Grade Control adalah salah satu seksi / bagian dari seksi MGX (Mine Geology dan
Eksplorasi) di Departement Tambang (Mine Department), yang mempunyai tugas
untuk mengontrol / mengurangi kemungkinan ore dibuang ke disposal ketika stripping
dan mencegah OB / waste (silica, serpentine, ballast, slag) bercampur dengan ore ketika
mining.
Tujuan Grade Control adalah : untuk menghasilkan ore dengan kadar Ni sesuai dengan
yang direncanakan serta komposisi kimia yang ditentukan (Fe on spech, Si/Mg).
Dalam kegiatan operasional harian grade control dibagi lagi menjadi beberapa lokasi
kerja, yaitu :
1. Kegiatan stripping – mining di face.
2. Pengambilan conto material di screening stasiun.
3. Preparasi conto material di trommel
4. Preparasi dan analisa conto material di laboratorium (MRAL – Mine Rush
Analysis Laboratorium).
Dengan melihat fungsinya, tentunya semua orang yang tergabung dalam seksi ini harus
benar – benar mengetahui dan memahami data (membaca koordinat dan analisa data
bor); karakteristik ore (penyebaran, ketebalan, adanya jenis waste yang terdapat pada
satu hill, dan kandungan kimia); dan teknik pengambilan ore (jenis alat berat yang
dipakai).
Modul singkat ini disusun agar bisa membantu kepada seorang grade control-er untuk
mengenal grade control secara mendasar.
Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengerti cara membaca peta (koordinat, lokasi titik bor, Top Ore, Bottom
Ore, Elevasi).
2. Mengetahui jenis material (OB, ore, silica, serpentin, ballast, slag).
3. Dapat menyarankan penggunaan alat berat yang dibutuhkan sesuai dengan
karakteristik ore.
4. Memahami karakteristik ore di lokasi tersebut.
2. Screening Station
Screening station adalah tempat penyaringan material ROM dari face hasil
kegiatan mining.
Sekarang ini ada 4 screening station yang aktif, yaitu :
Tujuan pengambilan sample ini adalah untuk mengetahui kadar Ni dan Fe yang
diambil pada proses penambangan. Sehingga kita dapat mengetahui dan
mengontrol proses penambangan yang sedang terjadi di face.
Jika hasil sample screening station di bawah COG (Cut Of Grade), maka kita
bisa melakukan antisipasi di lapangan dengan cara : menstriping kembali ,
membuang waste yang kemungkinan mendilusi ore (slag, ballast, silica,
serpentin), memindahkan lokasi alat berat bahkan menghentikan kegiatan
mining yang sedang berlangsung.
Selain mengetahui kadar Ni, kita juga bisa memonitor kandungan Fe (besi) dari
material yang ditambang. Hal ini penting, karena kandungan kimia material
yang kita tambang harus memenuhi kriteria yang akan diproses di pabrik.
Dengan melihat tujuan dari pengambilan sample ini tentunya prosedur / tatacara
pengambilan sample di screening station harus diikuti. Kesalahan prosedur akan
berakibat fatal terhadap hasil yang didapat dan dampaknya bukan hanya pada
pencapaian produksi yang direncanakan tetapi juga terhadap proses di pabrik.
Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengambilan sample (baik sample
produksi maupun sample recycling).
Hasil analisa kimia dari proctech inilah yang dijadikan dasar dalam perhitungan
pencapaian produksi.
Secara garis besar, sample di tommel ini merupakan sample produksi screening
station yang dianggap mewakili (representative) untuk sejumlah material yang
ditambang.
SS Jenis Material / Test / Sample Mewakili
2 West Setiap 3 x sampling 1500 ton
5 West Setiap 4 x sampling 1400 ton
8 West Setiap 3 x sampling 1500 ton
8 East Setiap 2 x sampling 1000 ton
9 East Setiap 2 x sampling 1000 ton
Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur pengambilan sample di trommel (lihat
SOP untuk preparasi sample trommel ).
