BATALYON SISWA - 2
KERJA MANDIRI
DINAS STAF
DISUSUN OLEH :
NAMA : SINDIKAT 1
NO CAPA : 962 S.D 968
KELAS : KELAS 47-48
MATERI : DINAS STAF
DINAS STAF
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PERSONEL DALAM RANGKA
MENDUKUNG TUGAS SATUAN
A. PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi TNI AD terdapat unsur-unsur pokok yaitu unsur pimpinan,
unsur pembantu pimpinan (Staf) dan unsur pelaksana. Staf mempunyai tugas untuk
menyediakan keterangan yang dibutuhkan pimpinan sebagai bahan dalam mengambil
keputusan. Kegagalan Staf dalam membantu seorang pimpinan bisa berakibat pada
kegagalan pimpinan dalam mengambil keputusan.Suatu Staf terbentuk karena adanya
tujuan untuk mendukung segala kegiatan yang berada di satuan, dan tujuan itu yang
mengakibatkan harus dilakukannya kegiatan-kegiatan/usaha-usaha dan tugas-tugas oleh
tenaga manusia atau alat-alat dengan menggunakan benda, uang dan bangunan
(fasilitas). Maka semua kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut
perlu terorganisir dengan baik, itulah yang melatar belakangi terbentuknya Staf. Dengan
terbentuknya Staf akan membantu tugas seorang Komandan. Oleh karena itu peran dan
fungsi sangat berperan penting bagi kemajuan satuan. Di dalam melaksanakan fungsi
personel menyelenggarakan segala usaha kegiatan dari pekerjaan dibidang personel
termasuk didalamnya pekerjaan bidang personel. termask didalamnya peningkatan dan
pemeriksaan mobilnya.
Berhasil atau tidaknya suatu operasi militer dipengaruhi oleh kualitas bantuan
Logistik yang tersedia dan yang dapat diperoleh tepat pada waktunya. Dalam banyak hal
faktor ini menentukan tentang bagaimana suatu operasi harus dilaksanakan dalam perang
modern sekarang ini., dimana mobilitas pasukan sangat tinggi maka persoalan Logistik
menjadi komplek, sehingga memerlukan perencanaan yang teliti dan pelaksanaan yang
tepat pada waktunya lengkap dan benar serta disetujui Komandan.
Komandan dan Pa Staf harus yakin bahwa dukungan Logistik yang sedang berjalan
dan yang direncanakan harus mendapat perhatian penuh dan berlanjut. Untuk melakukan
tugas bidang Administrasi khususnya masalah Logistik dengan baik perlu disediakan
personil yang mengerti tentang pengetahuan dalam bidang Logistik sehingga mampu dan
dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik.
Pembinaan personel dan tenaga manusia TNI sebagai bagian integral dari sistem
pembinaan TNI, mencerminkan pula tata fungsional dari pembinaan personel perorangan
yang terdiri atas Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil serta pembinaan tenaga manusia balk
dari segi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengendalian terhadap
aspekaspek subyek, obyek dan metode. Dalam hal ini tidak termasuk para mantan prajurit
dan yang tergabung dalam keluarga besar TNI.
Agar tugas pokok TNI dapat dilaksanakan dengan balk secara berhasil dan berdaya
guna, di mana personel merupakan unsur utama yang menentukan maka perlu adanya
petunjuk yang rnemuat tentang pokok-pokok kebijaksanaan Pimpinan TNI untuk dijadikan
pedoman bagi pembinaan personel dan tenaga manusia di jajaran TNI yang meliputi
Pembinaan Prajurit TNI dan Pembinaan Pegawai Negeri Sipil TNI.
Pokok-pokok permasalahan
a. Bagaimana Langkah – Langkah Capa dalam Pemeliharaan disiplin dan tata tertib
terhadap terjadinya pelanggaran disiplin di Satuan?
B. PEMBAHASAN MATERI
1. Bagaimana Langkah – Langkah Capa dalam Pemeliharaan disiplin dan tata tertib
terhadap terjadinya pelanggaran disiplin di Satuan.
