Anda di halaman 1dari 1

Nukleasi es merupakan sebuah proses transisi dari zat cair ke pembentukan kristal es.

Sedangkan zat yang memfasilitasi transisi sehingga mengakibatkan pembekuan pada sub-nol disebut
dengan nucleator (Stephanie & Diana, 2011). Perlu diketahui bahwa titik beku air adalah 0˚C, air murni
tanpa partikel es dapat bertahan tanpa membeku hingga -37˚C di mana mereka akan membeku secara
homogen. Untuk membeku di atas -37˚C, air membutuhkan nukleus yang dapat dirangkai dalam struktur
kristal untuk membentuk padatan. Berbagai jenis materi partikulat dapat bertindak sebagai nukleator
es, baik alami maupun antropogenik, termasuk yang terdiri dari debu, jelaga, bahan organik, bakteri,
serbuk sari, spora jamur hingga abu vulkanik.

Lalu, ditemukan bahwa Pseudomonas syringae dapat mengkatalisasi pembentukan es pada suhu
setinggi -2˚C. Untuk mengetahuinya, sampel salju dikumpulkan oleh para peneliti lalu dihitung partikel
anorganik dan selnya dengan menggunakan flow cytometry. Karena aktivitas nukleasi es membutuhkan
sel utuh, maka sampel sel diolah dengan lisozim untuk mengganggu membran sel. Jika perlakuan lisozim
menghambat aktivitas nukleasi es, maka dapat ditunjukkan bahwa sel dapat berfungsi sebagai tempat
nukleasi es. Peneliti berhipotesis bahwa nukleator es yang tidak murni dapat menjadi tidak aktif dengan
panas sementara nukleator es mineral murni tidak bisa. Setelah memperlakukan sampel dengan panas,
mereka menemukan bahwa panas dapat menonaktifkan 69-100% aktivitas nukleasi es. Sampel yang
dikumpulkan berasal dari musim dan lokasi tanpa tanaman daun yang menunjukkan bahwa nukleator es
mampu melakukan perjalanan jauh dan mempertahankan aktivitas mereka di atmosfer.

Selain itu

Anda mungkin juga menyukai