jam
Effisiensi DT
80 %
Efektifitas DT
0.80 rit per jam
Volume buck DT
15 MT
Kapasitas angkut DT
12 MT per jam
Jumlah DT yang dibutuhkan
25.0 Unit
2. Loading Point in EFO
1. Excavator PC 200 untuk Pemuatan Kargo
Target Waktu Pemuatan Kargo
Loading Time
Volume Bucket
Cycle Time
Kapasitas Loading Time / jam
Effisiensi Alat
Efektifitas Alat
Target Pemuatan Kargo
Jumlah Excavator yang dibutuhkan

7.00 hari
= 140.1 jam
20 detik
0.9M3
=
1.17 MT
3 putaran
210.6 MT
80 %
168.48 MT per jam
300MT per jam
1.42 Unit

2. BD 68E-SS untuk mengumpan excavator di loading point


Target Waktu Mengumpan Tumpukan Kargo
7.00 hari
= 140.1 jam
Target Mengumpan Tumpukan Kargo
100 MT per jam (dibagi dari rasio)
Jarak Dorong
30 Meter
Fixed Time
1 Trip
Volume Blade
2.10 Meter
Effisiensi alat
80 %
Kapasitas dorong
65.52 MT per jam
Jumlah BD yang dibutuhkan
1.53 Unit
2. Dump Truck untuk memuat kargo ke Tongkang
Kargo yang Dimuat
42,000MT
Target Waktu pemuatan
7.00 hari
= 140.1 jam
Target Pemuatan Kargo
300.01MT/Jam
Jarak Tempuh EFO ke Jetty
2 km
Cycle Time
30 menit (harus dipastikan kembali)
Kecepatan angkut DT
2.00 rit per jam
Effisiensi DT
80 %
Efektifitas DT
1.60 rit per jam
Volume buck DT
15 MT
Kapasitas angkut DT
24 MT per jam
Jumlah DT yang dibutuhkan
12.5 Unit

NICKEL MINING

Page 12 of 55

6. Alat Berat untuk Perawatan Jalan Tambang (Hauling Road Maintenance)


1 Grader GD 600-P
1 Unit
2 Motor Compactor
1 Unit
Untuk pelayanan perawatan jalan tambang dan stockpile :
Dari front ke ETO
1 km
Dari front ke EFO
5 km
Dari ETO ke Jetty
8 km
Dari EFO ke Jetty
2 km
Stockpile ETO
1 Ha
Stockpile EFO
3 Ha

NICKEL MINING

Page 13 of 55

FLOW CHART PENAMBANGAN NICKEL ORE


TARGET PRODUKSI 60,000 MT / BULAN
TARGET SHIPMENT 55,000 MT / BULAN

PEMBERSIHAN AREA (LAND CLEARING)


TARGET :

Ha

DIBUTUHKAN PERALATAN :
BD 85-SS

UNIT

STOCKPILE OB

PENGUPASAN (STRIPPING) OB & LIMONITE

PENGGUSURAN TEMPAT PENIMBUNAN OB


BD 68E-SS

1 UNIT

Perawatan Jalan
Tambang & Stockpile :
I Unit Grader & 1
Unit
Compactor

PENGANGKUTAN OB
DUMP TRUCK

DIBUTUHKAN PERALATAN :

7 UNIT

STOCKING TO ETO 30 %

18,000 MT

STOCKING TO EFO 70 % 42,000 MT


DIBUTUHKAN PERALATAN :
LOSSES 2.5 %

450

BD 68E-SS

1 UNIT

EXC. PC 200

2 UNIT

TARGET PRODUKSI
(ORE GETTING - SELECTIVE
MINING)

60,000MT

DIBUTUHKAN PERALATAN :

MT

TERINJAK JADI LANDASAN (LAYER)


STOCKPILE
& LENGKET DI BUCK DT

EXC. PC 200

5 UNIT

BD 68E-SS

2 UNIT

TRANSHIPMENT

Pengambilan Contoh (Take


Sampling-Truck Sampling) per
sub
lot 2,000-3,600 MT atau per
lot 70-100 increments, 1
increment
sample = 30-36 MT

55,000

MT

PEMUATAN TONGKANG (BARGING)


DIBUTUHKAN PERALATAN :
EXC. PC 200

8 UNIT

DT

25 UNIT

TUG BOAT

2 UNIT

TONGKANG

4 UNIT

EXC. PC 200
DT

4 UNIT
24 UNIT

Pengambilan
Contoh
(Take
SamplingBucket Sampling) tumpukan ore
getted
300 s.d 600 MT, 1 increment
sample =
6-12 bucket excavator

LOSSES 0.75 %

412.5

MT

LENGKET DI TONGKANG (BARGE)

MOTHER VESSEL
54,588

NICKEL MINING

MT

Page 14 of 55

rkgumelar@yahoo.co.id, +62 85342963000 - +62 87805789000

II
PENGAWASAN
KUALITAS
(QUALITY CONTROL)

NICKEL MINING

Page 15 of 55

TUGAS/TANGGUNGJAWAB & WEWENANG


PENGAWASAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)

Pengawasan kualitas adalah sistem kendali yang terintegrasi di dalam proses, yang
berfungsi mencegah terjadinya defect/non corformity output, salah satu cara yang
sudah dikenal antara lain right beginning atau benar sejak awal.
Metode ini mampu mengeliminir non corformity (ketidaksesuaian) pada output dengan
pencegahannya. Secara prinsip bahwa pengawasan kualitas adalah alat ukur dari hasil
kerja eksplorasi, poduksi maupun penjualan kargo (shipment).

I. TUGAS PENGAWASAN KUALITAS


1 Melaksanakan pengambilan sample (take sampling), mempreparasi dan menganalisa sample.
2 Mengevaluasi hasil analisa tersebut dan bertanggungjawab terhadap ketelitian dan kebenaran
hasil sample yang dianalisa.
3 Memeriksa kualitas hasil pekerjaan dari sample eksplorasi dan produksi.
4 Memeriksa kembali kualitas kargo yang sedang dan yang dikapalkan.
5 Menganalisa permasalahan yang timbul pada kualitas proses dan hasil produksi.
6 Memberikan saran kepada bagian eksplorasi dan produksi agar hasil pekerjaan sesuai dengan
kebijakan mutu yang ditetapkan manajemen.

II. WEWENANG PENGAWASAN KUALITAS


1 Bertanggungjawab langsung kepada project manager atau deputynya.
2 Menyerahkan kepada pimpinan himpunan data pengendalian mutu. Himpunan data harus
mencakup semua data analisa laboratorium dan lapangan secara jelas dan terperinci.
3 Melakukan analisa semua sample, termasuk usulan komposisi blending cargo (job blending
formula).
4 Memeriksa semua sample eksplorasi, tumpukan kargo produksi maupun kargo yang akan
dikapalkan (shipment) apakah sesuai mutu (kadar unsur & kadar air) yang sudah ditetapkan
manajemen.

NICKEL MINING

Page 16 of 55

III. ARAH KEBIJAKAN PENGAWASAN KUALITAS


Pengawasan kualitas (quality control) akan mencegah terjadinya defect/non
corformity output, dimana kegiatan eksplorasi, produksi maupun pengapalan
dapat berlangsung sesuai dengan kebijakan nutu yang ditetapkan manajemen.
1 Kegiatan eksplorasi menjadi terukur, dan perencanaan tambang dapat menentukan prioritas
area penambangan, deposit dan potensinya. Peta eksplorasi ini yang
menentukan arah kegiatan penambangan. Peta yang terukur kualitas cadangan
(deposit) dan potensinya menjadi hal yang penting untuk melibatkan quality
control dalam penanganan sample bornya.
2 Kegiatan penambangan menjadi terukur, saat dilakukannya grab sampling di front tambang.
Sample grab yang terukur dalam waktu cepat dapat mengeliminir kerugian pembiayaan
tambang di waktu, bahan bakar, biaya rental alat berat, upah pekerja dan lain-lain, saat
berproduksi akibat kesalahan atau ketidakakuratan pembacaan potensi saat
re-check potensi front tambang yang sudah tervisualisasi setelah dikupas
(stripping).
3 Kargo yang diukur quality control saat kegiatan penambangan/produksi dan penumpukan kargo
menjadi akurat sehingga volume dan datanya terinventarisir dengan baik.
Maka blending process dapat dilakukan dengan sistematis.
4 Keakuratan data yang dikelola oleh quality control merupakan pijakan manajemen untuk
menetapkan kontrak jual-beli dengan pihak buyer/trader. Keakuratan ini bisa
menjadi pijakan manajemen untuk menegosiasikan besaran nilai pinalty/bonus
dalam penetapan perjanjian kontrak jual-beli kargo nickel ore.

