Anda di halaman 1dari 17

Konsep Struktur Organisasi Kehidupan Dalam Kajian Ekologi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ekologi


Yang dibina oleh Bapak Suhadi

Oleh:
Kelompok 5/ Off.H2015
SitiRayhanah (150342605454)
Rendhika Farah A.P (150342605471)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2017
BAB I

PENDAHULUAN

LatarBelakang

Kata Ekologi berasal dari Oikos yang berarti rumah atau tempa ttinggal dan
Logos yang berarti telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang rumah atau
tempat tinggal organisma atau rumah tangga mahluk hidup. Ekologi juga dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisma
dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati di sekitarnya (lingkungannya).
Ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, seorang ahli biologi Jerman
pada tahun 1869. Dalam pengertian proses alamiah, ekologi telah diketahui dan
diaplikasikan sejak dulu dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan akal
dan budaya manusia. Sebagai ilmu, ekologi telah berkembang pesat sejak tahun 1990.
Berdasarkan perkembangannya, sekarang dikenal Ilmu lingkungan hidup
(environmental science) dan Biologi lingkungan (environmental biology). Pada
dasarnya yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, dan keadaan yang terdapat dalam suatu ruang tempat organisma
itu berada dan dapat saling mempengaruhi. Ekologi adalah dasar pokok ilmu
lingkungan (Soerjaatmadja, 1981). Ekologi kadang kala disebut juga ilmu
lingkungan, hanya saja cakupan ilmu lingkungan lebih luas dari pada ekologi.
Sebagai bagian dari mahluk hidup, peranan dan prilaku manusia secara khusus dalam
ekologi manusia (Soerjani, 1985).

Struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi meliputi individu,


populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer. Dalam ruang lingkup Biologi,
organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan
organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling
sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai
dari molekul, sel, jaringan, organ, system organ, individu, populasi, ekosistem, hingga
ketingkatan bioma (Campbell, et al, 2004). Pada makalah ini akan dibahas mengenai
struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, biomadanbiosfer.

RumusanMasalah

1. Apa sajakah struktur kehidupan dalam kajian ekologi?


2. Bagaimana struktur organisasi individu, populasi, komunitas, ekosistem,
bioma dan biosfer kehidupan dalam ruang lingkup ekologi?

Tujuan

1. Untuk mengetahui struktur organisasi kehidupan dalam kajian ekologi


2. Untuk mengetahui struktur organisasi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, bioma dan biosfer kehidupan dalam ruang lingkup ekologi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Kehidupan Dalam Kajian Ekologi

Ekologi dan biologi evolusioner membantu kita untuk memahami


kemunculan organism-organisme yang resisten-pestisida dan berbagai masalah
lingkungan yang lain. Ekologi juga memberikan pemahaman saintifik yang
dibutuhkan untuk membantu kita melestarikan dan menjaga keberlangsungan
kehidupan di bumi (Campbell et al, 2010). Ekologi adalah kajian ilmiah mengenai
interaksi antara organisme dan lingkungannya, ekologi menggunakan pengamatan
dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis mengenai interaksi. Lingkungan
meliputi baik komponen abiotik (tidak hidup) maupun biotic (hidup). Interaksi
ekologis mempengaruhi bagaimana organism berevolusi dan perubahan evolusioner
selnjutnya akan mempengaruhi hubungan ekologis (Campbell et al, 2004)

1 Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan timbalbalik


antar organisme hidup dengan lingkungannya. Salah satu kajian dari ekologiadalah
ekosistem tempat organism itu hidup. Ekosistem (satuan fungsi dasardalam
ekologi) adalah suatu sistem yang didalamnya terkandung komunitas hayatidan saling
mempengaruhi antara komponen biotik dan abiotik (Odum,1998).Ekosistem adalah
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungantimbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem disusun olehdua komponen, yaitu
lingkungan fisik atau makhluk tidak hidup (komponenabiotik) dan berbagai jenis
makhluk hidup (komponen biotik). Kedua komponentersebut saling berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur. Satuanmakhluk hidup dalam
ekosistem dapat berupa individu, populasi, atau komunitas.Setiap individu, populasi
dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yangdisebut habitat. Komunitas
dengan seluruh faktor abiotiknya membentuk suatuekosistem (Heddy, 1986)
2.2 Struktur Organisasi Ekologi
Organisasi Kehidupan Tingkat Individu

