Anda di halaman 1dari 11

Nama : DEVI FITRIYANA SAPUTRI

NIM : 857935263
KELAS : PGSD 5B
TUGAS TUTORIAL 2 KONSEP DASAR IPA di SD
1. KONSEP DASAR PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP
Prinsip yang masih digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup yang wa bumi adalah
konsep adanya kesamaan ciri-ciri dan tingkatan takson. Semakin bany kesamaan ciri yang
dimiliki oleh organisme-organisme, organisme-oraghisme k dikelompokkan pada satu tingkatan
takson yang paling kecil. Tingkat takson trend atau paling kecil memiliki kesamaan ciri paling
banyak yang dimiliki oleh angg anggotanya. Para ahli sistematik menyusun tingkatan (hierarki)
takson sebagai berik Kingdom
Filum (untuk hewan)/Divisi (untuk tumbuhan)
Kelas
Ordo
Familia
Genus
Species
Semakin ke bawah tingkatan takson, semakin banyak memiliki kesamaan. Perhatikan
pengorganisasian berikut.
1. Setiap kingdom disusun oleh filum.
Setiap filum/divisi disusun oleh kelas.
3. Setiap kelas disusun oleh ordo.
4. Setiap ordo disusun oleh famili.
5. Setiap famili disusun oleh genus.
6. Setiap genus disusun oleh spesies.
Maka itu,
1. organisme dalam satu spesies memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkandengan
organisme dalam satu genus
2. organisme dalam satu genus memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkan dengan
organisme dalam satu famili;
3. organisme dalam satu famili memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkan dengan
organisme dalam satu ordo;
4. organisme dalam satu ordo memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkan dengan
organisme dalam satu kelas;
5. organisme dalam satu kelas memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkan dengan
organisme dalam satu filum/divisi;
6. organisme dalam satu filum/divisi memiliki lebih banyak kesamaan dibandingkan dengan
organisme dalam satu kingdom.
Dalam mengelompokkan makhluk hidup, umumnya diterapkan sistem-sistem tertentu. Ada tiga
sistem klasifikasi yang umum kita kenal.
1. Sistem alami takson terbentuk dari anggota-anggota yang sewajarnya diklasifikasikan
dalam satu kelompok secara alami, berdasarkan kesamaan morfologi. Contohnya,
kelompok hewan berkaki empat, kelompok tanaman berdaun jarum, dan sebagainya
2. Sistem artifisial: pengelompokan berdasarkan tujuan praktis Contohnya, kelompok
tanaman obat, kelompok tanaman pangan, kelompok hewan terbang. 2.kelompok hewan
merayap, dan sebagainya.
3. Sistem filogenetik pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan dan urutan
perkembangan makhluk hidup menurut sejarah evolusi. Sistem ini muncul setelah ada
teori evolusi. Contohnya, kelelawar, burung, kuda, dan manusia adalah sekerabat karena
memiliki organ homolog, yaitu sayap, kaki depan, dan tangan.
Pengklasifikasian suatu organisme tidak semudah yang kita bayangkan. Dalam praktiknya, hal
itu amat sulit. Pertama-tama, kita harus dapat menentukan macam persamaan apa saja yang
penting untuk tujuan kita. Salah satu cara klasifikasi yang pertama dilakukan para ahli ialah
menempatkan semua hewan yang hidup di habitat yang sama dalam satu kelompok. Misalnya,
ikan, paus, hiu, burung penguin, dan kura-kura diklasifikasikan sebagai makhluk yang berenang.
Contoh lainnya, burung, kelelawar, dan kupu-kupu dikelompokkan dalam kelompok makhluk
dapat terbang. Klasifikasi ini didasarkan pada prinsip bahwa kelompok dibentuk oleh makhluk
hidup yang memiliki organ analog. Organ analog adalah organ yang mempunyai asal usul
berbeda, tetapi memiliki fungsi sama. Sirip ikan hiu, sirip ikan paus, sayap penguin, dan kaki
kura-kura adalah organ analog karena semua berfungsi sama untuk berenang. Sayap pada burung
