Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya,
lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi
kebutuhan dan kesejahteraan.Dari sinilah lahir peradapan – istilah Toynbee-
sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan.
Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system
ekologi.Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati membentuk
suatu system.Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan
dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.Manusia
adalah bagian dari ekosistem.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non
fisik.Lingkungan alam dan buatan adalah Lingkungan fisik.Sedangkan lingkungan
nonfisik adalah lingkungan social budaya dimana manusia itu berada.Lingkungan
amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karma
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting
lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia,
lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan
memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup,
lingkungan hidup adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang
dengan segenap pengada (entity) baik pengada ragawi abioti atau benda (materi) ,
maupaun pengada insani, abiotik atau mahluk hidup termasuk manusia dengan
perilakunya, keadaan (tatanan alma baca kosmologi), daya (peluang tatanan dan
harapan) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kejateraan
manusia serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas tentang hubungan antara manusia dan lingkungannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu demografi (kependudukan)?
2. Apa itu kualitas kependudukan?
3. Bagaimana pertumbuhan penduduk dan lingkungan hidup alami dan
sosial?
4. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan kependudukan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian demografi (kependudukan)
2. Mengetahui pengertian kualitas kependudukan
3. Mengetahui pertumbuhan penduduk dan lingkungan hidup alami dan
sosial
4. Mengetahui cara menyelesaikan permasalahan kependudukan

1.4 Manfaat Penulisan


1. Agar mengetahui pengertian dari kependudukan
2. Agar mengetahui pengertian dari kualitas kependudukan
3. Agar memahami pertumbuhan penduduk dan lingkungan hidup alami dan
sosial
4. Agar mengetahui cara menyelesaikan permasalahan kependudukan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Demografi(kependudukan)
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persoalan keadaan
perubahan-perubahan penduduk atau segala hal yang berhubungan dengan
komponen perubahnya (fertilitas, mortalitas, migrasi) sehingga menghasilkan
keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.
Demogrfi menurut para ahli
a. Achille guillard adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah
demografi dalam karanganya yang berjudul ‘element de statistique on
demographic Compares’
b. Multilingual demograpichs dictionary,(1982)
Ilmu yang mempelajari penduduk di suatu wilayah terutama jumlah, struktur
(komposisi), dan perkembangannya (perubahannya)
c. Philip M Hauser & dudly duncan (1959)
Ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, teritorial, komposisi, penduduk dan
perubahan serta sebab-sebabnya yang biasa timbul karena natalitas, mortalitas,
migrasi dan mobilitas penduduk
d. DJ Bouge (1969)
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar,
komposisi, dan distribusi penduduk beserta perubahanya sepanjang masa,
melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran, kematian,
perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
e. Donald J. Bogue dalam Pollard, A.H. (1984) menjelaskan demografi adalah
ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar,komposisi
dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa.
Ada lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas),perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Demografi mempelajari
persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk atau segala hal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan, sehingga menghasilkan
suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis

3
kelamin.Demografi menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data
kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan
penduduk di masa depan atau di masa lampau.Keadaan penduduk suatu negara
perlu diketahui. Tugas dari demografi adalah mempelajari keadaan penduduk,
statistik penduduk dan dinamika penduduk. Keadaan penduduk meliputi jumlah,
pertumbuhan, penyebaran,kepadatan dan struktur serta komposisi penduduk
(Daldjoeni, N. 1987). Statistik penduduk meliputi pencatatan jumlah kelahiran,
kematian, perkawinan dan perceraian. Sedangkan yang dimaksud migrasi adalah
perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
Dalam sejarah manusia terjadi pula perpindahan bangsa-bangsa secara
besar-besaran. Pada awalnya manusia berpindah tempat secara tidak sadar, tidak
hanya mengikuti dorongan naluri saja. Kemudian perpindahan manusia dilakukan
dengan kesadaran. Ada dua dorongan yang membuat orang bermigrasi yaitu
adanya daya tarik dari tempat lain dan tidak ada daya tarik dari tempat yang
dihuninya (Daldjoeni, N. 1987). Demografi mempunyai beberapa tujuan
diantaranya mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu.Selain itu juga menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya
dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang
tersedia.Demografi juga mengembangkan sebab akibat antara perkembangan
penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. Ilmu ini mencoba
meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-
kemungkinan konsekuensinya (Widiyanti, N. 1987).
Menurut Hauser, demografi adalah analisa statistik terhadap jumlah,
distribusi, dan komposisi penduduk serta komponen-komponen variasi dan
perubahannya. Hasil analisa tersebut bertujuan untuk menerangkan kemungkinan
yang akan terjadi dimasa mendatang sebagai hasil perubahan. Masalah
kependudukan tidak hanya menyangkut aspek demografi, melainkan juga
menyangkut hubungan individu, tradisi, keruangan, kemakmuran, dll. Ahli
geografi kependudukan memperhatikan aspek-aspek genetika atau dinamika dari
variasi spasial antar waktu (temporal), dan bagaimana terjadinya hubungan atau
interaksi keruangan antar fenomena (Widiyanti, N. 1987). Kependudukan disadari
sebagai salah satu masalah besar. David L. Silldalam Widiyanti, N (1987)