Organisasi kehidupan tingkat individu merupakan organisme yang tersusun


oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu.
Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat suatu
individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisas
ikehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang manusia
(Campbell, et al 2004). Pada dasarnya setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Individu yang saling bergabunga akan membentuk kelompok atau masyarakat.
Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana
dirinya bergabung (Bagus, 1996).

Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi

Organisasi kehidupan tingkat populasi. Organisasi kehidupan tingkat populasi


terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis. Populasi sendiri merupakan
kelompok yang terdiri atasp sesies sejeni satau sama dan mendiami suatu habitat
(Campbell, et al, 2004).

Jadi definisi populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati


wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu. Beberapa karakteristik dari populasi adalah :

1. Memiliki kepadatan (densitas) yaitu jumlah seluruh individu pada tiap satuan ruang,
baik luas atau volume, dapat dituliskan dengan rumus :

2. Pola persebaran, setiap populasi suatu spesies makhluk hidup memiliki pola
persebaran tertentu dari individu yang ada didalamnya. Pola persebaran individu
dalam suatu populasi dapat berkelompok (Clumped), contohnya populasi gajah,
populasi bambu, dapat secara merata (Uniform), conohnya populasi di sawah, dan
juga sembarang atau acak contohnya populasi laba-laba di kebun. Persebaran secara
berkelompok paling sering terdapat dialam, terutama untuk populasi hewan, hal ini
dapat terjadi karena :
a. Respon organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal
b. Respon organisme terhadap perubahan cuaca secara musim
c. Akibat dari cara reproduksi, seperti pada tumbuhan yang perbanyakan dengan
rimpang sebagai cara reproduksi vegetatif, dan biji atau buah yang jatuh dekat
induknya
d. Sifat organisme yang mempunyai naluri untuk berkelompok sebagai alat
pertahanan terhaap predator.
Persebaran secara merata umumnya terdapat pada tumbuhan, penyebaran
semacam ini dapat terjadi apabila persaingan antarindividu dalam populasi sangat
kuat karena kebutuhan hal yang sama, misalnya persaingan untuk mendapatkan
nutrisi ruang. Persebaran secara acak dimana lokasi individu sembarang, tidak
mempunyai arah dan posisi terhadap lokasi spesies yang sama. Penyebaran
semacam ini jarang terjadi dialam, biasanya terjadi jika faktor lingkungan sama
untuk seluruh daerah dimana populasi berada dan tidak ada sifat-sifat untuk
berkelompok dari individu itu.
3. Struktur umur Suatu populasi makhluk hidup terdiri dari individu-individu
yang menempati struktur umur berbeda. Ada anakan, muda, dewasa, bahkan tua.
Struktur umur jika dikelompokkan berdasarkan kemampuan berproduksi terdiri
dari kelompok usia pre reproduksi, reproduksi, dan pos reproduksi. Pre reproduksi
terdiri dari individu yang masih muda belum dapat berreproduksi, usia reproduksi
terdiri dari individu-individu yang cukup dewasa untuk dapat berreproduksi, dan
usia pos reproduksi terdiri dari individu yang tidak dapat bereproduksi lagi.
4. Dinamika Suatu populasi selalu berubah atau populasi bersifat dinamis.
Perubahan yang terjadi pada populasi bisa terjadi karena kelahiran, kematian atau
migrasi dari individu masuk atau keluar dari kelompoknya.
5. Pertumbuhan Suatu populasi memiliki pola pertumbuhan tertentu, dapat
secara eksponensial yaitu tumbuh secara cepat melebihi batas daya dukung
(carrying capacity) atau sigmoid yaitu tumbuh cepat mencapai daya dukung
kemudian turun dengan cepat. Pertumbuhan suatu populasi dapat digambarkan
dalam kurva seperti di bawah ini.

