Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

LINGKUNGAN DAN EVOLUSI


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evolusi
Dosen pengampu : Nasrul Hakim, M.Pd

DISUSUN OLEH :
Ellen sukma mega magdalena
Qonita nurhidayah
Septiani

PROGAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO LAMPUNG

Tahun ajaran 2023/ 2024


KATA PENGANTAR

Assalamulaiakum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayahnya kepada kita semua, sehingga kita senantiasa dalam perlindungan-
Nya. Dengan Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“lingkungan dan evolusi” dengan tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada jujungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju
zaman islamiyah Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang kepada seluruh
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Terutama untuk pak Nasrul Hakim yang senantiasa membantu kami dalam proses
pembelajaran.

Harapan kami semoga makalah ini dapat diterima dengan baik oleh dosen
pengampu. Serta dapat bermanfaat untuk kita semua, kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami sebagai penyusun membutuhkan kritik serta saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.

10 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
1. Seleksi alam .................................................................................. 2
2. variasi populasi ............................................................................. 3
3. Ekotipe ...........................................................................................3
4. fenotipe ...........................................................................................5
5. interaksi ..........................................................................................5
6. Mimikri...........................................................................................5
7. parasitisme......................................................................................5

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ..................................................................................................8
2. Saran ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................10

iii
BAB II

PEMBAHASAN

Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses non-acak bertahap dimana sifat-sifat biologi bisa
menonjol atau menghilang dari populasi sebagai fungsi perbedaan reproduksi dari
pembawanya. Evolusi melalui seleksi alam adalah suatu proses dengan mana mutasi
genetik yang meningkatkan reproduksi menjadi ada, menjadi tetap, atau makin
banyak dijumpai pada generasi selanjutnya. Ini sering disebut mekanisme “self-
evident” sebab ada tiga syarat yang wajib terpenuhi agar ini dapat terjadi, yaitu

1. Ada variasi terwariskan pada organisme dalam populasi tersebut

2. Organisme menghasilkan lebih banyak anak, namun sedikit sekali yang bisa
survive (bertahan hidup)

3. Anak-anak atau keturunan ini memiliki kemampuan survive dan bereproduksi


yang bervariasi.

Seleksi alam di dalam populasi untuk suatu sifat yang kisaran nilainya bervariasi
seperti misalnya tinggi badan, dapat dikategorisasi dalam tiga tipe.

A. Yang pertama adalah seleksi terarah (directional selection), yang merupakan


pergantian nilai rata-rata sepanjang waktu-misalnya organisme makin lama
akan makin tinggi atau makin panjang atau makin besar dan seterusnya. Bisa
juga ini sebaliknya, misalnya organisme semakin lama akan semakin pendek
atau semakin kecil dan seterusnya.

B. Yang kedua seleksi diskruptif (seleksi yang mengganggu), adalah seleksibagi


sifat-sifat ekstrem dan sering menghasilkan dua nilai yang berbeda yang
banyak dijumpai dalam populasi, dengan seleksi melawan nilai ratarata.

1
Kalau kembali ke contoh tadi di sini tinggi atau rendah adalah
menguntungkan dan nilai medium menjadi tidak menguntungkan. Contoh
yang sering diberikan adalah diferensiasi seks, jantan dan betina adalah dua
sifat yang dianggap ekstrem dan di luar sifat-sifat ini tidak menguntungkan
dan akan terseleksi. Dua sifat ekstrem ini sangat potensial untuk saling
tertarik dan kawin.

