Anda di halaman 1dari 10

MINE GEOLOGIST

I. Pendahuluan

Grade Control adalah salah satu seksi / bagian (Mine Geology di Departement
Tambang (Mine Department), yang mempunyai tugas untuk mengontrol / mengurangi
kemungkinan ore dibuang ke disposal ketika stripping dan mencegah OB / waste (silica,
serpentine, batu, sirtu) bercampur dengan ore ketika mining.

Tujuan Grade Control adalah : untuk menghasilkan ore dengan kadar Ni sesuai dengan
yang direncanakan serta komposisi kimia yang ditentukan (Fe on spech, Si/Mg).

Nilai – nilai yang harus diperhatikan :


1. Menghasilkan Ni grade sesuai dengan rencana yang dibuat (kadar dan
lokasi mining), dengan cara menstripping OB dan menghilangkan / mengurangi
dilusi (silica, sepertin, batu, sirtu).
2. Mendapatkan komposisi kimia ore yang ditentukan ( Fe ; Co)

Dengan melihat fungsinya, tentunya semua orang yang tergabung dalam seksi ini harus
benar – benar mengetahui dan memahami data (membaca koordinat dan analisa data
bor); karakteristik ore (penyebaran, ketebalan, adanya jenis waste yang terdapat, dan
kandungan kimia); dan teknik pengambilan ore (jenis alat berat yang dipakai).

II. Ore Control


Dalam kegiatan operasional harian grade control dibagi lagi menjadi beberapa lokasi
kerja, yaitu :

1. Stripping – mining.
2. Pengambilan conto boulder + 20 cm di grizly.
3. Preparasi dan check sample material di face

1. Stripping – Mining
Stripping adalah kegiatan mengupas tanah penutup (OB) di face (lapangan) yang
bertujuan untuk meng-expose-kan ore, sedangkan Mining adalah kegiatan
penambangan ore yang sudah expose (tidak bercampur dengan OB, silica
ataupun serpentin) yang dapat membuat kadar nikel dari ore tersebut menjadi
turun / rendah.

Tugas seorang forman grade control pada kegiatan ini adalah:


1. Mengontrol lokasi stripping untuk mengurangi sekecil mungkin ore terbuang
ke disposal dan sesedikit mungkin OB yang tertinggal di antara ore.
2. Mengontrol lokasi mining untuk mengurangi sesedikit mungkin kotoran
(waste) bercampur dengan ore yang dikirim ke grizly
3. Memberikan informasi kepada operator mengenai arah stripping atau mining
di lokasi tersebut berdasarkan data dan pengamatan langsung (visual) di
lapangan.
4. Melakukan pengecekan jenis material, yaitu dengan cara mengambil sample
material dan mengirimkannya ke Preparasi/LAB
5. Jika hasil analisa LAB menunjukan OB di pasang patok pita warna merah,
dan harus menginformasikan kepada operator untuk melakukan stripping.
6. Jika hasil analisa LAB menunjukan grade limonit/ tanah berkadar nikel COG
Ni = 1.3% dan Fe >= 35%), maka daerah ini harus dipasang patok dengan
bendera berwarna kuning.
7. Mengambil sample persiapan mining untuk daerah yang siap di mining
8. Mengambil sample produksi untuk kegiatan mining (lihat SOP Grade
procedure).
9. Memasang patok dengan bendera berwarna biru jika daerah tersebut sudah
blue zone/ waste / BR (material yang ditinggalkan setelah kegiatan mining
dengan kadar untuk saprolite Ni < 1. 4 , untuk limonite < 1.2 dan Fe < 25%
cut off grade)
10. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang forman grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengerti cara membaca peta (koordinat, lokasi titik bor, Top Ore, Bottom
Ore, Elevasi).
2. Mengetahui jenis material (OB, ore, silica, serpentin, sirtu, waste, garnierite).
3. Dapat menyarankan penggunaan alat berat yang dibutuhkan sesuai dengan
karakteristik ore.
4. Memahami karakteristik ore di lokasi tersebut.