NICKEL MINING

Page 17 of 55

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGAMBILAN SAMPLE (TAKE SAMPLING)

I. PERALATAN
1 Scoop 125D atau 150 D merupakan scoop standar dalam melakukan pengambilan tiap sample
dalam tumpukan. Scoop ini berdinding kiri, kanan & belakang untuk
mencegah jatuhnya dari tiap sample yang merupakan perwakilan
(representasi) dari tumpukan yang diambil.
Pemilihan scoop standard dari seri mana akan dipakai untuk pengambilan
sample, berkaitan dengan besarnya ukuran partikel maksimum sample.
2 Wadah sample adalah karung yang bisa memproteksi/melindungi sample terhadap perubahan
panas, hujan dan keterpengaruhan terhadap kadar air.
3 Pencatatan identitas sample dilakukan setelah selesai pengambilan sample yang dikemas dalam
kantong sample.

II. PENGERJAAN PENGAMBILAN SAMPLE


1 Suatu tumpukan kargo disebut lot atau sublot. Yang dianggap lot adalah produksi per hari yang
dihasilkan oleh pengangkutan dump truck dari front penambangan ke lokasi
penimbunan ore (stockpile).
2 Berapapun jumlah tonasenya merupakan lot yang disebutkan di atas.
Tiap tumpukan diperhitungkan tonasenya.
3 Pengambilan sample dengan sistem truck sampling (1 dump ruck = 1 PSU/Primary Sampling
Unit) dan dari setiap PSU itu diambil sample 1 increment, 12<sample<28 kg, rata-rata 20 kg.
4 Pengertian increment adalah sejumlah bagian ore yang diambil sebagai contoh dari satu PSU, (1
increment = 1 kali pengambilan sample, dan seterusnya).
5 Pengambilan increment yang baik adalah jika perbedaan berat diantara increment tidak terlalu
besar atau dengan kata lain berat masing-masing increment tersebut uniform
(hampir sama). Kalaupun terdapat selisih berat antar increment, maka hal
tersebut masih diperbolehkan bila selisih berat tersebut koefisien variasinya
<20%.
Untuk mendapatkan berat increment yang hampir sama (uniform), maka
dipakai scoop standar sebagai alat pengambilan sample. Dimana dimensi dari
scoop ini sudah ditentukan, sehingga volume sample yang diambil dapat
terkontrol.
6 Pengambilan contoh dilakukan oleh beberapa tenaga take sampler, satu orang mengambil
contoh dengan scoop dan yang lain memegang kantong sample. Pengambilan
contoh dilakukan terhadap tumpukan (kerucut tidak beraturan) dalam buck
dump truck ataupun dibidang
permukaan tanah terbuka.
7 Titik-titik pengambilan sample yang ditetapkan ada pada posisi menyilang (crossing). Posisi titik
pengambilan contoh ini dilakukan pada 1/3 ketinggian tumpukan dari bawah,
karena pada titiktitik tersebut dianggap distribusi ukuran partikel tumpukan
tersebar dengan baik.

NICKEL MINING

Page 18 of 55

8 Ditinjau dari cara pengambilan sample, dimana pada titik pengambilan diperkirakan mempunyai
distribusi partikel yang merata, serta alat pengambilan sample yang telah sesuai
dengan standar yang ditetapkan, maka secara teoritis sample yang diambil lebih
kurang sudah mewakili
keseluruhan dari tumpukan tersebut. Dengan pengertian lain bahwa seluruh ore
yang ada
dalam bagian tumpukan sudah terwakili dalam satu sample.
9 Pada kenyataannya terdapat boulder-boulder yang berukuran >20 cm didalam tumpukan ore
yang sudah jelas tidak terambil pada saat pengambilan sample. Sedangkan
boulder ini untuk seterusnya masuk dalam proses pengangkutan selanjutnya
dan menjadi bagian dari berat total tumpukan yang ada. Hal ini dapat
menyebabkan penyimpangan keterwakilan sample karena bagian tumpukan
dalam bentuk boulder ini tidak terwakili.
Perlu dicermati kehomogenitasan tumpukan dan partikel size yang uniform
demi keterwakilan sample yang diambil terhadap tumpukan ore.
10 Pengemasan sample per incrementnya dilakukan dalam sau kantong sample, yang bermakna
bahwa 1 increment sample tersebut ada dalam satu kantong sample.
11 Jika tumpukan PSU tersebut adalah tumpukan lama (mengalami proses reduksi dari hujan dan
panas matahari dalam beberapa waktu) maka tiap pengambilan sample dalam
satu titik mesti melakukan penggalian dengan aturan bahwa kargo yang tidak
terpengaruh proses reduksi akibat hujan, panas matahari dan lain-lain
merupakan keadaan orsinil yang merupakan kargo yang akan diwakili
pengambilan samplenya.
Dilakukan penggalian sehingga sample orsinil tersebut bisa diperoleh dengan benar.
12 Pengambilan sample dilakukan dengan scoop, dimana dan apapun keadaan samplenya tetap
harus diambil.
13 Prinsip pengambilan sample adalah suatu usaha pengambilan contoh agar contoh tersebut
dapat diukur dan dibaca, sehingga tumpukan besarnya dapat ditentukan kualitas sesungguhnya.

NICKEL MINING

Page 19 of 55

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PREPARASI SAMPLE

I. PRINSIP PREPARASI SAMPLE


1 Tujuan preparasi sample adalah mempersiapkan contoh yang diambil dilapangan sampai contoh
tersebut dapat dianalisa kualitasnya.
2 Secara garis besarnya preparasi sample meliputi proses mengurangi berat dan memperkecil
ukuran partikel contoh.
3 Kondisi setiap alat kerja dan media penempatan sample harus bersih sebelum penggiliran
pengerjaan sample baru lainnya demi keterjagaan sample dari kontaminasi
sisa pengerjaan sample sebelumnya dan keterjagaan originalitas sample
dan keakuratan analisa kualitas
kadanya nanti.

II. PROSES
1. Drying
1 Pengeringan awal dilakukan dengan penganginan (natural drying).
2 Batas pengeringan optimum adalah saat sample dalam keadaan kering curah (dry bulk),
mudah dilakukan pemisahan, penghancuran dan reduksi sample (hand sorting, sieving,
crushing & reducting).
3 Pengeringan optimum yang cepar dapat dilakukan dengan bantuan media oven dryer
(batas maksimal 110 derajat celcius) atau dengan waterbath dryer
(keadaan pemanasan tidak lebih dari 100 derajat celcius, dari uap panas
air mendidih sebagai pemanas wadah sample ditempatkan).
2. Hand Sorting & Sieving
1 Sample kering dari talang aluminium disortir dan diayak (sieving) -10 mm.
2 Pemisahan ini dilakukan untuk menyikapi material sample kasar (+10mm) untuk diproses
lanjut dengan dilakukannya penghancuran (crushing).
3. Crushing (Jaw Crusher)
1 Dilakukan penyetelan rahang (jaw) untuk penghancuran material sample hingga lebih kecil
dari 10mm. Material sample kasar (+10mm) dihancurkan hingga lolos ayak 10mm.
2 Sample yang menggumpal dan mengeras dari unsur soil cukup dilakukan penghancuran
manual (manual crushing) dengan menggunakan palu (hammer),
diayak hingga lolos ayakan -10mm.
3 Prinsip proses ini adalah untuk mengejar keseragaman particle size granular dari sample
demi kehomogenitasan saat dilakukan proses lanjut dengan cara mixing.

