Anda di halaman 1dari 3

Minuman krobiotik Probiot:k(5atasa Yunani.

prohiotik = untuk hidup),


adaldh ?:inui~?an kesehatan yang mengandung kdcteri asam laktat hidup yang
mmpu bertahan hidup dalam keasaman lambung sehingga dapat menempati usus
dslam kuantitas yang cukup besgr yan; hcrmanfaat untuk memperbaiki
keseimbangan rnikroba dalam saluran pencernaan manusia (Waspodo, 1997).

Probiotik adalah mikroba hidup yang sangat menguntungkan bagi sel inang

karena dapat meningkatkan keseimbangan mikroflora usus. Seleksi mikroba

khususnya bakteri asam laktat (BAL) sangat diperlukan untuk mendapatkan

strain-strain probiotik yang unggul. Hal tersebut dikarenakan tidak semua BAL

berpotensi sebagai probiotik (Fuller, 1989). Definisi lain probiotik menurut

Winarno (1997) adalah suatu preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang

dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau ternak secara oral. Probiotik

diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia

atau ternak, dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba alami

yang tinggal di dalam saluran pencernaan makhluk hidup.

Syarat-syarat Bakteri Probiotik

Di dalam saluran usus manusia, bakteri yang masuk dalam saluran pencemaan
manusia haruss menaklukkan berbagai penghalang fisiologis yang terdapat dalam
saluran pencernaan manusia agar tetap hidup. Penghalang pertama adalah getah
lambung dan yang kedua adalah cairan empedu. Penghalang-penghalang ini
termasuk bakterisidal hat sehingga kebanyakan mikroorganisme yang masuk usus
manusia akan mati (Yakult Honsha, 1989).

Sifat terpenting dari strain bakteri asam laktat probiotik adalah mampu bertahan
hidup saat melalui mulut, lambung, usus kecil dan usus besar. Selain itu, bakteri
asam laktat juga hams mampu bertahan hidup pada tingkat keasaman lambung
yang dapat mencapai pH sampai di bawah 3 dan asam empedu yang bersifat
bakterisidal (Coste, 1997). Agar bakteri asam laktat yang dikonsumsi memiliki
pengaruh dan bermanfaat terhadap kesehatan saluran usus manusia, strain
probiotik hams mampu melekat dan tumbuh pada permukaan sel mukosa saluran
usus (Salminen, 1993). Sifat-sifat strain bakteri probiotik yang baik menurut
Salminen (1993) adalah . stabil pada kondisi asam, khususnya asam lambung; stabil
terhadap asam empedu; mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan
manusia; mampu menyebar dan berkembang biak pada se!-sel usus manusia;
mengkolonisasi pada saluran pencemaan manusia; me~nproduksi senyawa atau
suhstansi antimikroba; bersifat antagonis terhadap bakteri patogen dan kariogenik ;
tunibuh baik secara in vitro ; aman untuk dikonsumsi manusia. Dasar pernilihan
stater bakteri asam laktat adalah kernarnpuan hidupnya di dalam usus manusia.
Hanya bakteri asam laktat yang mampu mencapai dan tetap hidup di dalarn usus
manusia, yang dapat memainkan peranan dalam mengurangi bakteri patogen usus
dan meningkatkan kesehatan manusia (Yakult Honsha, 1990). Bakteri-bakteri asam
laktat yang termasuk dalam bakteri probiotik antara lain Lactobacillu,s acidophilus,
L. casei, Bifidobacterium bifidum dun Enterococcus faecium.

Salminen et al. (2004) menyatakan bahwa terdapat beberapa kriteria yang harus

dipenuhi oleh suatu probiotik, diantaranya adalah: (1) bersifat nonpatogenik dan

mewakili mikrobiota normal pada usus inangnya, serta masih aktif pada kondisi

asam lambung dan konsentrasi garam empedu yang tinggi dalam usus halus, (2)

dapat tumbuh dan bermetabolisme dengan cepat serta terdapat dalam jumlah yang

tinggi dalam usus halus, (3) mampu mengkolonisasi beberapa bagian dari saluran

usus inangnya, (4) dapat memproduksi asam-asam organik secara efisien dan

memiliki sifat antimikroba terhadap bakteri patogen, (5) mudah diproduksi,

mampu tumbuh dalam sistem produksi skala besar, dan hidup selama kondisi

penyimpanan.

Banyak sekali manfaat kesehatan dari produk probiotik, antara lain meningkatkan

ketahanan terhadap penyakit infeksi saluran pencernaan dan menurunkan risiko

terjadinya tumor dan kanker kolon (Roos dan Katan, 2000; Rolfe, 2000),

menurunkan konsentrasi kolestrol serum darah (Rodas et al., 1996; Alkalin et al.,

1997), mengurangi reaksi lactose intolerance (Mustapha et al., 1997),

menurunkan tekanan darah/ antihipertensi (Yamamoto et al., 1999),

mempengaruhi respon imun (Erickson dan Hubbard, 2000), bersifat

antimutagenik (Usman dan Hosono, 1999), serta bersifat antikarsinogenik

(Fernandes dan Shahani, 1990).

Mekanisme probiotik melindungi atau memperbaiki kondisi kesehatan antara lain


dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui beberapa
cara antara lain dengan3, 6 : 1. Memproduksi substansi-substansi penghambat.
Probiotik mampu memproduksi zat-zat penghambat pertumbuhan bakteri gram
positif maupun negatif. Zat-zat ini termasuk asam organik, hidrogen peroksida
(H2O2), bakteriosin, reuterin yang mampu menghambat tidak hanya bakteri hidup
namun juga produksi toksin. 2. Menghambat perlekatan bakteri patogen dengan
berkompetisi di tempat perlekatan permukaan mukosa saluran cerna diduga juga
merupakan salah satu cara probiotik menghambat invasi dari bakteri patogen. 3.
Kompetisi nutrisi. Bakteri-bakteri yang menguntungkan (probiotik) akan
berkompetisi dengan bakteri patogen dalam hal memperebutkan nutrisi dalam
saluran cerna. 4. Merusak reseptor toksin dan mendegradasi toksin. 5. Memperbaiki
respon imun melalui peningkatan ekspresi dari limfosit B dan sekresi imunoglobulin
A baik secara lokal maupun sistemik. Meningkatkan resistensi terhadap kolonisasi
patogen. 7. Menstimulasi kekebalan (imunitas) lokal dan perifer. 8. Mencegah
translokasi mikrobial.

Fedorak RN & Madsen KL. Probiotics And Prebiotics in Gastrointestinal Disorder. Curr
Opin Gastroenterol. 2004;20:146-55

Rolfe, RD. The Role of Probiotic Culture in the Control of Gastrointestinal Health. J
of Nutr. 2000;130: 396S 402S.

Anda mungkin juga menyukai