Jika hasil sample ETO di bawah COG (Cut of Grade), maka kita bisa melakukan
antisipasi di lapangan dengan cara: menstriping kembali, membuang waste
yang kemungkinan mendilusi ore (batu, silica, serpentin), memindahkan
lokasi alat berat bahkan menghentikan kegiatan mining yang sedang
berlangsung.

2. Grizly
Screening station/ Grizly adalah tempat penyaringan material ore dari face hasil
kegiatan mining.

Tujuan pengambilan sample ini adalah untuk mengetahui kadar Ni boulder yang
diambil pada proses penambangan. Sehingga kita dapat mengetahui dan
mengontrol proses penambangan yang sedang terjadi di face.

Selain mengetahui kadar Ni, kita juga bisa memonitor kandungan Fe (besi) dari
material yang ditambang. Hal ini penting, karena kandungan kimia material
yang kita tambang harus memenuhi kriteria yang diminta buyer
Dengan melihat tujuan dari pengambilan sample ini tentunya prosedur / tatacara
pengambilan sample di screening station/grizly harus diikuti. Kesalahan
prosedur akan berakibat fatal terhadap hasil yang didapat dan dampaknya bukan
hanya pada pencapaian produksi yang direncanakan tetapi juga terhadap proses
pengapalan

Tugas seorang forman grade control di screening station/grizly adalah:


1. Mengambil sample produksi / boulder tidak lolos grizly /screening station
sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku (lihat SOP pemilahan boulder #
> 20 cm).
2. Memeriksa perlengkapan kerja di screening station sebelum pekerjaan
dimulai.
3. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
4. Mengetahui dan memahami prosedur pengambilan sample

3. Pengambilan Sample
Secara garis besar, sample di EFO ini merupakan sample produksi yang lolos
screening station yang dianggap mewakili (representative) untuk sejumlah
material yang ditambang.

EFO Jenis Material / Test / Sample Mewakili


1 Limonite Setiap 4 x DT 52 ton
2 Saprolite Setiap 2 x DT 26 ton
2 Saprolite Setiap 1 x ADT 24 ton

Tugas seorang forman grade control pada kegiatan ini adalah:


1. Mengecek kondisi alat / perelengkapan
2. Melakukan sample preparasi sesuai dengan prosedur kerja di preparasi
tambang (lihat SOP pengambilan sample).
3. Menyiapkan dan mengirim sample ke preparasi / LAB
4. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengambilan sample di ETO/EFO
2. Mengetahui alat – alat di yang digunakan (cara kerja dan fungsi alat).

4. Preparasi Conto Material dan Analisa Ni / Fe di TAMBANG


Kegiatan preparasi check sample terbagi menjadi dua bagian, yaitu

1. Yaitu mempreparasi sample dari face (sample persiapan mining, sample


produksi, sample special), sample screening station, dan sample duplikat
(sample B) hasil preparasi (cara preparasi sample lihat SOP preparasi
sample di tambang).
2. Pembacaan nilai Ni dan Fe dengan metode X-RAY (mempergunakan
NITON XLT 500, lihat SOP cara menanalisa Ni / Fe dengan menggunakan
NITON).
Tugas seorang forman grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Melakukan sample preparasi sesuai dengan prosedur kerja di
preparasi sample di Tambang.
2. Membacakan nilai Ni dan Fe hasil analisa NITON XLT 500, untuk
sample yang berasal dari lapangan dan station..
3. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang forman grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur preparasi sample
2. Mengetahui dan memahami prosedur analisa Ni / Fe ( cara menganalisa
Ni / Fe dengan menggunakan NITON).

III. Data
Data merupakan hal penting dalam merencanakan dan melakukan penambangan.
Berdasar dari data yang ada Mine Engineering merencanakan target penambangan yang
sifatnya mingguan, bulanan bahkan tahunan.

