Persoalan 1. Sesuai data Garkumplin dan tata tertib dan Komando Atas,
bahwa pelanggaran yang terjadi di satuan jajaran Angkatan Darat TA. 2009 sejumlah
2.577 kasus dan melibatkan 2.613 personel, sedangkan pada TA. 2010 terjadi
pelanggaran prajurit sejumlah 2.286 kasus dan melibatkan 2.336 personel. Dari data
tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembinaan satuan dan khususnya
pembinaan mental belum terlaksana sacara optimal, meskipun terjadi penurunan
pelanggaran dari TA.2009 ke TA. 2010, namun penurunannya belum signifikan. Apabila
para Pasis sebagai Komandan satuan, penyelenggaraan pembinaan mental yang
seperti apakah yang harus dilakukan sehingga dapat meminimalisir terjadinya
pelanggaran prajurit. Jawab : Mental adalah kondisi jiwa yang terpantul dalam sikap
dan perilaku seseorang terhadap berbagai situasi yang dihadapi. Pembinaan mental
Angkatan Darat merupakan bagian dari pembinaan personel TNI AD dengan fungsi dan
tugas membina sikap mental personel TNI AD, sehingga seluruh perilaku setiap
anggota TNI AD sesuai dengan nilai-nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit Bagi
anggota TNI AD, wujud dan peran pembinaan mental sudah mewarnai jati dirinya sejak
perjuangan merebut, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yaitu
sebagai pejuang Prajurit dan Prajurit pejuang. Salah satu upaya agar jatidiri TNI AD
tersebut tetap terpelihara maka pembinaan mental harus dilakukan secara sistematis
dan berlanjut, untuk itu diperlukan pemahaman dan kesamaan persepsi setiap unsur
pimpinan tentang Bintal Fungsi Komando sehingga berhasil guna. Bintal TNI AD dapat
berdaya
guna
dan
Pembinaan
Mental
pada
hakekatnya
adalah
upaya
menginternalisasikan nilai nilai ajaran agama, Pancasila dan Sapta Marga secara terus
menerus dan berlanjut dalam rangka membentuk, memelihara dan meningkatkan
kondisi mental setiap anggota TNI AD, sehingga terwujud sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai Sapta Marga. Guna meminimalisir pelanggaran yang dilakukan
prajurit, pembinaan mental yang harus dilakukan adalah menyelenggarakan Pembinaan
Mental Rohani (Bintalroh), Pembinaan Mental Ideologi (Bintalid) dan Pembinaan Mental
Kejuangan (Bi ntaljuang). a. Pembinaan Mental Rohani. Memelihara dan meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempertinggi moral/akhlak
yang luhur baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia
dengan sesamanya, maupun dengan diri pribadi dan lingkungannya. b. Pembinaan
Mental Ideologi. Membina ideologi Pancasila dalam kehidupan anggota TNI AD dan
PNS sebagai insan Pancasila yang berjiwa Sapta Marga dan memegang teguh
Sumpah Prajurit serta Panca Prasetya Korpri. c. Pembinaan Mental Kejuangan.
Membangkitkan dan memelihara semangat juang, pengabdian, pengorbanan dan
kepahlawanan berdasarkan nilai-nilai kejuangan serta tradisi TNI / TNI AD dalam
rangka memelihara identitas jati dirinya. Hal lain dalam rangka pembinaan mental dapat
pula dilaksanakan mengacu kepada sifat dan lingkup pembinan mental itu sendiri,
yaitu : a. Sifat. 1) Fleksibel. Harus ada kesesuaian antara materi, obyek, sasaran dan
tujuan pembinaan dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis di lapangan.
2) Komprehensif dan Integral. Pembinaan mental harus dilaksanakan secara terencana,
menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut : a) Terencana. Pembinaan
mental harus selaras dengan sasaran yang ingin dicapai dan sesuai dengan peran,
tugas dan fungsi Bintal TNI AD. 3 b) Menyeluruh. Pembinaan mental harus
mencangkup seluruh komponen Bintal dan menyentuh seluruh anggota TNI AD beserta
keluarganya. c) Terpadu. Pembinaan mental dilaksanakan berdasarkan program dan
kebijaksanaan pimpinan TNI AD serta selaras dengan program pembinaan fungsi
instansi terkait, maupun satuan penyelenggara. d) Terarah. Pembinaan mental harus
diarahkan pada sasaran pencapaian tujuan pembinaan prajurit Pinaka Baladika. e)
Bertahap. Pembinaan mental dilaksanakan secara bertingkat dan sistematis sesuai
jenjang pendidikan baik formal maupun non formal. f) Berlanjut. Pembinaan mental
harus diselenggarakan secara terus menerus guna mewujudkan dan mengembangkan
sikap mental Prajurit Sapta Marga yang utuh. b. Penyelenggaraan pembinaan mental
merupakan bagian dari Lingkup. system pembinaan kemampuan TNI AD. Pembinaan
kemampuan TNI AD diarahkan untuk mewujudkan profesionalisme keprajuritan yang
meliputi kemampuan di bidang pengetahuan, keterampilan teknis dan ketangguhan
sikap mental berdasarkan etika keprajuritan, baik secara perorangan maupun satuan.