4
mengemukakan lima masalah besar di dunia, salah satu diantaranya adalah
population atau penduduk. Studi kependudukan yang berkaitan dengan aspek
kependudukan tidak dapat dilepaskan dari aspek regional. Berbicara tentang aspek
regional maka berkaitan pula dengan kebutuhan akan lahan. Kebutuhan akan
ketersediaan lahan semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk. Kependudukan yang dikaji oleh studi kependudukan di tempat tertentu
tidak dapat di lepaskan pula dari penyebaran dan interelasi keruangannya.Maka
perlu ada kesesuaian lahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Daerah dengan
kepadatan penduduk tinggi, tidak menjamin tingkat kemakmuran penduduk
daerah tersebut relatif lebih tinggi pula. Namun lingkungan hidup yang berkualitas
tinggi dapat menjamin daya huni (habitability) yang tinggi bagi populasi yang
menghuninya.
 Dinamika Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan yang mengurangi jumlah penduduk.
Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir
(menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh
jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi
juga berperan menambah dan mengurangi jumlah penduduk (Lembaga
Demografi, Universitas Indonesia). Pertumbuhan penduduk dipengaruhi empat
komponen menurut Lembaga Demografi Universitas Indonesia yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas),migrasi masuk (in-migration), migrasi keluar
(out-migration).Selisih antara kelahiran dan kematian disebut perubahan
reproduktif (reproductive change) atau pertumbuhan alamiah (natural
increase).Selisih antara in-migration dan out migration disebut migrasi neto (net-
migration). Jadi pertumbuhan penduduk dipengaruhi dua cara yaitu melalui
perubahan reproduksi dan migrasi neto.
 Kelahiran (Fertilitas)
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan riil seorang wanita
untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan
beberapa ukuran fertilitas yang sering digunakan adalah :

5
1. Angka kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR)
2. Angka kelahiran menurut umur/Age Specific Birth Rate (ASBR)
3. Angka Fertilitas Total (TFR)
 Kematian (Mortalitas)
Konsep mati perlu diketahui untuk mendapatkan data kematian yang
benar.Dengan kemajuan ilmu kedokteran, kadang-kadang sulit untuk
membedakan keadaan mati dan keadaan hidup secara klinik. Berdasarkan konsep
dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia terdapat tiga
keadaan vital yang masing-masing saling bersifat “mutual exclusive”, artinya
keadaan yang satu tidak mungkin terjadi bersamaan dengan salah satu keadaan
lainnya. Tiga keadaan vital tersebut ialah lahir hidup (live birth), mati (death),
lahir mati (fetal death).
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan
tinggi rendahnya angka kematian dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya
struktur umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, status sosial ekonomi, keadaan
lingkungan, dll. Angka kematian kasar yang sederhana adalah:
1. Angka kematian kasar/Crude Death Rate (CDR)
2. Angka kematian menurut umur/Age Specific Death Rate (ASDR)
3. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi merupakan salah satu dari ketiga faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan kematian.
Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara khusus
mengingat adanya kepadatan (densitas) dan distribusi penduduk yang tidak
merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk
melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, di sisi lain pihak
komunikasi termasuk transportasi semakin lancar (Lembaga Demografi). Migrasi
sering diartikan sebagai perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu
daerah ke daerah lain. Orang yang melakukan migrasi disebut migran.
 Angka pertumbuhan penduduk (Population Growth Rate atau ‘r’)
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan
penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan
dengan persen.Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengundang banyak