Begitu halnya dengan grade control, dalam operasional harian (strategi harian)
menggunakan data sebagai acuannya. Untuk itulah seorang forman grade control
diharuskan dapat membaca data (menentukan koordinat, mengetahui elevasi,
mengetahui TOR (top ore), mengetahui BOR (bottom ore), tebal ore dan komposisi
kimia ore) dan menerapkannya di lapangan.

Jarak antara titik bor yang ada sekarang ini untuk kegiatan produksi adalah jarak
25 m x 25 m dan 50 m x 50 m.

A. PETA
1. Jenis Peta
Peta dibagi beberapa jenis berdasarkan kegunaanya. Sebagai conto yang ada di grade
control. Kita mempunyai PETA GEOLOGI, yaitu peta yang didalamnya memuat data
titik bor (identitas titik bor, TOR, BOR, kandungan kimia, titik elevasi).

2. Skala Peta
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak sebenarnya dilapangan dengan jarak di
peta.

Conto:
Skala 1 : 1000 artinya 1 cm di peta = 1000 cm dilapangan = 10 meter.
Skala 1 : 500 artinya 1 cm di peta = 500 cm dilapangan = 5 meter.
3. Arah Utara Peta
Untuk arah UTARA PETA akan selalu ke bagian ATAS / kemana peta itu dihadapkan.

Sebagai conto :
Dibawah ini merupakan peta ore expose yang dilengkapi data titik bor (elevasi, dan
komposisi kimia).

CL 00007 ------------- = CL00007 = No titik bor.


RL : 326.12 --- ----- ------ = level ketinggian di tempat tersebut.meter)
Ni 2.42 ---------------- = Kandungan Ni
Fe 15.49 --------------- = Kandungan Fe
Co 0.11 ------------- = Kandungan Cobalt
B. Penampang vertikal (Section)
Dengan membaca peta kita dapat mengetahui penyebaran ore secara lateral. Untuk
mengetahui karakteristik atau profil ore secara vertical (tegak) kita dapat
mengetahuinya dari penampang tegak (section) dari masing-masing titik bor yang ada)

Sebagai conto di bawah ini :

A
B

Section AB yang melalui 5 titik Bor.


 Pada titik Bor CL0004 diketahui ketebalan ore adalah 13 meter, pada
penampang tegak kita dapat melihat ketebalan ore setebal 13 meter yang
menerus tidak ada material lain di antara interval 280.73 – 268.73 meter.
 Pada titik Bor CL0003 diketahui ketebalan ore 9 meter, pada penampang tegak
kita dapat melihat ketebalan ore setebal 9 meter, TETAPI keterdapatan ore tidak
menerus (ada material yang BUKAN ORE sekitar 5 meter) di antara interval
274.12 – 269.12 meter. Material ini disebut WASTE.
3. Membaca Koordinat

Koordinat adalah titik kedudukan / lokasi yang dapat ditentukan dalam peta dengan
mengetahui garis lintang (NORTHING) dan garis bujur (EASTING) nya.

Koordinat dapat diketahui dengan cara :


1. Meminta kepada crew survey dengan cara memasang PATOK KONTROL, hal
ini terutama untuk face yang dikerjakan oleh alat berat kontraktor

Tujuan mengetahui koordinat adalah untuk :


1. Mengetahui dimana face yang sedang aktif sehingga kita dapat melihat data
yang ada pada lokasi ini.
2. Meyakinkan apakah ORE yang sedang atau akan ditambang mempunyai grade
yang diharapkan.
3. Mengetahui dimana alat berat yang sedang bekerja sehingga kita dapat
mengarahkan kegiatannya.

Membaca koordinat :
1. Garis horisontal (mendatar ) merupakan garis yang menunjukan arah NORTHING
(Semakin ke UTARA maka angka NORTHING nya akan semakin besar begitu juga
sebaliknya.
2. Garis vertikal (tegak) merupakan garis yang menunjukan arah EASTING (Semakin
ke TIMUR / Kanan maka angka EASTING nya akan semakin besar begitu juga
sebaliknya.