6. Produktivitas populasi Suatu populasi mempunyai kemampuan mereproduksi


bahan organik hasil fotosintesis yang disimpan dalam bentuk batang, daun, buah,
atau jaringan tubuh lain. Produktivitas populasi merupakan jaringan hidup yang
dihasilkan oleh suatu populasi dalam jangka waktu tertentu. Bisa juga dikatakan
hasil panen, yaitu hasil yang dipungut pada suatu waktu tertentu untuk
kepentingan manusia.

Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas

Beberapa populasi organisme yang hidup bersama-sama pada suatu waktu


menempati wilayah tertentu disebut komunitas. Suatu komunitas terikat pada suatu
unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya, merupakan unit fungsional dan
mempunyai struktur yang pasti. Suatu komunitas terdiri dari semua organisme yang
menempati suatu daerah tertentu yang merupakan kumpulan populasi dari spesies
yang berbeda (Campbell, et al 2004)

Organisasi kehidupan tingkat komunitas. Komunitas merupakan sekelompok


populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama.
Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk
diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang, dan
populasi plankton (Campbell, et al,2004).

Menurut habitatnya komunitas dibedakan menjadi komunitas darat (terestrial)


dan komunitas perairan (akuatik), sedangkan berdasarkan jenis makhluk hidup
komunitas dikenal dengan komunitas tumbuhan dan komunitas hewan. Diantara
anggota dalam komunitas terjadi hubungan predasi, kompetisi atau simbiosis.
Beberapa ciri atau karakteristik komunitas sebagai berikut.

1. Keragaman Suatu komunitas terdiri dari berbagai macam populasi. Setiap


populasi masing-masing terdiri dari individu yang struktur umur dan jumlahnya
berbeda. Umumnya suatu komunitas didominasi oleh salah satu jenis populasi.
Dominasi relatif suatu spesies dapat ditentukan dari biomassa, kerapatan,
penutupan dan sebagainya.
2. Stabilitas Komunitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bila keadaan
abiotik atau biotik lingkungan berubah komunitas dapat berubah, namun umumnya
komunitas mempunyai kemampuan untuk kembali memperbaiki diri mencapai
suatu keadaan stabil. Jadi komunitas memiliki ketahanan terhadap perubahan dan
kemampuan untuk kembali normal setelah terjadi gangguan.
3. Struktur tropik Dalam suatu komunitas terjadi hubungan interaksi antar
spesies yang satu dengan yang lainnya. Hubungan tersebut berupa makan-
dimakan, membentuk suatu rantai makanan. Rantai makanan dimulai dari
produsen-konsumen tingkat 1- konsumen tingkat 2-dst. Dalam hubungan ini
tumbuhan berperan sebagai penghasil makanan atau disebut produsen, menempati
tingkat trofik pertama, kemudian jika tumbuhan dimakan oleh hewan maka hewan
tersebut menempati tingkat trofik 2 dan sebagai konsumen tingkat I, konsumen
tingkat I kalau dimakan oleh hewan lain yaitu hewan pemakan daging (karnivora)
maka hewan tersebut menduduki tingkat trofik ke III dan sebagai konsumen
tingkat II, dan seterusnya.
4. Dinamis Sifat suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
sehingga selalu berubah atau dinamis. Komposisi suatu komunitas bisa berubah-
ubah sampai mencapai komunitas klimaks artinya tidak mengalami perubahan
yang berarti lagi, dan pada suatu waktu umumnya hanya ada satu atau dua
populasi yang dominan. Perubahan tersebut dikenal dengan istilah suksesi.

Jadi komunitas adalah kumpulan semua populasi yang menduduki habitat


yang sama. Para ahli ekologi menyebut kelompok organisme tertentu dalam suatu
habita juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung,
Komunitas tumbuhan di Tangkuban prahu atau komunitas hewan di Baluran.