C. Yang ketiga adalah seleksi stabil. Dalam hal ini, organisme yang memiliki
nilai rata-rata akan lebih beruntung dibanding organisme yang memilikinilai
ekstrem. Contoh paling menarik adalah berat badan bayi. Berat badan bayi
rat-rata adalah sekitar 3 kg. Semakin jauh dari nilai ratarata ( bayi yang sangat
kecil atau bayi sangat besar) akan tidak menguntungkan dan memiliki
survival rate yang rendah sehingga hingga saat ini ukuran berat badan bayi
cenderung sama. Seleksi alam umumnya membuat alam sebagai ukuran
mengenai individu mana atau sifat-sifat individu mana yag cenderung bisa
survive. “Alam” di sini merujuk pada ekosistem, yakni sistem di mana
organisme berinteraksi dengan setiap elemen, fisik maupun biologi, di dalam
lingkungan lokalnya. Eugene Odum, bapak ekologi, mendefinisikan
ekosistem sebagai “setiap unit yang mencakupsemua organisme pada suatu
area tertentu yang berinteraksi dengan lingkungan fisik sehingga
memungkinkan aliran energi menyebabkan struktur trofik yang jelas,
keragaman biotik serta siklus ( dengan kata lain, pertukaran materi antara
bagian hidup dan bagian tak hidup) di dalam sistem.”Beberapa Catatan
Tentang Seleksi Alam adalah sebagai berikut.

1. Pentingnya populasi dalam evolusi


Populasi adalah sekumpulan kelompok individu yang saling kawin dan
termasuk ke dalam suatu spesies tertentu serta berbagi tempat di daerah
geografi yang sama. Suatu populasi adalah satuan terkecil yang dapat
berkembang. Seleksi alam melibatkan interaksi antara individu dalam
lingkungannya, seleksi alam bekerja pada populasi, bukan pada individu.
2
Evolusi dapat diukur hanya dengan melihat perubahan dalam pembagian
relatif variasi dalam satu populasi selama beberapa generasi.
2. Seleksi alam akan memperbesar atau memperkecil variasi yang dapat
diwariskan Seperti kita lihat, suatu organisme bisa dimodifikasi melalui hal-
hal yang dialaminya sendiri selama masa hidupnya, dan ciri yang didapatkan
seperti itu bahkan mungkin lebih mengadaptasikan organisme tersebut
dengan lingkungannya, tetapi tidak ada bukti bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat
yang didapat selama hidup itu dapat diwariskan.

Variasi Populasi

Variasi adalah keanekaragaman individu dalam suatu spesies. Variasi disebabkan


oleh variasi lingkungan dan variasi genetis. Macam-macam variasi terdiri dari :

a) Poligeni : variasi kontinum yang disebabkan oleh banyak gen memengaruhi


satu fenotip

b) Polimorfisme : variasi yang disebabkan oleh aneka alel dalam satu gen.

c) Cline : perubahan genetis disebabkan oleh karakter menurun sepanjang


perbedaan geografis yang berbeda secara kontinum.

Variasi populasi adalah istilah yang sering digunakan dalam ilmu genetika merujuk
pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok tertentu memiliki
karakteristik berbeda satu sama lain. Perbedaan ini bisa kita amati dengan sangat
mudahmisalnya dari ciri-ciri anatomi, fisiologi dan tingkah lakunya. Variasi
populasi terjadi pada binatang bersel satu sampai dengan manusia. Variasi fenotipe
yang substansial pada sebuah populasi diakibatkan oleh perbedaan genotipenya.
Evolusi modern mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dari waktu ke waktu pada
variasi genetika ini. Walaupun terdapat variasi yang terjadi secara terus-menerus
melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies adalah identik pada seluruh
individu spesies tersebut. Bahkan perubahan kecil pada genotipe dapat
mengakibatkan perubahan yang dramatis pada fenotipenya.Secara umum faktor-
3
faktor yang berpengaruh terhadap proses terjadinnya variasi populasi diantarannya
sebagai berikut:

1. Gene Flow

Gene Flow adalah pertukaran gen antar populasi, yang biasanya merupakan spesies
yang sama. Gen flow dapat diakibatkan oleh beberapa penyebab, tetapi yang paling
umum adalah bergeraknya pollen atau benih. Adakalanya, arus gen atau perpindahan
gen berlangsung pada tingkatan spesies melalui suatu proses yang disebut
introgression bahwa kadang-kadang terjadi antara dua jenis setelah hybridisasi
(Anderson, 1949).Bagaimanapun juga bila informasi genetik sangat berbeda, imigrasi
kecil dapat menghasilkan perubahan frekuensi alela yang sangat besar. Misalnya
hibridisasi, perkawinan dalam (interbreeding) diantara individu- individu yang
termasuk dalam spesies yang dianggap berbeda mungkin saja terjadi. Hibridisasi
semacam itu mugkin membawa banyak alela baru kedalam populasi dan
memungkinkan menjadi penyebab dimulainya kecenderungan baru dalam evolusi
penerima.

