Anda di halaman 1dari 13

MINE DEPARTEMENT

Ore Quality Assurance


I. Pendahuluan

Grade Control adalah salah satu seksi / bagian dari seksi MGX (Mine Geology dan
Eksplorasi) di Departement Tambang (Mine Department), yang mempunyai tugas
untuk mengontrol / mengurangi kemungkinan ore dibuang ke disposal ketika stripping
dan mencegah OB / waste (silica, serpentine, ballast, slag) bercampur dengan ore ketika
mining.

Tujuan Grade Control adalah : untuk menghasilkan ore dengan kadar Ni sesuai dengan
yang direncanakan serta komposisi kimia yang ditentukan (Fe on spech, Si/Mg).

Nilai – nilai yang harus diperhatikan :


1. Menghasilkan Ni grade sesuai dengan rencana yang dibuat ( kadar dan
lokasi mining), dengan cara menstripping OB dan menghilangkan /
mengurangi dilusi (silica, sepertin, slag, ballast).
2. Mendapatkan komposisi kimia ore yang ditentukan ( Fe onspech ; Si/Mg)

Dalam kegiatan operasional harian grade control dibagi lagi menjadi beberapa lokasi
kerja, yaitu :
1. Kegiatan stripping – mining di face.
2. Pengambilan conto material di screening stasiun.
3. Preparasi conto material di trommel
4. Preparasi dan analisa conto material di laboratorium (MRAL – Mine Rush
Analysis Laboratorium).

Dengan melihat fungsinya, tentunya semua orang yang tergabung dalam seksi ini harus
benar – benar mengetahui dan memahami data (membaca koordinat dan analisa data
bor); karakteristik ore (penyebaran, ketebalan, adanya jenis waste yang terdapat pada
satu hill, dan kandungan kimia); dan teknik pengambilan ore (jenis alat berat yang
dipakai).

Modul singkat ini disusun agar bisa membantu kepada seorang grade control-er untuk
mengenal grade control secara mendasar.

II. Ore Control


Dalam kegiatan operasional harian grade control dibagi lagi menjadi beberapa lokasi
kerja, yaitu :
1. Stripping – mining.
2. Pengambilan conto material di screening stasiun.
3. Preparasi conto material di trommel
4. Preparasi dan analisa conto material di laboratorium (MRAL – Mine Rush
Analysis Laboratorium).
1. Stripping – Mining
Stripping adalah kegiatan mengupas tanah penutup (OB) di face (lapangan) yang
bertujuan untuk meng-expose-kan ore, sedangkan Mining adalah kegiatan
penambangan ore yang sudah expose (tidak bercampur dengan OB, slag, ballast,
silica ataupun serpentin) yang dapat membuat kadar nikel dari ore tersebut
menjadi turun / rendah.
Tugas seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengontrol lokasi stripping untuk mengurangi sekecil mungkin ore terbuang
ke disposal dan sesedikit mungkin OB yang tertinggal di antara ore.
2. Mengontrol lokasi mining untuk mengurangi sesedikit mungkin kotoran
(waste) bercampur dengan ore yang dikirim ke screening station.
3. Memberikan informasi kepada operator mengenai arah stripping atau mining
di lokasi tersebut berdasarkan data dan pengamatan langsung di lapangan.
4. Melakukan pengecekan jenis material, yaitu dengan cara mengambil sample
material dan mengirimkannya ke MRAL (lihat di JSA sampling procedure).
5. Jika hasil analisa MRAL menunjukkan ORE (cut off grade WEST BLOCK
Ni = 1.6% dan EAST BLOCK Ni = 1.5%), maka daerah ini harus di pasang
patok dengan pita warna hijau (yang menandakan ore sudah expose).
6. Jika hasil analisa MRAL menunjukan OB, maka harus menginformasikan
kepada operator untuk melakukan stripping.
7. Jika hasil analisa MRAL menunjukan MGL (medium grade limonit/ tanah
berkadar nikel rendah Ni = 1.3% dan Fe = 35%), maka daerah ini harus
dipasang patok dengan bendera berwarna kuning.
8. Mengambil sample persiapan mining untuk daerah yang siap di mining (lihat
JSA sampling procedure)
9. Mengambil sample produksi untuk kegiatan mining (lihat JSA sampling
procedure).
10. Memasang patok dengan bendera berwarna biru jika daerah tersebut sudah
blue zone (material yang ditinggalkan setelah kegiatan mining dengan kadar
Ni < cut off grade)
11. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengerti cara membaca peta (koordinat, lokasi titik bor, Top Ore, Bottom
Ore, Elevasi).
2. Mengetahui jenis material (OB, ore, silica, serpentin, ballast, slag).
3. Dapat menyarankan penggunaan alat berat yang dibutuhkan sesuai dengan
karakteristik ore.
4. Memahami karakteristik ore di lokasi tersebut.
2. Screening Station
Screening station adalah tempat penyaringan material ROM dari face hasil
kegiatan mining.
Sekarang ini ada 4 screening station yang aktif, yaitu :