Tindakan disiplin dilakukan oleh atasan yang melihat langsung prajurit yang melanggar atau berdasarkan
laporan, sedangkan hukuman disiplin dilaksanakan oleh Atasan Yang Berhak
Menghukum (Ankum) melalui Sidang Hukuman Disiplin atau dilimpahkan ke Pengadilan
Militer. Adapun sanksi yang diberikan mulai dari tindakan fisik berupa lari, korve, masuk
sel batalyon, sel Polisi Militer dan Rumah Tahanan Militer sampai tindakan administrasi
seperti penundaan kenaikan pangkat, dibebaskan dari jabatan, ditunda dikbangum,
skorsing dan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Kecenderungan perilaku
pelanggaran disiplin prajurit dipengaruhi oleh 2 (dua) macam factor, yaitu faktor internal
dan eksternal.
1) Faktor Internal yaitu faktor dari dalam individu prajurit meliputi kondisi fisik dan
psikologis :
Sebagai bagian dari TNI, disamping mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tugas
pokoknya juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan personel yang berada
dibawah komandonya. Kesejahteraan yang dimaksudkan disini kami fokuskan pada beberapa
hal, yaitu:
a. Gaji Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan ditemukan bahwa gaji yang diterima
oleh personel selalu diterima tepat waktu di awal bulan, kecuali jika pada awal bulan
tersebut merupakan tanggal merah atau hari libur nasional maka gaji akan diterima
pada hari berikutnya (hari kerja). Namun demikian, saat ini terdapat beberapa personel
yang tidak menerima gaji secara utuh dikarenakan ada beberapa potongan khususnya
yang berkaitan dengan pinjaman di Bank Republik Indonesia (BRI) atau pun lembaga
perbankan lainnya.
b. Pendidikan. Kesempatan untuk mengikuti pendidikan sangat terbuka bagi seluruh
personel baik pendidikan dalam negeri maupun pendidikan luar negeri. Hal tersebut
merupakan upaya pimpinan sendiri ataupun dari tingkat pusat secara hirarki. Selama
ini dalam setahun banyak pendidikan-pendidikan dan kursus yang telah dilaksanakan
secara berjenjang yang selalu disampaikan jika ada pemanggilan pelatihan, kursus
atau seminar khususnya dalam bidang hukum, personel, operasi yang dilaksanakan
baik di tingkat Mabes maupun kotama, sedangkan untuk yang diluar biasanya
bekerjasama dengan kementerian atau lembaga terkait, misalnya untuk anggota Pom
biasanya bekerjasama dengan BNN guna menyelenggarakan seminar narkoba.
e. Kebutuhan dasar atau fisiologis seperti sandang, pangan, Kebutuhan rasa memiliki
seperti cinta, kasih, penerimaan, persahabatan dan kebutuhan sosial lainnya yang
berhubungan dengan proses sosial, kebutuhan rasa memiliki ini dipenuhi dengan
menyediakan lingkungan dan iklim kerja yang menyenangkan bagi anggota, yang
mendorong setiap individu untuk merasa sebagai bagian penting dari tim kerja.
f. Kebutuhan penghargaan diri yaitu respek dan pujian atas keberhasilan dan merasa diri
berharga, bagi anggota kebutuhan ini dipenuhi dengan mendapatkan penghargaan dan
pengakuan atas pengetahuan, ketrampilan dan usaha kerasnya. Kebutuhan ini
membuat individu menjadi puas bekerja sama dengan tim kerja. Bentuk kebutuhan ini
berupa penghargaan finansial, kenaikan gaji, kenaikan pangkat, kesempatan sekolah
dan lainlain.
g. Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk terus berkembang dan mencapai
potensi penuh individu. Kebutuhan ini berfokus kepada pengembangan individu seperti
otonomi, kreatifitas, mengambil resiko dan memenuhi kebutuhan sendiri. Kebutuhan ini
dapat berupa keinginan mengembangan karier, kesempatan untuk menampilkan
produktifitas dan kualitas kerja yang tinggi, serta kesempatan untuk mengembangkan
dan mewujudkan kreatifitas. Beberapa pakar tentang motivasi menyatakan bahwa
penghargaan merupakan faktor penting dalam upaya peningkatan kinerja seseorang
disamping faktor yang lain. Penghargaan yang diperoleh seseorang anggota atas
prestasi kerjanya bukan saja berpengaruh pada individu prajurit yang menerimanya
tetapi juga berpengaruh pada kelompok, keluarga dan lingkungan sehingga rasa
kebanggaan akan timbul, percaya diri semakin kuat dan anggota merasa puas karena
prestasinya diakui sehingga pada gilirannya akan meningkatkan disiplin, dan etos kerja
serta berkurangnya pelanggaran anggota.