dan sayap kupu-kupu merupakan organ analog yang memungkinkan hewan tersebut. dapat
terbang. Coba Anda berikan contoh lain organ analog pada beberapa hewan. Bagus, Anda telah
mengerti apa yang disebut organ analog.
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan tentang anatomi makhluk hidup. kesamaan habitat
dan organ-organ analog dianggap oleh para ahli terlalu dangkal sebagai dasar pengelompokan
makhluk hidup. Kenyataan bahwa kelelawar mempunyai rambut halus dan menyusui anaknya,
burung mempunyai bulu dan bertelur, sedangkan kupu kupu tidak memiliki kerangka dalam
memberi kesan bahwa organisme tersebut berbeda satu sama lain dalam hal yang lebih penting
daripada kemiripan organ yang berfungsi untuk terbang. Pengertian bahwa persamaan dan
perbedaan organ yang dimiliki suatu organisme sangatlah berarti dan menjadi dasar bagi
naturalis Swedia, Carolus Linnaeus, untuk menemukan sistem klasifikasi modern. Pada tahun
1753, ia menerbitkan suatu klasifikasi tentang tumbuhan. Kemudian, tahun 1758, ia menerbitkan
klasifikasi tentang hewan. Ia dijuluki sebagai bapak taksonomi karena telah menelaah
klasifikasi. Sistem klasifikasinya berdasarkan pada prinsip homologi. Prinsip klasifikasi ini
digunakan sampai saat ini.
2. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Lingkungan sebenarnya bersifat dinamis dan memiliki kemampuaan untuk mendukung
kelangsungan mahkluk hidup didalamnya yang disebut Daya Dukung Lingkungan.
Lingkungan juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke keadaan
seimbang ketika lingkungan mendapat gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yang
disebut Daya Lenting Lingkungan.
Lingkungan mengacu kepada segala sesuatu yang mengelilingi suatu organisme dan
memengaruhi cara hidup organisme tersebut. Keseimbangan Lingkungan dapat diartikan
sebagai kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan dari alam maupun dari aktivitas
manusia, serta kemampuan lingkungan dalam menjaga kestabilan kehidupaan didalamnya.
Keseimbangan dapat tercapai ketika interaksi antar prganisme dengan factor lingkungan dan
interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan dapat berjalan dengan proporsional.
1. Interaksi Antar Komponen Ekosistem Dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem tersusun oleh komponen biotik dan abiotik, keduanya saling berinteraksi
dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kestabilan ekosistem. Interaksi antar
komponen biotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan dapat kita lihat dalam rantai
makanan dan jarring-jaring makanan. Pengontrolan terhadap populasi setiap komponen
biotik dalam ekosistem dapat menjaga kestabilan ekosistem. Walaupun demikian, dalam
sebuah ekosistem, akan senantiasa terjadi fluktuasi populasi komponen biotik secara
teratur. Proses ini akan berlangsung selama lingkungan dalam kegiatan seimbang , dan
pada lingkungan yang seimbang tidak akan terjadi peningkatan dan penurunan populasi
komponen biotik tertentu secara mencolok.
Selain itu, interaksi antarkomponen abiotik dan biotik juga juga menjaga
keseimbangan lingkungan apabila berjalan dengan sesuai dan berkesinambungan. Faktor-
faktor lingkungan, seperti suhu, air, intensitas cahaya, kelembapan, dan salinitas dapat
menjadi factor penentu bagi persebaran organisme dimuka bumi karena setiap jenis
organisme memiliki kisaran toleransi tertentu terhadap berbagai factor lingkungan.
2. Sukesi
Sukesi adalah proses perubahan komposisi spesies dalam suatu komunitas biologi
akibat adanya gangguan pada komunitas tersebut. Di alam, terdapat dua sukesi yaitu :