SS Jenis Material Produk (SSP)


2 WEST Ukuran -4 inchi
5 WEST Ukuran -2 inchi
8 WEST / EAST Ukuran -4 inchi
9 EAST Ukuran -4 inchi
Pengambilan sample di setiap screening station berbeda-beda (lihat SOP
pengambilan sample di SS).

Tujuan pengambilan sample ini adalah untuk mengetahui kadar Ni dan Fe yang
diambil pada proses penambangan. Sehingga kita dapat mengetahui dan
mengontrol proses penambangan yang sedang terjadi di face.

Jika hasil sample screening station di bawah COG (Cut Of Grade), maka kita
bisa melakukan antisipasi di lapangan dengan cara : menstriping kembali ,
membuang waste yang kemungkinan mendilusi ore (slag, ballast, silica,
serpentin), memindahkan lokasi alat berat bahkan menghentikan kegiatan
mining yang sedang berlangsung.

Selain mengetahui kadar Ni, kita juga bisa memonitor kandungan Fe (besi) dari
material yang ditambang. Hal ini penting, karena kandungan kimia material
yang kita tambang harus memenuhi kriteria yang akan diproses di pabrik.

Dengan melihat tujuan dari pengambilan sample ini tentunya prosedur / tatacara
pengambilan sample di screening station harus diikuti. Kesalahan prosedur akan
berakibat fatal terhadap hasil yang didapat dan dampaknya bukan hanya pada
pencapaian produksi yang direncanakan tetapi juga terhadap proses di pabrik.

Tugas seorang grade control di screening station adalah :


1. Mengambil sample produksi screening station sesuai dengan prosedur kerja
yang berlaku (lihat SOP pengambilan sample di SS).
2. Memeriksa perlengkapan kerja di screening station sebelum pekerjaan
dimulai.
3. Mengambil sample recycling sebelum awal shift (lihat SOP pengambilan
sample recycling).
4. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengambilan sample (baik sample
produksi maupun sample recycling).

3. Preparasi conto material di trommel


Kegiatan di trommel adalah untuk mempreparasi material hasil dari screening
station menjadi fraksi material dengan ukuran tertentu, dimana fraksi sample ini
akan dikirim ke laboratorium PROCTECH untuk di analisa kandungan Ni, Fe,
Si, Mg, Co dan Al2O3.

Hasil analisa kimia dari proctech inilah yang dijadikan dasar dalam perhitungan
pencapaian produksi.

