Oleh:
Kelompok 5/ Off.H2015
SitiRayhanah (150342605454)
Rendhika Farah A.P (150342605471)
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Kata Ekologi berasal dari Oikos yang berarti rumah atau tempa ttinggal dan
Logos yang berarti telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang rumah atau
tempat tinggal organisma atau rumah tangga mahluk hidup. Ekologi juga dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisma
dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati di sekitarnya (lingkungannya).
Ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, seorang ahli biologi Jerman
pada tahun 1869. Dalam pengertian proses alamiah, ekologi telah diketahui dan
diaplikasikan sejak dulu dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan akal
dan budaya manusia. Sebagai ilmu, ekologi telah berkembang pesat sejak tahun 1990.
Berdasarkan perkembangannya, sekarang dikenal Ilmu lingkungan hidup
(environmental science) dan Biologi lingkungan (environmental biology). Pada
dasarnya yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, dan keadaan yang terdapat dalam suatu ruang tempat organisma
itu berada dan dapat saling mempengaruhi. Ekologi adalah dasar pokok ilmu
lingkungan (Soerjaatmadja, 1981). Ekologi kadang kala disebut juga ilmu
lingkungan, hanya saja cakupan ilmu lingkungan lebih luas dari pada ekologi.
Sebagai bagian dari mahluk hidup, peranan dan prilaku manusia secara khusus dalam
ekologi manusia (Soerjani, 1985).
RumusanMasalah
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Memiliki kepadatan (densitas) yaitu jumlah seluruh individu pada tiap satuan ruang,
baik luas atau volume, dapat dituliskan dengan rumus :
2. Pola persebaran, setiap populasi suatu spesies makhluk hidup memiliki pola
persebaran tertentu dari individu yang ada didalamnya. Pola persebaran individu
dalam suatu populasi dapat berkelompok (Clumped), contohnya populasi gajah,
populasi bambu, dapat secara merata (Uniform), conohnya populasi di sawah, dan
juga sembarang atau acak contohnya populasi laba-laba di kebun. Persebaran secara
berkelompok paling sering terdapat dialam, terutama untuk populasi hewan, hal ini
dapat terjadi karena :
a. Respon organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal
b. Respon organisme terhadap perubahan cuaca secara musim
c. Akibat dari cara reproduksi, seperti pada tumbuhan yang perbanyakan dengan
rimpang sebagai cara reproduksi vegetatif, dan biji atau buah yang jatuh dekat
induknya
d. Sifat organisme yang mempunyai naluri untuk berkelompok sebagai alat
pertahanan terhaap predator.
Persebaran secara merata umumnya terdapat pada tumbuhan, penyebaran
semacam ini dapat terjadi apabila persaingan antarindividu dalam populasi sangat
kuat karena kebutuhan hal yang sama, misalnya persaingan untuk mendapatkan
nutrisi ruang. Persebaran secara acak dimana lokasi individu sembarang, tidak
mempunyai arah dan posisi terhadap lokasi spesies yang sama. Penyebaran
semacam ini jarang terjadi dialam, biasanya terjadi jika faktor lingkungan sama
untuk seluruh daerah dimana populasi berada dan tidak ada sifat-sifat untuk
berkelompok dari individu itu.
3. Struktur umur Suatu populasi makhluk hidup terdiri dari individu-individu
yang menempati struktur umur berbeda. Ada anakan, muda, dewasa, bahkan tua.
Struktur umur jika dikelompokkan berdasarkan kemampuan berproduksi terdiri
dari kelompok usia pre reproduksi, reproduksi, dan pos reproduksi. Pre reproduksi
terdiri dari individu yang masih muda belum dapat berreproduksi, usia reproduksi
terdiri dari individu-individu yang cukup dewasa untuk dapat berreproduksi, dan
usia pos reproduksi terdiri dari individu yang tidak dapat bereproduksi lagi.
4. Dinamika Suatu populasi selalu berubah atau populasi bersifat dinamis.
Perubahan yang terjadi pada populasi bisa terjadi karena kelahiran, kematian atau
migrasi dari individu masuk atau keluar dari kelompoknya.
5. Pertumbuhan Suatu populasi memiliki pola pertumbuhan tertentu, dapat
secara eksponensial yaitu tumbuh secara cepat melebihi batas daya dukung
(carrying capacity) atau sigmoid yaitu tumbuh cepat mencapai daya dukung
kemudian turun dengan cepat. Pertumbuhan suatu populasi dapat digambarkan
dalam kurva seperti di bawah ini.
Bioma secara iklim dan geografis berarti wilayah yang memiliki sifat
geografis dan/atau iklim yang sama, sepert ikomunitas tumbuhan, hewan, organisme
tanah, bakteri, dan virus. Pentingnya bioma tidak bisa berlebihan. Bioma telah
berubah dan pindah berkali-kali selama sejarah kehidupan di Bumi. Baru-baru ini,
aktivitas manusia telah secara drastis mengubah komunitas ini. Dengan demikian,
konservasi dan pelestarian bioma harus menjadi perhatian utama untuk
semua(Campbell,1996). Terdapat dua macam bioma yaitu bioma akuatik (air) dan
bioma terestial (darat). Kehidupan berasal dari air dan berevolusi disana selama
hamper 3 miliar tahun sebelum tumbuhan dan hewan mulai berpindah ke daratan,
bioma akuatik masih mewakili bagian terbesar dalam biosfer. Lautan yang meutupi
sekitar 75% permukaan bumi, memiliki pengaruh besar pada iklim dan organisme
laut menyediakan oksigen dalam jumlah yang penting bagi dunia. Bioma air tawar
sangat erat berhubungan dengan bioma terestial sekitarnya . biomat akuatik sering
kali berstartifikasi secara vertical sesuai dengan penetrasi cahaya, suhu dan struktur
komunitas. Bioma akuatik antara lain, danau, lahan basah, bioma air laut dan tawar.
Terdapat 2 macam danau yaitu danau eutrofik dan oliogotrofik. Danau eutrofik sangat
kaya akan nutrient dan produktivitasnya tinggi, sedangkan danau oliogotrofik tidak
banyak mengandung nutrient. Aliran permukaan dari lahan di sekitar danau merubah
danau oliogotrofik menjadi danau eutrofik. Sungai dan anak sungai mengandung
komunitas air tawar yang berubah secara signifikan dari sumber aliran sampai ke
tujuan akhir laut atau danau. Sedangkan pada lahan basah meliputi tanah mulai dari
daerah yang secara periodic banjir hingga daerah yang secara permanen jenuh dengan
air (Campbell, 2004)
PENUTUP
Kesimpulann
Campbell NA, Reece JB. 2009. Biology. USA: Pearson Benjamin Cummings. Page. 415-419
Campbell, dkk. 2008. BiologiEdisiKedelapan. Jilid 3. Jakarta :Erlangga
Campbell, J.B., L.G. Reece dan Mitchell. 2004. Biologi. Edisikelima. Jilid 3. Jakarta:
Erlangga
Campbell, N.A. 1996. Biology, 4th Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company,
Inc., Menlo Park, California.