a. Sukesi primer
Sukesi primer adalah proses perubahan komposisi komunitas yang terjadi pada
suatu kawasan yang pada mulanya hampir tidak ada kehidupan. Sukesi primer biasanya
terjadi pada pulau Vulkanis baru atau area yang awalnya tertutupi oleh glasier atau
lapisan es.
Umumnya, hanya organisme yang memiliki tingkat toleransi tinggi dan luas saja
yang mampu tumbuh dan berkembang pada area tersebut, seperti lumut dan Lichenes.
Organisme yang mampu tumbuh pertama kali dan kemudian membentuk suatu
ekosistem didebut Organisme pionir atau spesies pionir.

b. Sukesi Skunder
Sukesi Skunder terjadi pada area yang mulanya ada kehidupan tetapi kemudian
mengalami beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya komunitas yang ada
diarea tersebut dan hanya meninggalkan tanah yang tetap utuh. Misalnya hutan yang
mengalami penebangan mengalami sukesi skunder yang pada ahkirnya hutan dapat
pulih kembali jika tidak diganggu lagi.

c. Komunitas Klimaks
Komunitas Klimaks merupakan komunitas yang dihasilkan dari proses sukesi.
Komunitas klimaks bersifat stabil dan memilki tingkat keseimbangan lingkungan yang
tinggi. Komunitas klimaks biasanya didominasi oleh organisme yang memiliki umur
panjang, seperti pohon-pohon besar dan hewan yang memiliki siklus hidup yang
panjang.

A. BAHAYA OVER EKSPLOITASI EKOSISTEM


Pertambahan populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan terjadinya
eksploitasi sumber daya alam secara besar–besaran. Hal tersebut menyebabkan menurunnya
dan berkurangnya daya dukung sumber daya alam. Jika pada binatang tantangannya lebih
terfokus pada upaya menemukan apa yang dapat dimakan pada hari ini dan bagaimana
mendapatkannya, manusia juga perlu memikirkan kelangsungan hidup jasmani dan rohaninya.
Kelangsungan hidup jasmani berkaitan dengan masalah energi, kependudukan,pelestarian
lingkungan hidup dan sebagainya. Sedangkan kelangsungan hidup rohani berkaitan dengan
upaya mendapatkan ketentraman dan ketenangan hati serta upaya untuk mendekatkan diri pada
Sang Pencipta. Dalam upaya untuk menjaga kelangsungan hidupnya manusia perlu menelaah
adanya tantangan masa kini dan masa mendatang yang selalu silih berganti. Manusia perlu
memproyeksikan tantangan masa kini pada tantangan masa mendatang adalah dengan melihat
bentuk – bentuk keteraturan gejala alam. Secara umum tantangan tersebut berkaitan dengan
krisis energi, kependudukan dan pencemaran lingkungan.
Sumber energi dapat berupa bahan yang dapat diperbaharui (renewable), tumbuhan, hewan
dan lain – lain. Sedangkan sumber bahan tidak dapat diperbarui (non renewable), misalnya gas
bumi, uranium, minyak bumi dan lain – lain. Energi yang tidak dapat diperbarui sudah dapat
dipastikan suatu saat akan habis, padahal pemakaian manusia belum dapat dihentikan untuk
memenuhi kebutuhannya. Untuk mengatasi krisis tersebut, manusia perlu berpikir kreatif guna
menemukan pengganti dari fosil energi yang tidak dapat diperbarui.
Masalah kependudukan, sangat erat sekali dengan tingkat populasi manusia. Berarti
berhubungan erat dengan perkembangbiakan manusia. Apabila pertambahan penduduk tidak
ditekan maka akan terjadi peledakan populasi yang semakin banyak mengeruk energi baik
energi yang dapat diperbarui ataupun yang tidak dapat diperbarui. Hal tersebut sangat mungkin
berpengaruh menimbulkan pencemaran lingkungan.
Pencemaran yang ditimbulkan oleh manusia dalam rangka usaha untuk memenuhi
kebutuhannya, tidak hanya berdampak pada satu bidang saja, melainkan berbagai bidang.
Pencemaran tersebut bisa terjadi pada udara (pencemaran udara), pada tanah (pencemaran
daratan) dan pencemaran air.
Eksploitasi ekosistem secara besar–besaran akan menyebabkan ketidakseimbangan
lingkungan yang akhirnya akan berdampak pula pada kelangsungan hidup manusia. Manusia
mempunyai peranan penting dalam pembentukan ekosistem dan perusakan ekosistem.
Pengaruh manusia dalam pembentukan ekosistem antara lain manusia membuat ekosistem
buatan misalnya persawahan, perkebunan, bendungan dan lain – lain. Sedangkan pengaruh
manusia dalam perusakan lingkungan antara lain penebangan hutan, pencemaran lingkungan,
eksploitasi sumber daya alam secara besar–besaran dan lain–lain.
Akibat dari eksploitasi tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Terjadinya pencemaran tanah
2. Terjadinya pencemaran air
3. Terjadinya pe`ncemaran udara
4. Punahnya berbagai spesies hewan, tumbuhan dan mikroorganisme
5. Suhu lingkungan meningkat
6. Terjadinya banjir, erosi dan tanah longsor.
7. Penyusutan Sumber Daya.
8. Pemanasan Global.
9. Lubang Ozon.
10. Hujan Asam.