Dalam rangka mewujudkan profesionalisme keprajuritan tersebut, lingkup pembinaan
mental adalah membentuk, memelihara dan meningkatkan mental anggota TNI AD
melalui pembinaan mental rohani, ment al ideologi dan mental kejuangan. Persoalan
2. Para Pasis adalah Komandan Satuan X" yang sedang melaksanakan penugasan di
daerah operasi sesuai waktu penugasan yang telah ditentukan. Agar mental prajurit
tetap terjaga perlu adanya upaya -upaya pembinaan mental untuk memelihara mental
prajurit, sehingga selama penugasan di daerah operasi semangat juang prajurit tetap
tinggi dan tugas pokok dilaksanakan dengan 4 sukses. operasi. Jawab : Tuangkan
pendapat Pasis tentang Konsep pembinaan mental di daerah Penyelenggaraan
pembinaan mental merupakan bagian dari system pembinaan kemampuan TNI AD.
Pembinaan kemampuan TNI AD diarahkan untuk mewujudkan profesionalisme
keprajuritan yang meliputi kemampuan di bidang pengetahuan, keterampilan teknis dan
ketangguhan sikap mental berdasarkan etika keprajuritan, baik secara perorangan
maupun satuan. Dalam rangka mewujudkan profesionalisme keprajuritan tersebut,
lingkup pembinaan mental adalah membentuk, memelihara dan meningkatkan mental
anggota TNI AD melalui pembinaan mental rohani, mental ideologi dan mental
kejuangan. Dalam pelaksanaan Pembinaan Mental, keberhasilan tugas/kegiatan satuan
bukan hanya ditentukan oleh faktor kondisi fisik dan keterampilan prajurit semata.
Komandan satuan sebagai pemegang wewenang dan kekuasaan tertinggi dalam suatu
kesatuan TNI AD bertanggung jawab mengkoordinasikan dan mengendalikan segala
kegiatan kesatuan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Dalam
mencapai tujuan tersebut, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain adalah
prajurit yang mengawaki organisasi tersebut. Kegiatan prajurit sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti kondisi fisik, keterampilan, kemampuan intelektual dan kondisi
mental, dan juga faktor situasional. Diantara berbagai fakt or yang berpengaruh
tersebut, kondisi mental sangat menentukan nilai keberhasilan kegiatan tersebut,
karena kondisi mentalitas prajurit yang baik akan mendorong terwujudnya sikap dan
perilaku serta terbinanya sikap mental, moral dan kepribadian prajurit An gkatan Darat
yang memiliki jiwa juang dan kepemimpinan yang tangguh serta memiliki motivasi dan
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas di lapangan / staf di lingkungannya. Hal
inilah yang pada akhirnya akan mendorong keberhasilan tugas. Selain hal tersebut
dalam rangka Pembinaan Mental prajurit, sebagai seorang Komandan Satuan X harus
memedomani azas-azas pembinaan mental, sebagai berikut : a. Keimanan dan
Ketaqwaan. Pembinaan mental harus dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta dijadikan landasan
spiritual, moral dan etika dalam pembangunan sumber daya manusia di lingkungan TNI
jawab
atas
keberhasilan
tugas
dan
fungsinya,
berkewajiban
Lemahnya
pengendalian
pengawasan
akibat
penerapan
kepemimpinan yang tidak optimal telah menyebabkan banyaknya oknum prajurit yang
melakukan pelanggaran. Jelaskan pendapat Pasis mengapa pada tahap pengawasan
dan pengendalian harus dilaksanakan secara optimal. Jawab : Pembinaan TNI AD
mencakup pengertian proses perencanaan, pengorganisasian pelaksanaan dan
pengendalian baik dok trin, organisasi, personel dan 9 materiil maupun operasi.
Pembidangan dalam pembinaan dimaksudkan untuk memperdalam dan mempertajam
serta mempermudah pelaksanaannya. Bidang -bidang tersebut tidak terpisahkan dari
keseluruhan pembinaan TNI sebagai kesatuan yan g lengkap, bulat dan utuh. Tiap -tiap
bidang tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait secara fungsional. Pembinaan mental
Angkatan Darat merupakan bagian dari pembinaan personel TNI AD dengan fungsi dan
tugas membina sikap mental personel TNI AD, sehingga seluruh perilaku setiap
anggota TNI AD sesuai dengan nilai -nilai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit Bagi
anggota TNI AD, wujud dan peran pembinaan mental sudah mewarnai jati dirinya sejak
perjuangan merebut, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yaitu
sebagai pejuang Prajurit dan Prajurit pejuang. Salah satu upaya agar jatidiri TNI AD
tersebut tetap terpelihara maka pembinaan mental harus dilakukan secara sistematis
dan berlanjut, untuk itu diperlukan pemahaman dan kesamaan persepsi setiap unsur
pimpinan tentang Bintal Fungsi Komando sehingga Bintal TNI AD dapat berdaya guna
dan berhasil guna. Dalam pengendalian dan pengawasan dilakukan secara optimal
oleh para Pembina mental sesuai dengan tataran kewenangan dengan tuju an,
pelaksanaannya,
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
merumuskan
kegiatan
yang
bersifat