/ pertanyaan.....
TERBATAS
TERBATAS
2
pertanyaan lebih lanjut yang sepenuhnya mengarah kepada apa, bagaimana dan mengapa
manusia memiliki kemauan, semangat, kesediaan mengorbankan dirinya untuk
memperjuangkan, mempertahankan keyakinan yang dimilikinya melalui jalan militer.
Pembinaan satuan yang efektif merupakan salah satu upaya untuk membangun
dan memperbaiki kualitas satuan, sehingga diperlukan kemampuan seorang Dan/Ka yang
berbakat dan memiliki kualitas kepemimpinan maupun dalam penyelenggaraan
pembinaan satuan. Tidak menutup kemungkinan pada saat masuk di satuan baru, akan
mendapatkan kenyataan-kenyataan yang jauh diluar perkiraan dan idealisme yang selama
ini sudah tertanam saat mengikuti pendidikan, dimana jika mengacu kepada organisasi
akan ditemukan begitu banyak permasalahan yang terjadi di satuan baru tersebut.
Untuk menjawab pertanyaan di atas maka akan dipakai kerangka analisis sebagai
pisau analisa. Penulis menggunakan pendekatan empiris analisis atau berdasarkan
pengalaman di satuan. Dari hasil pengamatan dan orientasi di satuan secara singkat,
diperoleh data-data sebagai berikut : (1) TOP/DSPP satuan belum terpenuhi dalam
tingkat minimal, (2) Beberapa Perwira Senior yang juga lulusan Susreg setelah bertugas
ditempat tersebut mengeluhkan kondisi sarana, prasarana dan personil yang memiliki
persyaratan-persyaratan cukup untuk menyelesaikan tugas, (3) Para perwira senior tidak
/ menyarankan.....
TERBATAS
TERBATAS
3
menyarankan kepada saya untuk bekerja maksimal, karena akan capek sendiri, (4)
Kebiasaan anggota satuan yang secara bergantian tidak hadir dengan berbagai alasan
pribadi, anggota sulit diajak apel pagi maupun apel siang, (5) Adanya informasi bahwa
para Perwira kurang mampu mengendalikan anggotanya, (6) Adanya keluhan Ibu-ibu
Persit karena anak-anaknya mengalami hambatan belajar dan pasangan-pasangan muda
yang menikah karena desakan tokoh masyarakat.
Untuk dapat memahami tingkah laku seseorang memang tidak mudah mengapa
orang tersebut berbuat seperti itu. Karena dalam diri individu terdapat berbagai aspek
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam beraksi terhadap stimulus-stimulus dari
lingkungannya yaitu antara lain aspek persepsi, motivasi, emosi, sikap, nilai dan lain-lain.
Pelanggaran-pelanggaran di satuan dapat terjadi berdasarkan ilmu psikologi karena
adanya perubahan sikap. Faktor-faktor yang dapat menghambat perubahan sikap, yaitu:
(1) Stimulus bersifat indeferent, sehingga faktor perhatian kurang berperan terhadap
stimulus yang diberikan, (2) Tidak memberikan harapan untuk masa depan (sosial
expectation kurang), (3) Adanya penolakan terhadap stimulus tersebut, sehingga tidak
ada pengertian terhadap stimulus tersebut (menentang), (4) Daya tangkap komunikasi
kurang memadai, sehingga tidak dimengerti, (5) Ada prasangka terhadap
rangsangan/stimulus/informasi.
/ Langkah.....
TERBATAS
TERBATAS
4
Langkah pertama adalah kita harus dapat mengendalikan permasalahannya
kemudian memilah-milah berdasarkan akar permasalahan yang menimbulkan masalah
tersebut. Hal ini sangat penting agar kita jangan salah dalam mengambil suatu
keputusan.
Langkah kedua yaitu mengumpulkan keterangan untuk mengetahui pihak-pihak
mana yang terkait dengan permasalahan yang ada di satuan agar dapat melihat suatu
permasalahan secara menyeluruh tidak sepenggal-penggal serta latar belakang
permasalahannya.
Langkah ketiga, setelah kita tahu semua permasalahan ditinjau dari berbagai
aspek maka kita dapat menyimpulkan penanganannya dengan tepat dan benar, untuk
anggota yang melakukan pelanggaran disiplin agar diberikan hukuman yang setimpal
yang dapat memberikan efek psikologis bagi pelanggar dan anggota yang lain dimana di
dalam penegakan hukum tidak boleh pandang bulu, sedangkan yang berprestasi diberikan
penghargaan. Untuk penanganan yang bersifat kebutuhan dasar psikologis diadakan
komunikasi, memberikan perhatian serta motivasi agar timbul kembali. Semangat dan
memahami betapa bernilainya seorang prajurit disatuannya dan di masyarakat sekitarnya,
tingkatkan rasa saling hormat menghormati dan juga diberikan santiaji tentang nilai-nilai
etika kehidupan prajurit yang kita banggakan, memberikan kesejahteraan berupa
sarana/prasarana yang diperlukan bagi prajurit dan keluarganya, mengadakan koordinasi
dengan lingkungan sekitarnya baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan
lain-lain dalam menyelesaikan permaslahan-permasalah yang ada di satuan.
Memberikan solusi kepada pejabat personel di dalam usaha menambah personel agar
dapat memenuhi TOP/DSPP serta koordinasi dengan satuan atas secara ketat agar
kebutuhan personel tersebut cepat direalisasikan.
Untuk para Perwira yang dinilai kurang memiliki kemampuan untuk
mengendalikan anggotanya perlu dilatih jiwa kepemimpinannya. Keberadaan seorang
pemimpin akan memberikan pengaruh terhadap prilaku kelompok sejauh mana pengaruh
ini berfungsi bagi pengikut merupakan suatu proses psikologis antara pemimpin dan
pengikutnya. Kondisi pemimpin yang dapat memberi pengaruh pada pengikut adalah
Komunikasi, sikap pemimpin terhadap pengikut, kesadaran terhadap peran, kesadaran
/ pemimpin…..
TERBATAS
TERBATAS
5
pemimpin akan tujuan dan pemahaman pemimpin akan pengikutnya. Proses Psikologi
yang terjadi didalam kepemimpinan didasari oleh interaksi yang intensif antara pemimpin
dengan pengikut, melalui interaksi yang intensif maka akan terbentuk sikap pengikut
terhadap pemimpin, stereotif kelompk terhadap pemimpin, keseluruhan dari hal tersebut
akan membentuk kesediaan pengikut untuk melakukan perintah dalam mencapai tujuan.
Maka dengan demikian seorang Perwira akan memiliki kemampuan untuk
mengendalikan dan memimpin anggotanya
Dari gambaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, (1) seorang unsur
pimpinan harus dekat dengan anak buahnya dan berusaha untuk mengerti tentang
persoalan-persoalan yang dihadapi anak buah, baik yang bersifat militer mapun pribadi
dan apabila mungkin membantu mereka serta berusaha memberikan kesejahteraan anak
buah sebaik-baiknya. Untuk mengerti persoalan-persoalan yang dihadapi anak buah baik
yang bersifat militer maupun pribadi dapat dilakukan dengan cara pendekatan persuasif,
bijaksana dalam menolong atau memberi nasihat serta mendengarkan dengan perhatian
yang simpati dan mencarikan cara pemecahan masalahnya. Misalnya saja dengan
seringnya unsur pimpinan melakukan anjangsana ke rumah anak buah, sehingga
mengetahui secara pasti tentang kondisi dan permasalahan yang dialami oleh anak buah.
(2) Ilmu psikologi dapat diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di
satuan baik masalah anggota dan keluarganya maupun lingkungan kehidupannya.
TERBATAS