NICKEL MINING

Page 20 of 55

4. Mixing,3 times
1 Pengayakan sample ditahap awal (-10mm) dominan dari unsur soil yang lunak dan
penghancuran sample kasar yang keras (batuan) dicampur dengan
metode campur pemindahan tumpukan 3 kali (3 times) secara
sistematis.
2 Sample disatukan dan ditumpuk dalam bentuk kerucut, dipindahkan menjadi tumpukan
kerucut lain secara berurut, menyisir dari jarak tumpukan terdekat dan pemindahan
dilakukan dengan penumpukan yang dijatuhkan pada puncak kerucut baru
agar menyebar ke segala arah.
3 Dilakukan secara berulang hingga 3 (tiga) kali.
4 Mixing dengan pemindahan tumpukan kerucut ini dilakukan dengan menggunakan scoop
yang berujung rata.
5. Reduction (Riffle Devider)
1 Prinsip reduksi sample ini adalah memperkecil volume sample dengan cara sistematis dan
proporsional. Digunakan Riffle Devider untuk membagi sample menjadi 2
(dua) bagian. Satu bagian untuk dipreparasi lanjut dan satu bagian lainnya
menjadi arsip (duplo).
Riffle Devider ini representatif dan optimum digunakan untuk mereduksi
keadaan sample kering. Pengutamaan pengerjaan sample dalam kondisi
kering ini adalah untuk kemudahan pengerjaan, keakuratan homogenitas
dalam mixing dan keproporsionalan dalam reduksi (pengecilan/pengurangan
dan pembagian volume sample).

2 Sample yang sudah dimixing dan homogen dikumpulkan dengan scoop Riffle hingga merata
dan dijatuhkan pada dinding Riffle Feeder secara perlahan.
Dilakukan berulang hingga sample habis & reducted.
3 Dilakukan reduksi berulang jika menginginkan sample dengan volume tertentu.
6. Drying Oven
1 Dilakukan pengeringan selama kurang lebih 2 jam ATAU dicoba (trial & error) waktu
pengeringan optimumnya. Indikator keoptimumannya adalah saat sample
diproses lanjut dalam roll crusher sample yang dikerjakan tidak melengket
pada silinder double rollnya. Umumnya sample jenis limonite (dominan
soil) membutuhkan waktu pengeringan lebih lama dibanding sample lain
(saprolite ataupun boulder).
2 Pengeringan maksimum pada temperatur 110 derajat celcius untuk menghindari
terbakarnya unsur-unsur organik yang akan mempengaruhi visual sample
dan analisa LOI nya (loss on ignition).
7. Crushing (Roll Crusher)
1 Kebersihan silinder double roll crusher ini mutlak menjadi perhatian untuk menghindari
kontaminasi sample yang sedang dikerjakan terhadap sample yang
sudah dikerjakan sebelumnya.
2 Jarak (gap) antara double roll nya disetel sedemikian rupa agar diperoleh keoptimuman
output sample crushed -3mm. Jarak antar silinder yang terlalu rapat juga beresiko pada
gesekan metal silinder double roll yang berpengaruh pada keausan silinder
yang berakibat pada sample dengan tingginya kadar Fe.

NICKEL MINING

Page 21 of 55

8. Reduction (Riffle Devider)


Sama dengan prinsip di point 5 (lima). Perbedaan reduksi bertingkat ini hanya pada
jumlah/berat sample yang diinginkan dan diameter lubang riffle devider
yang lebih kecil dibanding reduksi ditingkat awal.
9. Drying Oven
Dilakukan pengeringan selama kurang lebih 20 menit ATAU dicoba (trial & error) waktu
pengeringan optimumnya. Indikator keoptimumannya adalah saat sample
tersebut
diproses
lanjut dalam top grinder (super crunch) tidak melengke pada dinding spin
grinder
dan
sample
tampak rapuh.
10. Grinding (Top Grinder)
1 Prinsip kerja dalam proses grinding ini adalah penghancuran dengan cara gesek. Sample
yang dominan soil (jenis limonite) akan optimum menjadi powder (-100
mesh) dengan prinsip kerja gesek top grinder ini.
2 Jarak spin statis dan spin aktif harus disetel sedemikian rupa, keoptimumannya terindikasi
pada putaran spin yang menimbulkan suara angin tersendiri (mendengung).
Sangat perlu dihindari rapatnya spin statis dan spin aktif karena akan menimbulkan
gesekan antar metal spin yang akan merusak sample dengan hangusnya visual sample
akibat panas berlebih, dan juga akibat gesekan antar metal ini membuat
kadar Fe terhadap sample menjadi lebih tinggi.
3 Kebersihan mesin pada bagian spin perlu menjadi perhatian, teritama jika kondisi sample
tidak kering optimum maka sample akan banyak melengket dibagian ini.
11. Sieving (Sieve Shaker)
Sample output dari proses grinding perlu pemisahan dengan pengayakan
(sieving) 100 mesh. Sample jenis limonite, saprolite dan boulder selalu
mempunyai bagian fasa glass (Silika, SiO2) yang keras. Fasa ini yang tidak
mudah tergerus halus (lolos 100 mesh) oleh proses gesek top grinder dan
selalu tersisa dalam proses pengayakan.
12. Milling (Pulverizer/Disk Mill)
1 Sample yang tidak lolos ayakan (+100 mesh) ditindaklanjuti dengan proses milling,
menggunakan Pulverizer/Disk mill.
2 Prinsip kerja dalam proses milling ini adalah benturan (impact) yag dikombinasi dengan
gesek. Keoptimumam output lolos ayak -100 mesh setelah melalui
proses ini dilakukan dengan trial & error terhadap setelan waktu (timer)
millingnya.
13. Mixing (V-Mixer)
1 Hasil dari proses milling dalam keadaan optimum lolos -100 mesh dicampur kembali
dengan sample hasil pengayakan output grinding, dengan V-Mixer.
2 Lama mixing kurang lebih 10 menit atau dicoba (trial & error) waktu pencampuran
optimumnya.
Indikator keoptimumannya adalah saat sample direduksi dengan cara matrix, berat sample
pada scoop seri 1D antar sel nya tidak melebihi perbedaan berat 0.05% saat ditimbang
(digital) dari masing-masing sample yang diambil di tiap sel nya.

NICKEL MINING

Page 22 of 55

14. Reduction (Matrix)


1 Standar matrix untuk final sample ini didasarkan pada berat final sample yang akan
direduksi dan berat sample yang akan dianalisa. Jika jumlah samplenya lebih
dari 800 gram maka ukuran sel matrix yang digunakan umumnya 3x4. Dan
jika berat samplenya kurang dari 800 gram maka ukuran sel matrix yang
digunakan umumnya 4x5 atau 5x6.
2 Scoop yang dugunakan untuk reduksi sample ditiap selnya menggunakan seri 1D.
15. Distribusi Sample
Reduksi sample dari cara matrix didistribusikan menjadi beberapa bagian. Umumnya dibagi
menjadi satu bagian untuk dianalisa, satu bagian lain untuk arsip, satu bagian
lain untuk sample pembanding dan bagian sisanya sebagai remainder.