6
masalah.Tetapi ini tidak berarti pada zaman dahulu masalah penduduk belum
ada.Dengan munculnya tulisan Malthus pada akhir abad ke-18, masalah penduduk
mempunyai ruang baru dalam literature-literatur ekonomi.Sedangkan pada zaman
sebelum Malthus masalah kependudukan juga sudah banyak dibicarakan, tetapi
belum terarah.Seperti halnya dengan filosof-filosof Cina yang mempermasalahkan
jumlah optimum penduduk yang bekerja pada tanah pertanian.Mereka
merumuskan suatu proporsi yang ideal antara luas tanah dengan jumlah penduduk.
 Komposisi penduduk
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk
umur dan jenis kelamin.Komposisi umur penduduk biasanya digambarkan dalam
piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah suatu wilayah mempunyai
ciri penduduk tua atau muda.Penduduk tua, berarti sebagian besar penduduk
negara tersebut berada pada umur tua.Sedangkan pada penduduk muda, sebagian
besar penduduknya berada pada umur muda (Sudjono, S, dkk. 1994). Lembaga
Demografi menjelaskan ciri komposisi dan distribusi umur ini dapat pula dipakai
sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15
tahun dan umur diatas 65 tahun), dengan banyaknya orang yang termasuk
produktif secara ekonomi (15-64 tahun). Komposisi penduduk dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin
2. Sosial, meliputi tingkat pendidikan dan status perkawinan
3. Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan,
dan tingkat pendapatan
4. Geografis, meliputi tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, provinsi,
kabupaten, dll. Angka beban tanggungan(Dependency Ratio) adalah angka
yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif
dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif.
 Data kependudukan
Data penduduk diperlukan banyak pihak, instansi pemerintah dan
kepentingan mereka masing-masing yang beranekaragam. Sejak zaman dahulu
pengumpulan data penduduk sudah dilakukan, namun data yang lengkap,

7
menyeluruh, dan sistematik baru dilaksanakan dalam abad terakhir ini. Ada tiga
cara pengumpulan data penduduk, dengan melakukan pencatatan pada seluruh
penduduk negara secara serentak yang disebut sensus, dengan melakukan survai
sampel penduduk, dan dengan sistem registrasi. Sensus bertujuan untuk
mendapatkan data penduduk guna studi demografi untuk berbagai kepentingan
(Daldjoeni, N. 1986). Suatu cara untuk dapat menghitung jumlah penduduk ialah
dengan sensus atau cacah jiwa. Sensus adalah keseluruhan dari pengumpulan,
penyusunan, pengolahan dan penerbitan dari keterangan-keterangan yang bersifat
demografis, ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk suatu negara atau daerah
teritorial tertentu, pada jangka waktu tertentu. Secara singkat dapat diartikan
sebagai perhitungan resmi dari penduduk suatu negara bersama dengan
pengumpulan statistiknya (Daldjoeni, N. 1986). Susunan penduduk atau
komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa, agama, pendidikan, tempat
tinggal, dll. Susunan penduduk ini dijadikan pedoman bagi pemerintah dalam
melaksanakan kebijakan pembangunan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat (Daldjoeni, N. 1986).

2.2 Kualitas kependudukan


Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang
berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan,seperti pangan,
sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan.
 Kualitas penduduk yang tinggi, apabila taraf hidupnya tinggi dengan ciri
mudah atau dapat terpenuhi segala kebutuhan hidupnya (kebutuhan jasmani
dan rohani).
 Kualitas penduduk rendah, apabila taraf hidupnya rendah sulit memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Faktor yang mempengaruhi kualitas kependudukan
 Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan
intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam

8
bentuk kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan dengan
mengembangkan kreativitasnya.
 Tingkat kesehatan penduduk
Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga
bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.Ada
pepatah mengatakan “men sana in corpore sano” yang terjemahan bebasnya
mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
 Tingkat kesejahteraan penduduk
Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang
ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masyarakat
yang sejahtera merupakan cita-cita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

