Disusun Oleh
Kelompok 4:
Apanudin (
Deni Murtiya Ningsih (2084105009)
Isti Fadilah (
Ulfah Muffidah Tulkhairi ( 2084105017 )
Dosen Pembina
Dr. Nopriyeni, M.Pd
Dr. Meri Sri Hartati, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq,
serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Pengembangan Evolusi dalam Ekosistem” dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam selalu penulis sampaikan kepada Nabi kita, Muhammad
SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk kita
umatnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................25
B. Saran.........................................................................................................25
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah suatu
sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan zat terus-menerus
keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan. Sejauh yang berkenaan
dengan struktur, ekosistem secara khas mempunyai tiga komponen biologi, yaitu;
produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu menambat energi
cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau kosumen makro yang menggunakan bahan
organik; dan pengurai, yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan bahan
organik dan membebaskan zat hara terlarut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah Pengertian dari Perkembangan Ekosistem?
2. Apa saja konsep klimaks pada ekologi?
3. Bagaiamana evolusi Biosfer terhadap ekologi ?
4. Bagaiamana cara beradaptasi pada seleksi alam dengan lingkungan ?
5. Bagaiamana proses koevolusi ?
6. Bagaiamana teori seleksi kelompok terhadap populasi ?
7. Bagaimana relevansi perkembangan ekosistem terhadap ekologi manusia ?
C. Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Perkembangan Ekosistem
2. Untuk Mengetahui konsep klimaks pada ekologi
3. Untuk Mengetahui evolusi Biosfer terhadap ekologi
4. Untuk Mengetahui cara beradaptasi pada seleksi alam dengan lingkungan
5. Untuk Mengetahui proses koevolusi
6. Untuk Mengetahui teori seleksi kelompok terhadap populasi
7. Untuk Mengetahui relevansi perkembangan ekosistem terhadap ekologi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Ekosistem
Habitat terganggu oleh proses alam (letusan gunung api, longsor lahan,
banjir) dan gangguan manusia (penambangan) menjadi habitat baru
(substrat baru)
Gangguan tersebut menyebabkan hilangnya komunitas asal secara total
Suksesi skunder terjadi bila ekosistem atau komunitas terganggu, baik karena
faktor alami maupun buatan, akan tetapi gangguan tersebut tidak merusak total,
sehingga dalam komunitas tersebut masih ada substrat dan kehidupan lama.
Substrat yang tersisa ini akan terjadi suksesi sekunder. Contoh komunitas yang
menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-
alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
Puncak atau tingkat akhir suksesi ditandai dengan terdapatnya keseimbangan
ekologi biomassa maksimum dengan pola-pola simbiose yang berlangsung di
dalamnya yang berjalan secara alami pula.Jadi perkembangan ekosistem tidak
pernah merupakan hasil perkembangan yang terjadi begitu saja, atau secara
langsung terjadi keseimbangan ekologi pada suatu kawasan yang baru
terbentuk.Dibutuhkan satuan waktu tertentu, tentunya dengan kemampuan daya
adaptasi yang ada untuk mencapai suatu tatanan menuju keseimbangan ekologi.
B. Konsep Klimaks
Climatic climax merupakan komunitas teoritis yang dituju oleh semua suksesi
dalam perkembangan pada suatu daerah asalkan keadaan lingkungan fisik tidak
begitu berpengaruh terhadap iklim lingkungan. Umumnya suksesi akan berakhir
pada suatu edaphic climax dimana topografi, tanah, air, api, dan gangguan lain
menyebabkan climatic climax tunggal tidak dapat berkembang. Berdasarkan ide
klimak tunggal setiap daerah hanya mempunyai satu klimak di mana semua
komunitas akan menuju ke sana meskipun lambat.Menurut ide klimak
jamak/poliklimak tidak realistis untuk dianggap bahwa suatu komunitas dalam
daerah iklim tetentu akan berakhir dalam keadaan yang sama bila keadaan habitat
fisiknya kurang lebih sama.
C. Evolusi Biosfer
Bumi tempat hidup manusia tersusun atas materi padat, cair, dan gas.
Terjadinya kehidupan di bumi dengan “sfir-sfir” kemudian membentuk ekosistem
di bumi => dinyatakan sebagai biosfer.
Siapa pioner terbentuknya biosfer? adalah organisme kemoheterotrof.
Hal ini karena pada tahap awal bumi merupakan lautan organik dan penguraian
molekul organik ini dilakukan melalui proses fermentasi yang hanya mampu
dilakukan oleh organisme kemoheterotrof. Tahap perkembangan awal komponen
biotik biosfer:
D. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah mahluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannta lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah
mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesame mahluk
hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.Barikut adalah
pengertian adaptasi menurut para ahli:
Di alam ini terjadi 3 macam seleksi, yaitu seleksi terarah, seleksi stabilisasi
dan seleksi diskruktif.Berikut ini gambar dari bentuk seleksi alam.
Seleksi Terarah
Seleksi Stabilisasi
Seleksi Diskruktif
Makanan
Makanan adalah hal yang penting. Contoh: terdapat 100 burung yang
memakan biji-bijian semakin lama maka akan berkembang dan terjadi
keterbatasan dalam mencari makan.
Suhu/temperature
Hewan yang biasa hidup di daerah panas, ketika pindah ke daerah yang
dingin. Maka tidak semua hewan dapat bertahan pada lingkungan baru.
Cahaya matahari
Habitat
Sebab dan akibat terjadinya seleksi alam pada mahluk hidup sebagai
berikut:
Mutasi gen
Bencana alam
Wabah penyakit
Persaingan kompetisi
Rusaknya lingkungan
E. Koevolusi
F. Seleksi Kelompok
Akan tetapi, manusia tidak hanya hidup dari makan saja, melainkan
memerlukan juga karbondioksida-oksigen yang seimbang, buffer iklim, dan air
jernih untuk penggunaan industri dan penanaman. Banyak juga sumber daya daur
hidup essensial yang tersedia untuk kebutuhan rekreasi dan estetika yang kurang
”produktif”. Dengan kata lain, bentang darat tidak hanya merupakan depot suplai
tetapi juga merupakan suatu oikos (rumah) untuk hidup. Bentang darat yang
dianggap paling ideal dan aman untuk hidup adalah yang terdapat aneka ragam
tanaman, hutan, danau, sungai, jalan, rawa, pantai, laut, dan ”tempat-tempat
sampah”. Dengan kata lain, terdiri dari campuran komunitas dari berbagai umur
ekologi. Sebagai individu, secara naluriah manusia cenderung mengurung rumah
dengan penutup yang bersifat melindungi tetapi tidak dapat dimakan (pohon-
pohon, semak-semak, rumput). Pada saat yang sama, manusia berusaha keras
”membujuk” ladang jagung untuk menghasilkan hasil tambahannya. Tentunya
manusia menganggap ”baik” ladang jagung tersebut, tetapi tidaklah mungkin kita
dapat hidup di sana dan menjadikan seluruh daratan biosfer ini dengan ladang
jagung.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran