Anda di halaman 1dari 4

PERSOALAN DISKUSI/STUDI KASUS

Capa mendapat perintah sebagai Danton 2 Ki A Yonif 31-2/Wdk. Anggota Ton 2 Ki A


tersebut banyak sekali permasalahan yang belum terselesaikan. Kasus demi kasus
telah dilaporkan setingkat Danyon. Perintah Danyon permasalahan tersebut agar
diselesaikan secara internal di Kompi. Adapun permasalahannya sebagai berikut :

a. Terdapat beberapa anggota menerima gaji sangat kecil dikarenakan


dipotong gajinya guna angsuran peminjaman uang di Bank BRI

b. Terdapat beberapa anggota yang melakukan kawin siri.

Persoalan 2. Capa sebagai Danton/setingkat, langkah apa yang harus dilakukan/


diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jawab

a. Data/fakta

Dalam kehidupan bermasyarakat sekarang ini telah mengalami pergeseran nilai


disegala aspek kehidupan, diantaranya pada Prajurit TNI, sehingga terciptanya suatu
tatanan kehidupan yang tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam
kehidupan prajurit antara lain masalah Disiplin Militer dalam pembinaan keluarga.
Masih banyak oknum - oknum Prajurit TNI yang bersikap dan berperilaku tidak sesuai
dengan norma - norma yang berlaku di lingkungan TNI AD dengan memelihara
perempuan lain diluar aturan TNI (Wanita Idaman Lain).
Kesejahteraan anggota masih kurang dikarenakan kurangnya pembinaan dalam hal
pemanfaatan waktu luang dan juga pemanfaatan lahan kosong yang ada di sekitar
wilayah tugas serta kurangnya waktu anggota bersama – sama dengan keluarga (Istri
dan anak).
Kecenderungan pola hidup mengikuti pola hidup yang konsumtif mengakibatkan
kurangnya pemanfaatan gaji yang tidak disesuaikan dengan keperluan yang utama
untuk kebutuhan keluarga melainkan untuk kebutuhan Wanita Idaman Lain.
Banyaknya oknum anggota yang secara diam – diam memilih untuk menikah sirih
karena faktor ketidak cocokan dengan Istri Sahnya dan proses pengajuan perceraian di
satuan masih belum terselesaikan atau menggantung.
Banyaknya oknum anggota yang berperilaku menyimpang yang secara diam – diam
menjalin hubungan dengan Wanita Idaman Lain atau bahkan Menikah Sirih karena
perilaku seks yang menyimpang.
a. Analisa data/fakta

Keharmonisan rumah tangga akan mempengaruhi perubahan pola hidup dalam


masyarakat ini sedikit banyak akan mempengaruhi pola pembinaan satuan khususnya
personel TNI AD dimana anggota TNI tersebut akan mudah terbawa arus kedalam
pola hidup lingkungan sekitarnya, sehinga jatidiri dan profesionalitas anggota sebagai
prajurit mulai hilang dan diabaikan.
Kesejahteraan dan keharmonisan rumah tangga akan menunjang tingginya moril
prajurit yang sangat diperlukan agar prajurit tersebut bangga akan profesi dan Dharma
Bhaktinya sebagai seorang Prajurit, sehingga berusaha untuk siap sedia menjalankan
tugas dan kewajiban dengan penuh kesadaran dan bertanggung jawab setiap waktu.
Pergaulan yang cenderung terlalu bebas diluar jam dinas mengakibatkan banyak
penyimpangan moral seorang prajurit dan hal tersebut dapat mempengaruhi
keharmonisan rumah tangganya karena dengan kebebasan prajurit tersebut bebas
melakukan apasaja diluar sana termasuk menikah sirih atau mempunyai Wanita
Idaman Lain.
Masalah rumah tangga menjadi pemicu utama seorang prajurit untuk melakukan
perbuatan diluar ketentuan TNI AD dengan mempunyai Wanita Idaman Lain atau
bahkan Menikah Sirih demi terlampiaskan kebutuhan seks prajurit tersebut.
Kebebasan dalam pergaulan menjadi tolak ukur seorang prajurit TNI dalam kehidupan
rumah tangganya apalagi tidak didasari dengan Iman yang kuat.