2. Mengetahui alat – alat di trommel (cara kerja dan fungsi alat).
Yang harus dipahami seorang grade control pada kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami prosedur preparasi sample di MRAl (lihat
SOP untuk preparasi sample di MRAL ).
2. Mengetahui dan memahami prosedur analisa Ni / Fe (lihat SOP cara
menganalisa Ni / Fe dengan menggunakan MINIPAL).
III. Data
Data merupakan hal penting dalam merencanakan dan melakukan penambangan.
Berdasar dari data yang ada Mine Engineering merencanakan target penambangan yang
sifatnya mingguan, bulanan bahkan tahunan.
Begitu halnya dengan grade control, dalam operasional harian (strategi harian)
menggunakan data sebagai acuannya. Untuk itulah seorang grade control diharuskan
dapat membaca data (menentukan koordinat, mengetahui elevasi, mengetahui TOR (top
ore), mengetahui BOR (bottom ore), tebal ore dan komposisi kimia ore) dan
menerapkannya di lapangan.
Jarak antara titik bor yang ada sekarang ini untuk kegiatan produksi adalah jarak
25 m x 25 m dan 50 m x 50 m.
A. PETA
1. Jenis Peta
Peta dibagi beberapa jenis berdasarkan kegunaanya. Sebagai conto yang ada di grade
control. Kita mempunyai PETA HOLGEN, yaitu peta yang didalamnya memuat data
titik bor (identitas titik bor, TOR, BOR, kandungan kimia, titik elevasi).
2. Skala Peta
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak sebenarnya dilapangan dengan jarak di
peta.
Conto :
Skala 1 : 1000 artinya 1 cm di peta = 1000 cm dilapangan = 10 meter.
Skala 1 : 500 artinya 1 cm di peta = 500 cm dilapangan = 5 meter.
Sebagai conto :
Dibawah ini merupakan peta ore expose yang dilengkapi data titik bor (elevasi, TOR,
BOR, ketebalan ore dan komposisi kimia).
C173304 -------------- C = CORING (pemboran inti); 173304 = No titik bor.
Elv : 561.83 -------------- = level ketinggian di tempat tersebut.
TOR 557.83 --------------- = Top Ore ( level teratas dimana kita akan mendapat ORE)
BOR 546.83 --------------- = Bottom Ore (level terakhir masih terdapat ORE)
ORE 11.35 --------------- = Ketebalan ORE (dari conto ini = 10 meter)
Ni 2.42 ---------------- = Kandungan Ni
Fe 19.49 ---------------- = Kandungan Fe
Si 29.11 -------------- = Kandungan Silica
Mg 16.22 ---------------- = Kandungan Magnesium
Untuk Kode :
ABSRV 12345678 ----- = ABSRV = pemboran dengan system AUGER
(keterangan lainnya sama dengan system coring).
3. Membaca Koordinat
Koordinat adalah titik kedudukan / lokasi yang dapat ditentukan dalam peta dengan
mengetahui garis lintang (NORTHING) dan garis bujur (EASTING) nya.
Membaca koordinat :
1. Garis horisontal (mendatar ) merupakan garis yang menunjukan arah NORTHING
(Semakin ke UTARA maka angka NORTHING nya akan semakin besar begitu juga
sebaliknya.
2. Garis vertikal (tegak) merupakan garis yang menunjukan arah EASTING (Semakin
ke TIMUR / Kanan maka angka EASTING nya akan semakin besar begitu juga
sebaliknya.
Conto :
Jika kita mempunyai titik koordinat : 9870 N / 14100 E
9875 N
9870 N
9865 N
IV. Material
Material disini adalah jenis “batuan/tanah” yang ada di daerah tambang. Dalam istilah
tambang pada “Nikel laterit” kita mengenal istilah OB (Over Burden), ORE, MGL, dan
BLUE ZONE.