Secara garis besar, sample di tommel ini merupakan sample produksi screening
station yang dianggap mewakili (representative) untuk sejumlah material yang
ditambang.
SS Jenis Material / Test / Sample Mewakili
2 West Setiap 3 x sampling 1500 ton
5 West Setiap 4 x sampling 1400 ton
8 West Setiap 3 x sampling 1500 ton
8 East Setiap 2 x sampling 1000 ton
9 East Setiap 2 x sampling 1000 ton

Tugas seorang grade control pada kegiatan ini adalah :


1. Mengecek kondisi alat / perelengkapan trommel.
2. Melakukan sample preparasi sesuai dengan prosedur kerja di trommel (lihat
SOP pengambilan sample di trammel).
3. Menyiapkan dan mengirim sample dulipkat ke laboratorium proctech jika di
butuhkan.
4. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengambilan sample di trommel (lihat
SOP untuk preparasi sample trommel ).
2. Mengetahui alat – alat di trommel (cara kerja dan fungsi alat).

4. Preparasi Conto Material dan Analisa Ni / Fe di MRAL


Kegiatan di MRAL (Mine Rush Analysis Laboratory) terbagi menjadi dua bagian, yaitu

1. Yaitu mempreparasi sample dari face (sample persiapan mining, sample


produksi, sample special), sample screening station, dan sample duplikat
(sample B) hasil preparasi trommel (cara preparasi sample lihat SOP preparasi
sample di MRAL).
2. Pembacaan nilai Ni dan Fe dengan metode X-RAY (mempergunakan
MINIPAL, lihat SOP cara menanalisa Ni / Fe dengan menggunakan MINIPAL).

Tugas seorang grade control pada kegiatan ini adalah :


1. Melakukan sample preparasi sesuai dengan prosedur kerja di preparasi
sample di MRAL (lihat SOP pereparasi sample di MRAL).
2. Membacakan nilai Ni dan Fe hasil analisa MINIPAL, untuk sample yang
berasaal dari lapangan dan station..
3. Memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur preparasi sample di MRAl (lihat
SOP untuk preparasi sample di MRAL ).
2. Mengetahui dan memahami prosedur analisa Ni / Fe (lihat SOP cara
menganalisa Ni / Fe dengan menggunakan MINIPAL).

III. Data
Data merupakan hal penting dalam merencanakan dan melakukan penambangan.
Berdasar dari data yang ada Mine Engineering merencanakan target penambangan yang
sifatnya mingguan, bulanan bahkan tahunan.
Begitu halnya dengan grade control, dalam operasional harian (strategi harian)
menggunakan data sebagai acuannya. Untuk itulah seorang grade control diharuskan
dapat membaca data (menentukan koordinat, mengetahui elevasi, mengetahui TOR (top
ore), mengetahui BOR (bottom ore), tebal ore dan komposisi kimia ore) dan
menerapkannya di lapangan.

Jarak antara titik bor yang ada sekarang ini untuk kegiatan produksi adalah jarak
25 m x 25 m dan 50 m x 50 m.

A. PETA
1. Jenis Peta
Peta dibagi beberapa jenis berdasarkan kegunaanya. Sebagai conto yang ada di grade
control. Kita mempunyai PETA HOLGEN, yaitu peta yang didalamnya memuat data
titik bor (identitas titik bor, TOR, BOR, kandungan kimia, titik elevasi).

2. Skala Peta
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak sebenarnya dilapangan dengan jarak di
peta.
Conto :
Skala 1 : 1000 artinya 1 cm di peta = 1000 cm dilapangan = 10 meter.
Skala 1 : 500 artinya 1 cm di peta = 500 cm dilapangan = 5 meter.

3. Arah Utara Peta


Untuk arah UTARA PETA akan selalu ke bagian ATAS / kemana peta itu dihadapkan.

Sebagai conto :
Dibawah ini merupakan peta ore expose yang dilengkapi data titik bor (elevasi, TOR,
BOR, ketebalan ore dan komposisi kimia).
C173304 -------------- C = CORING (pemboran inti); 173304 = No titik bor.
Elv : 561.83 -------------- = level ketinggian di tempat tersebut.
TOR 557.83 --------------- = Top Ore ( level teratas dimana kita akan mendapat ORE)
BOR 546.83 --------------- = Bottom Ore (level terakhir masih terdapat ORE)
ORE 11.35 --------------- = Ketebalan ORE (dari conto ini = 10 meter)
Ni 2.42 ---------------- = Kandungan Ni
Fe 19.49 ---------------- = Kandungan Fe
Si 29.11 -------------- = Kandungan Silica
Mg 16.22 ---------------- = Kandungan Magnesium

Untuk Kode :
ABSRV 12345678 ----- = ABSRV = pemboran dengan system AUGER
(keterangan lainnya sama dengan system coring).