2.3 Pertumbuhan Penduduk Dari Lingkungan Hidup,Alam,Sosial.


Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh dengan perubahan iklim dan
berpotensi terjadinya pemanasan global (global warming). Hal ini terjadi di
daerah-daerah dingin seperti kutub utara dan kutub selatan terdapat bongkahan-
bongkahan es yang sudah mencair. Es yang mencair menyebabkan naiknya
tingkat permukaan laut global ancaman bagi keselamatan bumi. Naiknya suhu
bumi di berbagai negara mengalami kenaikan antara 1,40C-5,90C. Global
warming ancaman bagi mahluk hidup bumi dan akan berdampak pada terjadinya
disaster seperti kekeringan, badai topan, El Nino, badai siklon tropis, banjir dan
bencana lainnya yang berpengaruh kestabilan fungsi lingkungan sebagai sumber
daya.
Lingkungan sebagai sumber daya mempertemukan berbagai kepentingan
di dalamnya, antara lain kepentingan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.
Benturan kepentingan antara berbagai pihak sering berakibat kondisi lingkungan
harus menjadi korban. Pada akhirnya, kondisi lingkungan yang dikorbankan akan
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di sekitar. Pengelolaan lingkungan
selain berusaha melakukan tindakan preventif, yakni mencegah meluasnya
kerusakan lingkungan juga melakukan tindakan represif, yaitu bertindak secara
nyata untuk menghadapi kondisi lingkungan yang terlanjur rusak. Kondisi

9
lingkungan yang demikian jika dimungkinkan perlu diperbaiki agar dapat
bermanfaat kembali bagi kesejahteraan masyarakat banyak.
Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup merumuskan bahwa lingkungan merupakan
kesatuan ruang yang semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dalam
definisi ini terlihat semakin jelas bahwa manusia memiliki andil yang besar di
dalam mempengaruhi kebelangsungan dan dinamika lingkungan. Lingkungan
meliputi keadaan baik yang disebut makhluk hidup maupun benda, termasuk pula
keadaan-keadaan yang mempengaruhi keberadaan makhluk hidup dan benda.
Keadaan-keadaan yang kemudian juga disebut hukum alam memang akan
mengalami keadaan homeostasis (keseimbangan) apabila pengaruh manusia
dalam batas kewajaran, namun apabila campur tangan manusia telah melampaui
batas kemampuan salah satu atau lebih komponen lingkungan untuk memperbaiki
dirinya, maka akan terjadi ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan antara
komponen lingkungan.
Jika dalam kedua definisi tersebut manusia ditempatkan sebagai salah satu
komponen lingkungan, maka dalam definisi benkut ini lingkungan lebih dilihat
sebagai sesuatu yang berada di luar diri manusia. Lingkungan dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Lingkungan dikategorikannya
menjadi tiga, yaitu:
1. Lingkungan fisik seperti tanah, air, udara, serta interaksi diantara unsur
tersebut.
2. Lingkungan biologis, termasuk di sini adalah semua organisme hidup baik
binatang, tumbuh-tumbuhan maupun mikroorganisme.
3. Lingkungan sosial, meliputi semua interaksi manusia dengan sesamanya.
Lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosial merupakan
kesatuan sistem yang tidak dapat saling dipisahkan. Ketiga lingkungan tersebut
berinteraksi satu sama lain menurut hukum-hukum keseimbangan sistem
lingkungan (hukum alam). Hukum alam yang mengatur keseimbangan dapat
mengalami perubahan menjadi tidak lagi sinergis apabila tekanan manusia terlalu

10
besar terhadap lingkungan. Tekanan manusia terhadap lingkungan yang
dimaksudkan di sini adalah beban hasil kegiatan manusia berupa limbah/sampah
yang terlalu besar jumlahnya. Jumlah yang besar dari hasil aktivitas manusia
dapat dideterminasikan melalui kemampuan lingkungan untuk mampu pulih atau
tidak kemampuannya dalam melayani pemenuhan kebutuhan di masa yang akan
datang.
Suparmoko (2000:1) menyebutkan tiga fungsi atau peranan lingkungan
yang utama, yaitu:
1. Sebagai sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk
langsung dikonsumsi.
2. Sebagai asimilator, yaitu sebagai pengolah limbah secara alami.
3. Sebagai sumber kesenangan.
Lingkungan terdiri atas berbagai komponen yang meliputi berbagai
sumber daya yang dapat bermanfaat bagi manusia. Salah satu komponen tersebut
adalah bahan mentah atau sumber daya alam (natural resources). Bahan mentah
tersebut ada yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan,
misalnya bahan tambang. Bahan mentah juga ada yang dapat langsung
dikonsumsi selain dapat diolah kembali, misalnya berbagai produksi pertanian.
Lingkungan akan berjalan dengan prinsip, tatanan, hukum seperti
homeostasis (keseimbangan), kemampuan/kapasitas (resilience), kompetisi,
toleransi, adaptasi, suksesi, evolusi, mutasi, hukum minimum, hukum entropi, dan
sebagainya. Hukum alam merupakan salah satu hukum yang cenderung statis
apabila faktor di luar hukum tersebut tidak berpengaruh terlalu besar. Apabila
hutan tropis tidak ditebangi menurut ambisi ekonomi manusia, tentunya suhu
bumi tidak akan terus meningkat, tidak akan terjadi bencana banjir, dan tidak akan
terbentuk lahan fintis. Pada daerah pedesaan yang tekanan jumlah penduduk kecil
sering masih dapat ditemukan udara yang segar, karena meskipun manusia
menghasilkan limbah dalam aktifitasnya, namun pengolahan alam terhadap
limbah tersebut masih dimungkinkan. Sebaliknya di daerah perkotaan yang padat
tentunya akan sulit ditemukan udara pagi yang segar, karena limbah dan polutan
yang dihasilkan lebih besar jumlahnya dibandingkan kemampuan alam untuk
menetral isi keadaan tersebut.