NICKEL MINING

Page 23 of 55

ALUR PENANGANAN & PENGELOLAAN SAMPLE

NICKEL MINING

Page 24 of 55

NICKEL MINING

Page 25 of 55

NICKEL MINING

Page 26 of 55

NICKEL MINING

Page 27 of 55

ANGGARAN KEBUTUHAN PEMBENTUKAN PREPARASI SAMPLE


NO

JENIS

QTY

KONSUMSI

HARGA

JUMLAH

KETERANGAN

DAYA
(KVA)
1 Jaw Crusher
2 Talang aluminium

1.5

100

3 Double Roll Crusher

4 Plat lembaran besi

5 Oven Dryer

6 MC Oven Dryer
7 Top Grinder (Super Crunch)

Rp

45,000,000Rp

Rp

40,000 Rp

Rp

45,000,000 Output 10mm


4,000,000 Ukuran (pxlxt): 50x50x50 cm
-

Rp

1,500,000 Rp

10

Rp

110,000,000 Rp

Rp

50,000,000Rp

50,000,000 5 KW for Moisture Contents

1.5

Rp

30,000,000Rp

30,000,000

8 Sieve Shaker

Rp

25,000,000Rp

25,000,000

9 V-Mixer

Rp

25,000,000Rp

25,000,000

10 Pulverizer (Diskmill)

Rp

75,000,000Rp

150,000,000

11 Niton Analyzer

Rp

350,000,000 Rp

350,000,000

12 Genset

Rp

200,000,000 Rp

400,000,000 2 Shift butuh 2 genset

13 Scoop 125D

Rp

150,000 Rp

1,200,000

14 Scoop 30D

Rp

100,000 Rp

400,000

15 Scoop 20D

Rp

100,000 Rp

600,000

16 Scoop 10D

Rp

100,000 Rp

400,000

17 Scoop 1D

Rp

100,000 Rp

400,000

18 Waterbath Dryer

Rp

500,000 Rp

19 Riffle Devider 10 mm

Rp

2,000,000 Rp

4,000,000

20 Riffle Devider 15 mm

Rp

2,000,000 Rp

4,000,000

21 Ayakan 10 mm

Rp

100,000 Rp

22 Ayakan 100 mesh

Rp

1,000,000 Rp

23 Bangunan Preparation House

Rp

50,000,000Rp

50,000,000

24 Bangunan Sample house

Rp

20,000,000Rp

20,000,000

25 Timbangan digital 10 kg

Rp

2,000,000 Rp

26 Scoop tumpul (ujung rata)

10

Rp

20,000 Rp

27 Scoop ujung lancip

50

12,000,000 Ukuran (pxlxt): 240x120x0.8 cm


110,000,000 10 KW

2,000,000 Dipesan sesuai design

500,000 Ukuran pxl: 100X50 cm


2,000,000 Re-checking thd sample pulverized

2,000,000 Ketelitian 0.1 gram


200,000

Rp

20,000 Rp

28 Karung plastik (jenis aruna)

2,000

Rp

1,000 Rp

2,000,000

29 Hammer (palu 1 kg)

10

Rp

30,000 Rp

300,000

30 Gerobak sample

Rp

300,000 Rp

1,200,000

Rp
4,000,000

Rp
1,500,000

Rp

300,000 Rp

31

Laptop

Multi
(Print,
32 Printer
scan & photocopy)
33 Stavol (stabilizer)
34 Dispenser & galon

80,000

Rp

8,000,000

Rp

1,500,000

1,200,000

Rp

200,000 Rp

35 Plastik final sample

1,000

Rp

500 Rp

36 Spidol permanen

10

Rp

3,000 Rp

30,000

37 Sapu ijuk

10

Rp

5,000 Rp

50,000

38 Sapu lidi

10

Rp

2,000 Rp

20,000

39 Lap majun

100

Rp

3,000 Rp

300,000

TOTAL

Rp

400,000 2 set
500,000 Ukuran (pxl): 100x200 mm

1,304,280,000

Notes :
Harga Dichek kembali

NICKEL MINING

Page 31 of 55

QC WORKING DOCUMENTATION

NICKEL MINING

Page 32 of 55

NICKEL MINING

Page 33 of 55

NICKEL MINING

Page 34 of 55

NICKEL MINING

Page 35 of 55

SCHEDULE OF ACTION PLANS

No

Action Plan

Penanggung Jawab Rentang Waktu

Logistik Umum & Spare Part


1

Penyediaan Logistik

1 minggu

Penyediaan Spare Part

1 minggu

Bangunan Work Shop

1 minggu

Pengadaan Mesin Las

3 hari

Penyiapan Tenaga Mekanik

HRD & Admin


1

Data base Karyawan

3 hari

Kontrak Kerja Karyawan

3 hari

Recruitment

2 minggu

Kelengkapan data karyawan

1 minggu

Pembuatan ID Card

3 hari

Penyampaian Peraturan Perusahaan

3 hari

Absensi Running test

Pembangunan Office

1 minggu

Pembangunan Pos Security

1 minggu

Pembangunan Bengkel

1 minggu

Pembangunan Base Camp

2 minggu

Working

PRODUKSI
1

Pembuatan

tambang

Pembenahan

4
5
6
7

jalan

1 minggu
jalan

tambang
Pembuatan Settling Point
Jalan tambang & Check
dam
Land Clearing dgn luas area 3 Ha

8
9
12

Stripping OB & Limonit di area


cleared
stockpile

ETO
Pembuatan

1 minggu
1 minggu
1 minggu
20 hari
1 minggu
2 minggu
1 minggu
1 minggu

Ore Getting
Pembuatan

2 minggu

stockpile

EFO
Pembuatan Settling Point & Check
dam di area ETO & EFO
Pembenahan area Jetty

Keterangan

Quality Control
1

Mobilisasi
&
Pengadaan
peralatan preparasi & alat
analisa

2 minggu

NICKEL MINING

Page 36 of 55

2
3

Pembangunan QC house &


Sample
house
Pembuatan infrastruktur alur kerja
alat & kelistrikan

1 minggu

3 hari

Pembuatan
Pengidentitasan
tumpukan produksi di front, ETO &
EFO

Safety
1

Pengadaan & Pembuatan Rambu jalan

3 hari

Pemasangan rambu

Pembuatan & Pemasangan Portal

3 hari

Pengadaan APD

3 hari

SOP

1 hari

Induksi Pengawas & Crew

3 hari

1 minggu

Target Shipment Perdana

45 hari Kerja Efektif

NICKEL MINING

Page 37 of 55

TIME SCHEDULE
BULAN KE-1
NO

KEGIATAN
1

Kerja Logistik Umum & Spare Parts

Kerja HRD & Admin

Working Base Camp, Bengkel, Pos Security

Produksi
a. Pembuatan

d. Land

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

jalan tambang

Settling Point Jalan tambang & Check dam

Clearing dgn luas area 3 Ha

e. Stripping
f.

Jalan tambang

b. Pembenahan
c. Pembuatan

OB & Limonit di area cleared

Ore Getting

g. Pembuatan

Stockpile ETO

h. Pembuatan

Stockpile EFO

i.

Pembuatan Settling Point & Check dam di area ETO & EFO

j.

Pembenahan area Jetty

Quality Control

Safety

Shipment Perdana

NICKEL MINING

Page 38 of 55

BULAN KE-2
HEAVY EQUIPMENTS
27

28

28

30

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

KETERANGAN

20

BD 68E-SS, Exc.PC 200 & DT


BD 68E-SS, Exc.PC 200, Grader, Compactor & DT
BD 68E-SS, Exc.PC 200
Exc. PC 200
BD 68E-SS, Exc.PC 200
STOCKING, ETO 30% & EFO 70%

BD 68E-SS, Exc.PC 200 & Dump Trucks


BD 68E-SS, Exc.PC 200,
Compactor BD 68E-SS, Exc.PC
200, Compactor
BD 68E-SS, Exc.PC 200
BD 68E-SS, Exc.PC 200, Compactor