B. Penampang vertikal (Section)


Dengan membaca peta kita dapat mengetahui penyebaran ore secara lateral. Untuk
mengetahui karakteristik atau profil ore secara vertical (tegak) kita dapat
mengetahuinya dari penampang tegak (section) dari masing-masing titik bor yang ada.
Sebagai conto di bawah ini :

Section AB yang melalui 5 titik Bor.


 Pada titik Bor C 173292 diketahui ketebalan ore adalah 7 meter, pada
penampang tegak kita dapat melihat ketebalan ore setebal 7 meter yang menerus,
(tanpa ada material lain di antara interval 560.73 – 553.73 meter.
 Pada titik Bor C 173295 diketahui ketebalan ore 9 meter, pada penampang tegak
kita dapat melihat ketebalan ore setebal 9 meter, TETAPI keterdapatan ore tidak
menerus (ada material yang BUKAN ORE sekitar 1 meter) di antara interval
560.12 – 551.12 meter. Material ini disebut WASTE.

3. Membaca Koordinat

Koordinat adalah titik kedudukan / lokasi yang dapat ditentukan dalam peta dengan
mengetahui garis lintang (NORTHING) dan garis bujur (EASTING) nya.

Koordinat dapat diketahui dengan cara :


1. Meminta kepada DELTA BASE dengan menyebutkan identitas ALAT BERAT
berat ataupun TRUCK 777 yang sudah dilengkapai dengan MMS.
2. Meminta kepada crew survey dengan cara memasang PATOK KONTROL, hal
ini terutama untuk face yang dikerjakan oleh alat berat kontraktor (karena tidak
dilengkapi dengan system MMS).

Tujuan mengetahui koordinat adalah untuk :


1. Mengetahui dimana face yang sedang aktif sehingga kita dapat melihat data
yang ada pada lokasi ini.
2. Meyakinkan apakah ORE yang sedang atau akan ditambang mempunyai grade
yang diharapkan.
3. Mengetahui dimana alat berat yang sedang bekerja sehingga kita dapat
mengarahkan kegiatannya.

Membaca koordinat :
1. Garis horisontal (mendatar ) merupakan garis yang menunjukan arah NORTHING
(Semakin ke UTARA maka angka NORTHING nya akan semakin besar begitu juga
sebaliknya.
2. Garis vertikal (tegak) merupakan garis yang menunjukan arah EASTING (Semakin
ke TIMUR / Kanan maka angka EASTING nya akan semakin besar begitu juga
sebaliknya.

Conto :
Jika kita mempunyai titik koordinat : 9870 N / 14100 E

9875 N

9870 N

9865 N

14000 14050 14100 14150 14200 14250

LOKASI : 9870 N / 1400 E

IV. Material
Material disini adalah jenis “batuan/tanah” yang ada di daerah tambang. Dalam istilah
tambang pada “Nikel laterit” kita mengenal istilah OB (Over Burden), ORE, MGL, dan
BLUE ZONE.

OB (Overburden) adalah lapisan tanah penutup yang harus dibuang / distripping.


Secara kandungan kimia material ini mempunyai nilai Ni < 1.3 % dan Fe > 35%.

MGL (Medium Grade Limonit) merupakan material yang mengandung kadar


Ni > 1.3 % - 1.5 % (untuk material WEST) dan mengandung Ni > 1.3 % - 1.4 % (untuk
material EAST). MGL ini mempunyai kandungan Fe > 35 %.