Kurangnya pengawasan serta Pembinaan Mental Rohani oleh Satuan sehingga Prajurit
TNI AD tersebut melakukan hal – hal diluar norma – norma Keprajuritan antara lain
memiliki Wanita Idaman Lain bahkan Menikah Sirih.
b. Upaya/CB

Dilaksanakannya upaya Pembinaan Mental Rohani Prajurit TNI AD melalui Santi Aji di
Satuan sebagai fungsi pengingat dan dasar seorang Prajurit setiap bulan.
Dilakukannya upaya Pembinaan Disiplin Prajurit melalui Pembinaan Mental Kejuangan
dalam memupuk rasa kecintaan terhadap TNI.
Upaya pencegahan poligami yang dilakukan dengan cara meningkatkan Jam
Komandan, Pembinaan Mental, mendorong keharmonisan rumah tangga setiap
anggota, membantu menyelesaikan permasalah yang dihadapi, melakukan konseling
kepada Prajurit yang menunjukan perilaku yang berbeda dari biasanya dan
menerapkan jiwa korsa yang benar untuk kebaikan bukan untuk melakukan
pelanggaran
Selalu berupaya meningkatkan kemampuan diri melalui penambahan bekal ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan dilandasi disiplin diri yang tinggi dan kemauan yang
keras untuk maju.
Budayakan pemberian reward and punishment secara obyektif dan konsisi terhadap
setiap prajurit, serta dilaksanakan secara pro porsional dan terarah. Ketiga :
Laksanakan pembinaan mental, moril, jasmani, penanaman kesadaran dan penegakan
hukum, disiplin dan tata tertib yang harus dilaksanakan secara simultan dalam
pembinaan satuan.
Melakukan pembinaan keharmonisan keluarga Prajurit TNI dengan melakukan kumpul
bersama di satuan masing – masing untuk mengetahui sejauh mana keharmonisan
rumah tangga prajurit tersebut.
Komandan Satuan agar bergerak cepat dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga
Prajurit agar tidak berkelanjutan dan terpeliharanya keharmonisan rumah tangga
Prajurit tersebut.
Satuan melakukan sosialisasi kepada Prajurit dan Istrinya agar tertanam aturan dan
norma – norma yang harus dipatuhi dalam pembinaan keharmonisan rumah tangga
Prajurit.

c. Kesimpulan.
1) Faktor penghambat Pimpinan dalam Pembinaan Disiplin Prajurit diantaranya
supervisi yang tidak berjalan dengan baik, kurangnya dorongan pimpinan agar
mempunyai rasa memiliki terhadap institusi organisasi, pimpinan kurang tegas
dalam melaksanakan usaha pendisiplinan korektif seperti pemberian sanksi,
memberitahukan Prajurit yang melanggar kesalahan apa yang telah diperbuatnya
kepada pimpinan, pembinaan disiplin melalui pelatihan kedisiplinan masih kurang.

2) Untuk mengatasi permasalahan yang ditemui dalam upaya pendisiplinan


prajurit pimpinan harus berani dalam mengambil tindakan terhadap pelaku
pelanggaran, pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin harus dilakukan
dengan memberikan peringatan, kemudian harus sesegera, konsisten dan
impersonal, disiplin Prajurit terus dibina dan ditegakkan agar tidak ada Prajurit
maupun Istrinya yang melanggar aturan TNI AD.

3) Perlu adanya kesigapan seorang pimpinan dalam menyelesaikan suatu


permasalahan rumah tangga seorang prajurit agar tidak berkelanjutan dan tidak
terjadi perselingkuhan oleh Prajurit maupun Istrinya dalam menjaga keharmonisan
rumah tangga prajurit tersebut.

4) Perlu adanya pengawasan oleh Satuan terhadap Prajurit TNI yang mempunyai
perilaku lain atau menyimpang dalam hal seks demi cegah dini dan deteksi dini
terkait adanya pelanggaran oleh anggota.

5) Perlu adanya pengawasan terhadap Istri Prajurit yang keluar dari Satuan agar
tidak terjadi pelanggaran atau perselingkuhan dengan prajurit atau masyarakat
sipil.

Anda mungkin juga menyukai