11
Lingkungan juga menjadi sumber kesenangan, karena dapat dijadikan
sebagai obyek pemuasan kebutuhan manusia. Tuntutan kebutuhan manusia
dengan pemanfaatan sumberdaya alam cenderung tidak berpihak pada kelestarian
lingkungan. Revolusi industry 4.0 menjadi tantangan dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup dimana industri 4.0 di sektor lingkungan keberpihakan kepada
daya dukung lingkungan yaitu pembangunan berkelanjutan (sustainable
development), keberlanjutan ekologis, pendidikan lingkungan, konservasi dan
produk ramah lingkungan. Dengan demikian pertumbuhan penduduk diikuti
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat di suatu wilayah tidak melebihi dari
daya dukung lingkungan dan keberpihakan kepada kelestarian lingkungan.

2.4 Masalah Kependudukan Dan Pemecahannya


1. Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai
berikut :
a. Jumlah Penduduk Indonesia
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah
penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat
terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
b. Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka
pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan
Filipina.
c. Kepadatan penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap
luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah
penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan
penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian
menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan,
kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
d. Susunan penduduk Indonesia

12
Sejak sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia
berbentuk limas atau ekspansif. Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk
usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua. Susunan penduduk yang
seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
 Penyediaan fasilitas kesehatan.
 Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.
 Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.
 Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk
usia muda.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan :
1) Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah
kelahiran,menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
2) Pemerataan Persebaran Penduduk,
Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang
jarang penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota,
pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan
hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan
ekonomi di pedesaan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persoalan keadaan
perubahan-perubahan penduduk atau segala hal yang berhubungan dengan
komponen perubahnya (fertilitas, mortalitas, migrasi) sehingga menghasilkan
keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu.
Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk,
yaitu Faktor yang mempengaruhi kualitas kependudukan Tingkat pendidikan
penduduk, Tingkat kesehatan penduduk, dan Tingkat Kesejahteraan Penduduk.
3) Pertumbuhan penduduk pun secara tidak langsung akan mempengaruhi
lingkungan hidup alami dan sosial. Banyak sekali masalah kependudukan yang
ada saat ini. Dan untuk itu terdapat solusi untuk memecahkan masalah
kependudukan ini, diantaranya adalah Pengendalian jumlah dan pertumbuhan
penduduk, Pemerataan Persebaran Penduduk.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini diharapkan para pembaca agar dapat
lebih sadar terhadap lingkungan di sekitarnya dan selalu mengupayakan untuk
mencegah terjadi masalah-masalah kependudukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alghifari, A. (2013).Kualitas Kependudukan. [Online]. Tersedia:


https://www.slideshare.net/mobile/AragonDx/presentation1-
28769759.html [15 Februari 2020]
Azahra, M. (2019). Masalah Kependudukan Dan Solusinya. [Online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/9969364/MASALAH_KEPENDUDUKAN_D
AN_SOLUSINYA_Negara.html [15 Februari 2020]
Fitriasari, E. T. (2019). Kependudukan Dan Lingkungan Hidup. [Online].
Tersedia: https://disdukcapil.pontianakkota.go.id/kependudukan-dan-
lingkungan-hidup-ditulis-oleh-ersa-tri-fitriasari.html [15 Februari 2020]
Kesmas, A. (2013). Demografi (Kependudukan). [Online]. Tersedia:
http://artikelkesmas.blogspot.com/2013/05/makalahdemografi.html?m=1.h
tml [15 Februari 2020]
Lisnawati, M. (2019). Makalah Demografi. [Online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/31466461/MAKALAH_DEMOGRAFI.html
[15 Februari 2020]

15

Anda mungkin juga menyukai