ORE adalah jenis material yang mempunyai kandungan Ni diatas COG (Cut Off Grade)
yang telah ditentukan, seperti yang tercantum di bawah ini :

TIPE ORE LIMONIT ORE MGL / TOP ORE ORE


WEST 1.3 – 1.49 % 1.5 – 1.59 % > 1.6 %
EAST 1.3 – 1.49 % 1.4 - 1.59 % > 1.5 %
Material “TIPE WEST”
Material type ini dicirikan oleh batuannya yang keras, berwarna hijau (setelah dipecah),
mempunyai kilap kaca., dan tanah hasil pelapukkanya berwarna orange (relatif lebih
cerah dibanding material TIPE EAST).

ORE type WEST hanya akan diproses sebagai material -1 inchi, artinya hanya material
SOFT yang akan diproses sedangkan batuannya TIDAK akan diproses dipabrik.

MATERIAL “TIPE EAST”


Material type ini dicirikan oleh batuannya yang relative lebih lunak, berwarna abu-abu
- kehitaman, mempunyai kilap tanah., dan tanah hasil pelapukkanya berwarna coklat tua
(relatif lebih gelap dibanding material TIPE WEST).

Berbeda dengan ORE type WEST, ORE type EAST bisa merupakan material -1, -3 -6
bahkan -18 inchi. Artinya jika batuannya masih mengandung Ni grade di atas COG
maka akan diproses juga di pabrik.

BLUE ZONE adalah material yang ditinggalkan setelah kegiatan mining dikarenakan
kandungan Ni nya sudah dibawah COG.

Untuk mengetahui jenis material, maka seorang grade control harus melakukan
pengecekan dengan cara mengambil sample. Jika analisa Ni menunjukkan :
 OB maka akan dipasang patok dengan pita berwarna MERAH.
 MGL maka akan dipasang patok dengan pita berwarna KUNING.
 ORE maka akan dipasang patok dengan pita berwarna HIJAU.
 BLUE ZONE maka akan dipasang patok dengan pita berwarna BIRU.

Jika hasil pengecekan belum diketahui harus dipasang pita berwarna PUTIH dan lokasi
ini TIDAK BISA DIGANGGU.

V. Batching
Batching dalam grade control merupakan sekumpulan pengambilan sample dari
screening station yang mempunyai kadar Ni dan Fe tertentu.

Dengan sistem batching ini kita dapat mengetahui komposisi kimia ore yang diproduksi
di screening station.

Idealnya setiap batching yang dihasilkan harus ON SPECH (memiliki kadar Fe yang
telah ditentukan).

SS Jenis Material Fe Keterangan


2 West 21 – 24 % On spech
5 West 20 – 23 % On spech
8 West 21 – 24 % On spech
8 East 17 – 20 % On spech
9 East 17 - 20 % On spech
Perbedaan on speech untuk sta. 5, dikarenakan ukuran material SSP yang dihasilkan
berukuran – 2 inchi, yang diasumsikan saat diproses di DRYER, material yang pecah
tidak akan sebanyak yang terjadi pada material -4 inchi yang dihasilkan sta. 2 dan 8.

VI. CLEAN – UP
Clean up merupakan program grade control untuk mendapatkan Ni grade setinggi
mungkin dengan cara menghilangkan segala macam pengotor yang dapat menurunkan
kadar Ni.

Clean Up ini akan dilakukan pada daerah-daerah yang mempunyai karakteristik ore
mengandung silica berkantung-kantung, ketebalan OB yang relative tipis (kurang dari 1
meter), mengandung ballast atau slag yang tertinggal pada saat gali mundur.

Dalam program clean up ini kita menggunakan excavator dengan ukuran bucket yang
jauh lebih kecil dari kegiatan mining-stripping yang normal (PC 200) dan menggunakan
dozer yan mempunyai track lebar, karena akan bekerja pada daerah MGL (Medium
Grade Limonit) yang secara fisik sangat licin.

VII. BOTTOM ORE RECOVERY.


Program bottom ore recovery ini adalah kegiatan menambang ore pada daerah-daerah
mining yang telah ditinggalkan dengan alasan alat berat yang normal (B/H 375 UP)
tidak efektif lagi.