ETO

EFO

NICKEL MINING

BD 68E-SS, Exc.PC 200 & Dump Trucks

Page 39 of 55

ANGGARAN PERSIAPAN INFRASTRUKTUR DAN ALAT KERJA


ETIMASI BIAYA
NO

KEGIATAN

QTY

BIAYA

JUMLAH

KETERANGAN

Pembangunan Camp Pekerja

Rp

100,000,000Rp

200,000,000

Pembangunan Office

Rp

50,000,000 Rp

50,000,000

Pembangunan Bengkel/Kerja Teknik

Rp

50,000,000 Rp

50,000,000

Pembangunan Pos Jaga Security

Rp

20,000,000 Rp

40,000,000

Pembangunan Gudang Logistik

Rp

40,000,000 Rp

40,000,000

Pembuatan Jalan tambang & pengerasan


jalannya
(hauling road), tanggul safety, paritan dan
check dam

8 km

Rp. 200,000,000/km
1,600,000,000

Rp

Buat perencananaan jalan tambang yang real dari keadaan di lapangan

Pembuatan Stockpile ETO, Paritan & Check dam

1 Ha

Rp. 30,000/m2

Rp

300,000,000 Buat perencanaan stockpile yang real dari keadaan di lapangan

Pembuatan Stockpile EFO, Paritan & Check dam

3 Ha

Rp. 30,000/m2

Rp

900,000,000 Buat perencanaan stockpile yang real dari keadaan di lapangan

Pengadaan VSAT, Perlengkapan & aktifasinya

1 set

Rp

50,000,000

10 Pengadaan Laptop Office

10

Rp

4,000,000 Rp

40,000,000

11 Pengadaan Printer Office

Rp

1,500,000 Rp

9,000,000

Rp

30,000,000

900,000 Rp

81,000,000

12 Pengadaan Meja, ATK & perangkat office lainnya


13 Pengadaan Alat Komunikasi HT
14 Pengadaan Repeater komunikasi Center

90

Rp

1 set

Rp

50,000,000 Tower triangle (30 cm) repeater, tinggi 15 meter

15 Pengadaan Perlengkapan Safety


Sepatu

90

Rp

350,000 Rp

31,500,000

Rompi

90

Rp

15,000 Rp

1,350,000

Helm

90

Rp

100,000 Rp

9,000,000

Masker

90

Rp

20,000 Rp

1,800,000

16 Pengadaan Logistik rumahtangga Camp

Rp

1,000,000kasur, perlengkapan kamar mandi dll

17
18
TOTAL

Rp

3,484,650,000

Notes :
Estimasi Biaya Dichek kembali

NICKEL MINING

Page 40 of 55

STRUKTUR ORGANISASI PT.DUTA NIKEL INDONESIA

Direktur Utama

Manager

PERENCANAAN PRODUKSI
&
KEMAJUAN TAMBANG

K-3 / SAFETY
ADMIN

SUPERVISOR PRODUKSI

SUPERVISOR QUALITY CONTROL

ADMIN

KEPALA PRODUKSI

KEPALA SHIPMENT

ADMIN

HEAVY
GRADE
CONTROL

EQUIPMENT
&
VEHICLE
CONTROL

LOADING POINT,
STOCKPILE
&
HAULING
ROAD CONTROL

BARGING &
TAKE
PROTEKSI
SAMPLING
KARGO

SHIPPING

VESSEL

To

PREPARATION

ANALYZING

HRD &
ACCOUNTING

LOGISTIC

SECURITY

DESKRIPSI TANGGUNGJAWAB KERJA

1. Bertanggungjawab dalam ketepatan waktu pencapaian target


produksi dan pengapalan yang ditetapkan manajemen.
1. PROJECT

MANAGER

2. Bertanggungjawab terhadap penciptaan keharmonisan hubungan kerja dilingkungan


perusahaan.
3. Bertanggungjawab terhadap kondisi zerro accident selama
kegiatan kerja berlangsung.

2.
PERENCANAAN
PRODUKSI &
KEMAJUAN
TAMBANG

1. Membuat perencanaan pencapaian target produksi berdasarkan data


kualitas dari quality control.
2. Menganalisa permasalahan yang timbul dan memberikan solusi disaat target
produksi tidak tercapai diwaktu tertentu.
3. Mengolah semua data produksi dan quality control untuk pengembangan arah
kegiatan penambangan selanjutnya.
4. Membuat blending plan terhadap kargo yang akan distocking ke
ETO dan EFO maupun kargo yang akan dikapalkan.
1. Membuat, mensosialisasikan dan mengontrol penerapan aturan keselamatan kerja
dilingkungan kegiatan kerja perusahaan.
2. Bertanggungjawab terhadap pembinaan dan perbaikan sistem keselamatan kerja di

3. K-3 / SAFETY

bagian tertentu yang tidak mengindahkan prinsip keselamatan kerja.

4.
SUPERVISOR
PRODUKSI

1. Bertanggungjawab terhadap sistem yang mengatur keefektifan


penempatan
alatalat berat dalam kegiatan land clearing, stripping, disposal, produksi
ore getting,
stocking, barging dan shipping.
2. Bertanggungjawab terhadap target pencapaian kuantitas kargo
yang layak diproduksi dan waktu yang terjadwal (schedule).
3. Bertanggungjawab terhadap target pencapaian pemuatan kargo untuk stocking,
barging dan shipping sesuai jadwal dalam skedul.
4. Berkoordinasi dengan bagian pengawasan kualitas dalam pencapaian
target
kuantitas kargo yang berkualitas layak jual, sesuai yang ditetapkan oleh
manajemen.
5. Menyusun skedul dalam pelaksanaan rencana yang dibuat oleh
perencana dan kemajuan tambang.
6. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan sistem keselamatan kerja
di lingkungan kerja bagian produksi yang kebijakannya sudah
ditetapkan oleh K-3.

5.
SUPERVISOR
QUALITY
CONTROL

1. Bertanggungjawab terhadap keoptimuman watu dalam pengerjaan


sample produksi agar data sample bisa cepat disikapi pengerjaannya oleh
front tambang, dengan tetap mengindahkan standar operasional prosedur
pengawasan kualitas yang berlaku.
2. Bertanggungjawab terhadap keakuratan, keoptimuman waktu pengerjaan sample
dan kebenaran data yang diterbitkan quality control.
3. Melindungi akses data kualitas kargo dari pihak-pihak yang tidak
berkepentingan dan bertanggungjawab langsung kepada manajer
proyek.

NICKEL MINING

Page 42 of 55

1. Bertanggungjawab terhadap pencapaian target produksi dalam


segi kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu.
6. KEPALA
PRODUKSI

2. Bertanggungjawab terhadap segala kerja di area penambangan, penyiapan


pemuatan kargo di loading point front tambang, stockpile ETO dan EFO dan
mengkondisikan zero accident di lingkungan
mengutamakan prinsip keselamatan kerja.

7. KEPALA
SHIPMENT

8. GRADE
CONTROL

9. HEAVY
EQUIPMENT &
VEHICLE
CONTROL

kerja

dengan

1. Bertanggungjawab terhadap segala kerja di dermaga


2. Bertanggungjawab terhadap kelancaran kegiatan pemuatan
tongkang (barge) di dermaga (jetty) dan pemuatan kargo ke kapal
(vessel).
3. Berkoordinasi dengan bagian produksi untuk tercapainya alur
pemuatan kargo ke dermaga (jetty) dengan sistematis dan tepat waktu.
4.Bertanggungjawab terhadap ketepatan waktu dalam pencapaian target loading rate
yang disepakati dalam kontrak pemuatan, untuk menghindari
demurrage dan memperoleh dispatch.
5. Bertanggungjawab terhadap segala kerja di dermaga, penyiapan
pemuatan kargo sebelum kapal datang (ETA to port) dan
mengkondisikan zero accident dengan
mengutamakan prinsip keselamatan kerja.
1. Mengecek ekspose ore jangan sampai terkontaminasi oleh lapisan penutup (OB).
2. Memonitoring pelaksanaan ore getting di front tambang.
3. Membuat laporan pekerjaan & pengawasan penambangan.
4. Melakukan kerjasama dengan bagian perencanaan & kemajuan tambang, & bagian
pengambilan sample untuk tercapainya target kualitas dan kuantitas
ore yang akan ditambang.

1. Bertanggungjawab terhadap pengecekan, pelaporan dan


penyampaian kondisi peralatan angkut (dump trucks) dan alat-alat
berat (excavator, bulldozer) yang
digunakan selama kegiatan produksi dan transhipment berlangsung, kepada pengurus
peralatan yang dipergunakan tersebut.
2. Bertanggungjawab terhadap review masa pemakaian dan konsdisi
rental alat-alat berat dan pengangkutan untuk pembaharuan ataupun
pemutusan kontraknya.

10. LOADING
POINT,
STOCKPILE
&
HAULING
ROAD
CONTROL

1. Bertanggungjawab terhadap kegiatan pemuatan kargo nickel ore


diloading point menurut kesepakatan jumlah muatan per dump truck &
jumlah shovelnya.
2. Bertanggungjawab terhadap ketersediaan kargo yang
cukup untuk ditransportasikan/dipindahkan ke tongkang.

11. BARGING
&
PROTEKSI
KARGO

3. Bertanggungjawab terhadap keteraturan pemuatan kargo di area stockpile.


4. Bertanggungjawab terhadap kelayakan penggunaan jalan
tambang dan perawatannya.
5.Bertanggungjawab terhadap pengawasan kelayakan penggunaan
jalan tambang (hauling road), stockpile dan keterjagaan & perawatan
paritan dan check dam.

1. Bertanggungjawab terhadap kegiatan proteksi/perlindungan kargo


nickel ore di stockpile dan tongkang.
2. Berkoordinasi dengan bagian stockpile dan shipping untuk
senantiasa melindungi kargo, terutama saat menghadapi kondisi kritis
disaat hujan.
3. Bertanggungjawab terhadap kegiatan pembongkaran muatan kargo di tongkang dan
mengatur teknik pemuatan tongkang secara sistematis.
4. Bertanggungjawab terhadap penempatan/pembongkaran

kargo

ditong
kang
secar
a
siste
matis
sehin
gga
bargin
g rate
yang
dipero
leh
lebih
tinggi
dari
loadin
g rate
yang
ditetapkan vessel.