B. DAMPAK OVER EKSPLOITASI EKOSISTEM


Homeostatis: kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam system
secara keseluruhan.
Over eksploitasi ekosistem menghasilkan pencemaran. Pencemaran disebabkan oleh
limbah. Pencemaran lingkungan dapat diukur oleh parameter kualitas limbah yang digunakan
untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan. Yaitu:
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand):
Ukuran kandungan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam
air untuk menguraikan bahan organic dalam air. BOD ditentukan dengan mengukur jumlah
oksigen yang terserap oleh limbah cair akibat adanya mikroorganisme selama kurun waktu
dan temperature tertentu. (biasanya 5 hari dan dalam 20o C). Nilai BOD diperoleh dari
selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir.

2. COD (Chemical Oxygen Demand):


Jumlah oksigen yang diperlukan agar buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi
melalui reaksi kimia. Indicator ini umumnya berguna pada limbah industri.
3. DO (Dissolved Oxygen):
Kadar oksigen yang terlarut dalam air. Penurunan DO dapat diakibatkan oleh
pencemaran air yang mengandung bahan organic sehingga menyababkan organisme air
terganggu. DO penting dalam pengoperasian system saluran pembuangan maupun
pengolahan limbah.

4. pH
Ukuran keasaman dan kebasaan limbah. Air yang tercemar memiliki pH antara 6,5-
7,5. di bawah itu, air bersifat asam. Jika di atas itu, air bersifat basa. Perubahan pH air
tergantung pada polutan air tersebut.
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas, dapat kita simpulkan bagaimana situasi lingkungan kita jika
seandainya kita tidak merawat bumi kita ini dengan baik maka kita akan menhadapi lebih
banyak lagi bencana-bencan yang dapat merugikan kita semua sebagai penduduk dimuka bumi
ini. Saya berharap kita semua dapat berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan
kita ini.