Secara kuantitas, ore yang didapat tidaklah significant (sekitar 4000 – 5000 WMT /
minggu / fleet), tetapi dari pencapaian Ni grade sangatlah significant (rata-rata 2.2 %).

VIII. ZERO TOLERANCE


Untuk mendapatkan Ni grade sesuai dengan yang direncanakan maka, grade control
mempunyai aturan yang dikenal dengan ZERO TOLERANCE (TIDAK ADA
KOMPROMI) yang harus diterapkan dalam operasional hariannya .

Aturan ZERO TOLERANCE adalah :


1. Mining Ore yang tidak bersih di daerah yang seharusnya masih bisa dan perlu
dibersihkan untuk menghindari dilusi slg/OB/waste.
2. Mining ore yang sudah bersih dengan shovel tapi masih sedikit sekali expose (<
7000 WMT), padahal ore expose masih bias diperluas. Hal ini untuk
mempertahankan fleksibilitas / alternative padaa saat mining.
3. Mining / stripping ore dengan shovel yang OB nya seharusnya bias dibersihkan
dengan dozer / (untuk menghindari dilusi).
4. Mining tanpa penerangan walaupun hanya sebentar (masalah dilusi dan safety).
5. Mining LG dan pure EB secara bergantian di satu face untuk menghindari ore
tercampur dengan LG.
6. Mining LG dan pure EB ke ROM PILE di screening station yang sama
walaupun ada pemisah. Tujuannya untuk menghindari tercampur.
7. Menggunakan slag langsung di atas ore baik EB maupun WB. Slag hanya bias
digunakan sebagai pelapis. Untuk di OB slag bebas digunakan.
8. Menggunakan batu WB (reject WB) langsung di atas ore pure EB.
9. Mermakai batu WB (reject WB) di landasan ROM PILE dan stock pile EB.
10. Mencampur LG, -6” dan -1”.
11. Recycling + 18 yang berasal dari ROM yang sudah kritis Ni grade nya (dibawah
1.6 di EB dan dibawah 1.7 di WB).
12. Mengganti bakhoe dengan shovel untuk daerah yang sengaja sudah
direncanakan pakai bak hoe karena kondisi ore yang kotak-kotak (banyak
waste).

POINT TAMBAHAN yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan :


1. Setiap akan memasukan material recycling +18 atau +6, Screening Station group
harus menghubungi shift coordinator Qc-Gc untuk mengambil keputusan
materialnya masih bagus atau sudah jelak.
2. Rompile management ( setiap shift yang memasukan ROM PILE hasru
mengambil sample ROM PILE nya) dan diinformasikan ke shift berikutnya.
3. Hindari operator B/H atau F/S yang sedang training untuk melakukan mining
stripping.
4. Kode material pada trusk (lampu berwarna merah / hijau).

IX. Aspek Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan sehari-
hari. Mengejar peoduksi dengan TIDAK memperhatikan keselamatan kerja
TIDAK dibenarkan.

Di Seksi Grade Control, kita mempunyai 5 RESIKO kecelakaan tertinggi yang


mungkin terjadi.

KEGIATAN ALAT YANG TERLIBAT POTENSI BAHAYA


1. Transportasi Light vehicle tabrakan, terbalik, jatuh ke jurang,

2. Sampling - stripping Dozer tergilas, tertabrak


- mining Shovel/Backhoe tertabrak bucket
- bottom
recovery Mengambil sampel terpukul, terpercik tanah & batu
Jalan kaki terjatuh, terpeleset & tertimpa
3. Scr. Station
Preparasi sample Belt Conveyor tersangkut/terjepit/jatuh
terpukul, tertimpa, teriris, terpecik
Mengambil sample material
Tangga terpeleset/terjatuh
4. Trommel
Preparasi sample Trommol/Dryer terjepit/terbakar
Saringan, kwartir, splitter terjepit, terpercik batu
Crusher terjepit, terpercik batu
Tangga terpeleset/terjatuh
5. Mral
Preparasi sample Palu, kwartir terpukul, terpercik
Microwave Oven terbakar, radiasi
Pulverizer terjepit

Analisa sample Portaspec X ray radiasi


X. Istilah-istilah

 Clearing : Pemotongan / penebangan pohon-pohon.