2. Genetic Drift

Genetik drift adalah suatu mekanisme kompleks yang beroperasi melalui fluktuasi
kesempatan (maupun fluktuasi yang disebabkan tekanan seleksi) dalam frekwensi
allele di dalam suatu populasi atau bisa dikatakan juga sebagai suatu peristiwa
lepasnya frekuensi alela secara kebetulan. Sangat penting suatu peristiwa sampling
dimana frekwensi gen populasi keturunan kebetulan menyimpang dari yang
ditemukan pada populasi parental.Meski bisa terjadi pada populasi besar maupun
kecil, peristiwa ini terutama terjadi pada populasi yang kecil. Sebagai mekanisme
evolusi, genetic drift dipandang setara dengan seleksi alami, malah bisa lebih
penting. Mana sebenarnya yang lebih penting di antara keduanya masih
diperdebatkan, tetapi setidaknya sebagian tergantung pada ukuran populasi. Di
populasi kecil, drift bisa jauh lebih berperan. Bottleneck effect dan founder effect

4
adalah dua contoh dari proses stokastik tersebut. Sebagai proses acak, genetic drift
tidak akan memberikan hasil yang sama pada populasi yang berlainan

3. Seleksi Alam

Seleksi Alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan


keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi dan tetap lebih umum dari
generasi satu ke generasi yang lain pada sebuah populasi. Konsep pusat seleksi alam
adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran evolusi mengukur kontribusi
genetika pada generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total
keturunan, melainkan kebukaran mengukur proporsi generasi tersebut untuk
membawa gen sebuah organisme. Karena itu, jika sebuah allel meningkatkan
kebugaran lebih daripada allel-allel lain. Maka pada tiap generasi, allel tersebut
menjadi lebih umum (dominan) dalam populasi. Contoh-contoh sifat yang dapat
meningkatkan kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan hidup dan fekunditas.

4. Mutasi

Mutasi merupakan sumber variasi populasi yang terakhir. Peran pentingnya adalah
untuk menghasilkan variasi populasi. Mutasi pada dasarnya merupakan kekeliruan
dalam penyalinan DNA. Macamnya berupa perubahan kode genetik, penyisipan atau
hilangnya suatu gen, dan inversi atau duplikasi gen atau bagian gen. Kebanyakan
mutasi dipandang netral dari sudut pandang fitness. Banyak mutasi yang tidak segera
memperlihatkan efek pada fenotipe, sehingga tidak terdeteksi. Akan tetapi, kalau
mutasi itu sampai menimbulkan efek pada fenotipe, biasanya efeknya merugikan.
Hanya sedikit sekali mutasi yang menguntungkan. Nilai adaptif mutasi sepenuhnya
tergantung pada kondisi lingkungan. Sekali alel bermutasi, kombinasi alel-alel
tertentu bisa lebih adaptif dari kombinasi yang lain pada kondisi lingkungan tertentu.
Fenotipe yang paling cocok baru muncul apabila alel-alel yang tepat dikelompokkan
oleh peristiwa rekombinasi.

5
Ekotipe

Kata “Ekotipe” pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekolog bangsa Swedia
bersama Turesson (1922). Beliau mengadakan percobaan terhadap beberapa spesies
tanaman yang ditanam pada berbagai keadaan lingkungan yang berbeda. Ternyata
masing-masing spesies yang sama akan memperlihatkan sifat-sifat morfologis yang
berbeda sehubungan dengan adanya perbedaan lingkungan (Wilsie, 1962).

Berdasarkan hal-hal tersebut, Daubenmire (1959) membedakan respon


tanaman terhadap faktor lingkungan yaitu:

1. Ekofen (Ecophenes)

2. Ekotipe (Ecotypes)

Ekofen: dengan sinonim habitat form dan epharmone yaitu perubahan yang
diberikan oleh tanaman sehubungan dengan perubahan habitat. Perubahan-perubahan
yang jelas terlihat adalah jumlah kekeran batang, kevigoran bagian-bagian organ
reproduktif. Walaupun demikian respon yang diberikan merupakan respon genetik
homogen.