NICKEL MINING

Page 43 of 55

1. Bertanggungjawab terhadap kelancaran komunikasi dengan pihak


PBM/TKBM di vessel sehingga kegiatan penarikan dan penghantaran
tongkang dari/ke vessel berlangsung secara baik.
2. Berkoordinasi dengan bagian proteksi kargo & barging untuk menyikapi kargo yang
12.
To

SHIPPING

VESSEL

13. TAKE
SAMPLING

sudah dimuat saat siap diberangkatkan ke vessel agar terlindungi terpal saat
menghadapi kondisi kritis akibat hujan.
3. Berkoordinasi dengan pihak PBM/TKBM untuk pemuatan kargo di
tongkang ke vessel.
4. Mengikuti perkembangan proses pemuatan kargo ke vessel dan
mengirimkan data intermediate draft kargo yang sedang dan sudah
dimuat per waktu tertentu.
Bertanggungjawab atas pengambilan sample bijih baik yg diproduksi, pengapalan

maupun insidentil dengan baik, benar dan terukur sesuai kaidah standar operasional.

Bertanggungjawab atas pelaksanaan preparasi semua sample yang diterima dari


14.
PREPARATION

15.
ANALYZING

eksplorasi, produksi, pengapalan dan lainnya, dilaksanakan dengan tingkat ketelitian


yang tinggi, tepat waktu dan efisien.
1. Melakukan analisa semua sample yang masuk dan bertanggungjawab terhadap
kebenaran data analisa sample-sample tersebut.
2. Secara rutin memeriksa kebenaran kerja alat analisa niton dengan pembacaan
sample standar.
Accounting :
1. Bertanggungjawab terhadap penyampaian kebutuhan kerja yang

16. HRD &


ACCOUNTING

17. LOGISTIC

dianggarkan/diajukan oleh setiap bagian unit kerja kepada manager proyek.


2.
Bertanggungjawab
terhadap
pendokumentasian
data
pemakaian anggaran keuangan yang digunakan selama kegiatan
kerja.
1. Bertanggungjawab terhadap supply (penyediaan) bbm selama
kegiatan kerja berlangsung.
2. Bertanggungjawab terhadap penyediaan kebutuhan pangan dalam
kegiatan kerja tersebut.
3. Bertanggungjawab terhadap penyediaan kebutuhan peralatan kerja yang dibutuhkan
selama kegiatan kerja.
4. Bertanggungjawab terhadap distribusi (penyaluran & penyampaian)
kebutuhan bbm, pangan dan kebutuhan kerja lainnya secara tepat waktu
dan sistematis.

18. SECURITY

1. Bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketenangan kegiatan kerja


selama
kegiatan kerja berlangsung, baik dilingkungan internal perusahaan yang
menyangkut
keharmonisan antar pekerja maupun dilingkungan eksternal perusahaan
yang
menyangkut keharmonisan pekerja dengan masyarakat sekitar lingkungan
perusahaan.
2. Bertanggungjawab terhadap usaha pendamaian penyelesaian sengketa yang terjadi
dilingkup internal maupun eksternal perusahaan dengan dasar
keadilan dan ketidakberpihakan secara kekeluargaan.
3. Bertanggungjawab terhadap keamanan aset perusahaan.
NICKEL MINING

Page 44 of 55

1. Menghimpun data produksi dan pengawasan kualitas dari admin


masing-masing bagian secara berkala.
2. Mempersiapkan dan menyampaikan perkembangan data-data kegiatan produksi
dan pengawasan kualitas kepada manager proyek dan ditembuskan kepada berbagai
19. Admin
Project

20. Admin
Produksi

pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan


sub kontraktor peralatan angkut dan peralatan berat dengan
persetujuan pimpinan proyek.
3. Membuat dan menyusun perpanjangan kontrak baru untuk diusulkan
ke pimpinan sebelum kontrak rental terhadap alat-alat berat dan
pengangkutan berakhir.

Menghimpun data dan merekap laporan kerja perkembangan ore getting dari grade
control, laporan penggunaan alat-alat berat dan pengangkutan, laporan perkembangan
jumlah kargo di stockpile, laporan kegiatan pemuatan tongkang (barging) dan
pemuatan kapal (shipping).

21.
Admin
Quality
Control

Menghimpun data dan merekap laporan kerja pengambilan sample, laporan preparasi
dan pengelolaan sample, dan laporan hasil analisa semua sample yang masuk ke
bagian pengawasan kualitas.
Bertanggungjawab terhadap keterjagaan kondisi masing-masing kendaraan
operasional yang telah ditetapkan pada kebutuhan kerja setiap unitnya.

22. Car Driver

23.
Rumahtangga
Basecamp &
Penyiapan
Rehabilitasi
Pasca
Tambang

1. Mempersiapkan kebutuhan rumahtangga, memelihara kebersihan &


merawat camp tempat pekerja.
2. Mempersiapkan pembenihan dan pembibitan tanaman produksi untuk rehabilitasi
lahan kritis pasca tambang.
3. Merevegatasi lingkungan camp dengan tanaman produktif.

NICKEL MINING

Page 45 of 55

ANGGARAN OPERASIONAL KERJA RUTIN

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

DIVISI

ESTIMASI ANGGARAN

Safety/K-3

Rp

Perencanaan
Produksi
&
Kemajuan Tambang
PRODUKSI
Grade Control
Heavy Equipment & Vehicle
Control
Loading Point, Sockpile & Hauling
Road
Control
Barging & Proteksi
Kargo Shipping to
Vessel
QUALITY
CONTROL Take
Sampling
Preparasi
Sample
Analyzer
HRD, Accounting &
Office Logistic
Security
Rumahtangga
Basecamp

10,000,000

KETERANGAN
Persiapan pembibitan utk pasca tambang

Rp
500,000
Rp
500,000
Rp
10,000,000
Rp
1,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
3,000,000
Rp
3,000,000
Rp
500,000
Rp
10,000,000
Rp
50,000,000
Rp
5,000,000
Rp
20,000,000

TOTAL

Rp

123,500,000

NICKEL MINING

Page 46 of 55

DAFTAR UPAH UNTUK PENAMBANGAN NICKEL ORE


Target Produksi

: 20 hari kerja

Target Shipment

: 10 hari kerja

Masa Cuti

: Per 50 hari kerja

NO

NILAI
KONTRI JML
BUSI

JABATAN

UPAH POKOK

PERAWATA
N

UANG

INSENTIVE
&

MAKAN JAMSOSTEK
LAPANGAN

Project Manager
48,810,256

PENERIMAAN PER

AKOMODASI

MESS

KESEHATA
N
1

TRANSPORTASI

PRODUKSI

SHIPMENT

CUTI

6
Rp

1
Rp 25,000,000
48,810,256

Rp

150,000

Rp

875,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Supervisor Produksi
30,972,650

3.5
Rp

1
Rp 15,000,000
30,972,650

Rp

150,000

Rp

525,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Kepala Produksi
23,921,368