 Over Burden : Tanah penutup
 MGL : Medium Grade Limonit (material Limonit yang berkadar Ni
rendah , Ni = 1.3% Fe = 30 %)
 Ore : Material yang mengandung kadar nikel di atas COG.
 Blue Zone : Material yang ditinggalkan setelah kegiatan mining.h COG).
 COG : Cut Of Grade ( Nilai batas bawah dimana kadar nikel
dianggap ekonomis / akan ditambang).
 Waste : Material pengotor diantara sela-sela ORE.
 Stripping : Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup (OB).
 Mining : Kegiatan penambangan ORE.
 HGO : High Grade Ore (ORE berkadar Nikel Tinggi).
 LGO : Low Grdae Ore (ORE berkadar Nikel Rendah).
 ROM : Run of Mine ( ORE yang ditambang).
 Dilusi : Pengotor (material yang mengotori ORE).
 Sample : Conto material (tanah atau batuan).
 Disposal : Lokasi tempat pembuangan OB atau WASTE.
 Pile : Lokasi penumpukan
 Scr. Station : Station penyaring.
 SSP : Screening Station Product ( Material yang sudah disaring
hasil produksi scr. Station).

 Reject : Material / batu yang tidak bias masuk pada saringan dengan
ukuran tertentu.
 Bowlring : Tempat penampungan SSP di scr. Station.
 Haul : Pengangkutan.
 Stock Pile : Lokasi penampungan SSP.
 MRAL : Mine Rush Assay Laboratory (Laboratorium analisa sample
di Harapan).
 Sampler : Orang yang ditugaskan mengawasi kegiatan stripping –
mining dan mengambil sample.
 Dispatcher : Orang yang ditugaskan mengambil dan mengantar sample
dari lapangan / scr. Station ke laboratorium atau trommel.
 Trommel : Lokasi dimana sample dipreparasi menjadi beberapa fraksi
yang telah ditentukan.
 Quarry : Lokasi pengambilan material batu / blue zone untuk
kepentingan SIPIL (pembatuan / pengerasan jalan).
 Ballast : Material (reject/ slag/ batu) bekas pengerasan jalan.
 SLAG : Material hasil (sampingan) produk pabrik yang mengandung
kadar Fe > 70 %, dan digunakan untuk keperluan SIPIL
(pengerasan jalan).

XI. Kesimpulan dan Saran


 Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja merupakan aspek penting dalam
kegiatan sehari-hari.
 Grade Control adalah salah satu seksi / bagian dari seksi MGX (Mine Geology
dan Eksplorasi) di Departement Tambang (Mine Department), yang mempunyai
tugas untuk mengontrol / mengurangi kemungkinan ore dibuang ke disposal
ketika stripping dan mencegah OB / waste (silica, serpentine, ballast, slag)
bercampur dengan ore ketika mining.
 Tujuan Grade Control adalah : untuk menghasilkan ore dengan kadar Ni sesuai
dengan yang direncanakan serta komposisi kimia yang ditentukan (Fe on spech,
Si/Mg).
 Mengetahui dan memahami data serta menjalankan prosedur kerja merupakan
keharusan bagi seorang grade controller.
 Pengetahuan dan pengalaman dalam menghasilkan Ni grade dan komposisi
kimia sesuai dengan yang direncanakan akan tercapai dengan menerapkan
ZERO TOLERANCE di lapangan.

“SELAMAT BEKERJA”

UTAMAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA,


TUJUAN KITA JELAS DAN “ZERO TOLERANCE” AKAN MENGARAHKAN KITA
UNTUK MENCAPAI NYA.

Anda mungkin juga menyukai