B. SARAN
Ada baiknya untuk mencegah kerusakan alam akibat proses produksi yang
dihasilkan oleh sektor industri semakin besar, maka sudah seharusnya perusahaan-
perusahaan besar yang bergerak di bidang industri menggunakan
teknologi yang ramah akan lingkungan. Teknologi yang ramah akan
lingkungan tentunya akan mengurangi jumlah polutan yang dihasilkan oleh
perusahaan. Jadi, apabila teknologi yang digunakan adalah teknologi yang
ramah akan lingkungan membantu perusahaan mengurangi biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk mengelola limbah.
Kami selaku penulis karya ilmiah ini menyadari bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini
masih kurang sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kelangsungan penulisan karya ilmiah yang berikutnya.
3. PEDOMAN SUSUNAN MAKANAN SEHAT
Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan di Amerika (2 mengingatkan adanya zat gizi
yang perlu dikurangi dan zat gizi yang perlu ditan untuk memenuhi kecukupan gizi dalam
makanan yang dikonsumsi sehari-hari untuk mengurangi atau menambah tersebut didasarkan
atas kemungkinan yang akan muncul. Zat gizi yang dianjurkan untuk dikurangi terdiri atas (1) na
(2) lemak yang bersumber dari asam lemak jenuh (diganti dengan lemak dari lemak tidak jenuh),
(3) kolesterol, (4) lemak padat dan pemanis yang ditambahkan pad makanan olahan, serta (5)
hasil olahan dari biji-bijian atau disebut refined grain tepung dari biji-bijian (diganti dengan biji-
bijian yang belum diolah). Zat gizi y dianjurkan ditambah untuk dikonsumsi dengan harapan
dapat memenuhi kebutuhan gi mengurangi obesitas, dan mengurangi munculnya penyakit adalah
(1) buah-buahan d sayuran segar (untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral), (2) biji-
bijian (wh grains). (3) susu dan produk olahan dari susu yang memiliki kandungan lemak rend
(4) makanan mengandung protein yang mengandung lemak rendah. (5) makanan (seafood), (6)
minyak sayur (dari jagung, kanola, zaitun, bunga matahari, kedelai mineral kalium, kalsium,
besi. (8) vitamin D, folat, vitamin B12, dan (9) serat Selanjutnya, penyusunan makanan sehat
yang memenuhi kebutuhan gizi peri memperhatikan hal berikut (Hartono & Kristiani, 1995).
1. Susunan makanan memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan.
2. Susunan makanan terdiri atas berbagai ragam jenis bahan makanan sehingg dapat
mengandung semua zat yang diperlukan.
3. Susunan makanan mengandung serat dan zat tepung yang cukup.
4. Susunan makanan tidak banyak mengandung makanan/kue yang manis-manis dan tidak
banyak mengandung banyak gula.
5. Susunan makanan tidak memiliki kandungan garam tinggi.
6. Susunan makanan tidak memiliki kandungan lemak gajih tinggi.
5. Penyakit yang diwariskan adalah penyakit atau kelainan yang muncul karena faktor
genetis (keturunan). Ada dua macam, yaitu penyakit yang muncul sejak lahir yang
semata-mata karena faktor genetis dan yang muncul dapat setelah dewasa karena
dipengaruhi oleh faktor genetis didukung oleh faktor lingkungan.
Berikut beberapa penyakit yang diwariskan :
a. Brakidaktili
Merupakan kelainan yang diwariskan orang tua, diperoleh sejak lahir berupa kelainan
jari-jemari yang pendek. Orang dengan keturunan normal juga bisa terkena, dikarenakan
adanya mutasi.
b. Polidaktili
Merupakan kelainan yang diwariskan, diperoleh sejak lahir berupa bagian tambahan,
seperti kutil pada tangan/ kaki atau adanya jari tambahan pada tangan/kaki. Orang dengan
keturunan normal juga bisa terkena, dikarenakan adanya mutasi gen.
c. Osteogenesis Imperfekta
Merupakan suatu kelainan yang ditunjukkan dengan mudahnya seseorang mengalami
patah tulang hanya dengan kecelakaan atau rudapaksa yang ringan. Bisa juga disebut
tulang yang rapuh. Kelainan ini terjadi bila salah satu orang tuanya memiliki bakat
kelainan ini atau adanya mutasi gen tertentu.

d. Kebotakan
Ditunjukkan dengan adanya bagian kepala yang tidak ada rambutnya. Umumnya dialami
kaum lelaki, dugaannya karena pengaruh gangguan hormon-hormon.
e. Kelainan kekentalan sekret kelenjar mukosa
Berupa kenaikan kekentalan cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar mukosa di seluruh
tubuh. Orang yang menderita kelainan ini semasa bayi dan anak-anak menderita
gangguan proses pencernaan dan gangguan pada paru. Setelah dewasa pada laki-laki
kebanyakan akan steril, hanya 2-3 % saja yang fertil. Hal ini disebabkan adanya
penyumbatan mekanisme transportasi sperma dari testis ke uretra. Akibat dari kelainan
kekentalan sekret kelenjar mukosa disekitar organ kelamin. Pada perempuan umumnya
normal yang berarti fertil.

Anda mungkin juga menyukai