2.75
Rp

1
Rp 10,000,000
23,921,368

Rp

150,000

Rp

350,000Rp

450,000 Rp

Kepala Shipment
20,143,590

2.1
Rp

1
Rp
8,000,000
20,143,590

Rp

150,000

Rp

280,000Rp

Supervisor Quality Control 2.75


25,921,368
Rp

1
Rp 12,000,000
25,921,368

Rp

150,000

Rp

420,000Rp

K-3/Safety

1.1

1
Rp
5,000,000

Rp

150,000 Rp
175,000

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

1,002,849 Rp
2,005,698

Rp

Perencanaan
Produksi
&
Kemajuan Tambang

4,000,000 Rp
14,408,547

1.1

1
Rp
5,000,000

Rp

150,000 Rp
175,000

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

1,002,849 Rp
2,005,698

Rp

4,000,000 Rp
14,408,547

Grade Control
15,776,068

8
Rp

5
Rp
6,000,000
78,880,342

2
Rp
5,000,000

Rp

150,000 Rp
175,000

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

911,681 Rp
1,823,362

Rp

2,000,000 Rp
12,135,043

1.6

1
Rp
5,000,000

Rp

150,000 Rp
175,000

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

1,458,689 Rp
2,917,379

Rp

2,000,000 Rp
13,776,068

9
10

PJ
Heavy
Equipment
&
Vehicle Control
PJ
Loading
Stockpile &
Road Control

Point,
Hauling

Rp

150,000

Rp

210,000Rp

5,470,085

Rp

10,940,171

Rp 5,000,000 Rp

Rp

3,190,883

Rp

6,381,766 Rp

4,000,000 Rp

1,800,000

Rp

2,507,123

Rp

5,014,245 Rp

4,000,000 Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

1,914,530

Rp

3,829,060 Rp

4,000,000 Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

2,507,123

Rp

5,014,245 Rp

4,000,000 Rp

450,000 Rp

Rp

TOTAL BIAYA

ORANG

1,800,000

Rp

1,458,689

Rp

Rp

14,408,547

Rp

14,408,547

2,917,379 Rp

3,000,000 Rp

Rp

24,270,085

Rp

13,776,068

11 PJ Barging & Proteksi Kargo 1


12,135,043
Rp

1
Rp
5,000,000
12,135,043

Rp

150,000

Rp

175,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

911,681

Rp

1,823,362 Rp

2,000,000 Rp

12 PJ Shipping to Vessel
11,861,538

0.9
Rp

1
Rp
5,000,000
11,861,538

Rp

150,000

Rp

175,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

820,513

Rp

1,641,026 Rp

2,000,000 Rp

13 PJ Take Sampling
14,186,325

1.75
Rp

1
Rp
5,000,000
14,186,325

Rp

150,000

Rp

175,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

1,595,442

Rp

3,190,883 Rp

2,000,000 Rp

14 PJ Preparation
13,229,060

1.4
Rp

1
Rp
5,000,000
13,229,060

Rp

150,000

Rp

175,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

1,276,353

Rp

2,552,707 Rp

2,000,000 Rp

1
Rp

2
Rp
2,500,000
15,535,043

Rp

150,000 Rp

87,500Rp

455,840

Rp

911,681 Rp

1,500,000 Rp

15 Analyzer
7,767,521

450,000

Rp

1,800,000

Rp

16 PJ HRD & Accounting


10,635,043
17 PJ Logistic
9,451,282

1
Rp

1
Rp
3,500,000
10,635,043

Rp

150,000

Rp

122,500Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

911,681

Rp

0.75
Rp

1
Rp
3,000,000
9,451,282

Rp

150,000

Rp

105,000Rp

450,000 Rp

1,800,000

Rp

683,761

Rp

NICKEL MINING

1,823,362 Rp

1,367,521

2,000,000 Rp

Rp 2,000,000 Rp

Page 47 of 55

18 PJ Security
8,951,282
19

0.75
Rp

Anggota
Equipment
Control

&

Heavy
Vehicle

Loading
20 Anggota
Point,
Stockpile & Hauling
21 Road
Control
Anggota
Proteksi
Kargo

Barging

&

1
Rp
3,000,000
8,951,282

Rp

150,000

Rp

105,000Rp

450,000 Rp

150,000 Rp
87,500

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

820,513 Rp
1,641,026

Rp

1,000,000 Rp
8,361,538

2
Rp
2,500,000

Rp

150,000 Rp
87,500

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

911,681 Rp
1,823,362

Rp

1,000,000 Rp
8,635,043

1.8

2
Rp
2,500,000

Rp

150,000 Rp
87,500

Rp

450,000 Rp
1,800,000

Rp

820,513 Rp
1,641,026

Rp

1,000,000 Rp
8,361,538

Rp

23 Anggota Take Sampling


9,002,564

30
Rp

20
Rp
2,000,000
180,051,282

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

450,000

Rp

24 Anggota Preparation
7,361,538

9
Rp

10
Rp
2,000,000
73,615,385

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

450,000

Rp

25 Anggota HRD & Accounting 3


7,635,043
Rp

3
Rp
2,000,000
22,905,128

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

450,000

26 Anggota Logistic
6,495,442

1.75
Rp

3
Rp
2,000,000
19,486,325

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

27 Anggota Security
6,951,282

6
Rp

8
Rp
2,000,000
55,610,256

Rp

150,000 Rp

28 Admin Project
8,682,051

1.2
Rp

1
Rp
2,500,000
8,682,051

Rp

29 Admin Produksi
6,951,282

0.75
Rp

1
Rp
2,000,000
6,951,282

30 Admin Quality Control


6,951,282

0.75
Rp
4
Rp

Rumahtangga Basecamp &


32 Penyiapan Rehabilitasi Pasca
6,067,521
Rp
Tambang

INSENTIVE

Note :

Rp

Rp

87,500

TOTAL

683,761

2
Rp
2,500,000

1.8 2
Rp
16,723,077

33 Pawang Hujan
27,800,000

Rp

1.8

22 Anggota Shipping to Vessel


8,361,538
Rp

31 Car Driver
6,723,362

1,800,000

2,500,000

Rp

150,000

Rp

450,000Rp

Rp

820,513

Rp

Rp 1,500,000 Rp

Rp

16,723,077

Rp

17,270,085

Rp

16,723,077

1,641,026

Rp 1,000,000 Rp

Rp

1,367,521

Rp

2,735,043

1,800,000

Rp

820,513

Rp

1,641,026

Rp 500,000 Rp

Rp

1,800,000

Rp

911,681

Rp

1,823,362

Rp 500,000 Rp

450,000

Rp

1,800,000

Rp

531,814

Rp

1,063,628

Rp 500,000 Rp

70,000Rp

450,000

Rp

1,800,000

Rp

683,761

Rp

1,367,521

Rp 500,000 Rp

150,000 Rp

87,500Rp

450,000

Rp

Rp

1,094,017

Rp

2,188,034

Rp 500,000 Rp

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

450,000

Rp

1,800,000

Rp

683,761

Rp

1,367,521

Rp 500,000 Rp

1
Rp
2,000,000
6,951,282

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

450,000

Rp

1,800,000

Rp

683,761

Rp

1,367,521

Rp 500,000 Rp

6
Rp
2,000,000
40,340,171

Rp

150,000 Rp

70,000Rp

450,000

Rp

1,800,000

Rp

607,787

Rp

1,215,575

Rp 500,000 Rp

63,000

Rp

450,000 Rp

455,840

Rp

911,681

Rp 500,000 Rp

1,500,000

Rp 13,900,000 Rp

2
4
Rp
24,270,085
2

105.3 91
428,931,624

Rp

1,800,000

10,000,000

Rp 168,300,000
Rp 925,600,000

DIALOKASIKAN SEBESAR 30 %

Rp

150,000

Rp

Rp

Rp

150,000

4,950,000

Rp

Rp

5,540,500 Rp

1,800,000

1,800,000

1,367,521

1,800,000

1,800,000

450,000

14,850,000
Rp

Rp

59,400,000

96,000,000

Rp

Rp

Rp

1,800,000

Rp

39,977,208

Rp

Rp

Rp 500,000 Rp

79,954,416 Rp 61,500,000 Rp
192,000,000 Rp 288,000,000

PJ
:
Penanggung
Jawab
Kurs USD = Rp.
9,600.(fluktuatif)

NICKEL MINING

Page 48 of 55

IV
REKAPITULASI BIAYA

NICKEL MINING

Page 49 of 55

I. REKAPITULASI BIAYA PRODUKSI

RENTAL HEAVY EQUIPMENT For LAND CLEARING, STRIPPING & PRODUKSI


NO

HEAVY EQUIPMENT JML

JML JAM

HARGA RENTAL BIAYA PER UNIT

TOTAL BIAYA (Rp)

KETERANGAN

OPERAS
I
I

Land Clearing, Stripping & Disposal OB

BD 68E-SS

200

Rp

500,000Rp

100,000,000

Rp 100,000,000

Exc. PC 200

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 130,000,000

Dump Truck

907

Rp

56,250 Rp

51,000,000

Rp

Rp

Rp

357,000,000 Jumlah jam operasi = Rit


-

II

Stripping Limonite

Exc. PC.200

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 130,000,000

BD 68E-SS

200

Rp

500,000Rp

100,000,000

Rp 200,000,000

Rp
III

ORE GETTING - Selective Mining

Exc. PC-200

Dump Truck

Rp

400

Rp

325,000Rp

130,000,000

Rp 520,000,000

To ETO

60

Rp

56,250 Rp

3,375,000

To EFO

20

140

Rp

281,250Rp

39,375,000

Rp

Rp

16,875,000 Jumlah jam operasi = Rit


787,500,000 Jumlah jam operasi = Rit

IV

STOCKPILE ETO & EFO

Exc. PC-200

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 260,000,000

BD 68E-SS

200

Rp

500,000Rp

100,000,000

Rp 200,000,000

VEHICLE

Mobil Tangki Air

200

Kendaraan
Operasional

Rp
12,000,000
Rp 18,000,000

Rp

12,000,000

Rp

144,000,000

Rp

18,000,000

VI

PERAWATAN JALAN TAMBANG


& STOCKPILE

Grader

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 65,000,000

Motor Compactor

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 65,000,000

Rp

2,987,375,000

Notes :