Conto :
Jika kita mempunyai titik koordinat : 9825350 N / 327450 E

98253
50 N

9825325 N
982530
0N
327400 327425 327450 327500 327525 327550

LOKASI : 9825350 N / 327450 E

IV. Material
Material disini adalah jenis “batuan/tanah” yang ada di daerah tambang. Dalam istilah
tambang pada “Nikel laterit” kita mengenal istilah OB (Over Burden), LIMONITE,
SAPROLITE, dan WASTE.

OB (Overburden) adalah lapisan tanah penutup yang harus dibuang / distripping.


Secara kandungan kimia material ini mempunyai nilai Ni < 1.2 % dan Fe > 35%.
Limonit merupakan material yang mengandung kadar Ni > 1.2 % - 1.8 % mempunyai
kandungan Fe > 30 %.

ORE adalah jenis material yang mempunyai kandungan Ni diatas COG (Cut Off Grade)
yang telah ditentukan, seperti yang tercantum di bawah ini :

TIPE ORE SAPROLITE ORE BOTTOM ORE ORE


LGS 1.5 – 1.99 % 1.45 % > 1.5 %
MGS 2 – 2.20 % - > 1.8 %
HGS > 2.20 % - > 2 %

Untuk mengetahui jenis material, maka seorang grade control harus melakukan
pengecekan dengan cara mengambil sample. Jika analisa Ni menunjukkan :
 OB maka akan dipasang patok dengan pita berwarna MERAH.
 LIMONITE maka akan dipasang patok dengan pita berwarna KUNING.
 SAPROLITE maka akan dipasang patok dengan pita berwarna HIJAU.
 WASTE/BR maka akan dipasang patok dengan pita berwarna BIRU.

Jika hasil pengecekan belum diketahui harus dipasang pita berwarna PUTIH dan lokasi
ini TIDAK BISA DIGANGGU.

V. CHECK SAMPLE
Check sample dalam grade control merupakan sekumpulan pengambilan sample dari
face (channel sampling, grab sampling, dan treching sample) serta boulder yang tidak
lolos grizly yang mempunyai kadar Ni dan Fe tertentu.

Dengan sistem check sample ini kita dapat mengetahui komposisi kimia ore yang
ditambang / rencana penambangan

VI. CLEAN – UP
Clean up merupakan program grade control untuk mendapatkan Ni grade setinggi
mungkin dengan cara menghilangkan segala macam pengotor yang dapat menurunkan
kadar Ni.

Clean Up ini akan dilakukan pada daerah-daerah yang mempunyai karakteristik ore
mengandung silica berkantung-kantung, ketebalan OB yang relative tipis (kurang dari 1
meter), mengandung waste .

Dalam program clean up ini kita menggunakan excavator dengan ukuran bucket yang
jauh lebih kecil dari kegiatan mining-stripping yang normal (PC 200, CAT 320) dan
menggunakan dozer yan mempunyai track lebar, karena akan bekerja pada daerah LFO
(Low Grade Limonit) yang secara fisik sangat licin.

VII. BOTTOM ORE RECOVERY.


Program bottom ore recovery ini adalah kegiatan menambang ore pada daerah-daerah
mining yang telah ditinggalkan dengan alasan alat berat yang normal tidak efektif lagi,
kadar Ni dibawah COG

VIII. ZERO TOLERANCE


Untuk mendapatkan Ni grade sesuai dengan yang direncanakan maka, grade control
mempunyai aturan yang dikenal dengan ZERO TOLERANCE (TIDAK ADA
KOMPROMI) yang harus diterapkan dalam operasional hariannya.