ORE adalah jenis material yang mempunyai kandungan Ni diatas COG (Cut Off Grade)
yang telah ditentukan, seperti yang tercantum di bawah ini :
ORE type WEST hanya akan diproses sebagai material -1 inchi, artinya hanya material
SOFT yang akan diproses sedangkan batuannya TIDAK akan diproses dipabrik.
Berbeda dengan ORE type WEST, ORE type EAST bisa merupakan material -1, -3 -6
bahkan -18 inchi. Artinya jika batuannya masih mengandung Ni grade di atas COG
maka akan diproses juga di pabrik.
BLUE ZONE adalah material yang ditinggalkan setelah kegiatan mining dikarenakan
kandungan Ni nya sudah dibawah COG.
Untuk mengetahui jenis material, maka seorang grade control harus melakukan
pengecekan dengan cara mengambil sample. Jika analisa Ni menunjukkan :
OB maka akan dipasang patok dengan pita berwarna MERAH.
MGL maka akan dipasang patok dengan pita berwarna KUNING.
ORE maka akan dipasang patok dengan pita berwarna HIJAU.
BLUE ZONE maka akan dipasang patok dengan pita berwarna BIRU.
Jika hasil pengecekan belum diketahui harus dipasang pita berwarna PUTIH dan lokasi
ini TIDAK BISA DIGANGGU.
V. Batching
Batching dalam grade control merupakan sekumpulan pengambilan sample dari
screening station yang mempunyai kadar Ni dan Fe tertentu.
Dengan sistem batching ini kita dapat mengetahui komposisi kimia ore yang diproduksi
di screening station.
Idealnya setiap batching yang dihasilkan harus ON SPECH (memiliki kadar Fe yang
telah ditentukan).
VI. CLEAN – UP
Clean up merupakan program grade control untuk mendapatkan Ni grade setinggi
mungkin dengan cara menghilangkan segala macam pengotor yang dapat menurunkan
kadar Ni.
Clean Up ini akan dilakukan pada daerah-daerah yang mempunyai karakteristik ore
mengandung silica berkantung-kantung, ketebalan OB yang relative tipis (kurang dari 1
meter), mengandung ballast atau slag yang tertinggal pada saat gali mundur.
Dalam program clean up ini kita menggunakan excavator dengan ukuran bucket yang
jauh lebih kecil dari kegiatan mining-stripping yang normal (PC 200) dan menggunakan
dozer yan mempunyai track lebar, karena akan bekerja pada daerah MGL (Medium
Grade Limonit) yang secara fisik sangat licin.
Secara kuantitas, ore yang didapat tidaklah significant (sekitar 4000 – 5000 WMT /
minggu / fleet), tetapi dari pencapaian Ni grade sangatlah significant (rata-rata 2.2 %).
Reject : Material / batu yang tidak bias masuk pada saringan dengan
ukuran tertentu.
Bowlring : Tempat penampungan SSP di scr. Station.
Haul : Pengangkutan.
Stock Pile : Lokasi penampungan SSP.
MRAL : Mine Rush Assay Laboratory (Laboratorium analisa sample
di Harapan).
Sampler : Orang yang ditugaskan mengawasi kegiatan stripping –
mining dan mengambil sample.
Dispatcher : Orang yang ditugaskan mengambil dan mengantar sample
dari lapangan / scr. Station ke laboratorium atau trommel.
Trommel : Lokasi dimana sample dipreparasi menjadi beberapa fraksi
yang telah ditentukan.
Quarry : Lokasi pengambilan material batu / blue zone untuk
kepentingan SIPIL (pembatuan / pengerasan jalan).
Ballast : Material (reject/ slag/ batu) bekas pengerasan jalan.
SLAG : Material hasil (sampingan) produk pabrik yang mengandung
kadar Fe > 70 %, dan digunakan untuk keperluan SIPIL
(pengerasan jalan).
“SELAMAT BEKERJA”