Gambar. Memperlihatkan mengenai Individu-populasi-komunitas dan ekosistem


Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem

Organisasi kehidupan tingkat ekosistem. Ekosistem merupakan beberapa


macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik
dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem,
organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antar populasi terdapat suatu
hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energy ini terjadi melalui
suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan
terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan
(Campbell, et al, 2004). Ekosistem adalah suatu system ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bias dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem
merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energy menuju kepada
suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada (Hutagalung,
2010). Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebaga isuatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk
keperluan hidup (Campbell et al , 2009).

Menurut Campbell, dkk (2008) Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem


dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa adanya
pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem gurun pasir,
ekosistem hutan tropis, dan ekosistem hutan gugur. Setiap ekosistem
mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat ditentukan oleh factor suhu, curah hujan,
iklim, dan lain-lain.
Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.
Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dantanam. Pada umumnya,
ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan
pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang banyak, yaitu padi
dan kacang.
Ekosistem suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi lingkungan
yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada lingkungan demikian, jenis
tumbuhan yang berkembang ditentukan oleh jenis organisme yang hidup di
sekitarnya

Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma

Bioma secara iklim dan geografis berarti wilayah yang memiliki sifat
geografis dan/atau iklim yang sama, sepert ikomunitas tumbuhan, hewan, organisme
tanah, bakteri, dan virus. Pentingnya bioma tidak bisa berlebihan. Bioma telah
berubah dan pindah berkali-kali selama sejarah kehidupan di Bumi. Baru-baru ini,
aktivitas manusia telah secara drastis mengubah komunitas ini. Dengan demikian,
konservasi dan pelestarian bioma harus menjadi perhatian utama untuk
semua(Campbell,1996). Terdapat dua macam bioma yaitu bioma akuatik (air) dan
bioma terestial (darat). Kehidupan berasal dari air dan berevolusi disana selama
hamper 3 miliar tahun sebelum tumbuhan dan hewan mulai berpindah ke daratan,
bioma akuatik masih mewakili bagian terbesar dalam biosfer. Lautan yang meutupi
sekitar 75% permukaan bumi, memiliki pengaruh besar pada iklim dan organisme
laut menyediakan oksigen dalam jumlah yang penting bagi dunia. Bioma air tawar
sangat erat berhubungan dengan bioma terestial sekitarnya . biomat akuatik sering
kali berstartifikasi secara vertical sesuai dengan penetrasi cahaya, suhu dan struktur
komunitas. Bioma akuatik antara lain, danau, lahan basah, bioma air laut dan tawar.
Terdapat 2 macam danau yaitu danau eutrofik dan oliogotrofik. Danau eutrofik sangat
kaya akan nutrient dan produktivitasnya tinggi, sedangkan danau oliogotrofik tidak
banyak mengandung nutrient. Aliran permukaan dari lahan di sekitar danau merubah
danau oliogotrofik menjadi danau eutrofik. Sungai dan anak sungai mengandung
komunitas air tawar yang berubah secara signifikan dari sumber aliran sampai ke
tujuan akhir laut atau danau. Sedangkan pada lahan basah meliputi tanah mulai dari
daerah yang secara periodic banjir hingga daerah yang secara permanen jenuh dengan
air (Campbell, 2004)

Persebaran geografis bioma terrestrial sebgian besar berdasarkan pada variasi


iklim di suatu wilayah. Di dekat ekuator, dimana fotoperiode dan suhu hamper
konstan, jumlah dan pola curah hujan menentukan bioma-bioma yang ada, termasuk
hutan tropika basah dan savana. Gurun dihuni oleh tumbuhan dan hewan yang telah
beradaptasi dengan kondisi yang sangat kering. Sedangkan padang semak belukar
merupaakan suatu daerah semak kering yang ditemukan, dimana musim dinginnya
sedang dan tidak terlalu dingin, serta berhujan dan musim panasnya adalah panas dan
kering. Pada padang rumput temperat terdapat di daerah yang tanahnya kaya akan
nutrient di mana terjadi kebakaran dan kekeringan secara periodic. Pada hutan conifer
meliputi hutan hujan temperat dan hutan conifer bagan utara. Bioma terrestrial
terbesar adalah taiga, ditandai oleh musim dingin yang panjang , dingin dan bersalju
serta musim panas yang singkat. Bioma tundra arktik ditemukan pada batas paling
utara pertumbuhan tumbuhan di mana suhu dingin dan angin( Campbell et al,2004)

