Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah sebuah
contoh nyata akan ketergantungan sesama makhluk hidup. Menurut pasal 1 UU No. 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia
adalah sebagai berikut:
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian manusia pada lingkungan hidup yang
cenderung semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan pada
tahun 1972 sebagai rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang
senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh
ulah manusia. Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) untuk mencurahkan satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari
Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 1972
di Stockholm, Swedia menetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kesempatan berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:
B. DINAMIKA PENDUDUK
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai
237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000, dengan 58% hidup di pulau
Jawa, pulau terpadat di dunia. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah
penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya
penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah
sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan
setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2
jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya disebabkan oleh kelahiran, sisanya
berupa migrasi masuk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam 1 detik di
Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.
Angka-angka tersebut adalah dinamika penduduk. Dinamika penduduk ialah suatu
perubahan keadaan penduduk. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.
Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada suatu perkembangan jumlah penduduk suatu
negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut bisa diketahui melalui sensus,
registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 pada zaman
Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dimulai pada
tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir tahun 2010.
Berikut adalah tabel jumlah penduduk dunia pada 2015:
Berdasarkan data tabel tersebut, saat ini Indonesia menduduki urutan keempat jumlah
penduduk terbesar di dunia.
Perkembangan pada jumlah penduduk yang tinggi jika tidak diikuti dengan
pertumbuhan ekonomi yang seimbang maka akan berakibat kepada sumber daya manusia
yang berkualitas rendah. Oleh sebab itu, perlu adanya tindakan untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk agar permasalahan yang timbul bisa ditekan sekecil mungkin.
Adapun faktor yang memengaruhi dinamika penduduk antara lain:
1. Angka Kelahiran (Natalitas)
Merupakan angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per
tahun. Angka kelahiran bayi bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni :
a. Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran berkisar > 30 per tahun.
b. Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran berkisar 20 sampai dengan 30 per
tahun.
c. Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran berkisar kurang < 20 per tahun.
2. Angka Kematian (Mortalitas)
Merupakan angka yang menunjukkan jumlah kematian dari setiap 1000 penduduk per
tahun. Mortalitas ini dibagi menjadi 3 jenis, yakni :
a. Mortalitas dikatakan tinggi jika angka kematian berkisar > 18 per tahun.
b. Mortalitas dikatakan sedang jika angka kematian berkisar antara 14-18 per tahun.
c. Mortalitas dikatakan rendah jika angka kematian berkisar antara 9-13 per tahun.
Berikut adalah statistik sepuluh negara dengan angka mortalitas tertinggi di dunia menurut
Wikipedia :
1. Angola 192.50
2. Afganistan 165.96
3. Sierra Leone 145.24
4. Mozambik 137.08
5. Liberia 295.00
6. Niger 122.66
7. Somalia 118.52
8. Mali 117.99
9. Tajikistan 112.10
10. Guinea-Bissau 108.72
Muhidin, Salut. 2010. Data Demografi Indonesia Tantangan dan Peluang di Menganalisis
Kematian Dewasa. Australia: The University of Queensland.
Setiadi, Elly M. 2006. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Soelaiman, Munandar. 1989. Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: PT.
Eresco.