Aturan ZERO TOLERANCE adalah :


1. Mining Ore yang tidak bersih di daerah yang seharusnya masih bisa dan perlu
dibersihkan untuk menghindari dilusi sirtu/OB/waste.
2. Mining ore yang sudah bersih dengan dozer tapi masih sedikit sekali expose (<
1000 WMT), padahal ore expose masih bisa diperluas. Hal ini untuk
mempertahankan fleksibilitas / alternative pada saat mining.
3. Mining / stripping ore yang OB nya seharusnya bisa dibersihkan dengan dozer /
(untuk menghindari dilusi).
4. Mining tanpa penerangan walaupun hanya sebentar (masalah dilusi dan safety).
5. Menggunakan sirtu langsung di atas ore baik LM maupun SP. sirtu hanya bisa
digunakan sebagai pelapis. Untuk di OB sirtu bebas digunakan.

POINT TAMBAHAN yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan :


1. Setiap akan memasukan material recycling +20, harus menghubungi shift
Spv.Gc untuk mengambil keputusan materialnya masih bagus atau sudah jelak.
2. Stock management ( setiap shift yang memasukan Ore File harus mengambil
sketsa stock ore) dan diinformasikan ke shift berikutnya.
3. Hindari operator yang sedang training untuk melakukan mining stripping.
4. Kode material pada truk (pita warna sesuai SOP Grade Control).

IX. Aspek Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan sehari-
hari. Mengejar peoduksi dengan TIDAK memperhatikan keselamatan kerja
TIDAK dibenarkan.

X. Istilah-istilah

 Clearing : Pemotongan / penebangan pohon-pohon.


 Over Burden : Tanah penutup
 LFO : Low Ferro Ore (material Limonit yang berkadar Ni rendah ,
Ni = 1 % Fe > 45 %)
 Saprolite : Material yang mengandung kadar nikel di atas COG.
 Bedrock : Material yang ditinggalkan setelah kegiatan mining. < COG).
 COG : Cut Of Grade ( Nilai batas bawah dimana kadar nikel
dianggap ekonomis / akan ditambang).
 Waste : Material pengotor diantara sela-sela ORE.
 Stripping : Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup (OB).
 Mining : Kegiatan penambangan ORE.
 HGS : High Grade Saprolite (ORE berkadar Nikel Tinggi).
 LGS : Low Grade Saprolite (ORE berkadar Nikel Rendah).
 Ore : Material yang ditambang
 Dilusi : Pengotor (material yang mengotori ORE).
 Sample : Conto material (tanah atau batuan).
 Disposal : Lokasi tempat pembuangan OB atau WASTE.
 Stockyard : Lokasi penumpukan
 Grizly : Station penyaring.
 ETO : Exportable Transit Ore
 EFO : Exportable Fine Ore

 Boulder : Material / batu yang tidak bisa masuk pada saringan dengan
ukuran tertentu.
 Haul : Pengangkutan.
 Sampler : Orang yang ditugaskan mengawasi kegiatan stripping –
mining dan mengambil sample ETO / EFO.

XI. Kesimpulan dan Saran


 Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja merupakan aspek penting dalam
kegiatan sehari-hari.
 Grade Control adalah salah satu seksi / bagian Mine Geology di Departement
Tambang (Mine Department), yang mempunyai tugas untuk mengontrol /
mengurangi kemungkinan ore dibuang ke disposal ketika stripping dan
mencegah OB / waste (silica, serpentine) bercampur dengan ore ketika mining.
 Tujuan Grade Control adalah : untuk menghasilkan ore dengan kadar Ni sesuai
dengan yang direncanakan serta komposisi kimia yang ditentukan (Fe , Co).
 Mengetahui dan memahami data serta menjalankan prosedur kerja merupakan
keharusan bagi seorang grade controller.
 Pengetahuan dan pengalaman dalam menghasilkan Ni grade dan komposisi
kimia sesuai dengan yang direncanakan akan tercapai dengan menerapkan
ZERO TOLERANCE di lapangan.

“SELAMAT BEKERJA”

UTAMAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA,


TUJUAN KITA JELAS DAN “TEAM WORK” AKAN MENGARAHKAN KITA
UNTUK MENCAPAI NYA

Anda mungkin juga menyukai