NICKEL MINING

Page 50 of 55

PEMAKAIAN BAHAN BAKAR UNTUK LAND CLEARING, STRIPPING & PRODUKSI


NO

HEAVY EQUIPMENT JML

JML JAM
OPERAS
I

JUMLAH
PEMAKAIAN PEMAKAIAN
BBM BBM LITER PER LITER PER HARGA BBM PER LITER BIAYA PERUNIT
UNIT PER
JAM PER UNIT PRODUKSI
60,000
MT

TOTAL BIAYA

Land Clearing, Stripping & Disposal OB

BD 68E-SS

200

32

6,400 Rp

10,000 Rp

64,000,000

Rp 64,000,000

Exc. PC 200

200

20

4,000 Rp

10,000 Rp

40,000,000

Rp 80,000,000

Dump Truck

II

STRIPPING LIMONITE

Exc. PC.200

200

20

4,000 Rp

10,000 Rp

40,000,000

Rp 80,000,000

BD 68E-SS

200

32

6,400 Rp

10,000 Rp

64,000,000

Rp 128,000,000

III

ORE GETTING - SELECTIVE MINING

Exc. PC-200

400

20

8,000 Rp

10,000 Rp

80,000,000

Rp 320,000,000

IV

STOCKPILE ETO & EFO

Exc. PC-200

200

20

4,000 Rp

10,000 Rp

40,000,000

Rp 160,000,000

BD 68E-SS

200

32

6,400 Rp

10,000 Rp

64,000,000

Rp 128,000,000

VEHICLE
1

200

15

1
2

Mobil Tangki Air


Kendaraan
Operasional

8
375

Rp

3,000

10,000

Rp Rp

30,000,000

Rp

90,000,000

30,000,000

Rp

10,000

Rp

1,125
6

1,980 Rp

11,250,000
10,000 Rp

19,800,000

Rp 39,600,000

200

19

3,800 Rp

10,000 Rp

38,000,000

Rp 38,000,000

200

18

3,600 Rp

10,000 Rp

36,000,000

Rp 36,000,000

Genset 50 KVA

330

VI

PERAWATAN JALAN TAMBANG


& STOCKPILE

Grader GD 600-P

Motor Compactor

52,705

Rp

1,193,600,000

Notes :

REKAPITULASI BIAYA TEKNIS LAND CLEARING, STRIPPING & PRODUKSI


= Rp
4,180,975,000 PER 60,000 MT
OVERHEAD COST 10% Rp 418,097,500
TOTAL Rp
4,599,072,500
=$
7.98 PER MT

NICKEL MINING

Page 51 of 55

II. REKAPITULASI BIAYA SHIPMENT


RENTAL HEAVY EQUIPMENT For SHIPMENT
NO

HEAVY EQUIPMENT JML

JML JAM

HARGA RENTAL BIAYA PER UNIT

TOTAL BIAYA (Rp)

KETERANGAN

OPERAS
I
I

LOADING POINT in Stockpile ETO

Exc. PC 200

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 130,000,000

BD 68E-SS

200

Rp

500,000Rp

100,000,000

Rp 200,000,000

Dump Truck

25

96

Rp

450,000Rp

43,333,333

II

LOADING POINT in Stockpile EFO

Exc. PC 200

2
3

III

BARGING & SHIPPING

Perahu

200

Exc. PC 200

Barge 270 Ft

Tugboat

PBM/TKBM

1,083,333,333 Jumlah jam operasi = Rit

Rp

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 130,000,000

BD 68E-SS

200

Rp

500,000Rp

100,000,000

Rp 200,000,000

Dump Truck

13

400

Rp

112,500Rp

45,000,000

Rp

5,000,000

Rp 10,000,000

200

Rp

325,000Rp

65,000,000

Rp 325,000,000

13750

Rp

30,000 Rp

412,500,000

Rp

3,000 Rp

Rp

Rp

585,000,000 Jumlah jam operasi = Rit

1,650,000,000 Jika Rp.30,000/MT


Sepaket dgn Barge

55,000Rp

165,000,000

Rp

4,478,333,333

Notes :

NICKEL MINING

Page 52 of 55

PEMAKAIAN BAHAN BAKAR UNTUK TRANSHIPMENT


NO

HEAVY EQUIPMENT JML

JML JAM
OPERAS
I

PEMAKAIAN
BBM
LITER
PER
JAM
PER
UNIT

JUMLAH
PEMAKAIAN
HARGA BBM PER LITER BIAYA PERUNIT
BBM
LITER PER UNIT
PER
SHIPMENT

TOTAL BIAYA

LOADING POINT in Stockpile ETO

Exc. PC 200

200

20

4,000 Rp

10,000 Rp

40,000,000

Rp 80,000,000

BD 68E-SS

200

32

6,400 Rp

10,000 Rp

64,000,000

Rp 128,000,000

II

LOADING POINT in Stockpile EFO

Exc. PC 200

200

20

4,000 Rp

10,000 Rp

40,000,000

Rp 80,000,000

BD 68E-SS

200

32

6,400 Rp

10,000 Rp

64,000,000

Rp 128,000,000

III

BARGING & SHIPPING

Perahu

200

800 Rp

10,000 Rp

8,000,000

Rp 16,000,000

Exc. PC 200

200

20

4,000 Rp

10,000 Rp

40,000,000

Rp 200,000,000

25,600

Rp

632,000,000

Notes :

REKAPITULASI BIAYA TEKNIS TRANSHIPMENT


= Rp
5,110,333,333 PER 55,000 MT
OVERHEAD COST 10% Rp 511,033,333
TOTAL Rp
5,621,366,667
= $
10.65 PER MT

NICKEL MINING

Page 53 of 55

REKAPITULASI BIAYA OPERASIONAL

NO
BIAYA TEKNIS
1 LAND CLEARING, STRIPPING & PRODUKSI
2 SHIPMENT
3 ANGGARAN OPERASIONAL KERJA RUTIN
3 UPAH - SALARY - INSENTIVE ($ 2)
SUB TOTAL

NO

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

VALUE
4,599,072,500
5,621,366,667
123,500,000
1,056,000,000
11,399,939,167

Rp
Rp

792,000,000
264,000,000

$1.50
$0.50

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

2,112,000,000
2,112,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
5,000,000 $
5,325,000,000

$4.00
$4.00
$0.02
$0.02
$0.02
$0.02
0.01
$ 10.09

B. NON TEKNIS

VALUE

1 Royalti ke Pemda $ 1.5


2 CSR $ 0.5
3 Royalti ke Pemilik Konsesi
4 Export Tax 10 % (Jika harga jual $ 40/MT)
5 Quota Cost $ 4
6 Fee ke Polres & Polsek
7 Fee ke Koramil
8 Fee Babinsa
9 Fee Tokoh Adat dan Masyarakat
10 Fee Tokoh Agama
SUB TOTAL

TOTAL BIAYA OPERASIONAL (A + B)

$ 18.63

= Rp
= Rp
= $
= $

16,724,939,167
304,090
1,742,181

28.72 Per MT

Kurs USD = Rp. 9,600.(fluktuatif)

NICKEL MINING

Page 54 of 55

III. REKAPITULASI BIAYA PERSIAPAN INFRASTRUKTUR

NO

BIAYA TEKNIS

NILAI

1 BIAYA PEMBENTUKAN QUALITY CONTROL

Rp

1,304,280,000

2 BIAYA PERSIAPAN INFRASTRUKTUR & ALAT KERJA

Rp

3,484,650,000

Rp

4,788,930,000

TOTAL

NICKEL MINING

Page 55 of 55

Anda mungkin juga menyukai