Ekotipe: dengan sinonim eccologie races atau physiologic races yaitu tipe-
tipe spesies yang diperlihatkan terhadap suatu perubahan keadaan lingkungan secara
keseluruhan. Terlihat adanya perubahan-perubahan morfologis dan fisiologis dengan
respon genetik yang bervariasi sesuai dengan perubahan lingkungan tersebut.

Definisi lain dikemukakan oleh Sterbbins (cit. Odum, 1961; Wilsie, 1962)
yang menyatakan bahwa ekotipe adalah kumpulan organisme yang mempunyai
susunan genotipe sama, baik heterozygot maupun homozygot dan beradaptasi pada
niche tertentu.Anggota suatu kelompok organisme dengan susunan genotipe yang
sama dalam pembicaraan ekologi disebut biotipe dan niche adalah tempat suatu
organisme berfungsi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

6
Keistimewaan sifat ekotipe antara lain:

a) Ekotipe spesies selalu interfertile

b) Dapat mempertahankan keistimewaan asalnya bila ditanam dalam habitat lain

c) Ekotipe didasarkan sifat-sifat genetis

d) Suatu spesies dengan ekologi yang luas dibedakan atas dasar sifat-sifat
morfologis, fisio-logis dalam habitat yang berbeda

e) Dapat terjadi dalam tipe habitat yang jela

f) Ekotipe benar-benar mempunyai ciri khas dengan perbedaan sebagian ekotipe


yang lain

Pembentukan Ekotipe Baru

Ekotipe baru dapat dihasilkan melalui metode:

1. Hebridisasi

Ini dihasilkan oleh persilangan alami dari Spartia stricta dengan S.


alterriflora, hibrid yang baru S. townsendii, hasil persilangan kedua induk dari habitat
alami.

2. Mutasi

Hibrid-hibrid baru juga dapat dihasilkan dari mutasi alami dan rekombinasi,
gen pool kecil mengumpul dalam jumlah populasi yang lebih baik adaptasinya.
Dalam habitat atau lingkungan yang istimewa (khusus) beberapa ekotipe baru timbul
karena penanaman (pengolahan) atau dijaga adanya seleksi kompetisi.

3. Pertukaran kromosome (Chromosonal changes)

7
Hilangnya atau penambahan segmen kromosome menghasilkan pertukaran
genotipe diikuti oleh pertukaran fenotipe hasil dari pembentukan ekotipe baru karena
poliploid-poliploid hampir tidak menunjukkan toleransi ekologi seperti induknya.

Macam-macam Ekotipe

Menurut macam-macam kondisi lingkungan, ekotipe dibagi:

1) Klimatik ekotipe yaitu ekotipe yang terjadi akibat pengaruh faktor-faktor


iklim seperti cahaya, temperatur, air dan angin. Turesson (1930) telah
menyelidiki klimatik ekotipe misalnya: Leontodon auntumnalis.

2) Edhaphik ekotipe ialah ekotipe yang terjadi akibat perbedaan tipe dan reaksi
tanah atau faktor-faktor tanah seperti kelembaban tanah, kelebihan atau
kekurangan nutrien dan sebagainya. Misa dan Rao (1948) telah mempelajari
Lindenbergia Polyantha dan Rankishman (1961) mempelajari Euphorbia
thymifolia.

3) Klimatik adhapik ekotipe. Kadang-kadang ekotipe terjadi karena pengaruh


faktor iklim dan tanah disebut klimatik edhapik ekotipe. Pandey dan Jayan
(1970) mempelajari Cenchrus ciliaris.

4) Altitudinal dan latitudinal ekotipe adalah suatu eotipe yang terjadi akibat
perubahan tinggi tempat dan akibat perbedaan lintang seperti Cassia tora,
Anagalis arvensis, Pinusdan Gymnospermae lain.

5) Fisiologik ekotipe yaitu ekotipe yang terjadi akibat perubahan fisiologis


seperti penyinaran (photoperiode), absorbsi air, cyclus nutrien misalnya:
Boutelona curtipendula.

