DISUSUN OLEH:
1
• Membentuk mental fisik yang tangguh;
• Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai
kemampuan diri;
• Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
dalam materi Team Building;
• Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu;
• Berbakti pada orang tua, bangsa, agama;
• Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan;
• Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin;
• Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesame.
• Kesehatan Mental
Mental (Mind, Mentis, jiwa) dalam pengertiannya yang luas berkaitan
dengan interaksi antara pikiran dan emosi manusia. Kesehatan mental
adalah system kendali diri yang bagus. Itu sebabnya, salah satu cara
mendapatkan kendali diri yang baik adalah dengan memelihara kesehatan
otak (healthy brain) lebih dari sekadar kenormalan otak (normal brain).
Disinilah letak peranan kesehatan jasmani, seperti makan, berolahraga dan
rileksasi, harus mendapat perhatian. Termasuk juga kemampuan
mengelola stres.
Kesehatan mental berkaitan dengan kemampuan berpikir. Berpikir yang
sehat berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan logika dan
timbangan-timbangan rasional dalam memahami dan mengatasi berbagai
2
hal dalam kehidupan. Cara yang paling mudah memahami kesehatan
dalam berpikir adalah dengan memahami kesalahan dalam berpikir.
Kendali diri adalah tanda kesehatan mental dan kesehatan spiritual yang
paling tinggi. Pada tingkat yang lebih tinggi kendali diri berkaitan dengan
integritas dan karakter. Membangun integritas pribadi (personal integrity)
bermula dari membangun sistem kendali diri yang baik. Kendali diri tidak
cukup sebatas pengetahuan. Ia harus menjadi perilaku.
• Kesiapsiagaan Mental
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan
memahami kondisi mental, perkembangan mental, dan proses
menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai dengan
perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan dalam diri
sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan
lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.
Sasaran latihan kesiapsiagaan mental adalah dengan mengembangkan
dan/atau memaksimalkan kekuatan mental dengan memperhatikan modal
insani, diantaranya adalah modal intelektual, modal emosional, modal
sosial, modal ketabahan, dan modal etika/moral.
Sebagai makhluk sosial, kita harus dan selalu berhubungan dan
bergesekan dengan orang lain, baik dalam lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat, karena kita tidak akan dapat hidup sendiri tanpa
orang lain.
3
Menurut Goleman terdapat dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan
emosional, yaitu: Faktor internal, yakni faktor yang timbul dari dalam diri
individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang. Faktor
Eksternal yakni faktor yang datang dari luar individu dan mempengaruhi
atau mengubah sikap pengaruh luar yang bersifat individu dapat secara
perorangan, secara kelompok, antara individu dipengaruhi kelompok atau
sebaliknya, juga dapat bersifat tidak langsung yaitu melalui perantara
misalnya media massa baik cetak maupun elektronik serta informasi yang
canggih lewat jasa satelit.
d. Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia
ditempat ia hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh
kebaikan. Kearifan Lokal dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat,
bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia setempat untuk menjalani
hidup diberbagai bidang kehidupan manusia. Kemudian Kearifan Lokal pun
dapat berupa karya terbarukan yang dihasilkan dari pelajaran warga setempat
terhadap bangsa lain diluar daerahnya.
4
3. Rencana Aksi Bela Negara
Menurut UU No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional
untuk Pertahanan Negara, tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman.
b. Keprotokolan
Dari berbagai literatur dan sumber referensi, disebutkan bahwa istilah
“Protokol” pada awalnya dibawa ke Indonesia oleh bangsa Belanda dan
Inggris pada saat mereka menduduki wilayah Hindia Belanda, yang
mengambil dari Bahasa perancis Protocole. Bahasa Perancis mengambilnya
dari Bahasa Latin Protokollum, yang aslinya berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
dari kata-kata protos dan kolla. Protos berarti “yang pertama” dan kolla berarti
“Lem” atau “perekat”. Atau perekat yang pertama. Artinya, setiap orang yang
bekerja pada suatu institusi tertentu akan bersikap dan bertindak mewakili
institusi nya jika yang bersangkutan berada di dalam negeri dan akan mewakili
negara jika ia berada di luar negeri atau forum internasonal (Rai dan Erawanto,
2017).
c. Kewaspadaan Diri
Selain pengetahuan dasar Wawasan Kebangsaan dan Nilai- Nilai Dasar Bela
Negara, para Calon Pegawai Negeri Sipil juga diharapkan mempunyai
pengetahuan lain diantaranya Kewaspadaan Dini. Kemampuan kewaspadaan
dini ialah kemampuan yang dikembangkan untuk mendukung sinergisme
penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara optimal,
sehingga terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara
dalam menghadapi potensi ancaman. Di sisi lain, kewaspadaan dini dilakukan
untuk mengantisipasi berbagai dampak ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan, keutuhan NKRI dan
keselamatan bangsa.
d. Membangun Tim
PNS yang samapta adalah PNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki
5
kesiapsiagaan yang baik maka PNS akan mampu mengatasi segala ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
Sebaliknya jika kesiapsiagaan yang dimiliki oleh PNS akan mudah sulit
mengatasi adanya ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Oleh
karena itu melalui Latsar CPNS ini, Anda diberikan pembekalan berupa
pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai kesiapsiagaan melalui berbagai
macam permainan yang berguna untuk membangun tim yang efektif dalam
setiap melaksanakan kegiatan yang memerlukan kerjasama 2 orang atau
lebih.