Penerapan hukuman bagi prajurit yang melanggar tidak saja untuk membuat jera tetapi
lebih dari pada itu harus dapat memotivasi pelanggar agar dapat merubah perilaku
buruk menjadi baik. Hukuman harus memenuhi tiga aspek yaitu adil, memberikan efek
jera dan mencegah orang lain berbuat pelanggaran yang sama. Banyak prajurit yang
mau menjalankan aturan bila diawasi dan dikontrol dengan ketat hal tersebut terjadi
karena adanya sikap manusia yang ingin bebas dan tidak mau diatur. Menurut teori X
dari Mc Gregor bahwa manusia rata-rata mempunyai sikap sebagai berikut:
1) Malas, tidak menyukai dan menghindari kerja.
2) Tidak jujur.
3) Tidak tertarik mencapai tujuan kerja.
4) Harus dipaksa atau diancam dengan hukum agar bekerja mencapai tujuan
organisasi. 5) Pasif dan maunya diperintah dan bukannya menerima tanggung jawab.
6) Tidak suka mengambil tanggung jawab.
7) Hanya dapat dimotivasi dengan insentif yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologi
atau rasa aman.
8) Mempunyai kapasitas terbatas untuk pemecahan masalah secara kreatif.
9) Harus diamati dan dikontrol dengan baik untuk menjamin penampilan kerja. Setiap
pelanggaran sekecil apapun harus segera diambil tindakan dan tidak boleh ditunda-
tunda. Penundaan berarti akan memberikan peluang terjadinya pelanggaran. Sebuah
peristiwa kecil (pelanggaran) bila didiamkan akan memicu pelanggaran yang lebih
besar. Banyak orang yang tidak menyadari setiap kerusakan nilai-nilai dimulai dari hal-
hal kecil Hukuman yang diberikan oleh pimpinan terhadap anggota yang melanggar
tujuan akhirnya adalah menciptakan kondisi disiplin baik secara pribadi, kelompok
maupun satuan yaitu terwujudnya sikap prajurit yang berpikir tertib, bersikap tertib,
bertingkah laku tertib sesuai aturan yang benar. Kondisi disiplin tidak tumbuh dengan
sendirinya tetapi lahir dan dimulai dari disiplin pribadi, mengarah pada disiplin keluarga,
disiplin kelompok, disiplin golongan yang akhirnya menjadi disiplin satuan.
Ketidaktertiban berawal dari ketidakdisiplinan pribadi, 9 ketidaktertiban menggunakan
waktu kerja yang kemudian melahirkan penyimpangan administrasi, kehidupan dinas,
dengan tidak terasa menjurus pada ketidaktertiban dalam melaksanakan tugas
kedinasan. Aturan kedinasan sudah jelas, perangkat hukum telah memadai, maka
sekecil apapun pelanggaran harus diberikan sanksi, apabila sanksi dilaksanakan
dengan konsekuen dan konsisten, tentu mempunyai arti besar yang berdampak positif
bagi satuan.
C. PENUTUP
b. SARAN. Profesionalisme aparat staf personel perlu lebih mendapat perhatian dari
komando atas. Dengan upaya pembinaan. Pembinaan bidang personel merupakan
sarana untuk meningkatkan kualitas serta kemampuan SDM personel staf personel,
melatih kemampuan personel dalam kegiatan bidang operasi dan perencanaannya
yang pada gilirannya dapat mendukung pelaksanaan tugas.
D REFERENSI
a. Naskah Sekolah materi Dinas Staf Nomor Kep/34/VII/2022 tanggal 1Juli 2022.
b. Keputusan Kasad Nomor Kep/944/XII/2020 tanggal 22 Desember 2020, tentang
Doktrin Staf TNI AD.
c. Peraturan Kasad Nomor /26/XII/2019 tanggal 26 Desember 2019 tentang Buku
Petunjuk Induk Organisasi dan tugas Markas Besar Angkatan Darat.
d. Peraturan Kasad Nomor Kep/1024/XII/2020 tanggal 21 Desember 2020 tentang
Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi.
e. Modul matakuliah organisasi dan staf materi dinas staf prodi diktukpa TNI AD
Program D-3 Nomor Kep/34/VIII/2022 tanggal 1 Agustus 2022
Sindikat 1
Wiradhika Madya No Capa 962 s.d 968