Fenotipe
8
Fenotipe suatu individu organisme dihasilkan dari genotipe dan pengaruh
lingkungan organisme tersebut. Variasi fenotipe yang substansial pada sebuah
populasi diakibatkan oleh perbedaan genotipenya. Sintesis evolusioner modern
mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dari waktu ke waktu pada variasi genetika
ini. Frekuensi alel tertentu akan berfluktuasi, menjadi lebih umum atau kurang umum
relatif terhadap bentuk lain gen itu. Gaya dorong evolusioner bekerja dengan
mendorong perubahan pada frekuensi alel ini ke satu arah atau lainnya. Variasi
menghilang ketika sebuah alel mencapai titik fiksasi, yakni ketika ia menghilang dari
suatu populasi ataupun ia telah menggantikan keseluruhan alel leluhur.

Interaksi

Pemikiran-pemikiran Geroge Herbert Mead mula-mula dipengaruhi oleh teori


evolusi Darwin yang menyatakan bahwa organisme terus-menerus terlibat dalam
usaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. George Herbert Mead berpendapat
bahwa manusia merupakan makhluk yang paling rasional dan memiliki kesadaran
akan dirinya. Di samping itu, George Herbert Mead juga menerima pandangan
Darwin yang menyatakan bahwa dorongan biologis memberikan motivasi bagi
perilaku atau tindakan manusia, dan dorongan-dorongan tersebut mempunyai sifat
sosial. Di samping itu, George Herbert Mead juga sependapat dengan Darwin yang
menyatakan bahwa komunikasi adalah merupakan ekspresi dari perasaan George
Herbert Mead juga dipengaruhi oleh idealisme Hegel dan John Dewey. Gerakan
adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya dengan
pihak lain. Sehubungan dengan ini, George Herbert Mead berpendapat bahwa
manusia mempunyai kemampuan untuk menanggapi diri sendiri secara sadar, dan
kemampuan tersebut memerlukan daya pikir tertentu, khususnya daya pikir reflektif.
Namun, ada kalanya terjadi tindakan manusia dalam interaksi sosial munculnya
reaksi secara spontan dan seolah-olah tidak melalui pemikiran dan hal ini biasa
terjadi pada binatang.

9
Bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol adalah merupakan isyarat yang
mempunyai arti khusus yang muncul terhadap individu lain yang memiliki ide yang
sama dengan isyarat-isyarat dan simbol-simbol akan terjadi pemikiran.

Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,
baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam
komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme
dapat dikategorikan sebagai berikut.

a. Netral

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama


yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut
netral. Contohnya : antara capung dan sapi.

b. Predasi

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan


ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.

c. Parasitisme

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah


satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari
hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. contoh : Plasmodium dengan
manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.

d. Komensalisme

10
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu
spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan
pohon yang ditumpanginya.

e. Mutualisme

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies


yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteriRhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi
yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena
tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah
alelopati dikenal sebagaianabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan
antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat


kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang
diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di
padang rumput.

Mimikri

Mimikri merupakan salah satu bentuk perilaku atau rupa yang pertama kali
tumbuh pada sejumlah hewan, khususnya serangga, di mana spesies tersebut
menyerupai spesies lain dalam hal perilaku maupun rupa. Biasanya mimikri
menyerupai suatu spesies sebagai salah satu cara menghindari bahaya, misalnya bila

11
berhadapan dengan predator. Salah satu contohnya adalah lalat bunga, yang banyak
dari spesiesnya menyerupai tawon.

Tumbuhan tertentu juga menumbuhkan biji yang berfungsi untuk melawan, di mana
biji tersebut menyerupai biji lain yang kaya akannutrien. Dengan cara itulah, bibit
ditumbuhkan.

Mimikri adalah kemampuan beberapa jenis binatang untuk menyerupai jenis


lain yang lebih kuat atau mempunyai daya pertahanan yang lebih besar. Mimikri ra
mesti kanggo untuk menyerupai jenis lain dari sesama binatang. Ada kalanya,
mimikri dilakukan unruk menyerupai warna godhong atau bagian dari tanaman
misalanya ranting.

