Anda di halaman 1dari 3

TINGKAH LAKU AGONISTIK DAN ORGANISASI

SOSIAL PADA JENGKERIK

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Tingkah Laku Hewan
yang dibimbing oleh Sofia Ery Rahayu S.Pd., M.Si

Disusun oleh Kelompok 1:


Ayu Maulidya Agustiningrum (150342600319)
Devy Atika Fara (150342605206)
Etis Prasila Utami (150342605416)
Rendhika Farah A.P (150342605471)
Woro Ayu Ambarwulan (150342607204)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
November 2018
A. TOPIK: Tingkah Laku Agonistik Dan Organisasi Sosial Pada Jengkerik

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan mendsikripsikan pola tingkah laku agonistik dan organisasi
sosial pada jengkrik.
2. Untuk mengetahui bagaimana agresi, hirarki dominans, tingkah laku teritoriai pada
jengkerik

C. DASAR TEORI

Jangkrik termasuk dalam kelas serangga/insekta berukuran kecil sampai besar yang
berkerabat dekat dengan belalang dan kecoa karena termasuk kedalam ordo Orthoptera
(Puspitasari, 2013). Serangga jenis ini memiliki komunikasi yang unik, yaitu melalui suara
yang berasa dari sayap jangkrik jantan, atau yang disebut dengan perilaku nyanyian
jangkrik. Terdapat beberapa jenis nyanyian jangkrik yang masing-masing mempunyai
tujuan yang berbeda-beda, yaitu mating call untuk menarik perhatian betina dan nyanyian
jangkrik berupa ancaraman agonistik untuk mengancam jangkrik jantan yang lainnya
apabila dalam keadaan terancam (Paolet & Hedwig, 2002). Semua tingkah laku yang
mengarah kepada terjadinya perkelahian pada hewan-hewan satu spesies disebut tingkah
laku agonistik (Price,1975).
Aspek-aspek yang ada dalam tingkah laku agonistik antara lain ancaman, pengejaran,
dan pertarungan fisik. Pada dasarnya tingkah laku agonistik tersebut merupakan kompetisi
untuk beberapa sumber, yaitu makanan, air, pasangan, dan tempat tinggal untuk tempat
bersarang, pelindungan selama musim dingin atau terhadap predator (Drickamer & Vessey,
1982). Dua bentuk organisasi sosial pada jengkerik, hirarkhi dominansi, dan teritorialitas
terjadi setelah adanya tingkah laku agonistik. Dominansi satu jengkerik atas jengkerik
yang lain terjadi setelah hewan-hewan tersebut mempertunjukkan suatu tingkah laku
agonistik, meskipun tidak selalu melalui perkelahian. Demikian juga dengan pembentukan
dan pertahanan teritorial, jengkerik harus melakukan tingkah laku agonistik terlebih
dahulu terhadap jengkerik lain.
Teritorial merupakan daerah yang dikuasai oleh hewan tertentu dan dipertahankan
secara agresif. Pada jengkerik, teritorial ini biasanya areal di sekitar lubang atau tempat
persembunyiannya. Umumnya hewan yang berada pada daerah teritorialnya bersifat
dominan terhadap hewan pendatang (Susilowati & Rahayu, 2015).
D. ALAT & BAHAN

Hewan yang digunakan dalam praktikum ini terdiri atas jengekrik jantan dewasa dan
berukuran relatif sama, serta seekor jengkerik betina dewasa.
Alat yang dibutuhkan meliputi terarium (akuarium persegi kecil) beserta
perlengkapannya, kotak korek api atau kotak kecil lain serta cat penanda jengkerik.

Susilowati, & Rahayu, S.E. 2015. Petunjuk Praktikum Tingkah Laku Hewan: FMIPA. UM

Drickamer, L.C. dan Vessey, S.H. 1982. Animal Behavior Concepts, Processes, and Methods.
Boston: Willard Grant Press.

Price, E.O. dan Stokes, A.W. 1975. Animal Behavior in Laboatory and Field. San Francisco:
W.H. Freeman and Company.

Puspitasari, I.A.2013. Studi Perilaku Jangkrik Kalung (Gryllus Bimaculatus) Dan


Sumbangannya Pada Pelajaran Biologi Di SMA. Sriwijaya: Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Indralaya

Anda mungkin juga menyukai