COMPILED BY CONTROLLED BY APPROVED BY SOP REF NUMBER DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI NOMOR REF SOP
SOP-008/DI-Safety/X/ 2010
NICK FALDO Y. EDDY CAHYANA REVISION / REVISI
DEPT.HEADP ENGENRING PROJECT MANAGER 0 & CONTROL
EFFECTIVE FROM 10 OKTOBER 2010 NUMBER OF PAGES FOUR
TANGGAL EFEKTIF 10 OKTOBER 2010 HALAMAN EMPAT TITLE OF SOP / JUDUL SOP DISPOSAL MANAGEMENT APPLICABLE OCCUPATIONS / JABATAN All / Tiap Safety Standard File Holders Safety Standards Master File
1 TUJUAN Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :
a. Memberikan pedoman kepada PIC departemen dalam melaksanakan mekanisme pengaturan pembuangan material di disposal secara benar. b. Menegendalikan proses disposal management agar sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu. 2 RUANG LINGKUP SOP ini menjelaskan mengenai proses pengaturan pembuangan material mulai dari diterimanya Pelaksaaan Kerja Harian sampai aktivitas yang harus dilakukan jika terjadi problem di disposal Ruang Lingkup proses ini meliputi Departemen Produksi dan Departemen Engineering. 3 DEFINISI a. Pelaksaan Kerja Harian (PKH) Adalah dokumen dari Kabag. Produksi kepada para Supervisor Produksi mengenai pekerjaan yang akan dilakukan selama selang waktu satu hari. Dokumen ini dikeluarkan oleh Kabag. Produksi setiap hari sebelum shift dua mulai bekerja. Pada akhir shift Supervisor Produksi membuat laporan (closing PKH) menegnai kemajuan pekerjaan yang disebut dalam PKH. b. Disposal Adalah tempat yang dirancang untuk menampung material buangan overburden dari tambang. c. Stake Out Adalah proses menentukan titik lokasi di lapangan dengan memberi tanda tertentu (biasanya patok) sesuai dengan titik rencana dalam peta. d. Seleksi Material Adalah proses memilih material yang akan dibuang di Page 1 of 3 disposal. e. Frame Disposal Adalah bagian luar dari tiap level disposal yang berfungsi sebagai counter bagian tengah disposal. 4 KEBIJKAN a. Jalan yang ada dalam area disposal dibentuk lebih tinggi dari sekitarnya untuk menghindari terjadinya genangan pada saat hujan. Bentuk jalan yang demikian juga akan mempercepat pengeringan jalan telah selesai hujan. b. Pada disposal yang aktif harus dipastikan ada counter material yang akan menahan unit agar tidak terperosok. 5 ALUR PROSES Untuk lebih menjelaskan proses disposal management maka dapat dilihat point-point berikut ini : a. Supervisor/Pengawas lapangan menerima PKH (Pelaksanaan Kerja Harian) dari Production Dept. Head/Kabag. Produksi. b. Menerima Job Pending dari Supervisor/Pengawas sebelumnya. c. Memberi intruksi kerja pada Foreman. d. Pada awal shift Supervisor/Pengawas mengecek tumpukan material, dumping point dan jalan. e. Memeriksa apakah semua hal yang dicheck dalam keadaan baik, apabila sudah siap maka memeriksa design. Dan apabila belum siap, maka dilakukan pekerjaan perbaikan. f. . Memeriksa apakah design disposal sudah jelas. Apabila sudah jelas melakukan pemeriksaan patok survey. Dan apabila design belum jelas, maka informasikan ke Dept. Head. g. Memberikan solusi atas ketidakjelasan design disposal. h. . Memeriksa apakah patok survey sudah terpasang. Apabila patok survey sudah terpasang lakukan penyeleksian material dumpingan. Dan apabila patok survey belum terpasang informasikan ke Surveyor. i. Men-Stake Out design kelapangan. j. Menyeleksi material yang akan diangkut oleh alat angkut. k. Memeriksa apakah ada Top Soil. Jika ada top soil arahkan ke finish frame disposal. Dan apabila bukan top soil periksa apakah materialnya bagus. l. . Memeriksa kualitas material yang ada. Apabila material bagus, maka digunakan untuk membuat jalan, frame atau hal khusus lainnya. Dan apabila tidak bagus arahkan ketengah disposal. m. Memonitor aktivitas dumping didisposal. n. Memeriksa area maneuver didumping point. Apabila ada problem lakukan aksi segera untuk mengatasinya. Dan apabila tidak ada problem berarti masalah selesai. o. Memeriksa apakah problem didumping area dapat diselesaikan. Apabila dapat diselesaikan proses selesai. Dan apabila tidak dapat diselesaikan, maka Page 2 of 3 periksa apakah ada alternatif dumping point. p. Memeriksa alternative dumping point. Apabila ada pindahkan dumping point, dan apabila tidak ada alternative, laporkan. Memberi informasi perpindahan dumping point ke Kepala Bagian. 6 OPERASI DUMPING YANG AMAN 1. Pada awal jam kerja, foreman yang bertugas atau supervisor akan mengadakan pemeriksaan semua area penimbunan sebelum karyawannya mulai bekerja. 2. Foreman atau supervisor yang bertugas akan memeriksa semua tempat penimbunan paling tidak setiap tiga jam. 3. Bahaya yang dicari pada dump berupa retakan yang ada ditepi dump, berm yang lepas, dan tonjolan permukaan dump atau dasarnya. Bahaya tersebut digambarkan lebih jauh seperti dibawah ini: a. Retakan pada dump b. Pelepasan Berm c. Tonjolan pada dump 4. Dengan manajemen dump yang baik kebanyakan kesalahan ini dapat diperbaiki sebelum melukai atau membunuh seseorang. Operator dozer adalah kunci kesuksesan proses dumping. 5. Sebelum bekerja pada dump carilah status dump dari supervisor anda. 6. Periksalah bagian atas, sisi dan permukaan dump sebelum mengerjakan dozer. 7. Operator dozer akan menjaga berm dengan ketinggian minimum satu setengah dari tinggi ban truk terbesar yang digunakan untuk penimbunan. 8. Truk yang mendekati dump harus menjaga pola lalulintas sebagai berikut: a. Semua truk harus membuat putaran disisi kanan dump dan kira-kira 10-15 meter dari berm Dump. b. Truk pertama yang maju ke arah sisi kanan untuk menimbun diikurti oleh truk kedua ke tengah dump dan yang ketiga ke sisi kiri dump. 2. Kurangi kecepatan saat dump truck mundur ke berm. Berm hanya digunakan untuk menunjukkan tepi dump dan tidak boleh dipergunakan untuk menghentikan truk. 3. Lampu kedip dan tanda klakson adalah alat bantu pertama yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antara operator dozer dan pengemudi truk. 4. Jangan memundurkan truk kalau tampak adanya keretakan pada dump. Berhentilah dekat retakan .