Biosistematika merupakan tiang dari ilmu taksonomi yang sering digunakanuntuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan biodiversitas sehinga masuk kedalam ruang lingkup sistematika. Biosistematika adalah suatu cabang biologi yangmempelajari keragaman hidup yang mencakup taksonomi dan terlibat dalam rekonstruksi sejarah filogenetik. Pada dasarnya, sistematika bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan keanekaragaman suatu organisme, merekonstruksi hubungan kekerabatan antara organisme satu terhadap organisme lainnya, mendokumentasikan perubahan - perubahan yang terjadi selama evolusinya dan merubahnya ke dalam sebuah sistem klasifikasi yang mencerminkan evolusinya tersebut. Biosistematika memiliki tiga tingkatan yang menyangkut taksonomi dan filogenetik, yaitu: 1. Taksonomi alfa (merupakan upaya untuk menemuan, mendeskripsikan dan pemberian nama suatu individu / spesimen), 2. Taksonomi beta (yaitu upaya penempatan suatu spesimen / individu yang sudahdi tentukan nama ilmiahnya ke dalam suatu hirarki taksonomi) 3. Taksonomi gamma (merupakan studi variasi genetik dalam suatu spesies dengantujuan melihat variasi intra- populasi sampai laju evolusi dari suatu populasi). Klasifikasi mikroorganisme atau disebut juga pengelompokkan adalah bagian dari taksonomi mikroorganisme. Klasifikasi mikroorganisme adalah pembentukan kelompok- kelompok dari seluruh mikroorganisme yang ada di bumi hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian. Pada agenda kali ini, pembuatan pohon taksa dibantu oleh 2 program yaitu Mega-X dan Chromaspro dimana kedua program ini sangatlah berkaitan terhadap pembuatan sebuah klasifikasi. Program Mega-X adalah sebuah program yang bertujuan untuk menyediakan alat untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menganalisis urutan DNA dan protein dari perspektif evolusi. Hasil yang didapat ialah sebah sequence. Sedangkan program Chromaspro merupakan program yang bertujuan untuk perakitan/penyatuan urutan DNA dari beberapa sequence, megabasa dan pengeditan serta analisis urutan dasar. Adapun hasil akhir yang diperoleh adalah seperti bagan dibawah ini: 20 sequence yang ada dijadikan 10 pasang contig dengan hasil contig D1, D2, D3 dan D4 memiliki kekerabatan atau persamaan karakteristik yang dekat dengan Vishniacozyma victoriae. Contig D5, D6, D9 dan D10 memiliki kekerabatan atau persamaan karakteristik terdekat dengan Pichia kudriavzevii. Sedangkan D7 dan D8 memiliki hubungan kekerabatan atau persamaan karakteristik terdekat dengan Saccharomyces cerevisae. Dari hasil-hasil tersebut dapat dilihat bahwa benar adanya tujuan dari biosistematika atau sistematik adalah telaah (studi) tentang keanekaragaman organisme dan hubungan kekerabatan antar organisme- organisme tersebut (Simpson, 2006). Dan hasil penempatan suatu organisme ke dalam suatu hierarki kelompok yang eksklusif mulai dari species (jenis), genus (marga), familia (keluarga), ordo (bangsa), classis (kelas), dan phylum (filum) merupakan tujuan dari taksonomi. (Tjitrosoepomo, 2009) Menurut Tjitrosoepomo (2009), fungsi penting dari sistematik meliputi pengenalan taksa (diferensiasi), diagnosis universal taksa (identifikasi), memberikan/ menetapkan nama taksa yang diterima secara universal (nomenklatur), analisis hubungan (relationships) antar taksa (perbandingan), dan mengelompokkan taksa berdasarkan hubungannya tersebut (klasifikasi) (Vane-Wright, 1992). Hubungan kekerabatan didapatkan dengan dua jalan, yaitu menggunakan metode fenetik dan filogenetik atau kladistik (Singh, 1999). Dalam metode fenetik hasil analisis hubungan kekerabatan dapat divisualisasikan dengan suatu dendrogram yang disebut fenogram, sedangkan dalam metode kladistik memiliki dendrogram yang disebut kladogram (Tjitrosoepomo, 2009). DAFTAR PUSTAKA
Singh, G. 1999. Plant Systematics. USA: Elsevier Academic Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press. Vane-Wright, R.I. 1992. Systematics and Diversity, Global Diversity Status, The Earth ‘s Living Resources. London: Chapman and Hall.