Fungsi Mimikri

Mimikri memiliki dua fungsi. Pertama, untuk menghindari diri dari


serangan pemangsa, atau berfungsi sebagai pelindung. Contohnya adalah
penyerupaan yang dilakukan kallima atau kupu daun mati asal india dan belalang
daun mati. Kedua hewan ini memiliki warna dan bentuk anggota tubuh yang
menyerupai daun kering. Jika mereka berada diantara daun kering, maka para
pemangsa kesusahan mencarinya. Kedua, berfungsi sebagai alat untuk menjebak
calon mangsa. Contohnya adalah apa yang dilakukan ikan muka sebelah. Ketika si
ikan berbaring di dasar laut, dan mangsa bakalan susah mendapatkannya, begitu
mangsa yang biasa dia makan melintas didekatnya, barulah dia tangkap mangsanya.

Ini adalah contoh beberapa hewan yang mimikri.

-Bunglon

-Katak daun

- Philllium bioculatum

-Ikan muka sebelah

12
-The children’s stick insect

Parasitisme dan Predasi

Peran dalam ekosistem telah terbagi sesuai dengan relung setiap organisme.
Produsen yang bertindak sebagai penyuplai energi bagi kehidupan lainnya.Ia menjadi
sumber energi bagi konsumen. Herbivor sebagai pemakan produsen (tumbuhan) dan
karnivor sebagai konsumen tingkat II dan seterusnya. Satu peran dari organisme ada
yang bertindak sebagai pengurai yang akan menguraikan sampah-sampah organik
menjadi anorganik, selanjutnya akan menjadi sumber mineral bagi produsen. Jika
dilihat dalam hubungan antar organisme dalam sebuah siombiosis ada di antaranya
parasitisme dan predasi. Parasitisme yang hidup di dalam tubuh inang (hospes) dan
secara perlahan akan merugikan dan mematikan tubuh inang. sedangkan predasi
adalah hubungan antara predator (pemangsa) dengan yang dimangsa, jadi ada
pemangsa dan korban (yang dimangsa) biasanya langsung mematikan

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan


ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.

Sedangkan Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda


spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan
dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. contoh : Plasmodium
dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.

13
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan


keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum
dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut
sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:

a) Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.

b) Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup

c) Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan


bereproduksi.

Arti Seleksi Alam adalah alam menyeleksi terhadap individu yg ada di dalamnya.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup
yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah.
Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.

Variasi adalah keanekaragaman individu dalam suatu spesies. Variasi disebabkan


oleh variasi lingkungan dan variasi genetis. Macam-macam variasi terdiri dari :

1) Poligeni : variasi kontinum yang disebabkan oleh banyak gen memengaruhi


satu fenotip

14
2) Polimorfisme : variasi yang disebabkan oleh aneka alel dalam satu gen.

3) Cline : perubahan genetis disebabkan oleh karakter menurun sepanjang


perbedaan geografis yang berbeda secara kontinum.

DAFTAR PUSTAKA

Alam Dari Inggris Dgn Buku On the Origin of Species by Means of Natural
Selections Organisasi_Org.htm(DIakses tanggal 10 Oktober 2020)

Hidayat, dayat. 2010. Seleksi Alam. http:\\evolusi\Seleksi alam - Wikipedia bahasa


Indonesia, ensiklopedia bebas.htm(DIakses tanggal 10 Oktober 2020).

Sutantri. 2014. Adaptasi. http://id.scribd.com/doc/76111234/ADAPTASI, (DIakses


tanggal 10 Oktober 2020).

Swara,anjar.2013SeleksiAlam.http://www.academia.edu/6274831/
SELEKSI_ALAM_FIX (DIakses tanggal10 Oktober 2020).

Vitasari. 2013. Evolusi. http:\\evolusi\Teori Evolusi Charles Darwin Tentang Seleksi


Alam Dari Inggris Dgn Buku On the Origin of Species by Means of Natural
Selections Organisasi_Org.htm(DIakses tanggal 10 Oktober 2020)

15

Anda mungkin juga menyukai