Organisasi Kehidupan Tingkat Biosfer

Interaksi antar ekosistem memebentuk biosfer di permukaan


bumi, mulai dari dasar samudera hingga puncak pegununganyang
tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di atasnya,
terdapat berbagaimacam ekosistem yang saling berinteraksi. Ini
merupakan lapisan permukaanbumi yang dihuni organisme yang
saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumiini dikenal sebagai
biosfer atau ekosfer (Campbell, 2004). Biosfer merupakan suatu mosaic
lingkingan di mana beberapa factor abiotik mempengaruhi persebaran dan
kelimpahan organisme , suhu , kualitas dan ketersediaan air, intensitas cahaya, angin ,
karakteristik tanah dan gangguan yang kurang dapat diprediksi, seperti kebakaran.
Iklim global dan musim dibentuk oleh masukan energy matahari dan rotasi bumi
mengelilingi matahari. Variasi garis lintang dalam suhu dan presipitasi bertanggung
jawab atas persebaran geografis ekosistem utama. Lautan dan danau membentuk
iklim di daerah pantai disekitarnya dan pegunungan mempengaruhi suhu dan curah
hujan (Campbell et al,2004)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulann

1. Tingkat organisasi kehidupan dalam ekologi meliputi populasi, komunitas,


ekosistem, dan biosfer. Organisasi ekologi mengacu pada tingkat organisasi
biologis yang terletak di ujung yang lebih tinggi dari hirarki, mulai dari
organisme individu untuk biosfer. Ruang lingkup ekologi dapat dilihat pada
spectrum Biologi sekumpulan individu, dari jenis yang sama, terjadi di satu
tempat dalam waktu tertentu
Spectrum biologi, mulai dari gen, sel, organ, organisme, populasi,
komunitas yang bila ditambah dengan materi/mineral dan energi, maka akan
menjadi sistem sel, sistem organ, system organisme, system populasi dan
ekosistem
Sistem-sistem tersebut bertujuan dan merupakan gabungan dari komponen-
komponen yang berinteraksi satu dengan lainnya secara teratur, saling
bergantung untuk membentuk suatu keseluruhan.

2. Individu adalah organismyang tersusunolehkumpulansistem organ. Populasi


adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di
suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Komunitas
adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara bersama
di dalam suatu lingkungan. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Bioma adalah ekosistem besar yang meliputi suatu
daerah yang luas dan memiliki flora dan fauna yang khas yang merupakan
ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan
astronomis Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara,
daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik
berlangsung.
Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 1996. KamusFilsafat. Jakarta: PT.GramediaPustakaUtama. Hal 19.

Campbell NA, Reece JB. 2009. Biology. USA: Pearson Benjamin Cummings. Page. 415-419
Campbell, dkk. 2008. BiologiEdisiKedelapan. Jilid 3. Jakarta :Erlangga
Campbell, J.B., L.G. Reece dan Mitchell. 2004. Biologi. Edisikelima. Jilid 3. Jakarta:
Erlangga

Campbell, N.A. , Recee, J.B. Biology Edisis 8 Jilid 3.Jakarta : Erlangga

Campbell, N.A. 1996. Biology, 4th Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company,
Inc., Menlo Park, California.

Heddy, Suwasono, dkk. 1986. PengantarEkologi.Jakarta :Rajawali


Hutagalung RA. 2010. EkologiDasar. Jakarta. Hlm. 13-15
Odum, E. HLM. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan oleh
TjahjonoSamingan dari Buku Fundamental of Ecology.
Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.
Soeriaatmadja, R.E.S. 1981. Ilmulingkungan. Penerbit ITB, Bandung.
Soerjani, M. 1986. Ekologi. Kursusdasar-dasarAnalisisDampakLingkungan-UI XVII,
4-20 Desember 1986.PPSML-UI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai