Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER BIOSITEMATIKA MIKROORGANISME

AWAL MAULANA AZHARI


1308617053

Biosistematika merupakan tiang dari ilmu taksonomi yang sering digunakanuntuk


menyelesaikan permasalahan-permasalahan biodiversitas sehinga masuk kedalam ruang lingkup
sistematika. Biosistematika adalah suatu cabang biologi yangmempelajari keragaman hidup yang
mencakup taksonomi dan terlibat dalam rekonstruksi sejarah filogenetik. Pada dasarnya,
sistematika bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan keanekaragaman suatu organisme,
merekonstruksi hubungan kekerabatan antara organisme satu terhadap organisme lainnya,
mendokumentasikan perubahan - perubahan yang terjadi selama evolusinya dan merubahnya ke
dalam sebuah sistem klasifikasi yang mencerminkan evolusinya tersebut.
Biosistematika memiliki tiga tingkatan yang menyangkut taksonomi dan filogenetik,
yaitu:
1. Taksonomi alfa 
(merupakan upaya untuk menemuan, mendeskripsikan dan pemberian nama suatu
individu / spesimen),
2. Taksonomi beta
(yaitu upaya penempatan suatu spesimen / individu yang sudahdi tentukan nama
ilmiahnya ke dalam suatu hirarki taksonomi)
3. Taksonomi gamma
(merupakan studi variasi genetik dalam suatu spesies dengantujuan melihat variasi intra-
populasi sampai laju evolusi dari suatu populasi).
Klasifikasi mikroorganisme atau disebut juga pengelompokkan adalah bagian dari
taksonomi mikroorganisme. Klasifikasi mikroorganisme adalah pembentukan kelompok-
kelompok dari seluruh mikroorganisme yang ada di bumi hingga dapat disusun takson-takson
secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan
klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin
dicapai dengan pengklasifikasian.
Pada agenda kali ini, pembuatan pohon taksa dibantu oleh 2 program yaitu Mega-X dan
Chromaspro dimana kedua program ini sangatlah berkaitan terhadap pembuatan sebuah
klasifikasi. Program Mega-X adalah sebuah program yang bertujuan untuk menyediakan alat
untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menganalisis urutan DNA dan protein dari perspektif
evolusi. Hasil yang didapat ialah sebah sequence. Sedangkan program Chromaspro merupakan
program yang bertujuan untuk perakitan/penyatuan urutan DNA dari beberapa sequence,
megabasa dan pengeditan serta analisis urutan dasar. Adapun hasil akhir yang diperoleh adalah
seperti bagan dibawah ini:
20 sequence yang ada dijadikan 10 pasang contig dengan hasil contig D1, D2, D3 dan D4
memiliki kekerabatan atau persamaan karakteristik yang dekat dengan Vishniacozyma victoriae.
Contig D5, D6, D9 dan D10 memiliki kekerabatan atau persamaan karakteristik terdekat dengan
Pichia kudriavzevii. Sedangkan D7 dan D8 memiliki hubungan kekerabatan atau persamaan
karakteristik terdekat dengan Saccharomyces cerevisae. Dari hasil-hasil tersebut dapat dilihat
bahwa benar adanya tujuan dari biosistematika atau sistematik adalah telaah (studi) tentang
keanekaragaman organisme dan hubungan kekerabatan antar organisme- organisme tersebut
(Simpson, 2006). Dan hasil penempatan suatu organisme ke dalam suatu hierarki kelompok yang
eksklusif mulai dari species (jenis), genus (marga), familia (keluarga), ordo (bangsa), classis
(kelas), dan phylum (filum) merupakan tujuan dari taksonomi. (Tjitrosoepomo, 2009)
Menurut Tjitrosoepomo (2009), fungsi penting dari sistematik meliputi pengenalan taksa
(diferensiasi), diagnosis universal taksa (identifikasi), memberikan/ menetapkan nama taksa yang
diterima secara universal (nomenklatur), analisis hubungan (relationships) antar taksa
(perbandingan), dan mengelompokkan taksa berdasarkan hubungannya tersebut (klasifikasi)
(Vane-Wright, 1992). Hubungan kekerabatan didapatkan dengan dua jalan, yaitu menggunakan
metode fenetik dan filogenetik atau kladistik (Singh, 1999). Dalam metode fenetik hasil analisis
hubungan kekerabatan dapat divisualisasikan dengan suatu dendrogram yang disebut fenogram,
sedangkan dalam metode kladistik memiliki dendrogram yang disebut kladogram
(Tjitrosoepomo, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Singh, G. 1999. Plant Systematics. USA: Elsevier Academic Press


Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.
Vane-Wright, R.I. 1992. Systematics and Diversity, Global Diversity Status, The Earth ‘s Living
Resources. London: Chapman and Hall.

Anda mungkin juga menyukai